“TRAUMAMUSKULOSKELETAL”
DiSusun
Riska Lamatowa
Kelas C
NIM:CO1418143
PRODI
KEPERAWATANFAKULTASIL
MUKESEHATAN
UNIVERSITASMUHAMMADIYAHGOROTALO
T.A2021
KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
danHidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugasmakalah ini dalam bentuk maupun isinya
yangsangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupunpedomanbagipembaca.
Harapankamisemogadapatmembantumenambahpengetahuandanpengalamanbagiparapembaca,seh
inggakamidapatmemperbaikibentukmaupunisi, sehinggakedepannyadapatlebihbaik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangatkurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yangbersifatmembangununtukkesempurnaan.
Gorontalo, Juli2021
Penyusun
i
DAFTARISI
KATAPENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BABIPENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
B. TUJUAN................................................................................................................................2
BABIITINJAUANTEORI................................................................................................................3
A. MekanismeTrauma.................................................................................................................3
B. Fraktur....................................................................................................................................4
C. Dislokasi.................................................................................................................................9
D. Sprain.....................................................................................................................................12
E. Strain......................................................................................................................................14
F. Kontusio.................................................................................................................................17
G. AsuhanKeperawatan..............................................................................................................20
BAB IIIPENUTUP...........................................................................................................................25
A. Kesimpulan............................................................................................................................25
B. Saran.......................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................26
i
BAB
1PENDAHULUA
A. LatarBelakang
Trauma adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami tekanan batin maupun cedera
fisiktidak lain karena ada suatu sebab. Penyebab trauma adalah misalnya kecelakaan lalu lintas,
industri,olahraga,danrumahtangga.
Di Indonesia kematian akibat kecelakaan lalu lintas ± 12.000 orrang per tahun
(Chairudin,1998).Taruma yang dialamiseseorang akan menyebabkan masalah-masalahsebagai
berikut.
1. Biayayangbesaruntukmengembalikanfungsisetelahmengalamitrauma.
2. Resikokematianyangtinggi.
3. Prodiktivitasmenurunakibatbanyakkehilangnawaktubekerja.
4. Kecatatansementaradanpermanen.
Dimasyarakat,seorangperawa/
Nersperlumengetahuiperawatanklientraumamuskuloskletalyangmungkindijumpai,baikdijalanmaupu
nselamamelakukanasuhankeperawatan di rumah sakit. Selain itu, ia perlu mengetahui dasar-dasar
penanggulan suatutraumayang menimbulkan masalah pada sistem muskuloskletal dengan
melakukan penanggulangan awaldan
merujukkerumahsakitterdekatagarmengurangiresikoyanglebihbesar.
Resiko yang lebih fatal yang perlu diketahui adalah kematian. Peristiwa yang sering
terjadipada kliendibagidalamtigaperiodewaktusebagaiberikut:
1. Kematiandalamdetik-detikpertamasampaimenitberikutnya(50%).
Kematian disebabkan oleh laserasi otak dan pangkal otak, kerusakan sumsum tulang
belakangbagian atas, kerusakan jantung, oarta, serta pembuluh-pembuluh darah besar.
Kebanyakan klientidakdapatditolonganmeninggalditempat.
1
2. Kematiandalammenitpertamasampaibeberapajam(35%).
Kematiandisebabkanolehperdarahansubduralatauepidural,hematopneumotoraks,robekan
2
limpa,laserasihati,frakturpanggul,sertafrakturmultipeldenganresimobesarakibatperdarahanyang
masif.Sebagiandariklienpadatahapinidapatdiselamatkandenganpengetahuandanpenaggualangant
raumayangditandai
3. Kematiansetelahbeberapahariampaibeberapaminggusetelahtaruma(15%).Kematianbiasanyadise
babkanolehkegagalanbeberapaorganatausepsis.Peranperawatdalammembantu mengurangi
resiko tersebut cukup besar. Resiko kegagalan organ dan
reaksisepsisdapatdikurangisecarasignifikandenganasuhankeperawatanyangkomprehensif.Penan
ggulanganklientraumamemerlukan peralatan sertaketerampilan
khususyangtidaksemuanyadapatdilakukanolehperawat,berhubungketerampilandanpengetahuan
yangdimilikisetiap Nersbervariasi,sertaperalatanyangtersedia kurangmemadai.
B. Tujuan
TujuanpenulisanmakalahiniadalahuntukmemahamitentangTraumaMuskuloskeletaluntuk
3
BAB
IITINJAUANTEORI
A. MekanismeTrauma
Menentukanmekanismeterjadinyatraumamerupakanhalyangpentingkarenadapatmembantu kita
dalam menduga kemungkinan trauma yang mungkin saja tidak segera timbul
setelahkejadian.Traumamusculoskeletalbisasajadikarenakanolehberbagaimekanisme.
Adabeberapamacammekanismetraumadiantaranya:
a. Directinjury
Dimanaterjadifrakturpadasaattulangberbenturanlangsungdenganbendakerassepertidashboardatau
bumpermobil.
b. Indirectinjury
Terjadi fraktur atau dislokasi karena tulang mengalami benturan yang tidak langsung
sepertifrkaturpelpisyangdisebabkanolehlututmembenturdashboardmobilpadasaatterjaditabrakan.
c. Twistinginjury
Menyebabkan fraktur, sprain, dan dislokasi, biasa terjadi pada pemain sepak bola dan
pemainsky,yaitu bagian distal kaki tertinggal ketika seseorangmenahan kaki ketanah
sementarakekuatan bagian proksimal kaki meningkat sehingga kekuatan yang dihasilkan
menyebabkanfraktur.
d. Powerfullmusclecontraction
Seperti terjadinya kejang pada tetanus yang mungkin bisa merobek otot dari tulangatau
bisajugamembuatfraktur.
e. Fatiquefracture
Disebabkanolehpenekananyangberulang-
ulangdanumumnyaterjadipadatelapakkakisetelahberjalanterlalulamaatau
berjalandenganjarakyangsangatjauh.
4
B. Fraktur
1. Definisi
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas korteks tulang menjadi dua bagian atau lebih
sehinggamenimbulkan gerakan yang abnormal disertai krepitasi dan nyeri. Apabila terjadi fraktur
makatulang harus diimobilisasi untuk mengurangi terjadinya cedera berkelanjutan dan untuk
mengurangirasasakitpasien.
Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh. Kebanyakan fraktur
disebabkanoleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma
langsung dantrauma tidak langsung (Sjamsuhidajat & Jong, 2005). Fraktur lebih sering terjadi pada
laki-lakidaripada perempuan dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olah-
raga,pekerjaan, atau luka yang disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Sedangkan pada
orangtua,wanitalebihseringmengalamifrakturdaripadalakilakiyangberhubungandenganmeningkatnya
insidenosteoporosisyangterkaitdenganperubahanhormonpadamonopouse(Reeves,Roux,Lockhart,20
01).
Frakturmerupakanancamanpotensialatauaktualkepadaintegritasseseorangakanmengalami
gangguan fisiologis maupun psikologis yang dapat menimbulkan respon berupa nyeri.Nyeri tersebut
adalah keadaan subjektif dimanaseseorang memperlihatkan ketidak nyamanan
secaraverbalmaupunnonverbal.Responseseorangterhadapnyeridipengaruhiolehemosi,tingkatkesadar
an, latar belakang budaya, pengalaman masa lalu tentang nyeri dan pengertian nyeri.
Nyerimengganggukemampuanseseoranguntukberistirahat,konsentrasi,dankegiatanyangbiasadilakuk
an(Engram,1999)
2. Etilogi
Frakturterjadikarenatekananyangmenimpatulangkebihbesardaripadadayatulangakibartrauma
FrakturkarenapenyakittulangsepertiTumorOsteoporosisyangdisebutFrakturPatologis.
FrakturStress/Fatique(akibatdaripenggunaantulangyangberulang-ulang).
5
3. TandadanGejalaFraktur
Gejala yang paling umum pada fraktur adalah rasa nyeri yang terlokalisir pada bagian
fraktur.Biasanya pasien mengatakan ada yang menggigitnya ataumerasakan ada tulang yang patah.
Apayangdikatakanpasienmerupakansumberinformasiyangakurat.
Pada pasien dengan multiple trauma, fraktur adalah trauma yang paling nyata dan
dramatisjugahalyangpalingserius.Olehkarenaitulakukanprimarysurveydanlakukantindakanpenangan
antraumadanlakukanstabilisasijikamemungkinkan.
a. Swelling
Terjadi karena kebocoran cairan ekstra seluler dan darah daripembuluh darah yang telah
rupturepadafrakturpangkaltulang.
b. Deformitas
Padakakidapatmenandakanadanyatraumaskeletal.
c. Tenderness
d. Krepitasi
Terjadi bila bagian tulang yang patah bergesekan dengan tulang yanglainnya.Halinidapatdikaji
selama pemasangan splin. Jangan berusaha untuk mereposisi karena dapat
menyebabkannyeritraumalebihlanjut.
e. Disability
Jugatermasukkarakteristikdarikebanyakantraumaskeletalpasiendenganfrakturakanberusahamenah
anlokasitraumatetappadaposisiyangnyamandanakanmenolakmenggerakannya.Bahkan padapasien
dengan dislokasi akanmenolakuntukmenggerakkanekstremitasyangmengalamidislokasi.
f. Exposedboneends
6
Didiagnosa sebagai trauma terbuka atau compound fraktur. Periksa pulsasi,gerakan dan
sensoridibagiandistalpadasetiappasiendengan traumamusculoskeletal.
4. Jenis-jenisFraktur
a) FrakturTertutup(Simple Fracture)
Fraktur tertutup adalah keadaan patah tulang tanpa disertai hilangnya integritas kulit.
Frakturtertutup dapat menjadi salah satu pencetus terjadinyaperdarahan internal kekompartemen
jaringandan dapat menyebabkan kehilangan darah sekitar 500 cc tiap fraktur. Setiap sisi patahan
memilikipotensi untukmenyebabkan kehilangan darah dalam jumlah besar akibat laserasi
pembuluhdarahdidekatsisipatahan.
Frakturtertutupbiasanyadisertaidenganpembengkakandanhematom.Straindansprainmungkin akan
memberikan gejala seperti fraktur tertutup. Dan karena diagnosis pasti terjadinyafraktur hanya
dapat dilakukan dengan pemeriksaan radiologi, maka berilah penanganan strain
dansprainsepertipenanganantehadapfrakturtertutup.
b) FrakturTerbuka(CompoundFracture)
Fraktur terbuka adalah keadaan patah tulangyang disertai gangguan integritas kulit.Hal
inibiasanya disebabkan oleh ujungtulangyangmenembus kulitatau akibatlaserasi
kulityangterkenabenda-bendadariluarpadasaatcedera
Komplikasi yang dapat terjadi pada fraktur terbuka adalah perdarahan eksternal, kerusakan
lebihlanjutpada otot-otot dan saraf serta terjadinyakontaminasi.Sangatpenting untuk
mengenaladanyaluka didekatfrakturkarenabisamenjadipintu masukdarikontaminasikuman
Fraktur terbuka dapat ditemukan dengan mudah pada penderita trauma. Adanya luka
terbukadidekat daerah yang diduga terjadi fraktur, harus dipertimbangkan sebagai fraktur terbuka
danharus diberikan penanganan seperti fraktur terbuka. Denyut nadi, pergerakan, sensasi dan
warnakulitharussegeradinilaidanterusdilakukanpenilaianulangsecara berkala.
6
5. TipeFraktur
a) FrakturTrasversal
Garis frakturnya memotong melintang dari arah luar sampai menembus bagian tengah
secarategaklurus daritulangbiasanyadisebabkanolehkecelakaanlangsung.
b) FrakturGreenstick
Terjadi pada anak dimana tulang masih bisa dibengkokan seperti dahan yang masih muda
dangaris frakturnya melintang lurus pada bagian luar dari tulang perpendicular sampai batas
tengahtulang.
c) FrakturSpiral
Biasanyaterjadikarenakecelakaanmemutar(terpelintir)dangarisfrakturnyatidakrata
a. Fraktur Oblique
b. FrakturComminuted
Dimanatulangterbagimenjadilebihdariduabagian.
6. PrinsipPenataLaksanaanFraktur
Kejadianfrakturjarangyangmengancamnyawa,meskipundemikianpenangananpadakejadian
yang mengancam nyawa telah dilaksanakan sampai kondisi pasien stabil. Pertahankan jalannapas,
control perdarahan, tutup luka terbuka pada dada dan lakukan resusitasi cairan. Jika
telahselesaibarulahidentifikasidanimobilisasisemuafrakturdansiapkanuntuktransportasi
7
a) PenatalaksanaanFraktur
Stabilkanjalannapas.
Kontrolperdarahan.
Tutupsuckingchestwound(lukaterbukapadadada).
Resusitasicairan.
Jikaadafrakturterbuka,balutlukasebelummelakukanpembidaiandanjanganmendor
ongkembalitulangyangterlihat.
Janganpernahberusahauntukmeluruskanfrakturtermasuksendi-
sendi,meskipunadabeberapatulangpadafrakturyangdapatdiluruskan.
Tournikettidakdianjurkanpadafrakturterbukakecualipadatraumaamputasiatauanggotagerakyan
gsudahtidakdapatdiselamatkanlagi.
Imobilisasiekstremitassebelummemindahkanpasiendanimobilisasisendibagianatasdanbawahd
aritulangyangfraktur.
8
C. Dislokasi
1. Definis
Dislokasi adalah keluarnya pangkal tulang dari permukaan articular, kadang- kadang
disertaidenganrobeknyaligamentyangseharusnyamenahanpangkaltulangagartetapberadapadatempatn
ya.Persendian yangbiasanyaterkenaladalahbahu,siku,pangguldanpergelangan.
2. Etiologi
Etiologitidakdiketahuidenganjelastetapiadabeberapafaktor predisposisi,diantaranya:
Akibat kelainanpertumbuhansejak lahir.
Traumaakibatkecelakaan
Traumaakibatpembedahanortoped
Terjadiinfeksidisekitar send
3. Klasifikasi
Dislokasidapatdiklasifikasikansebagaiberikut:
a) Dislokasicongenital:terjadisejaklahirakibatkesalahanpertumbuhan.
b) Dislokasi patologik: akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. Misalnya
tumor,infeksi,atauosteoporosistulang.Inidisebabkanolehkekuatantulangyangberkurang.
c) Dislokasi traumatic: kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan
mengalamistress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena mengalami
pengerasan).Terjadikarenatraumayangkuatsehinggadapatmengeluarkantulangdarijaringandiseke
ilingnya dan mungkin juga merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan system
vaskular.Kebanyakanterjadipada orangdewasa.Berdasarkantipekliniknyadibagimenjadi:
DislokasiAkut
Umumnyaterjadipadashoulder,elbow,danhip.Disertainyeriakutdanpembengkakandisekitar
sendi.
DislokasiBerulang.
JikasuatutraumaDislokasipadasendidiikutiolehfrekuensidislokasiyangberlanjut
9
dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi
padashoulderjointdan patellofemoral joint.Dislokasibiasanyaseringdikaitkandenganpatah
tulang / fraktur yang disebabkan oleh berpindahnya ujung tulang yang patah olehkarena
kuatnyatrauma,tonus ataukontraksiototdantarikan.
4. TandadanGejala
Nyeri
Deformitas
Paralisis
Hilangnyapulsasi(jikatekannervusdanpembuluhdarah).
Pada kebanyakan kasus pada pasien dengan fraktur atau dislokasi selalu cek nadi,
kekuatanotot dan sensasi (pulsasi, motorik dan sensorik) pada bagian distal daerah yang terluka.
Hilangnyapulsasi berarti ekstremitas dalam keadaan yang membahayakan dan transportasi ke
rumah sakitseharusnya tidak ditunda. Informasikan terlebih dahulu ke rumah sakityang akan dituju
agarpetugas dandokterbedahtulangtelahsiapketikapasientiba.
5. Patofiologi
6. Komplikasi
a) KomplikasiDini
Cedera saraf : saraf aksila dapat cedera ; pasien tidak dapat mengkerutkan otot deltoid
danmungkinterdapatdaerahkecilyangmatirasapadaotottesebut.
Cederapembuluhdarah: Arteriaksilladapatrusak.\
Frakturdisloksi
10
b) Komplikasilanjut.
Kekakuan sendi bahu:Immobilisasi yang lama dapat mengakibatkan kekakuan sendi
bahu,terutama pada pasien yang berumur 40 tahun.Terjadinya kehilangan rotasi lateral, yang
secaraotomatismembatasiabduksi.
c) Dislokasiyangberulang:Terjadikalaulabrumglenoidrobekatau
d) Kapsulterlepasdaribagiandepanleherglenoid
e) Kelemahanotot
7. PenatalaksanaanDislokasi
Penatalaksanaan pada pasien dengan dislokasi adalah imobilisasi pasien pada posisinya
saatpertama kali ditemukan. Jangan coba meluruskan atau mengurangi dislokasi kecuali jika ada
seorangahli. Lakukan imobilisasi pada bagian atas dan bawah sendi yang dislokasi untuk menjaga
kestabilanwaktutransport.
Bagaimanapun juga ketika menolong pasien dengan dislokasi lutut dan tidak ada
pulsasipada bagian distal. Maka harus dikoreksi dalam waktu 1 atau 2 jam setelah terjadi trauma.
Danseharusnya waktu sejak terjadinya kecelakaan hingga sampai ke rumah sakittidak lebih dari
1jam.
11
D. Sprain
1. Definisi
Sprain adalah injuri dimana sebagian ligament robek, biasanya disebabkan memutar
secaramendadak dimana sendi bergerak melebihi batas normal. Organ yang sering terkena biasanya
lutut,danpergelangankaki,cirriutamanyaadalahnyeri,bengkakdankebiruanpadadaerahinjuri.
Untukmembedakanfrakturdandislokasi,sprainbiasanyatidakdisertaideformitas.Bagaimanap
unjugalebihbaillakukanpenanganansprainsepertipenangananfrakturlaluimobilisasi. Biarkan sendi
yang mengalami sprain pada posisi elevasi dan berikan kompres dinginjikamungkin.
12
2. Etiologi
Sprainterjadiketikasendidipaksamelebihilingkupgeraksendiyangnormal,sepertimelingkar
ataumemutarpergelangankaki.
Spraindapatterjadidisaatpersendianandaterpaksabergeserdariposisinormalnyakarenaandaterjatu
h,terpukulatauterkilir.
3. ManifestasiKlinik
Nyeri
Implamasiperadangan
Ketidakmampuanmenggerakantungkai
4. TandadabGejala
Samadengansprain(kram)tetapilebihparah
Efema,perdarahandanperubahanwarnayanglebihnyata
Ketidakmampuanuntukmenggunakansendi,ototdantendon
Tidakdapatmenyanggabeban,nyerilebihhebatdankonstan
5. Patofisiologi
Kekoyakan ( avulsion ) seluruh atau sebagian dari dan disekeliling sendi, yang disebabkan
olehdaya yang tidak semestinya, pemelintiran atau mendorong / mendesak pada saat berolah raga
atauaktivitas kerja. Kebanyakan keseleo terjadi pada pergelangan tangan dan kaki, jari-jari tangan
dankaki. Pada trauma olahraga (sepak bola) sering terjadi robekan ligament pada sendi lutut. Sendi-
sendilain juga dapat terkilir jika diterapkan daya tekanan atau tarikan yang tidak semestinya
tanpadiselingiperedaan(Brunner&Suddart,2001:2357)
6. PemeriksaanDiagnosis
a) Riwayat:
Tekanan
Tarikantanpaperedaan
Dayayangtidaksemestinya
7. Penatalaksanaan
a) Pembedahan.
Mungkindiperlukanagarsendi dapatberfungsisepenuhnya; pengurangan-
penguranganperbaikanterbukaterhadapjaringanyang terkoyak.
13
b) Kemotherapi
DengananalgetikAspirin(100-300mgsetiap4jam)untukmeredakannyeridanperadangan.
KadangdiperlukanNarkotik(codeine30-60mgperoralsetiap4jam)untuknyerihebat.
c) Elektromekanis.
Penerapandingindengankantonges24 °C
Pembalutan/wrappingeksternal.Denganpembalutan,castataupengendongan(sung)
Posisiditinggikan. Jika yangsakitadalahbagianekstremitas
Latihan ROOM. Tidak dilakukan latihan pada saat terjadi nyeri hebat dan perdarahan.
Latihanpelan-pelandimulaisetelah7-10haritergantungjaringanyangsakit
Penyanggabeban.Menghentikanpenyanggabebandengapenggunaankruk selama7
hariataulebihtergantungjaringanyangsakit
E. Strain
1. Definis
Strain adalah “tarikan otot” akibat penggunaan berlabihan, peregangan berlebihan, atay stres
yangberlebihan. Strain adalah robekan mikroskopis tidak komplet dengan perdarahan kedalam
jaringan(Brunner&Suddart,2001:2355).
Strain adalah trauma pada jaringan yang halus atau spasme otot di sekitar sendi dan nyeri
padawaktu digerakkan, pada strain tidak ada deformitas atau bengkak. Strain lebih baik ditangani
denganmenghilangkanbebanpadadaerahyangmengalamiinjuri.
Jika tidak ada keraguan pada injuri diatas, imobilisasi ekstremitas dan evaluasi dilanjutkan di
ruanggawatdarurat.
14
2. Etiologi
a) Strainterjadiketikaototterulurdanberkontraksisecaramendadak,sepertipadapelariataupelompat
.
b) Padastrainakut :Ketikaototkeluardanberkontraksisecaramendadak.
c) Padastrainkronis:Terjadisecaraberkalaolehkarenapenggunaaanyangberlebihan/tekananberulang-
ulang,menghasilkantendonitis (peradanganpadatendon).
3. Manifestasiklinik
Gejalapadastrainototyangakutbisaberupa:
Nyeri
Spasme otot
Kehilangankekuatan
Keterbatasanlingkupgeraksendi.
Strain kronis adalah cidera yang terjadi secaraberkala oleh karena penggunaan
berlebihanatautekakanberulang-ulang,menghasilkan:
Tendonitis(peradanganpadatendon).Sebagaicontoh,pemaintennisbisamendapatkantendonitis
pada bahunya sebagai hasil tekanan yang terus- menerus dari servis yang berulang-ulang.
4. Patofisiologi
Strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak
langsung(overloading).Cederaini terjadi akibatotottertarikpadaarahyangsalah,kontraksi
ototyangberlebihan atau ketika terjadikontraksi, otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles
(ototpada kunci paha),hamstring (otot paha bagian bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas otot
yangbaikbisamenghindarkandaerahsekitarcederakontusiodanmembengkak(ChairudinRasjad,1998).
5. Klasifikasistrain
a) DerajatI/MildStrain(Ringan)
15
Derajati/mildstrain (ringan)yaituadanyacideraakibatpenggunaanyangberlebihan
padapenguluranunitmuskulotendinousyangringanberupastretching/kerobekanringanpadaotot/
ligament(ChairudinRasjad,1998).
1. Gejalayangtimbul:
Nyeri
Meningkatapabilabergerak/bilaadabebanpadaotot
6. Manifestasiklinik
Biasanya pendarahandalamotot,bengkak,nyeriketika kontraksiotot
Nyerimendadak
Edema
Spasme otot
Haematona
7. Komplikasi
Strainyangberulang
Tendonitis
8. Penatalaksanaan
Istirahat.Akanmencegahcideratambahdanmempercepatpenyembuhan
Meninggikanbagianyangsakit,tujuannyapeninggianakanmengontrolpembengkakan.
Pemberiankompresdingin.Kompresdinginbasahataukeringdiberikansecaraintermioten20-
48jampertamayangakanmengurangiperdarahanedemadanketidaknyamanan.
Kelemahanbiasanyaberakhirsekitar24–72jamsedangkanmatirasabiasanyamenghilang dalam
1 jam. Perdarahan biasanya berlangsung selama 30 menit atau lebihkecuali jika diterapkan
tekanan atau dingin untuk menghentikannya. Otot, ligament atautendon yang kram akan
memperoleh kembali fungsinya secara penuh setelah diberikanperawatankonservatif.
16
F. Kontusio
1. Definisi
Kontusio adalah cedera jaringan lunak, akibat kekerasan tumpul,mis : pukulan,tendangan atau
jatuh(Brunner&Suddart,2001:2355).
Kontusio adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan di
bawahpermukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehinggadarah dan cairan seluler
merembeske jaringansekitarnya(Morgan,1993:63)
2. Etiologi
Benturanbendakeras
Pukulan
Tendangan/jatuh
17
3. Manifestasiklinik
Perdarahanpadadaerahinjury(ecchymosis)karenarupturepembuluhdarahkecil,
jugaberhubungandenganfraktur.
Nyeri,bengkakdanperubahanwarna.
Hiperkalemiamungkinterjadipadakerusakanjaringanyangluasdankehilangan
darahyangbanyak(Brunner&Suddart,2001:2355).
4. Gejala
Nyeri
Bengkak
Perubahanwarna
Kompresdinginintermittenkulitberubahmenjadihijau/
kuning,sekitarsatuminggukemudian,begkakyangmerata,sakit,nyeridanpergerakanterbatas.
Kontusiokecilmudahdikenalikarenakarakteristikwarnabiruatauungunyabeberapaharisetelaht
erjadinyacedera.
Kontusioinimenimbulkandaerahkebiru-biruanataukehitamanpadakulit.\
Nyeripadakontusiobiasanyaringansampaisedangdanpembengkakanyangmenyertaisedangsa
mpaiberat(HartonoSatmoko,1993:191)
5. Patofisiologi
Kontusio terjadi akibat perdarahan di dalam jaringan kulit, tanpa ada kerusakan kulit.
Kontusiodapat juga terjadi di mana pembuluh darah lebih rentan rusak dibanding orang lain. Saat
pembuluhdarahpecahmakadarahakankeluardaripembuluhnyakejaringan,kemudianmenggumpal,men
jadi Kontusio atau biru. Kontusio memang dapat terjadi jika sedang stres, atau terlalu lelah.Faktor
usia juga bisa membuat darah mudahmenggumpal.Semakin tua, fungsi pembuluh
darahikutmenurun(HartonoSatmoko,1993:192).
18
Endapan sel darah pada jaringan kemudian mengalami fagositosis dan didaurulang oleh
makrofag.Warna biru atau unguyang terdapat pada kontusio merupakan hasil reaksi konversi dari
hemoglobinmenjadibilirubin.Lebihlanjutbilirubinakandikonversimenjadihemosiderinyangberwarnak
ecoklatan.
Tubuh harus mempertahankan agar darah tetap berbentuk cairan dan tetap mengalir dalam
sirkulasidarah.Haltersebutdipengaruhiolehkondisipembuluhdarah,jumlahdankondisiseldarahtrombos
it,sertamekanismepembekuandarahyangharusbaik.Padapurpurasimplex,penggumpalan darah atau
pendarahan akan terjadi bilafungsi salah satu atau lebih dari ketiga
haltersebutterganggu(HartonoSatmoko,1993:192).
6. Penatalaksanaan
Mengurangi/menghilangkanrasatidaknyaman.
Tinggikandaerahinjury.
Berikankompresdinginselama24jampertama(20-
30menitsetiappemberian)untukvasokonstriksi,menurunkanedema,danmenurunkanrasatid
aknyaman.
Berikankompreshangatdisekitarareainjurysetelah24jamprtama(20-
30menit)4kalisehariuntukmelancarkansirkulasidanabsorpsi.
Lakukanpembalutanuntuk mengontrolperdarahandanbengkak.
Kajistatusneurovaskulerpadadaerahextremitassetiap4jambilaadaindikasi(Brunner&Suddart,2001
:2355).
MenurutAgungNugroho(1995:53)penatalaksanaanpadacederakontusioadalahsebagaiberikut
Kompresdenganesselama12-24jamuntukmenghentikanpendarahankapiler.
Istrirahatuntukmencegahcederalebihlanjutdanmempercepatpemulihanjaringan-
jaringanlunakyangrusak.
Hindaribenturandidaerahcederapadasaatlatihanmaupunpertandinganberikutnya.
19
ASUHANKEPERAWATAN
1. Pengkaian
a) Identitaspasien
b) Keluhanutama
Nyeri, kelemahan,mati rasa, edema, perdarahan,perubahan
mobilitas/ketidakmampuanuntukmenggunakansendi,ototdantendon
c) Riwayatkesehatan
d) Riwayatapenyakitsekarang
- Kapan keluhan
dirasakan,apakahsesudahberaktivitaskerjaatausetelahberolahraga
- Daerahmanayangmengalamitrauma
- Bagaimanakarakteristik nyeriyangdirasakan
e) Riwayatpenyakitdahulu
Apakahkliensebelumnyapernahmengalamisakitsepertiiniataumengalamitraumapadasistemmu
skuloskeletallainnya
f) Riwayatpenyakitkeluarga
Apakahadaanggotakeluargayangmenderitapenyakitsepertiini
g) Pemeriksaanfisik
- Infeksi :kelemahan,edema,perdrahanperubahanwarnakulit,ketidakmam
puanmenggunakansendi
- Palpasi : matirasa
- Aukultasi
- Perkusi
h) Pemeriksaanpenunjang
Padasprainuntukdiagnosaperludilaksanakanrontgenuntukmembedakandenganpatahtulang
2. DiagnosaKeperawatan
a) NyeriAkutberhubungandenganpereganganataukekoyokanpadaotot,ligmentatautendond
itandaidengankelemahan,matirasa,perdaraha,edema dannyeri
b) Gangguanmobalitasfisikberhubungandengannyeri/
ketidakmampuan,ditandaidenganketidakmampuanuntukmempergunakansendi,oto
tdantendon
c) Defisitperawatandiriberhubungandenganketidakmampuandalammelaksanakanaktivita
s ditandaidengangerakanyangmini(imobilisasi)
20
3. IntervensiKeperawatan
Edukasi
1.Jelaskanpenyebab,peride
21
danpemicunyeri
2. Jelaskan strategi
meredakannyeri
3. Ajarkantekhniknorfarmakol
ogi
untukmeredakannyeri
Kolaborasi
Kolaborasikan
pemberiananalgetik
- Pergerakan Terapeutik
ekstremitas
1. Fasilitasi
meningkat
aktivitasambulasidenganalat
- Kekuatanototm
bantu
eningkat
2. Fasilitasi
- Rentanggerak(
melakukanmobilisasifisik
ROM)
meningkat Edukasi
1.Jelaskan tujuan
22
danprosedurambulasi
23
2.Anjurkan
ambulasisederhanayangharu
sdilakukan(mis.Berjalandari
tempatsatu ke tempattidur
ke kursi roda, berjalandari
tempat tidur ke
kamarmandi,berjalansesuait
oleransi)
atandirimenin 1. Sediakanlingkunganyangter
gkat. apeutik
Dengan 2. Siapkankeperluanpribadi
kriteriahasil:
3. Dampingi dalam
- melakukanperawatandirisa
mpaimandiri
Kemampuan 4. Jelaskan rutinitas
mandi perawatandiri
meningkat
Edukasi
-
1.Anjurkan
Kemampuan
makan melakukanperawatandirisec
meningkat rakonsisten sesuai
-
24
Kemampuan
ketoilet
(BAK/BAB)
menignkat
- Melakukan
perawatan diri
25
meningkat kemampuan
26
BAB
IIIPENUT
UP
A. Kesimpulan
Traumamuskuloskletalbiasanyamenyebabkandisfungsistrukturdisekitarnyadanstruktur
pada bagian yang dilindungi atau disangganya. Gangguan yang paling sering
terjadiakibattraumamuskuloskletaladalahkontusio,strain,spraindandislokasi.
Kontusio merupakan suatu istilah yang digunakan untuk cedera pada jaringanlunakyang
diakibatkan oleh kekerasan atau trauma tumpul yanglangsungmengenai jaringan,seperti
pukulan, tendangan, atau jatuh. Sprain adalah bentuk cidera berupa penguluran
ataukerobekan pada ligament (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau
kapsulsendi, yang memberikan stabilitas sendi. Strain adalah bentuk cidera berupa
penguluran ataukerobekan pada struktur muskulo-tendinous (otot dan tendon) sedangkan
Dislokasi adalahterlepasnyakompresijaringantulangdarikesatuansendi.
B. Saran
27
DAFTARPUSTAKA
AndriAndreas.Dr.2012.BasicTraumaCardiacLifeSupport.Jakarta:AGDDinkes
ProvinsiDKIJakarta.
Medikeshttp://zillyannurse.blogspot.com/2011/11/askep-trauma-
muskuloskeletal.html
28