Anda di halaman 1dari 6

Nama : Devi Rahmaningtias

NIM : 202105060

Kelas : 2B PGSD

UTS IPA BIOLOGI SD

1. Keanekanekaragaman Hayati
a. Mengapa keanekaragaman hayati penting bagi ekosistem? (Skor 10)
Keanekaragaman hayati mempunyai peranan yang sangat penting bagi stabilitas
ekosistem, termasuk manusia di dalamnya sebagai salah satu komponen di dalam
ekosistem. Semakin tinggi tingkat keanekaragaman hayati, maka akan semakin mantap
dan stabil suatu ekosistem. Jika kestabilan ekosistem terjaga, maka manusia sebagai
salah satu komponen dalam ekosistem akan ikut terjaga pula keberadaannya.
Keanekaragaman hayati memiliki banyak manfaat baik yang langsung dapat kita
rasakan maupun yang tidak. Secara umum manfaatnya keanekaragaman hayati antara
lain:
1) Jasa ekosistem seperti: air minum yang bersih, pembentukan dan perlindungan
tanah, penyimpanan dan daur hara, mengurangi dan menerap polusi, berkontribusi
terhadap stabilitas iklim, pemeliharaan ekosistem, dan penyerbukan tanaman.
2) Sumber daya hayati, seperti: makanan, obat-obatan, bahan baku industri, tanaman
hias, stok untuk pemuliaan dan penyimpanan populasi.
3) Manfaat sosial, seperti: pendidikan, rekreasi dan penelitian, serta budaya.
b. Beberapa jenis hewan seperti Orang Utan, Badak Bercula Satu, dan Harimau
Sumatera telah mengalami kepunahan. Jelaskan dampak kepunahan
keanekaragaman hayati bagi manusia? (Skor 10)
Hilangnya spesies secara permanen dalam lingkup global merupakan fenomena
yang lebih dramatis dibandingkan perubahan komposisi spesies dalam lingkup
regional. Meskipun demikian, perubahan kecil pada kondisi biodiversitas yang stabil
dan sehat dapat berpengaruh dramatis pada jaring-jaring makanan dan rantai makanan.
Hilangnya satu spesies dapat berdampak buruk pada keseluruhan rantai yang
mengarah pada penurunan keseluruhan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman
hayati yang berkurang juga mengarah pada penurunan manfaat ekosistem dan pada
akhirnya menimbulkan bahaya langsung bagi ketahanan pangan, yang berdampak bagi
umat manusia. Sehingga dapat disimpulkan apabila keanekaragan hayati mengalami
kepunahan maka manusia secara perlahan- lahan juga akan mengalami kepunahan
karena hilangnya kebutuhan dasar manusia, seperti materiil, spiritual dan budaya akibat
dari yang diakibatkan dari punahnya keanekaragaman.
2. Disajikan informasi beberapa proses yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
a. Embun beku terbentuk saat suhu turun pada malam musim dingin yang lembab.
b. Batang jagung tumbuh dari benih yang disiram dan dipupuk.
c. Korek api menyala membentuk abu dan campuran gas.
d. Keringat menguap saat seseorang rileks setelah joging.
e. Garpu perak perlahan ternoda di udara.

Jelaskan analisa Anda, proses di atas termasuk perubahan fisika atau perubahan kimia?
Mengapa?

a. Perubahan Fisika,
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi cair, dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contohnya rumpu dan tanaman yang dekat
dengan tanah menjadi basah pada pagi atau butiran air di bagian luar gelas yang berisi
es.
b. Perubahan kimia, karena batang jangung yang tumbuh menjadi besar tidak dapat lagi
kembali ke bentuk semula (menjadi kecil) hal tersebut sesuai dengan sifat dari
perubahan kimia.
c. Perubahan kimia, karena pembakaran menghasilkan zat jenis baru yaitu abu dan
campuran gas maka pembakaran termasuk perubahan kimia.
d. Perubahan fisika,
Menguap adalah peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi gas, dimana zat
memerlukan energi panas, dimana semua perubahan wujud merupakan perubahan
fisika.
e. Perubahan Kimia, garpu tersebut mengalami perkaratan dimana proses perkaratan
menghasilkan zat jenis baru sehinga perkaratan termasuk ke dalam perubahan kimia.
3. Rangka kita tersusun atas banyak tulang. Tulang-tulang ini bekerjasama dengan otot
kemudian membuat tubuh bergerak. Apabila dilihat strukturnya, tulang keras
berbentuk panjang, pipih, dan pendek.
a. Berdasarkan gambar di samping, manakah tulang yang berbentuk panjang,
pipih, dan pendek? (Tunjukkan dengan huruf disertai nama tulangnya) (Skor 10)
- Tulang Panjang :
r = tulang lengan
s = tulang hasta
t = tulang pengupil
v = tulang telapak tangan
w = tulang paha
x = tulang betis
y = tulang kering
n = tulang telapak kaki
o = tulang jari- jari kaki
e = tulang selangka
- Tulang Pipih
h = tulang rusuk
f = tulang belikat
g = tulang dada (stranum)
a, b, c, d, p = tulang penyusun tengkorak
- Tulang Pendek
u = tulang pergelangan tangan
m = tulang tempurung lutut
i, k, l = tulang ruas belakang
z = tulang pergelangan kaki
b. Berdasarkan informasi media sosial tertentu, penderita patah tulang tangan
dapat disembuhkan, namun penderita patah leher meninggal dunia setelah
melalui perawatan. Mengapa hal ini dapat terjadi?
Hal tersebut dikarenakan leher merupakan bagian tubuh dengan struktur anatomi
yang kompleks, banyak ragamnya, sempit daerahnya, dan vital fungsinya, dimana
berbagai organ bagian dari leher mulai dari kulit, kelenjar tiroid yang menyimpan
hormon tiroid, esofagus yang menjadi saluran masuk makanan ke dalam lambung,
ada trakea dan sebagainya.
Tiga bagian penting di leher yakni tulang belakang bagian leher, trakea dan
pembuluh darah karotis. Jika kita memotong atau menyumbat trakea, maka aliran udara
akan terhenti pasokannya ke paru-paru. Dalam beberapa menit, organ tubuh segera
akan kekurangan oksigen. Otak adalah organ yang paling rentan terganggu hingga bisa
segera pingsan, henti jantung dan meninggal. Ini bisa terjadi hanya dalam beberapa
menit hingga belasan menit. Sementara jika kedua pembuluh arteri karotis terpotong,
maka pasokan darah ke otak segera terhenti. Akibatnya tidak ada oksigen yang dipasok
ke otak, sehingga menyebabkan pingsan, henti napas dan meninggal.
4. Udara yang kita hirup dipenuhi dengan berbagai bahan kimia dan zat berbahaya,
termasuk debu, asap rokok, bakteri, hingga virus. Baru-baru ini, penularan penyakit
virus corona COVID-19 menjadi pandemi bagi kesehatan manusia. Bagaimana
sistem pernapasan melindungi paru- paru dari virus?(Skor 20)
Sebelum partikel super kecil itu mencapai paru-paru manusia, mereka harus
melakukan perjalanan melalui mulut atau hidung dan menyusuri jalan napas, termasuk
trakea (batang tenggorokan). Trakea merupakan tabung udara yang mengarah dari laring
(kotak suara) menuju ke bronkus (saluran udara besar bercabang yang memasuki paru-
paru).
Salah satu fungsi trakea adalah menyaring benda asing yang terhirup manusia
sehingga dapat melindungi paru-paru. Sel goblet dalam trakea, memproduksi lendir yang
menahan benda asing, bakteri, hingga virus, agar tidak masuk ke dalam paru-paru. Silia
(rambut kecil yang melapisi trakea) akan membawa benda asing berbahaya bagi kesehatan
paru-paru, ke atas menuju mulut, agar dapat ditelan. Silia sebenarnya adalah otot yang
memiliki tugas berat. Pasalnya, sel-sel silia berdetak 1.000 kali per menit untuk
mengggerakkan lendir. Dengan cara itu, trakea dapat menjebak partikel yang tak
diinginkan dan membuat udara yang kita hirup lebih bersih. Kemudian, lapisan lendir,
dengan partikel-partikel yang tidak diinginkan yang terperangkap, mencapai bagian
belakang mulut dan sistem pencernaan. Cairan pencernaan lambung akhirnya membunuh
partikel yang berpotensi berbahaya. Lapisan mukosa ini bertindak sebagai penghalang
pelindung antara sistem pernapasan bagian atas dan partikel berbahaya yang berpotensi
mengudara.
Jika zat yang tidak diinginkan mencapai paru-paru, ada sel fagosit yang bergerak
untuk mempertahankan saluran pernapasan Anda. Sel-sel kecil ini mencari, menyerang,
dan menghancurkan partikel yang tidak diinginkan yang terletak di permukaan alveolar.
Sel-sel kecil ini sebenarnya memakan partikel yang tidak diinginkan. Dalam kasus ketika
ada ancaman yang lebih serius, seperti virus atau infeksi, tubuh Anda melepaskan lebih
banyak sel darah putih, termasuk neutrofil, yang dapat membantu dalam proses
menghancurkan partikel yang tidak diinginkan di paru-paru.
5. Apa yang terjadi saat virus corona menyerang organ pencernaan dan peredaran
darah manusia? Kaitkan dengan konsep mekanisme pencernaan dan peredaran
darah. (Skor 20)
Pada Sitem pencernaan
Ketika virus corona menyerang organ pencernaan maka akan mengakibatkan
terganggunya organ pencernaan. Organ pencernanaa yang diserang oleh COVID-19 adalah
perut dan saluran pencernaan.
Beberapa penderita COVID-19 mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti
mual dan diare. Kondisi ini dapat terjadi karena ketika virus memasuki tubuh, mereka akan
mencari sel hidup yang memiliki protein di luar sel, yaitu reseptor. Apabila virus
menemukan reseptor yang cocok dengan sel, virus pun akan menyerang tubuh. Pada
beberapa jenis virus tertentu memilih reseptor yang ingin mereka serang, tetapi kebanyakan
dapat dengan mudah menembus ke semua jenis sel. maka itu, tidak menutup kemungkinan
sars-cov-2 dapat menyerang saluran pencernaan.
Pada sistem peredaran darah
Jika seseorang terpapar Covid-19, virus tersebut akan berpotensi merusak sel
endotel, sel yang melapisi semua pembuluh darah di tubuh kita. Apabila virus tersebut
menyerang dan terjadi kerusakan pada pembuluh darah, berpotensi menyebabkan
pembekuan darah yang tidak normal, pembuluh darah yang 'bocor', dan berkurangnya
aliran darah ke seluruh tubuh, hingga menyebabkan berbagai gejala, salah satunya
meningkatkan resiko gangguan jantung.
Seseorang dengan komorbid jantung berisiko lebih tinggi terkena komplikasi
Covid-19 atau bahkan mengalami perburukan lebih cepat karena rusaknya endotelium
(lapisan dalam pembuluh darah). Namun, virus ini juga dapat menyebabkan komplikasi
jantung dan peredaran darah pada mereka yang tidak memiliki penyakit jantung. Berikut
ini efek Covid-19 terhadap jantung dan darah apabila terpapar:
1. Pembekuan darah
Orang yang menderita gejala berat akibat akibat Covid-19 memiliki risiko
lebih tinggi mengalami pembekuan darah. Hal ini diduga karena adanya
kerusakan pada pembuluh darah, baik yang disebabkan langsung oleh virus
maupun sebagai akibat dari respon imun tubuh terhadap infeksi tersebut.
Tergantung di mana di dalam tubuh Anda, pembekuan darah itu terjadi dan
dapat menyebabkan masalah serius, contohnya seperti trombosis vena dalam,
lepasnya bekuan darah di pembuluh darah di paru-paru (pulmonary embolism),
serangan jantung atau stroke.
2. Detak Irama Jantung
Gangguan irama jantung Covid-19 dapat menyebabkan detak jantung Anda
menjadi cepat atau tidak teratur. Denyut nadi Anda meningkat sebagai respons
terhadap demam atau peradangan karena jantung Anda bekerja lebih keras
untuk memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh Anda untuk melawan
infeksi.

Anda mungkin juga menyukai