Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

“TRAUMAMUSKULOSKELETAL”

DiSusun

Riska Lamatowa

Kelas C

NIM:CO1418143

PRODI

KEPERAWATANFAKULTASIL

MUKESEHATAN

UNIVERSITASMUHAMMADIYAHGOROTALO

T.A2021
KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
danHidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugasmakalah ini dalam bentuk maupun isinya
yangsangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupunpedomanbagipembaca.

Harapankamisemogadapatmembantumenambahpengetahuandanpengalamanbagiparapembaca,seh
inggakamidapatmemperbaikibentukmaupunisi, sehinggakedepannyadapatlebihbaik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangatkurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yangbersifatmembangununtukkesempurnaan.

Gorontalo, Juli2021

Penyusun

i
DAFTARISI

KATAPENGANTAR.......................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii

BABIPENDAHULUAN...................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
B. TUJUAN................................................................................................................................2

BABIITINJAUANTEORI................................................................................................................3

A. MekanismeTrauma.................................................................................................................3
B. Fraktur....................................................................................................................................4
C. Dislokasi.................................................................................................................................9
D. Sprain.....................................................................................................................................12
E. Strain......................................................................................................................................14
F. Kontusio.................................................................................................................................17
G. AsuhanKeperawatan..............................................................................................................20

BAB IIIPENUTUP...........................................................................................................................25

A. Kesimpulan............................................................................................................................25
B. Saran.......................................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................26

i
BAB

1PENDAHULUA

A. LatarBelakang

Trauma adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami tekanan batin maupun cedera
fisiktidak lain karena ada suatu sebab. Penyebab trauma adalah misalnya kecelakaan lalu lintas,
industri,olahraga,danrumahtangga.

Di Indonesia kematian akibat kecelakaan lalu lintas ± 12.000 orrang per tahun
(Chairudin,1998).Taruma yang dialamiseseorang akan menyebabkan masalah-masalahsebagai
berikut.

1. Biayayangbesaruntukmengembalikanfungsisetelahmengalamitrauma.

2. Resikokematianyangtinggi.

3. Prodiktivitasmenurunakibatbanyakkehilangnawaktubekerja.

4. Kecatatansementaradanpermanen.

Dimasyarakat,seorangperawa/
Nersperlumengetahuiperawatanklientraumamuskuloskletalyangmungkindijumpai,baikdijalanmaupu
nselamamelakukanasuhankeperawatan di rumah sakit. Selain itu, ia perlu mengetahui dasar-dasar
penanggulan suatutraumayang menimbulkan masalah pada sistem muskuloskletal dengan
melakukan penanggulangan awaldan
merujukkerumahsakitterdekatagarmengurangiresikoyanglebihbesar.

Resiko yang lebih fatal yang perlu diketahui adalah kematian. Peristiwa yang sering
terjadipada kliendibagidalamtigaperiodewaktusebagaiberikut:

1. Kematiandalamdetik-detikpertamasampaimenitberikutnya(50%).

Kematian disebabkan oleh laserasi otak dan pangkal otak, kerusakan sumsum tulang
belakangbagian atas, kerusakan jantung, oarta, serta pembuluh-pembuluh darah besar.
Kebanyakan klientidakdapatditolonganmeninggalditempat.
1
2. Kematiandalammenitpertamasampaibeberapajam(35%).

Kematiandisebabkanolehperdarahansubduralatauepidural,hematopneumotoraks,robekan

2
limpa,laserasihati,frakturpanggul,sertafrakturmultipeldenganresimobesarakibatperdarahanyang
masif.Sebagiandariklienpadatahapinidapatdiselamatkandenganpengetahuandanpenaggualangant
raumayangditandai

3. Kematiansetelahbeberapahariampaibeberapaminggusetelahtaruma(15%).Kematianbiasanyadise
babkanolehkegagalanbeberapaorganatausepsis.Peranperawatdalammembantu mengurangi
resiko tersebut cukup besar. Resiko kegagalan organ dan
reaksisepsisdapatdikurangisecarasignifikandenganasuhankeperawatanyangkomprehensif.Penan
ggulanganklientraumamemerlukan peralatan sertaketerampilan
khususyangtidaksemuanyadapatdilakukanolehperawat,berhubungketerampilandanpengetahuan
yangdimilikisetiap Nersbervariasi,sertaperalatanyangtersedia kurangmemadai.

Trauma muskuloskletal biasanya menyebabkan disfungsi struktur disekitarnya dan


strukturpada bagian yang dilindungi atau disangganya. Gangguan yang paling sering terjadi akibat
traumamuskuloskletaladalahkontusio,strain,spraindandislokasi.

B. Tujuan

TujuanpenulisanmakalahiniadalahuntukmemahamitentangTraumaMuskuloskeletaluntuk

3
BAB

IITINJAUANTEORI

A. MekanismeTrauma

Menentukanmekanismeterjadinyatraumamerupakanhalyangpentingkarenadapatmembantu kita
dalam menduga kemungkinan trauma yang mungkin saja tidak segera timbul
setelahkejadian.Traumamusculoskeletalbisasajadikarenakanolehberbagaimekanisme.

Adabeberapamacammekanismetraumadiantaranya:

a. Directinjury

Dimanaterjadifrakturpadasaattulangberbenturanlangsungdenganbendakerassepertidashboardatau
bumpermobil.

b. Indirectinjury

Terjadi fraktur atau dislokasi karena tulang mengalami benturan yang tidak langsung
sepertifrkaturpelpisyangdisebabkanolehlututmembenturdashboardmobilpadasaatterjaditabrakan.

c. Twistinginjury

Menyebabkan fraktur, sprain, dan dislokasi, biasa terjadi pada pemain sepak bola dan
pemainsky,yaitu bagian distal kaki tertinggal ketika seseorangmenahan kaki ketanah
sementarakekuatan bagian proksimal kaki meningkat sehingga kekuatan yang dihasilkan
menyebabkanfraktur.

d. Powerfullmusclecontraction

Seperti terjadinya kejang pada tetanus yang mungkin bisa merobek otot dari tulangatau
bisajugamembuatfraktur.

e. Fatiquefracture

Disebabkanolehpenekananyangberulang-
ulangdanumumnyaterjadipadatelapakkakisetelahberjalanterlalulamaatau
berjalandenganjarakyangsangatjauh.

4
B. Fraktur
1. Definisi

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas korteks tulang menjadi dua bagian atau lebih
sehinggamenimbulkan gerakan yang abnormal disertai krepitasi dan nyeri. Apabila terjadi fraktur
makatulang harus diimobilisasi untuk mengurangi terjadinya cedera berkelanjutan dan untuk
mengurangirasasakitpasien.

Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh. Kebanyakan fraktur
disebabkanoleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma
langsung dantrauma tidak langsung (Sjamsuhidajat & Jong, 2005). Fraktur lebih sering terjadi pada
laki-lakidaripada perempuan dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olah-
raga,pekerjaan, atau luka yang disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Sedangkan pada
orangtua,wanitalebihseringmengalamifrakturdaripadalakilakiyangberhubungandenganmeningkatnya
insidenosteoporosisyangterkaitdenganperubahanhormonpadamonopouse(Reeves,Roux,Lockhart,20
01).

Frakturmerupakanancamanpotensialatauaktualkepadaintegritasseseorangakanmengalami
gangguan fisiologis maupun psikologis yang dapat menimbulkan respon berupa nyeri.Nyeri tersebut
adalah keadaan subjektif dimanaseseorang memperlihatkan ketidak nyamanan
secaraverbalmaupunnonverbal.Responseseorangterhadapnyeridipengaruhiolehemosi,tingkatkesadar
an, latar belakang budaya, pengalaman masa lalu tentang nyeri dan pengertian nyeri.
Nyerimengganggukemampuanseseoranguntukberistirahat,konsentrasi,dankegiatanyangbiasadilakuk
an(Engram,1999)

2. Etilogi

 Frakturterjadikarenatekananyangmenimpatulangkebihbesardaripadadayatulangakibartrauma

 FrakturkarenapenyakittulangsepertiTumorOsteoporosisyangdisebutFrakturPatologis.

 FrakturStress/Fatique(akibatdaripenggunaantulangyangberulang-ulang).

5
3. TandadanGejalaFraktur

Gejala yang paling umum pada fraktur adalah rasa nyeri yang terlokalisir pada bagian
fraktur.Biasanya pasien mengatakan ada yang menggigitnya ataumerasakan ada tulang yang patah.
Apayangdikatakanpasienmerupakansumberinformasiyangakurat.

Pada pasien dengan multiple trauma, fraktur adalah trauma yang paling nyata dan
dramatisjugahalyangpalingserius.Olehkarenaitulakukanprimarysurveydanlakukantindakanpenangan
antraumadanlakukanstabilisasijikamemungkinkan.

a. Swelling

Terjadi karena kebocoran cairan ekstra seluler dan darah daripembuluh darah yang telah
rupturepadafrakturpangkaltulang.

b. Deformitas

Padakakidapatmenandakanadanyatraumaskeletal.

c. Tenderness

Sampai palpitasi biasanya terlokalisir diatasbare trauma skeletal yangdapat dirasakan


denganpenekanansecarahalus disepanjangtulang.

d. Krepitasi

Terjadi bila bagian tulang yang patah bergesekan dengan tulang yanglainnya.Halinidapatdikaji
selama pemasangan splin. Jangan berusaha untuk mereposisi karena dapat
menyebabkannyeritraumalebihlanjut.

e. Disability

Jugatermasukkarakteristikdarikebanyakantraumaskeletalpasiendenganfrakturakanberusahamenah
anlokasitraumatetappadaposisiyangnyamandanakanmenolakmenggerakannya.Bahkan padapasien
dengan dislokasi akanmenolakuntukmenggerakkanekstremitasyangmengalamidislokasi.

f. Exposedboneends

6
Didiagnosa sebagai trauma terbuka atau compound fraktur. Periksa pulsasi,gerakan dan
sensoridibagiandistalpadasetiappasiendengan traumamusculoskeletal.

4. Jenis-jenisFraktur
a) FrakturTertutup(Simple Fracture)

Fraktur tertutup adalah keadaan patah tulang tanpa disertai hilangnya integritas kulit.
Frakturtertutup dapat menjadi salah satu pencetus terjadinyaperdarahan internal kekompartemen
jaringandan dapat menyebabkan kehilangan darah sekitar 500 cc tiap fraktur. Setiap sisi patahan
memilikipotensi untukmenyebabkan kehilangan darah dalam jumlah besar akibat laserasi
pembuluhdarahdidekatsisipatahan.

Frakturtertutupbiasanyadisertaidenganpembengkakandanhematom.Straindansprainmungkin akan
memberikan gejala seperti fraktur tertutup. Dan karena diagnosis pasti terjadinyafraktur hanya
dapat dilakukan dengan pemeriksaan radiologi, maka berilah penanganan strain
dansprainsepertipenanganantehadapfrakturtertutup.

b) FrakturTerbuka(CompoundFracture)

Fraktur terbuka adalah keadaan patah tulangyang disertai gangguan integritas kulit.Hal
inibiasanya disebabkan oleh ujungtulangyangmenembus kulitatau akibatlaserasi
kulityangterkenabenda-bendadariluarpadasaatcedera

Komplikasi yang dapat terjadi pada fraktur terbuka adalah perdarahan eksternal, kerusakan
lebihlanjutpada otot-otot dan saraf serta terjadinyakontaminasi.Sangatpenting untuk
mengenaladanyaluka didekatfrakturkarenabisamenjadipintu masukdarikontaminasikuman

Fraktur terbuka dapat ditemukan dengan mudah pada penderita trauma. Adanya luka
terbukadidekat daerah yang diduga terjadi fraktur, harus dipertimbangkan sebagai fraktur terbuka
danharus diberikan penanganan seperti fraktur terbuka. Denyut nadi, pergerakan, sensasi dan
warnakulitharussegeradinilaidanterusdilakukanpenilaianulangsecara berkala.

6
5. TipeFraktur
a) FrakturTrasversal
Garis frakturnya memotong melintang dari arah luar sampai menembus bagian tengah
secarategaklurus daritulangbiasanyadisebabkanolehkecelakaanlangsung.
b) FrakturGreenstick
Terjadi pada anak dimana tulang masih bisa dibengkokan seperti dahan yang masih muda
dangaris frakturnya melintang lurus pada bagian luar dari tulang perpendicular sampai batas
tengahtulang.
c) FrakturSpiral

Biasanyaterjadikarenakecelakaanmemutar(terpelintir)dangarisfrakturnyatidakrata

a. Fraktur Oblique

Garis fraktur melintangpadatulangtegaklurusdanoblik.

b. FrakturComminuted

Dimanatulangterbagimenjadilebihdariduabagian.

6. PrinsipPenataLaksanaanFraktur

Kejadianfrakturjarangyangmengancamnyawa,meskipundemikianpenangananpadakejadian
yang mengancam nyawa telah dilaksanakan sampai kondisi pasien stabil. Pertahankan jalannapas,
control perdarahan, tutup luka terbuka pada dada dan lakukan resusitasi cairan. Jika
telahselesaibarulahidentifikasidanimobilisasisemuafrakturdansiapkanuntuktransportasi

7
a) PenatalaksanaanFraktur
 Stabilkanjalannapas.

 Kontrolperdarahan.

 Tutupsuckingchestwound(lukaterbukapadadada).

 Resusitasicairan.

 Jikaadafrakturterbuka,balutlukasebelummelakukanpembidaiandanjanganmendor
ongkembalitulangyangterlihat.

 Janganpernahberusahauntukmeluruskanfrakturtermasuksendi-
sendi,meskipunadabeberapatulangpadafrakturyangdapatdiluruskan.

 Tournikettidakdianjurkanpadafrakturterbukakecualipadatraumaamputasiatauanggotagerakyan
gsudahtidakdapatdiselamatkanlagi.

 Imobilisasiekstremitassebelummemindahkanpasiendanimobilisasisendibagianatasdanbawahd
aritulangyangfraktur.

8
C. Dislokasi
1. Definis

Dislokasi adalah keluarnya pangkal tulang dari permukaan articular, kadang- kadang
disertaidenganrobeknyaligamentyangseharusnyamenahanpangkaltulangagartetapberadapadatempatn
ya.Persendian yangbiasanyaterkenaladalahbahu,siku,pangguldanpergelangan.

2. Etiologi
Etiologitidakdiketahuidenganjelastetapiadabeberapafaktor predisposisi,diantaranya:
 Akibat kelainanpertumbuhansejak lahir.

 Traumaakibatkecelakaan

 Traumaakibatpembedahanortoped

 Terjadiinfeksidisekitar send

3. Klasifikasi
Dislokasidapatdiklasifikasikansebagaiberikut:
a) Dislokasicongenital:terjadisejaklahirakibatkesalahanpertumbuhan.

b) Dislokasi patologik: akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. Misalnya
tumor,infeksi,atauosteoporosistulang.Inidisebabkanolehkekuatantulangyangberkurang.

c) Dislokasi traumatic: kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan
mengalamistress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena mengalami
pengerasan).Terjadikarenatraumayangkuatsehinggadapatmengeluarkantulangdarijaringandiseke
ilingnya dan mungkin juga merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan system
vaskular.Kebanyakanterjadipada orangdewasa.Berdasarkantipekliniknyadibagimenjadi:

 DislokasiAkut

Umumnyaterjadipadashoulder,elbow,danhip.Disertainyeriakutdanpembengkakandisekitar
sendi.

 DislokasiBerulang.

JikasuatutraumaDislokasipadasendidiikutiolehfrekuensidislokasiyangberlanjut
9
dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi
padashoulderjointdan patellofemoral joint.Dislokasibiasanyaseringdikaitkandenganpatah
tulang / fraktur yang disebabkan oleh berpindahnya ujung tulang yang patah olehkarena
kuatnyatrauma,tonus ataukontraksiototdantarikan.

4. TandadanGejala
 Nyeri

 Deformitas

 Paralisis

 Hilangnyapulsasi(jikatekannervusdanpembuluhdarah).

Pada kebanyakan kasus pada pasien dengan fraktur atau dislokasi selalu cek nadi,
kekuatanotot dan sensasi (pulsasi, motorik dan sensorik) pada bagian distal daerah yang terluka.
Hilangnyapulsasi berarti ekstremitas dalam keadaan yang membahayakan dan transportasi ke
rumah sakitseharusnya tidak ditunda. Informasikan terlebih dahulu ke rumah sakityang akan dituju
agarpetugas dandokterbedahtulangtelahsiapketikapasientiba.

5. Patofiologi

Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh pada tangan .Humerus


terdorongkedepan ,merobekkapsulataumenyebabkantepiglenoidteravulsi.Kadang-
kadangbagianposterolateralkaputhancur.Mestijarangprosesusakromiumdapatmengungkitkaputkebaw
ahdanmenimbulkanluksasio erekta (dengan tangan mengarah ;lengan ini hampir selalu jatuh
membawa kaput ke posisidanbawahkarakoid).

6. Komplikasi
a) KomplikasiDini
 Cedera saraf : saraf aksila dapat cedera ; pasien tidak dapat mengkerutkan otot deltoid
danmungkinterdapatdaerahkecilyangmatirasapadaotottesebut.

 Cederapembuluhdarah: Arteriaksilladapatrusak.\

 Frakturdisloksi

10
b) Komplikasilanjut.
Kekakuan sendi bahu:Immobilisasi yang lama dapat mengakibatkan kekakuan sendi
bahu,terutama pada pasien yang berumur 40 tahun.Terjadinya kehilangan rotasi lateral, yang
secaraotomatismembatasiabduksi.

c) Dislokasiyangberulang:Terjadikalaulabrumglenoidrobekatau
d) Kapsulterlepasdaribagiandepanleherglenoid
e) Kelemahanotot

7. PenatalaksanaanDislokasi

Penatalaksanaan pada pasien dengan dislokasi adalah imobilisasi pasien pada posisinya
saatpertama kali ditemukan. Jangan coba meluruskan atau mengurangi dislokasi kecuali jika ada
seorangahli. Lakukan imobilisasi pada bagian atas dan bawah sendi yang dislokasi untuk menjaga
kestabilanwaktutransport.

Mungkin satu-satunya dislokasi yang paling berbahaya pada ektremitas bawahadalah


dislokasipada lutut, sedangkan dislokasi pada pergelangan, siku, bahu, panggul an pergelangan kaki
masihdapatditoleransi2atau3jamtanpaadanyabahayakerusakanpermanen.

Bagaimanapun juga ketika menolong pasien dengan dislokasi lutut dan tidak ada
pulsasipada bagian distal. Maka harus dikoreksi dalam waktu 1 atau 2 jam setelah terjadi trauma.
Danseharusnya waktu sejak terjadinya kecelakaan hingga sampai ke rumah sakittidak lebih dari
1jam.

11
D. Sprain
1. Definisi

Sprain adalah injuri dimana sebagian ligament robek, biasanya disebabkan memutar
secaramendadak dimana sendi bergerak melebihi batas normal. Organ yang sering terkena biasanya
lutut,danpergelangankaki,cirriutamanyaadalahnyeri,bengkakdankebiruanpadadaerahinjuri.

Untukmembedakanfrakturdandislokasi,sprainbiasanyatidakdisertaideformitas.Bagaimanap
unjugalebihbaillakukanpenanganansprainsepertipenangananfrakturlaluimobilisasi. Biarkan sendi
yang mengalami sprain pada posisi elevasi dan berikan kompres dinginjikamungkin.

12
2. Etiologi
 Sprainterjadiketikasendidipaksamelebihilingkupgeraksendiyangnormal,sepertimelingkar
ataumemutarpergelangankaki.

 Spraindapatterjadidisaatpersendianandaterpaksabergeserdariposisinormalnyakarenaandaterjatu
h,terpukulatauterkilir.

3. ManifestasiKlinik
 Nyeri
 Implamasiperadangan
 Ketidakmampuanmenggerakantungkai
4. TandadabGejala
 Samadengansprain(kram)tetapilebihparah
 Efema,perdarahandanperubahanwarnayanglebihnyata
 Ketidakmampuanuntukmenggunakansendi,ototdantendon
 Tidakdapatmenyanggabeban,nyerilebihhebatdankonstan
5. Patofisiologi

Kekoyakan ( avulsion ) seluruh atau sebagian dari dan disekeliling sendi, yang disebabkan
olehdaya yang tidak semestinya, pemelintiran atau mendorong / mendesak pada saat berolah raga
atauaktivitas kerja. Kebanyakan keseleo terjadi pada pergelangan tangan dan kaki, jari-jari tangan
dankaki. Pada trauma olahraga (sepak bola) sering terjadi robekan ligament pada sendi lutut. Sendi-
sendilain juga dapat terkilir jika diterapkan daya tekanan atau tarikan yang tidak semestinya
tanpadiselingiperedaan(Brunner&Suddart,2001:2357)

6. PemeriksaanDiagnosis
a) Riwayat:
 Tekanan
 Tarikantanpaperedaan
 Dayayangtidaksemestinya
7. Penatalaksanaan
a) Pembedahan.
Mungkindiperlukanagarsendi dapatberfungsisepenuhnya; pengurangan-
penguranganperbaikanterbukaterhadapjaringanyang terkoyak.
13
b) Kemotherapi

DengananalgetikAspirin(100-300mgsetiap4jam)untukmeredakannyeridanperadangan.
KadangdiperlukanNarkotik(codeine30-60mgperoralsetiap4jam)untuknyerihebat.

c) Elektromekanis.

 Penerapandingindengankantonges24 °C
 Pembalutan/wrappingeksternal.Denganpembalutan,castataupengendongan(sung)
 Posisiditinggikan. Jika yangsakitadalahbagianekstremitas
 Latihan ROOM. Tidak dilakukan latihan pada saat terjadi nyeri hebat dan perdarahan.
Latihanpelan-pelandimulaisetelah7-10haritergantungjaringanyangsakit
 Penyanggabeban.Menghentikanpenyanggabebandengapenggunaankruk selama7
hariataulebihtergantungjaringanyangsakit

E. Strain
1. Definis

Strain adalah “tarikan otot” akibat penggunaan berlabihan, peregangan berlebihan, atay stres
yangberlebihan. Strain adalah robekan mikroskopis tidak komplet dengan perdarahan kedalam
jaringan(Brunner&Suddart,2001:2355).

Strain adalah trauma pada jaringan yang halus atau spasme otot di sekitar sendi dan nyeri
padawaktu digerakkan, pada strain tidak ada deformitas atau bengkak. Strain lebih baik ditangani
denganmenghilangkanbebanpadadaerahyangmengalamiinjuri.

Jika tidak ada keraguan pada injuri diatas, imobilisasi ekstremitas dan evaluasi dilanjutkan di
ruanggawatdarurat.

14
2. Etiologi
a) Strainterjadiketikaototterulurdanberkontraksisecaramendadak,sepertipadapelariataupelompat
.
b) Padastrainakut :Ketikaototkeluardanberkontraksisecaramendadak.
c) Padastrainkronis:Terjadisecaraberkalaolehkarenapenggunaaanyangberlebihan/tekananberulang-
ulang,menghasilkantendonitis (peradanganpadatendon).
3. Manifestasiklinik

Gejalapadastrainototyangakutbisaberupa:

 Nyeri

 Spasme otot

 Kehilangankekuatan

 Keterbatasanlingkupgeraksendi.

 Strain kronis adalah cidera yang terjadi secaraberkala oleh karena penggunaan
berlebihanatautekakanberulang-ulang,menghasilkan:

 Tendonitis(peradanganpadatendon).Sebagaicontoh,pemaintennisbisamendapatkantendonitis
pada bahunya sebagai hasil tekanan yang terus- menerus dari servis yang berulang-ulang.

4. Patofisiologi

Strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak
langsung(overloading).Cederaini terjadi akibatotottertarikpadaarahyangsalah,kontraksi
ototyangberlebihan atau ketika terjadikontraksi, otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles
(ototpada kunci paha),hamstring (otot paha bagian bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas otot
yangbaikbisamenghindarkandaerahsekitarcederakontusiodanmembengkak(ChairudinRasjad,1998).

5. Klasifikasistrain

a) DerajatI/MildStrain(Ringan)

15
Derajati/mildstrain (ringan)yaituadanyacideraakibatpenggunaanyangberlebihan
padapenguluranunitmuskulotendinousyangringanberupastretching/kerobekanringanpadaotot/
ligament(ChairudinRasjad,1998).

1. Gejalayangtimbul:

 Nyeri
 Meningkatapabilabergerak/bilaadabebanpadaotot
6. Manifestasiklinik
 Biasanya pendarahandalamotot,bengkak,nyeriketika kontraksiotot
 Nyerimendadak
 Edema
 Spasme otot
 Haematona
7. Komplikasi
 Strainyangberulang
 Tendonitis
8. Penatalaksanaan
 Istirahat.Akanmencegahcideratambahdanmempercepatpenyembuhan

 Meninggikanbagianyangsakit,tujuannyapeninggianakanmengontrolpembengkakan.

 Pemberiankompresdingin.Kompresdinginbasahataukeringdiberikansecaraintermioten20-
48jampertamayangakanmengurangiperdarahanedemadanketidaknyamanan.

 Kelemahanbiasanyaberakhirsekitar24–72jamsedangkanmatirasabiasanyamenghilang dalam
1 jam. Perdarahan biasanya berlangsung selama 30 menit atau lebihkecuali jika diterapkan
tekanan atau dingin untuk menghentikannya. Otot, ligament atautendon yang kram akan
memperoleh kembali fungsinya secara penuh setelah diberikanperawatankonservatif.

16
F. Kontusio
1. Definisi

Kontusio adalah cedera jaringan lunak, akibat kekerasan tumpul,mis : pukulan,tendangan atau
jatuh(Brunner&Suddart,2001:2355).

Kontusio adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan di
bawahpermukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehinggadarah dan cairan seluler
merembeske jaringansekitarnya(Morgan,1993:63)

2. Etiologi
 Benturanbendakeras
 Pukulan
 Tendangan/jatuh

17
3. Manifestasiklinik
 Perdarahanpadadaerahinjury(ecchymosis)karenarupturepembuluhdarahkecil,
jugaberhubungandenganfraktur.

 Nyeri,bengkakdanperubahanwarna.

 Hiperkalemiamungkinterjadipadakerusakanjaringanyangluasdankehilangan
darahyangbanyak(Brunner&Suddart,2001:2355).

4. Gejala
 Nyeri

 Bengkak

 Perubahanwarna

 Kompresdinginintermittenkulitberubahmenjadihijau/
kuning,sekitarsatuminggukemudian,begkakyangmerata,sakit,nyeridanpergerakanterbatas.

 Kontusiokecilmudahdikenalikarenakarakteristikwarnabiruatauungunyabeberapaharisetelaht
erjadinyacedera.

 Kontusioinimenimbulkandaerahkebiru-biruanataukehitamanpadakulit.\

 Bila terjadi pendarahanyang cukup, timbulnyapendarahan didaerahyang terbatas


disebuthematoma.

 Nyeripadakontusiobiasanyaringansampaisedangdanpembengkakanyangmenyertaisedangsa
mpaiberat(HartonoSatmoko,1993:191)

5. Patofisiologi

Kontusio terjadi akibat perdarahan di dalam jaringan kulit, tanpa ada kerusakan kulit.
Kontusiodapat juga terjadi di mana pembuluh darah lebih rentan rusak dibanding orang lain. Saat
pembuluhdarahpecahmakadarahakankeluardaripembuluhnyakejaringan,kemudianmenggumpal,men
jadi Kontusio atau biru. Kontusio memang dapat terjadi jika sedang stres, atau terlalu lelah.Faktor
usia juga bisa membuat darah mudahmenggumpal.Semakin tua, fungsi pembuluh
darahikutmenurun(HartonoSatmoko,1993:192).

18
Endapan sel darah pada jaringan kemudian mengalami fagositosis dan didaurulang oleh
makrofag.Warna biru atau unguyang terdapat pada kontusio merupakan hasil reaksi konversi dari
hemoglobinmenjadibilirubin.Lebihlanjutbilirubinakandikonversimenjadihemosiderinyangberwarnak
ecoklatan.

Tubuh harus mempertahankan agar darah tetap berbentuk cairan dan tetap mengalir dalam
sirkulasidarah.Haltersebutdipengaruhiolehkondisipembuluhdarah,jumlahdankondisiseldarahtrombos
it,sertamekanismepembekuandarahyangharusbaik.Padapurpurasimplex,penggumpalan darah atau
pendarahan akan terjadi bilafungsi salah satu atau lebih dari ketiga
haltersebutterganggu(HartonoSatmoko,1993:192).

6. Penatalaksanaan
 Mengurangi/menghilangkanrasatidaknyaman.

 Tinggikandaerahinjury.

 Berikankompresdinginselama24jampertama(20-
30menitsetiappemberian)untukvasokonstriksi,menurunkanedema,danmenurunkanrasatid
aknyaman.

 Berikankompreshangatdisekitarareainjurysetelah24jamprtama(20-
30menit)4kalisehariuntukmelancarkansirkulasidanabsorpsi.

 Lakukanpembalutanuntuk mengontrolperdarahandanbengkak.

 Kajistatusneurovaskulerpadadaerahextremitassetiap4jambilaadaindikasi(Brunner&Suddart,2001
:2355).

 MenurutAgungNugroho(1995:53)penatalaksanaanpadacederakontusioadalahsebagaiberikut

 Kompresdenganesselama12-24jamuntukmenghentikanpendarahankapiler.

 Istrirahatuntukmencegahcederalebihlanjutdanmempercepatpemulihanjaringan-
jaringanlunakyangrusak.

 Hindaribenturandidaerahcederapadasaatlatihanmaupunpertandinganberikutnya.

19
ASUHANKEPERAWATAN

1. Pengkaian
a) Identitaspasien
b) Keluhanutama
Nyeri, kelemahan,mati rasa, edema, perdarahan,perubahan
mobilitas/ketidakmampuanuntukmenggunakansendi,ototdantendon
c) Riwayatkesehatan
d) Riwayatapenyakitsekarang
- Kapan keluhan
dirasakan,apakahsesudahberaktivitaskerjaatausetelahberolahraga
- Daerahmanayangmengalamitrauma
- Bagaimanakarakteristik nyeriyangdirasakan
e) Riwayatpenyakitdahulu
Apakahkliensebelumnyapernahmengalamisakitsepertiiniataumengalamitraumapadasistemmu
skuloskeletallainnya
f) Riwayatpenyakitkeluarga
Apakahadaanggotakeluargayangmenderitapenyakitsepertiini
g) Pemeriksaanfisik
- Infeksi :kelemahan,edema,perdrahanperubahanwarnakulit,ketidakmam
puanmenggunakansendi
- Palpasi : matirasa
- Aukultasi
- Perkusi
h) Pemeriksaanpenunjang
Padasprainuntukdiagnosaperludilaksanakanrontgenuntukmembedakandenganpatahtulang
2. DiagnosaKeperawatan
a) NyeriAkutberhubungandenganpereganganataukekoyokanpadaotot,ligmentatautendond
itandaidengankelemahan,matirasa,perdaraha,edema dannyeri
b) Gangguanmobalitasfisikberhubungandengannyeri/
ketidakmampuan,ditandaidenganketidakmampuanuntukmempergunakansendi,oto
tdantendon
c) Defisitperawatandiriberhubungandenganketidakmampuandalammelaksanakanaktivita
s ditandaidengangerakanyangmini(imobilisasi)

20
3. IntervensiKeperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan
No Dx (SLKI) Keperawatan(SIKI)
(SDKI)

D.007 Nyeriakut Setelah Tindakan:


dilakukanTind
Observasi
akankeperawat
an.... 1. Identifikasi lokasi,
.X24jamdihara karakteristik, durasi,
pkannyeriberk frekuensi,
urang.
Dengankrite kualitas,intensitas nyeri
ria hail: 2. Identifikasiskalanyeri
3. Identifikasiresponnyerinonv
- Keluhan
erbal
nyerimenurun
4. Identifikasifaktoryangmemp
- Sikap
erberat
protektifmnur
danmemperingannyeri
un
- Kesulitan Terapeutik
tidurmenurun
1. Berikantekhniknonfarmakol
- Periniumterasat
ogis
ertekanmenuru
untukmengurangirasanyeri
- Diaforesisi
2. Kontrollingkunganyangme
menurun
mperberatrasanyeri
- Ketegangano
3. Prtimbangkanjenisdanumbe
totmenurun
rnyeridalampemilihan
strategimeredakannyeri

Edukasi

1.Jelaskanpenyebab,peride

21
danpemicunyeri
2. Jelaskan strategi
meredakannyeri
3. Ajarkantekhniknorfarmakol
ogi
untukmeredakannyeri

Kolaborasi

Kolaborasikan

pemberiananalgetik

D.0054 Gangguanmobalit Setelah Tindakan :


asfisik dilakukanTind
Observasi
akankeperawat
an.... 1. Identifikasiadanyanyeriatau
.X24 jam keluhanfisiklainnya
2. Identifikasitoleransifisikmel
diharapkankem akukanambulasi
ampuandalamg 3. Monitorfrekuensijantungdan
erakanfisikmen tekanandarasebelummelaku
ingkat. kanambulasi
Dengankriteri 4. Monitorkondisiumumselam
ahasil: amelakukanambulasi

- Pergerakan Terapeutik
ekstremitas
1. Fasilitasi
meningkat
aktivitasambulasidenganalat
- Kekuatanototm
bantu
eningkat
2. Fasilitasi
- Rentanggerak(
melakukanmobilisasifisik
ROM)
meningkat Edukasi
1.Jelaskan tujuan

22
danprosedurambulasi

23
2.Anjurkan

ambulasisederhanayangharu
sdilakukan(mis.Berjalandari
tempatsatu ke tempattidur
ke kursi roda, berjalandari
tempat tidur ke
kamarmandi,berjalansesuait
oleransi)

D.0109 Defisitperawatan Setelah Tindakan :


diri dilakukanTin
Observasi
dakan
keperawatan.... 1. Monitor
.X24 jam tingkatkemandirian
2. Identifikasikebutuhanalatba
diharapkankem ntukebutuhandiri,berpakaian
ampuan ,berhiasdanmkan
melakukan
aktivitasperaw Terapeutik

atandirimenin 1. Sediakanlingkunganyangter
gkat. apeutik
Dengan 2. Siapkankeperluanpribadi
kriteriahasil:
3. Dampingi dalam
- melakukanperawatandirisa
mpaimandiri
Kemampuan 4. Jelaskan rutinitas
mandi perawatandiri
meningkat
Edukasi
-
1.Anjurkan
Kemampuan
makan melakukanperawatandirisec
meningkat rakonsisten sesuai
-

24
Kemampuan
ketoilet
(BAK/BAB)
menignkat
- Melakukan
perawatan diri

25
meningkat kemampuan

26
BAB

IIIPENUT

UP

A. Kesimpulan

Traumamuskuloskletalbiasanyamenyebabkandisfungsistrukturdisekitarnyadanstruktur
pada bagian yang dilindungi atau disangganya. Gangguan yang paling sering
terjadiakibattraumamuskuloskletaladalahkontusio,strain,spraindandislokasi.

Kontusio merupakan suatu istilah yang digunakan untuk cedera pada jaringanlunakyang
diakibatkan oleh kekerasan atau trauma tumpul yanglangsungmengenai jaringan,seperti
pukulan, tendangan, atau jatuh. Sprain adalah bentuk cidera berupa penguluran
ataukerobekan pada ligament (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau
kapsulsendi, yang memberikan stabilitas sendi. Strain adalah bentuk cidera berupa
penguluran ataukerobekan pada struktur muskulo-tendinous (otot dan tendon) sedangkan
Dislokasi adalahterlepasnyakompresijaringantulangdarikesatuansendi.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami buatuntuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuankita


tentang asuhan keperawatan klien dengan traumamusculoskeletal : kontusio, sprain,strain dan
dislokasi.Kami selaku penulis sadarbahwa makalah ini masih jauhdari katasempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
parapembacaagarmakalahselanjutnya dapatlebihbaik lagi.TerimaKasih.

27
DAFTARPUSTAKA

Rahayu & Winda AGUSTIN. 2012. Fakto-faktor yng berhubungan dengan


keluhanMuskuloskeletal.Jurnalkesehatanmasyarakat.1(2):836-844

AndriAndreas.Dr.2012.BasicTraumaCardiacLifeSupport.Jakarta:AGDDinkes
ProvinsiDKIJakarta.

Brunner & Suddart. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :

EGC.Inda Sari Fenti. 20219. Faktor Resiko Musculoskeletal. Palembang:

Medikeshttp://zillyannurse.blogspot.com/2011/11/askep-trauma-

muskuloskeletal.html

28

Anda mungkin juga menyukai