Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN CA.

PARU

DOSEN PENGAJAR:

DWI YUNITA RAMADHANI

KELOMPOK II:

1. SYAMSUL BAHRI
2. APRIYATIN
3. ROSMITA
4. ROKHMAH YUNUSIAH
5. ECI MEIRINA
6. ELSI WIRAFITRIA
7. TRI HARDIANTI
8. SIGIT BANGUN DESA
9. ADE IRMAWATI
10. ANDRIYANI
11. INAH ARIANI HARAHAP
12. FARIDAH
13. RIRI NOVIARTI
14. H.RIDWAN
15. AHMAD ZAMRONI
16. SIPTYA WANTI S
17. ISMI NADA
18. DODI ZULFI
19. ASMIATI S
20. DEWI NOPITA

STIKBA JAMBI 2022


BAB 1. KONSEP DASAR PENYAKIT

1.1 Anatomi Fisiologi Paru

1.1.1 Anatomi Paru

Paru merupakan organ yang elastis dan terletak di dalam rongga dada bagian atas, bagian
samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot
kuat. Paru terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh mediastinum yang berisi jantung dan
pembuluh darah. Paru kanan mempunyai tiga lobus yang dipisahkan oleh
 fissura obliqus
dan horizontal, sedangkan paru kiri hanya mempunyai dua lobus yang dipisahkan oleh
 fissura obliqus
. Setiap lobus  paru memiliki bronkus lobusnya masing-masing. Paru kanan mempunyai sepuluh
segmen paru, sedangkan paru kiri mempunyai sembilan segmen (Syaifuddin, 2011). Paru
diselubungi oleh lapisan yang mengandung kolagen dan jaringan elastis, dikenal sebagai
 pleura visceralis
. Sedangkan lapisan yang menyelubungi rongga dada dikenal sebagai pleura parietalis. Di antara
kedua pleura terdapat cairan  pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan
pleura bergerak selama bernafas dan untuk mencegah pemisahan thoraks dan paru. Tekanan
dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfer, sehingga mencegah terjadinya kolaps
paru. Selain itu rongga pleura juga berfungsi menyelubungi struktur yang melewati hilus keluar
masuk dari paru. Paru dipersarafi oleh
 pleksus pulmonalis
yang terletak di pangkal tiap paru.
 Pleksus pulmonalis
terdiri dari serabut simpatis (dari
truncus simpaticus
) dan serabut parasimpatis (dari
arteri vagus
). Serabut eferen dari pleksus ini mempersarafi otot-otot bronkus dan serabut aferen diterima
dari membran mukosa bronkioli dan alveoli (Sari & Purwoko, 2015)

1.1.2 Fisiologi Paru

Paru-paru dan dinding dada adalah struktur yang elastis. Dalam keadaan normal terdapat
lapisan cairan tipis antara paru-paru dan dinding dada sehingga  paru-paru dengan mudah
bergeser pada dinding dada. Tekanan pada ruangan antara paru-paru dan dinding dada berada
di bawah tekanan atmosfer. Fungsi utama  paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah
dan atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan
mengeluarkan karbon dioksida. Kebutuhan oksigen dan karbon dioksida terus berubah sesuai
dengan tingkat aktivitas dan metabolisme seseorang tapi pernafasan harus tetap dapat
memelihara kandungan oksigen dan karbon dioksida tersebut. Fungsi utama  paru-paru yaitu
untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk
menyediakan oksigen bagi jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida (Guyton, 2007). Udara
masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang
bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir di gelembung-
gelembung paru-paru (alveoli) yang merupakan kantong udara terakhir dimana oksigen dan
karbondioksida dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. Ada lebih dari 300 juta alveoli
di dalam paru- paru manusia bersifat elastis (Syafrullah, 2015) Pernapasan dapat berarti
pengangkutan oksigen (O2) ke sel dan  pengangkutan CO2 dari sel kembali ke atmosfer.
Proses ini terdiri dari 4 tahap yaitu (Guyton, 2007):

1.Pertukaran udara paru: yang berarti masuk dan keluarnya udara ke dan dari alveoli. Alveoli
yang sudah mengembang tidak dapat mengempis penuh, karena masih adanya udara yang
tersisa didalam alveoli yang tidak dapat dikeluarkan walaupun dengan ekspirasi kuat. Volume
udara yang tersisa ini disebut volume residu. Volume ini penting karena menyediakan O2 dalam
alveoli untuk mengaerasikan darah

2.Difusi O2 dan CO2 antara alveoli dan darah

3.Pengangkutan O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh menuju ke dan dari sel-sel

4.Regulasi pertukaran udara dan aspek-aspek lain pernapasan.

Menurut Guyton (2007) volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:


1.Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada setiap kali

pernafasan normal. Besarnya ± 500 ml pada rata-rata orang dewasa

2.Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra yang diinspirasi setelah volume tidal,
dan biasanya mencapai ± 3000 ml.
3.Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan
ekspirasi maksimum pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal besarnya ± 1100 ml.
4.Volume Residu, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah
ekspirasi kuat. Besarnya ± 1200 ml.

Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagi menjadi empat
bagian, yaitu (Guyton, 2007):
1.Kapasitas Inspirasi sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi. Besarnya ±3500
ml, dan merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorang mulai pada tingkat ekspirasi
normal dan mengembangkan paru sampai jumlah maksimum.
2.Kapasitas Residu Fungsional sama dengan volume cadangan inspirasi + volume
residu.Besarnya ± 2300 ml, dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam  paru pada akhir
eskpirasi normal.

3.Kapasitas Vital sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal + volume cadangan
ekspirasi. Besarnya ± 4600 ml, dan merupakan jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan
dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi  paru secara maksimal dan kemudian
mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.
4.Kapasitas Paru Total sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya ±5800ml, adalah
volume maksimal dimana paru dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa

 
1.2 Definisi Ca Paru
Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari
paru sendiri (primer). Dalam pengertian klinik yang dimaksud dengan kanker paru primer
adalah tumor ganas yang berasal dari epitel  bronkus (karsinoma bronkus/
bronchogenic carcinoma
) (Kemenkes RI, 2017). Kanker paru atau disebut karsinoma bronkogenik merupakan tumor
ganas primer sistem pernapasan bagian bawah yang bersifat
epithelial
dan berasal dari mukosa percabangan bronkus (Nurarif & Kusuma, 2015). Kanker paru adalah
keganasan yang berasal dari luar paru maupun yang berasal dari paru sendiri (primer), dimana
kelainan dapat disebabkan oleh kumpulan perubahan genetika pada sel epitel saluran nafas
yang dapat mengakibatkan proliferasi sel yang tidak dapat dikendalikan. (Purba & Wibisono,
2015)

Anda mungkin juga menyukai