Tugas Komunikasi Kep Silpidayani
Tugas Komunikasi Kep Silpidayani
KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH
SILPIDAYANI
NPM 202122006
1. Komunikasi Intrapersonal
Disebut juga komunikasi intrapribadi, komunikasi intrapersonal adalah proses
komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang atau komunikasi seseorang dengan
dirinya sendiri (communication with the self).
Tipe komunikasi intrapribadi sama dengan proses berpikir, yaitu ketika seseorang
secara sadar (sengaja) mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis
sebuah situasi dan mengambil sikap atau keputusan.
1. Gerakan Visual tertarik pada objek yang dapat terlihat dan bergerak
2. Intensitas Rangsanga ( Stimuli)
3. Novelty , hal-hal yang baru dan luarbiasa , beda dan akan menarik perhatian
4. Perulangan, hal yang disajikan berkali-kali dan ditambah seikit variasi, hal ini
akan menarik perhatian.
2. Komunikasi Interpersonal
Disebut juga komunikasi antarpribadi, komunikasi interpersonal adalah proses
penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain (pihak lain).
Komunikasi antarpribadi merujuk pada interaksi antara dua orang. Lazimnya, level
komunikasi ini terjadi secara tatap muka (face to face).
1. Mempelajari secara lebih baik dunia luar, seperti berbagai objek, peristiwa, dan
orang lain. Meskipun informasi tentang dunia luar itu dikenal
melalui media massa, hal itu sering didiskusikan, dipelajari, diinternalisasi,
melalui komunikasi interpersonal. Melalui komunikasi interpersonal, dapat
mengevaluasi keadaan untuk dibandingkan dengan kondisi sosial orang lain.
2. Memlihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau keakraban. Melalui
komunikasi interpersonal, adanya keinginan menjalin rasa cinta dan kasih
sayang.
3. Memengaruhi sikap-sikap dan perilaku orang lain. Upaya memengaruhi pihak
lain menjadi demikian penting bagi pengawas/penilik kependidikan yang
tugasnya melakukan pembinaan.
4. Menghibur diri atau bermain.
3. Komunikasi Transpersonal
Komunikasi transpersonal yaitu komunikasi yang terjadi dalam domain spiritual
seseorang. Tujuan level komunikasi transpersonal yaitu untuk memunculkan
kesadaran tentang diri (self-hood), meningkatkan spiritualitas, lebih cenderung
bersifat vertikal –mengutamakan hubungan spiritual seseorang dengan Tuhannya.
Trenholm dan Jensen (1995) mengatakan, komunikasi antar dua orang yang
berlangsung secara tatap muka biasanya bersifat spontan dan informal.
Doronggan terhadap orang lain agar lebih aktif berpartisipasi dalam kelompok,
yakni bahwa semua anggota kelompok memiliki gagasan yang penting untuk yang
di sumbangkan kepada kelompok
Pergeseran risiko keputusan yang diambil kelompok akan lebih kecil mengandung
risiko dari pada keputusan itu di ambil oleh satu anggota kelompok.
5. Komunikasi Antarkelompok
Komunikasi antarkelompok atau komunikasi antarasosiasi yaitu kegiatan
komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dan kelompok lainnya atau
antara suatu asosiasi (perkumpulan) dan asosiasi lainnya.
Jumlah pelaku yang terlibat dalam komunikasi jenis ini hanya dua orang atau
beberapa orang. Akan tetapi, masing- masing membawakan peran dan
kedudukannya sebagai wakil nya masing-masing.
6. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah organisasi
baik komunikasi internal maupun eksternal (keluar organisasi).
7. Komunikasi publik
Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi yang ditujukan
kepada orang banyak atau masyarakat secara luas.
Publik biasanya dipahami sebagai sebuah kelompok besar orang (large group of
people). Karenanya, komunikasi publik sering disetarakan dengan komunikasi
massa, yakni komunikasi melalui media massa, meski komunikasi publik tidak
selalu dilakukan melalui perantara media massa.
Komunikasi publik juga sering dipahami sebagai berbicara di depan orang banyak
(public speaking) yang membutuhkan keterampilan khusus, seperti teknik
vokal dan bahasa tubuh (postur dan gestur).
8. Komunikasi Sosial
Social communication atau komunikasi sosial adalah komunikasi yang terjadi
dalam konteks sosial atau dalam pergaulan sehari-hari. Tujuannya untuk membina
hubungan baik dengan sesama manusia.
Contoh komunikasi sosial adalah bertegur sapa. Sapaan “Selamat Pagi” dan “Apa
Kabar?” dengan teman atau tetangga masuk dalam level komunikasi sosial.
Demikian pengertian dan tingkatan atau level komunikasi. Level komunikasi yang
terkait langsung dengan jurnalistik dan penyiaran adalah komunikasi massa dalam
komunikasi publik. Wasalam. (www.romeltea.com).
Sumber:
lihat foto
Ilustrasi - Sebelum tewas akibat ditikam, Firmansyah ternyata sempat cekcok mulut dengan pelaku.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seorang Pria di Jambi Timur Tewas Ditikam, Sempat
Terlbat Adu Mulut, Pelaku Sempat Ancam Korban, https://www.tribunnews.com/regional/2020/08/03/seorang-
pria-di-jambi-timur-tewas-ditikam-sempat-terlbat-adu-mulut-pelaku-sempat-ancam-korban?page=2.
Editor: Miftah
Jadi dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa konflik diatas termasuk level Komunikasi
Interpersonal yang Disebut juga komunikasi antar pribadi, komunikasi interpersonal
adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain (pihak lain).
Komunikasi antar pribadi merujuk pada interaksi antara dua orang. Lazimnya, level
komunikasi ini terjadi secara tatap muka (face to face).
Dapat diidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam artikel merujuk pada kesalahpahaman
komunikasi interpersonal yg mana ada komunikasi yang tidak bisa diterima oleh lawan bicara
yang menyebabkan permasalahan.
Contoh artikel
MONANG/TRIBUNJAMBI.COM
Cekcok Dewan di Rapat Paripurna Provinsi Jambi, 13 September 2021
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul BREAKING NEWS Adu Cekcok di Paripurna DPRD
Provinsi Jambi, Kronologis Nyaris Baku Hantam, https://jambi.tribunnews.com/2021/09/13/breaking-news-adu-
cekcok-di-paripurna-dprd-provinsi-jambi-kronologis-nyaris-baku-hantam.
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Nani Rachmaini
Dapat diidentifikasi bahwa pada artikel diatas terjadi masalah pada komunikasi organisasi
Secara internal. komunikasi organisasi secara internal meliputi komunikasi vertikal,
horizontal, dan diagonal.
Dari artikel dapat diidentifikasi permasalahan yg terjadi termasuk Komunikasi vertikal yaitu
bentuk komunikasi dari atas ke bawah dan sebaliknya; antara atasan atau pimpinan kepada
bawahan (top down) atau dari bawah ke atas (bottom up). Contoh: pengarahan, teguran,
instruksi, aspirasi, masukan.