Anda di halaman 1dari 55

Hapsari Windayanti S.Si.T.,M.

Keb
Terapi Komplementer pada Pelayanan Kebidanan
Prodi Kebidanan Program Sarjana
- Menstruasitidak ada pembuahan ovum pasca
ovulasihormon reproduksi wanita  drastiskarena
korpus luteum berinvolusi endometrium yang telah
dipersiapkan sebelumnya untuk implantasi hasil
fertilisasimjd luruh.
- Semua kelenjar meluruh terjadi penurunan nutrisi dan
vasospasme pembuluh darah di endometrium (Guyton
dan Hall, 2007).
• Di Indonesia, angka kejadian dismenore primer 
54,89%.
• Nyeri haid, juga disebut : dismenore,
dysmenorrhea, dismenorhea
• Nyeri dapat terasa sebelum, selama, dan sesudah
haid.
• Dapat bersifat kolik atau terus-menerus
• Vasospasme akan menyebabkan reaksi inflamasi yg
mengaktifkan metabolisme asam arakhidonat dan
akhirnya melepaskan prostaglandin (PG).
• Terutama PGF2-alfa yang akan menyebabkan
vasokonstriksi dan hipertonus pada
miometriumhipertonus ini yang menyebabkan
dismenorea primer (Hillard, 2006)
asam arakhidonatberperan penting dlm produksi prostgladin, untuk merangsang
peradangan(inflamasi)
• Long (1996) menyatakan bahwa nyeri merupakan
perasaan tidak nyaman yg benar-benar subyektif.
• Menurut Potter dan Perry (2005), kemampuan
seseorang dalam mempersepsikan nyeri
dipengaruhi oleh sejumlah faktor yg dpt
menurunkan & meningkatkan toleransi terhadap
nyeri & memengaruhi sikap responden terhadap
nyeri.
• metode farmakologi
 obat analgetik, obat-obatan
anti inflamasi non-steroid Non farmakologi
(NSAID) seperti ibuprofen,
yoga,
asam mefenamat dan Akupresure
antagonis kalsium seperti teknik relaksasi,
verapamil dan nifedipin yang
terapi musik,
dapat menurunkan aktivitas
kompres hangat,
dan kontraktilitas uterus
exersice, dll
(Morgan & Hamilton, 2009)
• menambah kelenturan tubuh,
• Melancarkan sirkulasi darah,
• membangun kekuatan,
• memperbaiki postur dan mekanisme tubuh,
• meningkatkan kapasitas paru-paru,
• mengendalikan emosi, mencegah stress, depresi, &
antistres, jantung yg sehat, perbaikan sistem tubuh, anti
penuaan,
• Meningkatkan daya konsentrasi, penerimaan terhadap
diri sendiri
• Posisi terbalik : yaitu posisi kepala berada dibawah
& kaki diatas, sehingga posisi perut menjadi
terbalik, seperti: Sirsasana, Sarvaganasa, Picha
Mayurasana, dan lain- lain.
• Posisi keseimbangan tangan : yaitu tubuh anda
bertumpu pada kedua tangan, seperti: Bakasana,
Picha Mayurasana, dan lain – lain
• Posisi menekuk kebelakang tanpa alat bantu
menopang tubuh seperti posisi kayang (Urdhva
Dhanurasana).
• Posisi berplin atau memutar tubuh, seperti:
Yognidrasana, Eka Pada Sirsasana, dan lain – lain.
• Posisi yang terlalu banyak memakai dan menekan
otot perut, yang akan menimbulkan kontraksi pada
perut, seperti Navasana.
• Pernafasan yang dipercepat atau dipaksa seperti
Kapalabhati.
• Mengunci Bandha, seperti: Udhiyana Bandha.
Sirsasana

Urdhva
Bakasana Dhanurasana

Yognidrasana

Navasana
Duduk bersila/Sukasana

• Untuk ketenangan pikiran dan jiwa.


• dapat melancarkan pernafasan
• meregangkan otot-otot yang kaku. tubuh lebih rileks
 nyeri haid berkurang.
• Pemanasan olahraga.
• seperti mencium lutut dengan kedua kaki lurus ke depan
• Duduk dengan kedua tangan dan kaki lurus ke depan.
• Tundukkan kepala sambil kedua tangan lurus, sampai ke
lutut atau kaki
• Jika belum sempurna dengan menekuk salah satu kaki
ke dalam, jangan dipaksakancobalah sebisa

Paschimottanasana (Seated Forward Fold)


Cat and cow pose
/Bitilasana
dan
Marjaryasana

• meregangkan tubuh atas & leher sambil m’berikan


pijatan lembut pd tulang belakang & organ-organ perut.
• Aliran ini akan mengirimkan energi melalui tulang
belakang untuk melancarkan peredaran darah &
mengurangi kecemasan.
• Posisi ini membantu jika kram menstruasi yg
disebabkan oleh sembelit.
Wild Child pose

• Pose ini : memanjangkan punggung bawah &


m’buka pinggul sementara ke-2 lutut t’pisah lebar &
perut rileks diantaranya.
• Peregangan ini akan mengurangi nyeri pinggul
apapun, serta m’bantu
meningkatkan/mempertahankan kesehatan pinggul.
• Pose ini akan memicu perasaan relaksasi &
ketenangan.
Arching pigeon

• Arching pigeon dijuluki sebagai


“pembuka pinggul” karena pose ini
ampuh untuk mengurangi kram perut, &
m’bantu merasa lebih santai.
• Arching pigeon merangsang organ-
organ internal, m’bentang otot bokong
dalam, lipatan paha, dan psoas, otot
panjang di sisi kolom tulang belakang
dan panggul.
• Posem’buat pinggul lebih fleksibel,
mengurangi sesak yg disebabkan oleh
stres & ketegangan
Camel Pose
• Pose ini berfokus pada perut.
• Sikap unta meningkatkan fleksibilitas dalam tulang
belakang, merangsang sistem saraf, m’buka dada
dan bahu, serta meningkatkan sirkulasi dan
pencernaan.
• Tulang belakang kita hampir sebagian besar waktu
tersita dalam posisi condong ke depan dari berjam-
jam duduk di meja/mengendarai mobil. Karena
tulang belakang juga dimaksudkan untuk b’gerak
di ke-2 arah,
• sikap ini dpt m’bantu memulihkan fleksibilitas
alaminya krn b’latih pose ini akan m’perpanjang
tulang belakang ke arah belakang dan atas.
• Pose unta ini juga akan meregangkan dan
menstimulasi perut, yg baik untuk mengatasi
keluhan perut kram.
Locust pose

• efektif meredakan sakit yang sangat mendalam.


• Posisikan tubuh tengkurap
• Tangan diarahkan lurus ke belakang punggung.
• Angkat dada dan kakimu bebarengan
• Gerakan backbend yang dapat memperkuat dan
melenturkan tulang belakang. Berkhasiat juga
untuk memperbaiki sistem pencernaan dan
reproduksi yang lebih efisien.
• Berbaringlah di lantai, tempatkan kedua tangan (telapak
tangan mengarah ke bawah) di bawah bokong. Tekan
pergelangan tangan ke lantai untuk membantu Anda
mengangkat dada, sehingga punggung membentuk
lengkungan. Dongakkan leher ke belakang, dan tenangkan
otot-otot leher.
• Pose harimau adalah cara yang sangat
efektif untuk mengurangi nyeri
punggung bawah.
• Gerakan yoga ini membentangkan
tulang belakang berikut saraf-
sarafnya, juga melemaskan saraf
punggung bawah.
• Selain itu, pose harimau juga
membantu meregangkan otot-otot
perut.
Tiger Pose
Half Bound Squat
Pose Lilin
Savasana

• gerakan yoga yaitu tidur terlentang dan bisa


dimodifikasi dengan tidur miring mata tertutup dan
rileks
• Pose ini adalah cara terbaik untuk menutup dan
menyerap latihan, meraih manfaat dari semua latihan.
• Hal ini juga membantu untuk bersantai dan rileksasi.
• ..\Yoga Untuk Nyeri Menstruasi ( Bagian 2- Olah Tubuh
Restoratif ).mp4
• ..\Yoga Untuk Nyeri Menstruasi (Bagian 1- Persiapan & Olah
Nafas).mp4
• Akupresurmengurangi rasa nyeri penekanan
pada titik akupresur sensasi rasa nyaman, terasa
pegal, panas dan terasa kesemutan.
• Apabila sensasi tersebut tercapai maka sirkulasi
energi (qi) dan darah (xue) dpt teraliri dg
lancarkarena pd jaringan tsb akan m’berikan
stimulus pd sistem endokrinmelepaskan candu
alami tubuhb’fungsi untuk m’hilangkan stress
dan meningkatkan perasaan senang dan dpt
menurunkan rasa nyeri (Widyaningrum, 2013).
• akupresur dapat meningkatkan kadar
endorfin yg berguna sebagai pereda nyeri
yg diproduksi tubuh dalam darah,
jaringan syaraf akan memberi stimulus
pd sistem endokrin untuk melepaskan
endorfin ss kebutuhan  mampu
menurunkan rasa nyeri saat menstruasi
• Tentukan titik yg akan distimulasi
• Gunakan baby olil/olive oil
• Lakukan pemijatan searah jarum jam, sebanyak
20-30 kali penekanan,
• Lakukan pada kedua sisi tubuh
• Kekuatan tekanan dianggap cukupapabila
sepertiga kuku menjadi putih pada saat
penekanan dilakukan
• pemijatan yang dilakukan jeda 10 menit
 terletak di antara pangkal ibu
jari dan jari telunjuk 
 Lokasi pada tonjolan tertinggi
ketika ibu jari dan telunjuk
dirapatkan.
• (Firda, 2011)
• Titik PC 6 (Neiguan)
• Berfungsi meredakan nyeri
• Lokasi pada 2 cun tulang (3 jari) di atas
pertengahan pergelangan tangan bagian dalam

PC6 (Neiguan)
• efektif mengurangi intensitas nyeri
(Hasanah (2010) )
• Proximal pertemuan tulang-tulang
metatarsal I dan II.
• Lokasi pada punggung kaki
pada cekungan antara pertemuan
pangkal tulang ibu jari dan jari
ke-2 telapak kaki.
• Efri (2015)
• terletak 3 cun di atas malleolus internus, ditepi posterior tibia
• Berfungsi melancarkan menstruasi, menghentikan keputihan
dan mengurangi nyeri
Teknik relaksasi untuk
mengurangi nyeri haid
• Menurut huges dkk (2005) teknik relaksasi melalui
olah nafas merup. salah satu keadaan yg mampu
merangsang tubuh unt. membentuk sistem penekan
nyeri yg akhirnya menyebabkan penurunan nyeri.
• Teknik relaksasi bermanfaat untuk pengobatan
penyakit dr dlm tubuh meningkatkan kemampuan
fisik & keseimbangan tubuh dan pikiran.
• Karena olah nafas dianggap membuat tubuh menjadi
rileks berdampak pada keseimbangan tubuh &
pengontrolan tekanan darah.
• Menurut Smeltzer and Bare (2002), bahwa teknik
relaksasi nafas, dg cara  nafas dalam, nafas lambat
(menahan inspirasi scr maksimal) & bagaimana
menghembuskan nafas secara perlahan.
• Selain dpt mengurangi intensitas nyeri, teknik
relaksasi nafas dlm jg dpt meningkatkan ventilasi
paru & meningkatkan oksigenasi darah.
• Pada kondisi rileks tubuh akan menghentikan
produksi homon adrenalin & hormon yg diperlukan
saat stress. Karena hormon seks estrogen dan
progesteron serta hormon stress adrenalin
diproduksi dari blok kimiawi yg samaketika kita
mengurangi stress maka mengurangi produksi
kedua hormon seks tsbOKI, perlunya rileksasi
untuk memberikan kesempatan bagi tubuh
memproduksi hormon yg penting untuk
mendapatkan haid yg bebas dari nyeri haid.
• Dg merelaksasikan otot- otot skelet yg mengalami spasme
yg disebabkan oleh peningkatan
prostaglandinvasodilatasi pembuluh darah dan akan
meningkatkan aliran darah ke daerah yg mengalami
spasme dan iskemik.
• teknik relaksasi nafas dalam mampu merangsang tubuh
untuk melepaskan endogen yaitu endorphin dan
enkelalin (Smeltzer & Bare, 2002).
• Relaksasi melibatkan sistem otot &
respirasitidak membutuhkan alat, mudah
dilakukan kapan saja /sewaktu-waktu.
• Prinsip yg mendasari penurunan nyeri oleh teknik
relaksasi, terletak pada fisiologi sistem syaraf
otonom yg merupakan bagian dari sistem syaraf
perifer yg mempertahankan homeostasis
lingkungan internal individu
Terapi musik
untuk
mengurangi
nyeri haid
• Mekanisme terapi musik dlm menurunkan nyeri
berdasarkan pada prinsip Gate Control dan teori
endorphin.
• musik klasik menghasilkan gelombang alfa
berperan menenangkan & merangsang sistem
limbik jaringan neuron otakGelombang alfa
berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan
santai.
• Pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan
intensitas dismenorea primermusik dpt
memengaruhi persepsi nyeri musik dpt berefek
positif melalui mekanisme pengalihan perhatian
terhadap nyeri (distraksi), memberikan perasaan
nyaman, merangsang pengeluaran endorphin &
menyebabkan perasaan tenang (relaksasi).
• Mendengarkan musikmemfokuskan pikiran &
perhatiannya pada suara atau irama musik yg
diterimanya, shg fokus perhatiannya thd stimulus
nyeri teralihkan /berkurang.
• mekanisme distraksi terjadi penurunan
perhatian/persepsi thd nyeri dg memfokuskan
perhatian pada stimulasi lain/menjauhkan pikiran
thd nyeri.
• Smelzer dan Bare (2002)distraksi merupakan
mekanisme teknik kognitif yg mjd strategi
efektif untuk mengalihkan fokus perhatian
seseorang pada sesuatu selain nyeri.
• orang yg kurang menyadari adanya nyeri /
memberikan sedikit perhatian pd nyeri hanya
akan terganggu & lebih toleran terhadap nyeri.
• Potter dan Perry (2005), menyatakan bahwa
distraksi menyebabkan terstimulasinya sistem
aktivasi retikuler. Jika sistem aktivasi retikuler
menghambat stimulus nyeri/stimulus yg
menyakitkan, maka akan menurunkan respon nyeri.
• kompres hangatmeredakan
iskemiamenurunkan kontraksi uterus &
melancarkan pembuluh darah shg dapat
meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan
dan meningkatkan perasaan sejahtera,
meningkatkan aliran menstruasi, dan meredakan
Vasokongesti pelvis (Bobak, 2005).
• Menurut Perry & Potter (2005)prinsip kerja
kompres hangat dg menggunakan buli-buli panas
yang dibungkus kain yaitu secara konduksi tjd
pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh
sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh
darah dan akan terjadi penurunan ketegangan otot
sehingga nyeri haid yang dirasakan akan
berkurang atau hilang.
• Menurut Price & Wilson (2005), cara ini efektif untuk
mengurangi nyeri/kejang otot.
• Prinsip kerja kompres hangat dg menggunakan buli-buli
panas yg dibungkus kain dg cara pemindahan scr konduksi
tjd pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh shg
akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah yg akan
menurunkan ketegangan otot & meningkatkan aliran darah
(Wilson, 2005).
• melakukan exersice tubuh akan menghasilkan
endorphinendorphin dihasilkan di otak & susunan
syaraf tulang belakanghormon ini berfungsi sbg
obat penenang alami, shg menimbulkan rasa
nyaman.
• Kadar endorphin dpt mengurangi rasa nyeri pd
saat kontraksi.
• Exercise/latihan fisik terbukti dpt meningkatkan
kadar endorphin 4-5 kali di dalam darah semakin
banyak melakukan exercise maka akan semakin
tinggi pula kadar endorphin.
• Exerciseendorphin keluar dan ditangkap oleh
reseptor di dalam hipothalamus dan sistem
limbikberfungsi untuk mengatur emosi.
• endorphin   terbukti pe nyeri, pe daya ingat,
memperbaiki nafsu makan, kemampuan seksual,
tekanan darah dan pernafasan (Harry, 2007),
exercise/ latihan fisik efektif dalam mengurangi
masalah nyeri terutama nyeri dismenore.
• Latihan fisik adalah aktivitas fisik untuk membuat
kondisi tubuh meningkatkan kesehatannya dan
mempertahankan kesehatan jasmani.
• Jhamb, et al. (2008) latihan fisik memiliki
hubungan yg signifikan dg penurunan tingkat
keletihan otot.
• Remaja dg dismenore akan mengalami kram otot
terutama pd abdomen bawah yg b’sifat siklik
disebabkan krn kontraksi yg kuat & lama pd dinding
uterus shg tjd kelelahan otot dan physical inactivity
maka diperlukan exercise untuk menghilangkan
kram otot tsb (Jham, et al., 2008).
• exercise  mengurangi keletihan/ kelelahan otot
terutama pd abdomen bawah,  intensitas nyeri dpt
menurun.
• Amalia, Astrid. 2015. Tetap Sehat dengan Yoga. Jakarta Selata: Panda Medika.
• Shindu, Pujiastuti. 2013. Panduan Lengkap Yoga Untuk Hidup Sehat dan Seimbang.
Bandung: Mizan Pustaka.
• Rakhshaee, Z. Effect of three yoga poses (cobra, cat and fish poses) in women with
primary dysmenorrhea: a randomized clinical trial. J Pediatr Adolesc Gynecol, 24 (4),
192-6, Aug 2011.
• Bobak, et all. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Diterjemahkan oleh Maria A.
Wijayarini. EGC. Jakarta
• Hartono. R.I.W. 2012. Akupresure untuk Berbagai Penyakit dilengkapi dengan terapi gizi
medik dan herbal. Rapha/Andi Publishing. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai