Anda di halaman 1dari 3

Penyebab robeknya perineum

Derajat robeknya perineum dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya:


Anda baru melahirkan untuk pertama kalinya
Anda sudah pernah mengalami perineum robek sebelumnya
Anda mengejan terlalu keras atau terlalu lama dari seharusnya
Bayi Anda memiliki berat lahir sangat besar, yakni di atas 4 kg
Pundak bayi Anda tersangkut di jalan lahir atau disebut juga distosia bahu
Bayi lahir dengan bantuan alat tertentu, misalnya forsep
Melahirkan bayi dalam posisi sungsang.
Robeknya perineum sendiri dibagi ke dalam empat tingkatan sesuai dengan tingkat
keparahannya. Tingkat pertama ditandai dengan robek sedikit sehingga tidak perlu
dilakukan tindakan apapun karena bisa sembuh dengan sendirinya lewat perawatan yang
baik.

Bagaimana bentuk perawatan perineum?


Setelah dokter melakukan tindakan pada perineum sesuai tingkat keparahan robekan, Anda
harus melanjutkannya dengan melakukan perawatan perineum.
Perawatan ini dilakukan untuk memberi rasa nyaman sekaligus menghindari infeksi yang
mungkin terjadi di area kewanitaan pascapersalinan.
Cara perawatan luka perineum yang dimaksud adalah:
1. Menjaga kebersihan area perineum
Anda tetap disarankan untuk mandi dua kali sehari untuk menjaga kebersihan badan dan
area perineum.
Jika bekas jahitan Anda terasa nyeri ketika buang air kecil, Anda boleh membasuhnya
dengan air hangat, tapi tidak diperkenankan berendam di air panas karena dikhawatirkan
menimbulkan pendarahan yang lebih parah.
Pastikan juga area perineum tidak lembap meski Anda tengah menjalani masa nifas. Anda
bisa menggunakan pembalut, tapi hindari penggunaan tampon karena dapat mengakibatkan
infeksi pada vagina.
2. Minum banyak air putih dan makan banyak serat
Perawatan perineum ini akan meminimalisir terjadinya konstipasi yang kemudian menarik
bekas jahitan di area perineum sehingga menimbulkan nyeri.
Makan makanan berserat (termasuk buah dan sayur) serta memperbanyak konsumsi air
putih juga akan menghindarkan Anda dari konstipasi yang sering terjadi pada ibu setelah
persalinan.
Anda tidak disarankan untuk minum obat atau suplemen yang tidak dikonsultasikan dengan
dokter terlebih dahulu. Obat atau suplemen yang dimaksud termasuk obat tradisional
maupun jamu.
3. Minum obat pereda nyeri
Tidak jarang luka robekan perineum menimbulkan nyeri. Untuk itu, Anda dapat meminum
obat pereda nyeri, seperti paracetamol (acetaminophen), ibuprofen, maupun obat yang
diberikan oleh dokter.
4. Tunda berhubungan seksual
Wanita yang baru melahirkan tidak disarankan untuk berhubungan seksual selama masa
nifas. Namun, dokter akan menyarankan Anda untuk menundanya hingga perawatan
perineum selesai, yakni setidaknya empat minggu pascapersalinan.
5. Tidak melakukan aktivitas berat
Selama proses penyembuhan, hindari mengangkat benda berat atau mengejan selama
beberapa hari setelah luka dijahit. Anda juga bisa melakukan senam kegel untuk
memperkuat otot dan mempercepat proses penyembuhan luka jahitan setelah melahirkan.
Selesainya perawatan perineum pada ibu nifas ditandai dengan area perineum yang tidak
lagi terasa nyeri. Anda dapat mengonfirmasinya melalui pemeriksaan pascapersalinan di
bidan atau dokter kandungan yang menangani Anda.
Lamanya perawatan perineum sendiri akan tergantung dari pola hidup sehat yang Anda
lakukan, terutama cara Anda menjaga kebersihan, bergerak, dan makanan bergizi yang
Anda konsumsi. Perawatan perineum yang tidak benar akan menyebabkan terjadinya
infeksi.
Berapa lama jahitan perineum sembuh?
Secara umum, jahitan setelah melahirkan normal adalah prosedur yang aman dan luka bisa
kembali pulih dalam waktu beberapa hari. Namun, waktu pulihnya jahitan perineum
tergantung pada derajat robekan yang dialami.
Menurut baby centre, pada derajat kedua, lamanya jahitan untuk sembuh membutuhkan
waktu dua hingga tiga minggu. Jahitan akan menyatu dengan daging dan hilang dengan
sendirinya dalam waktu ini.
Sementara jika mengalami robekan derajat tiga atau empat, waktu penyembuhannya akan
lebih panjang. Anda mungkin akan merasa nyeri dan tidak nyaman selama sebulan atau
lebih lama, apalagi jika persalinan dijalani dengan episiotomi.
Baca juga: Perawatan Setelah Melahirkan untuk Mempercepat Masa Penyembuhan
Kapan harus menghubungi dokter?
Normalnya, luka perineum akan membaik setelah enam minggu pascapersalinan. Namun,
Anda dapat memeriksakan diri ke dokter bila menemukan tanda-tanda sebagai berikut:
Jahitan pada luka perineum terasa sangat nyeri atau berbau busuk yang mungkin
menandakan adanya infeksi
Demam di atas 38 derajat celcius, terutama dalam 24 jam setelah melahirkan
Anda mengalami mulas ingin buang air besar yang tidak bisa ditahan
Muncul rasa nyeri seperti disengat saat Anda buang air kecil
Perut terasa nyeri yang sampai menembus area perineum
Nifas dengan keluarnya darah yang sangat banyak atau menggumpal.
Apa pun keluhan Anda selama masa perawatan luka perineum, konsultasikan dengan
dokter. Termasuk bila ada kekhawatiran seputar hubungan seksual pascamelahirkan yang
mungkin ada di benak Anda.
Jika ingin berkonsultasi secara langsung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan
keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

persalinanmelahirkan normal

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email
Artikel Terkait
Kehamilan
Mengenal Preeklamsia, Komplikasi Serius yang Terjadi pada Kehamilan
07 Mei 2019
|
Dina Rahmawati
Mengenal Preeklamsia, Komplikasi Serius yang Terjadi pada Kehamilan
Kehamilan
Tanda-Tanda Melahirkan Pembukaan 1 yang Dialami Bumil
11 Jan 2022
|
Nenti Resna
Tanda-Tanda Melahirkan Pembukaan 1 yang Dialami Bumil
Kehamilan
Postmatur, Ketika Bayi Tak Kunjung Lahir Setelah Due Date
18 Okt 2021
|
Azelia Trifiana
Postmatur, Ketika Bayi Tak Kunjung Lahir Setelah Due Date
Diskusi Terkait di Forum
Apakah berbahaya luka pasca operasi bernanah?
Dijawab Oleh dr. Farahdissa
Jarak kelahiran dan over weight
Dijawab Oleh dr. Vina Liliana
Berpotensi hamilkah bila belum KB?
Dijawab Oleh dr. Vina Liliana

Anda mungkin juga menyukai