Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT, TEKNIK ASEPTIK, STERILISASI ALAT

DOSEN PEMBIMBING :

Noni Ramadhini, SP., M.Sc

DISUSUN OLEH :

MUCHAMMAD FAJAR HIDAYATULLAH (20025010080)

GOLONGAN B2

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


JAWA TIMUR
SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan
harus menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini
disebut sebagai mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad
renik. Saat ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu
pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup, bidang
pangan, dll.

Pengenalan alat-alat laboratorium khususnya dalam praktikum


mikrobiologi sangat penting dilakukan dalam menunjang proses praktikum dan
juga keselamatan kerja saat melakukan penelitian maupun praktikum
dilaboratorium. Aalat-alat laboratorium dapat rusak atau bahkan berbahaya
apabila penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pengenalan alat juga
diharapkan dapat meminimalkan terjadinya kesalahan dan kecelakaan saat
menggunakan mengoperasikan peralatan laboratorium (Gunawan 2012).

Setelah memahami alat-alat serta kegunaan dalam praktikum mikrobiologi


ini, diharapkan juga mampu memahami teknik aseptik alat-alat laboratorium
tersebut. Teknik aseptik adalah suatu metode atau teknik di dalam
memindahkan atau mentransfer kultur mikroorganisme dari satu tempat ke
tempat lain secara aseptik agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke
dalam kultur. Teknik aseptik sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi
yang memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus
selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan.

Sterilasasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan alat atau benda dari
semua mikroba. Sterilisasi ada tiga macam yaitu Sterilisasi secara mekanik
denganmenggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil, sterilisasi secara
fisik dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran, sterilisasi secara
kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alcohol.
Praktikum pengenalan alat ini diharapkan dapat melatih mahasiswa untuk
memiliki keterampilan dasar bekerja di laboratorium mikrobiologi.
1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk


1. Mengenal jenis-jenis peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi dan cara penggunaannya
2. Memiliki keterampilan dasar bekerja secara aseptik
3. Mengetahui cara-cara sterilisasi alat-alat laboratorium
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pengamatan

4.1 Tabel Hasil Pengenalan dan Fungsi Alat

No. Gambar Nama Alat Fungsi


1 Autoklaf Untuk sterilisasi basah dengan
suhu 121OC dan lama penggunaan
15-20 menit

Gambar 4.1
Autoklaf
2 Oven Digunakan untuk sterilisasi kering
alat- alat gelas seperti cawan petri,
tabung biakan, pipet volume dan
lain- lain.

Gambar 4.2
Oven
3 Inkubator Untuk memberikan suhu optimal
bagi pertumbuhan mikroba atau
koloni

Gambar 4.3
Inkubator
4 Timbangan Digunakan untuk menimbang
analitik bahan dengan ketelitian 0,01
gram
Gambar 4.4
Timbangan Analitik

5 Mikroskop Untuk mengamati objek


yang terlalu kecil atau
mikroorganisme dengan
perbesaran yang dapat
diatur.

Gambar 4.5
Mikroskop
6 Gelas ukur Untuk mengukur cairan
berdasarkan skala
volumenya

Gambar 4.6
Gelas ukur

7 Cawan petri Untuk membiakan


(kultivasi)
mikroorganisme.

Gambar 4.7
Cawan Petri
8 Laminar Air Flow alat yang berguna untuk
bekerja secara aseptis
karena BSC mempunyai
pola pengaturan dan
penyaring aliran udara
sehingga menjadi steril dan
aplikasi sinar UV beberapa
jam sebelum
Gambar 4.8
Laminar Air Flow digunakan
9 Tabung reaksi Untuk uji-uji biokimia dan
menumbuhkan
mikroorganisme.

Ga
mbar 4.9
Tabung Reaksi
10 Labu Erlenmeyer Untuk menampung larutan,
bahan atau cairan yang
akan digunakan

Gambar 4.10
Labu Erlenmeyer
11 Pembakar Sebagai alat pemanas skala
Bunsen kecil dan digunakan dalam
pengkondisian aseptis

Gambar 4.11
Pembakar
Bunsen
12 Beaker Glass Beaker glass merupakan alat
yang memiliki banyak fungsi. Di
dalam mikrobiologi, dapat
digunakan untuk preparasi media
media, menampung akuades dll.

Gambar 4.12
Beaker Glass
1 Jarum Inokulum Digunakan untuk meng inokulasi
3
media padat ke cair dan sebaliknya

Gambar 4.13
Jarum Inokulum
1 Batang Mencampur larutan,bahan kimia
4
pengaduk satu dengan bahan kimia lain
secara manual

Gambar 4.14 batang


pengaduk
1 mikropipet Untuk memindahkan cairan yang
5
bervolume cukup kecil.

Gambar 4.15
mikropipet

4.2 Pembahasan
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah
salah satu cabang ilmu dari biologi,dan memerlukan ilmu pendukung kimia,
fisika, dan biokimia. Mikrobiologi sering pula disebut ilmu praktek dari
biokimia. Dalam mikrobiologi dasar diberikan pengertian atau pengetahuan
dasar tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam,
struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum,
pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang
lingkungan dan pertanian. Menurut Insan (2016), Mikroorganisme adalah suatu
telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan ada berbagai macam alat-alat


yang digunakan untuk meneliti mikroba setiap alat memiliki nama yang
menunjukan kegunaan alat prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika
alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenal berdasarkan namanya,
bahan ataupun peralatan yang digunakan. Alat-alat laboratorium mikrobiologi
seperti lemari pengeram (inkubator), autoklaf, rak dan tabung reaksi, beaker
glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu
spiritus, ose (Selian, dkk. 2013). Berdasarkan praktikum kali ini alat yang
digunakan dalam praktikum mikrobiologi di Fakultas Pertanian setidaknya
adalah autoklaf, oven, inkubator,timbangan analitik, mikroskop, gelas ukur,
cawan petri,laminar Air Flow, tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar
bunsen, gelas beaker, jarum inokulum, batang pengaduk, dan mikropipet.

Sterilisasi dalam Mikrobiologi merupakan proses destruksi atau


pembersihan terhadap semua bentuk kehidupan mikroorganisme (eukariot,
prokariot dan virus) pada medium atau bahan atau alat. Dengan demikian
sterilisasi merupakan pilar penyangga teknik aseptik untuk kesuksesan kerja di
laboratorium mikrobiologi. Dalam praktek, sterilisasi alat-alat atau medium
dapat dikerjakan secara mekanis (mis. penyaringan), secara kimiawi (mis.
desinfektan) dan secara fisikawi (mis. pemanasan, sinar uv). (Bush, 2011).
Tujuan sterilisasi adalah agar terjadi denaturasi protein pada sel bakteri serta
tidak aktifnya enzim yang digunakan untuk metabolisme bakteri dan ada pun
panas dari proses ini adalah untuk mematikan spora bakteri. Tiga cara utama
yang biasa dipakai dalam sterilisasi antara lain :

a) Sterilisasi Mekanik (Filtrasi)

Sterilisasi dengan penyaringan (filtrasi) yaitu teknik sterilisasi dengan


menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil yang berukuran 0,22
mikron atau 0,45 mikron. Cairan yang akan disterilisasi dilewatkan ke suatu
saringan sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Sterilisasi dengan
penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi bahan yang mudah rusak jika
terkena panas dan bahan yang tidak tahan panas, misalnya larutan enzim
antibiotic.

b) Sterilisasi Fisika

Sterilisasi fisika dapat dilakukan dengan cara pemanasan dan penyinaran.


Pada pemanasan terdapat klasifikasi lagi yaitu pemijaran,panas kering, uap
air panas, dan uap air panas bertekanan. Pemijaran (dengan api langsung), yaitu
membakar alat pada api secara langsung. Contoh alat: jarum inokulum (jarum
ose), pinset, batang L. Sedangkan pada proses panas kering, yaitu sterilisasi
dengan oven kira-kira 60-180⁰C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang
terbuat dari kaca, seperti erlenmeyer, tabung reaksi, cawan.Uap air panas,
merupakan sterilisasi dengan konsep mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak terjadi
dehidrasi. Dan yang terakhir yaitu uap air panas bertekanan, yaitu sterilisasi
menggunakan autoklaf.

Pada proses penyinaran Sinar Ultra Violet (UV) digunakan untuk proses
sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan
interior Biological Safety Cabinet (BSC) atau Laminar Air Flow (LAF) dengan
disinari lampu UV dan Gamma bersumber dari Cu 60 dan Cs 137 dengan aktivitas
sebesar 50-500 kilo curie serta memiliki daya tembus sangat tinggi. Dosis
efektifitasnya adalah 2,5 MRad. Gamma digunakan untuk mensterilkan alat-alat
yang terbuat dari logam, karet serta bahan sintetis seperti polietilen.

c) Sterilisasi Kimia
Sterilisasi kimiawi merupakan sterilisasi menggunakan senyawa
desinfektan. Desinfektan adalah suatu bahan kimia yang dapat membunuh sel-sel
vegetatif dan jasad renik, bersifat merusak jaringan. Contoh desinfektan adalah
alkohol, fenol, dan halogen.

Teknik aseptik sangat diperlukan untuk menghindarkan mikroorganisme


dari kontaminan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptis
digunakan sepanjang kegiatan berlangsung baik alat, bahan, lingkungan sekitar
maupun praktikannya, untuk alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode
sterilisasi. Penguasaan teknik aseptik ini sangat diperlukan dalam keberhasilan
laboratorium mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode
permulaan yang dipelajari oleh ahli mikrobiologi. Teknik aseptik merupakan
teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang analisis mikrobiologi dalam
menangani suatu mikroba.

Teknik aseptik suatu teknik dasar dalam analisa mikrobiologi adalah teknik
transfer aseptis suatu metode atau teknik di dalam memindahkan atau mentransfer
kultur bakteri dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi
kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur lain. Teknik aseptik atau steril
adalah suatu sistem cara kerjanya yang menjaga sterilitas ketika menangani
pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur.
Contoh dari teknik aseptik dengan memindahkan cairan dengan pipet, dengan
melepaskan bungkus pipet, buka tutup tabung, bakar mulut tabung, sedot cairan
dengan menekan tombol s pada filler, lalu dibakar lagi, pindahkan ke tabung
lainya dan keluarkan dengan memencet E, dan tutup tabung. (Darma, 2011).
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil praktikum kali ini adalah :

1. Pada pratikum kali ini alat yang digunakan dalam pratikum


mirkrobiologi setidaknya terdapat 15 alat yaitu autoklaf, oven,
inkubator,timbangan analitik, mikroskop, gelas ukur, cawan
petri,laminar Air Flow, tabung reaksi,labu erlenmeyer,pembakar
bunsen, gelas beker,jarum inokulum,batang pengaduk, dan mikropipet.
2. Sterilisasi dalam Mikrobiologi merupakan proses destruksi atau
pembersihan terhadap semua bentuk kehidupan mikroorganisme
3. Sterilisasi dapat dilakukan dengan tiga cara utama yang biasa dipakai
dalam sterilisasi yaitu secara mekanik, fisika, dan kimia
4. Teknik aseptik sangat diperlukan untuk menghindarkan
mikroorganisme dari kontaminan yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroba.

5.2 Saran

Diharapkan praktikan bisa mempelajari serta mengetahui fungsi-fungsi


setiap alat yang akan digunakan dalam praktikum, selain itu sebaiknya
peralatan laboratorium ditempatkan pada tempat yang steril agar tidak
terkontaminasi dengan mikroba.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Setiyo, Nur Aida, Lina Ika Kurniati. 2012. Pembuatan Mocaf dengan
proses fermentasi menggunakan R. Oryzae, dan S. Cerevisae. Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional
Veteran, Surabaya.

Bush RK, Portnoy JM, Saxon A, Terr Al, Wood R A. 2011. TheMedical effects of
mold exposure. J Allergy Clin Immunol (jurnal): 326- 333

Dharma, Kelana Kusuma.2011. Metodelogi Penelitian Teknik Aseptik


Keperawatan.jakarta : Trans Info Media
Insan, 2016. Penentuan Tingkatan Jaminan Sterilitas Pada Autoklaf Dengan

Indikator Biologi Spore Strip. Universitas Padjajaran : Farmaka Volume


14 No. 1.

Selian , L.S., Warganegara, E dan Apriliana, E., 2013, Uji Most Probable Number

(MPN) dan Deteksi Bakteri Koliform Dalam Minuman Jajanan yang


dijual Di Sekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung ;
ISSN 2337-3776

Anda mungkin juga menyukai