Hukum Kesehatan
Hukum Kesehatan
INDONESIA ”
Halaman judul
Oleh :
Kelompok III
Apriyatin
Okdi Salman
Netti Suryani
Pitria
Tifana Rizka
Ropikawati
Nyimas Mulyani
Syamsul Bahri
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat dengan waktunya. Selanjutnya shalawat
beserta salam penulis ucapkan kepada baginda bimbingan umat Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan dan
kebodohan menuju zaman penuh ilmu seperti yang kita rasakan saat ini.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
halaman
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan penulisan..............................................................................................3
BAB II. PEMBAHASAN...............................................................................................4
2.1 Definisi Kesehatan............................................................................................4
2.2 Hukum Kesehatan Indonesia..........................................................................7
2.3 Hukum Keperawatan Di Indonesia..............................................................11
BAB III. PENUTUP.....................................................................................................26
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................26
3.2 SARAN............................................................................................................27
iii
BAB I.
PENDAHULUAN
1
2
4
5
dalam kata afiat. Konsep Sehat dan Afiat itu mempunyai makna yang berbeda
kendati tak jarang hanya disebut dengan salah satunya, karena masing-masing
kata tersebut dapat mewakili makna yang terkandung dalam kata yang tidak
disebut. Dalam kamus bahasa arab sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi
segenap anggota badan dan afiat diartikan sebagai perlindungan Allah SWT
untuk hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipudaya. Perlindungan
Allah itu sudah barang tentu tidak dapat diperoleh secara sempurna kecuali
bagi orang-orang yang mematuhi petunjuk-Nya. Dengan demikian makna
afiat dapat diartikan sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai
dengan tujuan penciptaannya
Kesehatan bersifat menyeluruh dan mengandung empat aspek.
Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang
antara lain sebagai berikut:
1) Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh
sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak
sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami
gangguan.
2) Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional,
dan spiritual
a) Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
b) Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan
sebagainya.
c) Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan
rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di
luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat
spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan
perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang
menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
3) Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan
orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku,
7
3.1 KESIMPULAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Sedangkan istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk
menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati
pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara
normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya
dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya
merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan
pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya
mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal. Namun
demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah demikian. Pengertian
sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah
keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan
sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan
Hukum kesehatan (Health Law) menurut Van Der Mijn diartikan
sebagai hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan
kesehatan, meliputi: penerapan perangkat hukum perdata, pidana dan tata
usaha negara. Sedangkan menurut Leenen, Hukum kesehatan sebagai
keseluruhan aktivitas yuridis dan peraturan hukum di bidang kesehatan serta
studi ilmiahnya.
Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN
disebutkan bahwa tantangan pembangunan bidang kesehatan jangka panjang
yang dihadapi antara lain adalah mengurangi kesenjangan status kesehatan
masyarakat dan akses terhadap pelayanan kesehatan antar wilayah, tingkat
sosial ekonomi, dan gender; meningkatkan jumlah dan penyebaran tenaga
kesehatan yang kurang memadai; meningkatkan akses terhadap fasilitas
kesehatan; dan mengurangi beban ganda penyakit yaitu pola penyakit yang
26
27