Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PAPER

“TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM DALAM RULE OF LAW”

IRDAYANTI
I011211056

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
“TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM DALAM RULE OF LAW”
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rule of law adalah suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke 19,
bersamaan dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi. Doktrin tersebut lahir
sejalan dengan tumbuh suburnya demokrasi dan meningkatnya peran parlemen dalam
penyelenggaraan negara, serta sebagai reaksi terhadap negara absolut yang berkembang
sebelumnya. Rule of law merupakan konsep tentang common law tempat segenap lapisan
masyarakat dan negara beserta seluruh kelembagaannya menjunjung tinggi supremasi
hukum yang dibangun atas prinsip keadilan dan egalitarian. Rule of law adalah rule by the
law dan bukan rule by man. Konsep ini lahir untuk mengambil alih dominasi yang dimiliki
kaum gereja, ningrat, dan kerajaan, serta menggeser negara kerajaan dan memunculkan
negara konstitusi di mana doktrin rule of law ini lahir. Ada tidaknya rule of law dalam
suatu negara ditentukan oleh ”kenyataan”, apakah rakyatnya benar-benar menikmati
keadilan, dalam arti perlakuan yang adil, baik sesama warganegara, maupun dari
pemerintah? Oleh karena itu, pelaksanaan kaidah-kaidah hukum yang berlaku di suatu
negara merupakan suatu premis bahwa kaidah-kaidah yang dilaksanakan itu merupakan
hukum yang adil, artinya kaidah hukum yang menjamin perlakuan yang adil bagi
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana tujuan dan fungsi hukum dalam rule of law?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tujuan dan fungsi hukum dalam rule of law.
D. Ruang Lingkup Penulisan
Paper ini memiliki ruang lingkup materi penulisan media internet.
BAB 2
PEMBAHASAN
Rule of law adalah penyelenggaraan negara yang diatur melalui suatu pertauran
perundang-undangan serta menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun atas prinsip
keadilan.
Aturan hukum mensyaratkan bahwa orang harus diatur oleh aturan yang diterima,
bukan oleh keputusan sewenang-wenang dari penguasa. Aturan-aturan ini harus umum dan
abstrak, dikenal dan pasti, dan berlaku sama untuk semua individu. Pemerintahan
konstitusional didasarkan pada komitmen sebelumnya terhadap kebebasan di bawah
kekuasaan hukum. Atribut esensial konstitusionalisme adalah batasan hukum pada
pemerintah. Di bawah konstitusionalisme, penguasa tidak berada di atas hukum, kekuasaan
pemerintah dibagi dengan undang-undang yang diberlakukan oleh satu badan dan dikelola
oleh yang lain, dan pengadilan yang independen ada untuk memastikan hukum dikelola
secara obyektif.
The Rule of Law Law adalah aktivitas menundukkan perilaku manusia ke
pemerintahan aturan. Negara hukum berkepentingan dengan pengaturan penggunaan
kekuasaan. Sedangkan masyarakat adalah tatanan spontan, negara adalah agen pelindung
dengan peran monopoli menegakkan aturan permainan. Karena monopoli paksaan milik
pemerintah, penting sekali agar kekuatan ini tidak disalahgunakan. Di bawah kekuasaan
hukum, setiap orang terikat oleh aturan, termasuk pemerintah.
TUJUAN HUKUM
Kepastian Hukum
Dalam menegakkan hukum ada tiga unsur yang harus diperhatikan, yaitu: kepastian
hukum, kemanfaatan dan keadilan. Ketiga unsur tersebut harus ada kompromi, harus
mendapat perhatian secara proporsional seimbang. Tetapi dalam praktek tidak selalu mudah
mengusahakan kompromi secara proporsional seimbang antara ketiga unsur tersebut. Tanpa
kepastian hukum orang tidak tahu apa yang harus diperbuatnya dan akhirnya timbul
keresahan. Tetapi terlalu menitikberatkan pada kepastian hukum, terlalu ketat mentaati
peraturan hukum akibatnya kaku dan akan menimbulkan rasa tidak adil.
Adanya kepastian hukum merupakan harapan bagi pencari keadilan terhdap tindakan
sewenang-wenang dari aparat penegak hukum yang terkadang selalu arogansi dalam
menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum. Karena dengan adanya kepastian hukum
masyarakat akan tahu kejelasan akan hak dan kewajiban menurut hukum. Tanpa ada
kepastian hukum maka orang akan tidak tahu apa yang harus diperbuat, tidak mengetahui
perbuatanya benar atau salah, dilarang atau tidak dilarang oleh hukum. Kepastian hukum ini
dapat diwujudkan melalui penoramaan yang baik dan jelas dalam suatu undang-undang dan
akan jelas pulah penerapanya. Dengan kata lain kepastian hukum itu berarti tepat hukumnya,
subjeknya dan objeknya serta ancaman hukumanya. Akan tetapi kepastian hukum mungkin
sebaiknya tidak dianggap sebagai elemen yang mutlak ada setiap saat, tapi sarana yang
digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi dengan memperhatikan asas manfaat dan
efisiensi.
Keadilan Hukum
Keadilan merupakan salah satu tujuan hukum yang paling banyak dibicarakan
sepanjang perjalanan sejarah filsafat hukum. Tujuan hukum bukan hanya keadilan, tetapi juga
kepastian hukum dan kemanfaatan hukum. Idealnya, hukum memang harus
mengakomodasikan ketiganya. Putusan hakim misalnya, sedapat mungkin merupakan
resultant dari ketiganya. Sekalipun demikian, tetap ada yang berpendapat, bahwa di antara
ketiga tujuan hukum tersebut, keadilan merupakan tujuan hukum yang paling penting, bahkan
ada yang berpendapat, bahwa keadilan adalah tujuan hukum satu-satunya. Pengertian
keadilan adalah keseimbangan antara yang patut diperoleh pihak-pihak, baik berupa
keuntungan maupun berupa kerugian. Dalam bahasa praktisnya, keadilan dapat diartikan
sebagai memberikan hak yang setara dengan kapasitas seseorang atau pemberlakuan kepada
tiap orang secara proporsional, tetapi juga bisa berarti memberi sama banyak kepada setiap
orang apa yang menjadi jatahnya berdasarkan prinsip keseimbangan. Hukum tanpa keadilan
tidaklah ada artinya sama sekali.
Kemanfaatan Hukum
Hukum adalah sejumlah rumusan pengetahuan yang ditetapkan untuk mengatur
lalulintas perilaku manusia dapat berjalan lancar, tidak saling tubruk dan berkeadilan.
Kemamfaatan hukum perlu diperhatikan karena semua orang mengharapkan adanya mamfaat
dalam pelaksanaan penegakan hukum. Jangan sampai penegakan hukum justru menimbulkan
keresahan masyrakat. Karena kalau kita berbicara tentang hukum kita cenderung hanya
melihat pada peraturan perundang-undangan, yang terkadang aturan itu tidak sempuma
adanya dan tidak aspiratif dengan kehidupan masyarakat. Sesuai dengan prinsip tersebut
diatas, saya sangat tertarik membaca pemyataan Prof. Satjipto Rahado, yang menyatakan
bahwa : keadilan memang salah satu nilai utama, tetapi tetap disamping yang lain-lain,
seperti kemanfaatan ( utility, doelmatigheid). Olehnya itu didalam penegakan hukum,
perbandingan antara manfaat dengan pengorbanan harus proporsional.
FUNGSI HUKUM
Hukum sebagai kontrol social
Dalam memandang hukum sebagai alat kontrol sosial manusia, maka hukum
merupakan salah satu alat pengendali sosial. Alat lain masih ada sebab masih saja diakui
keberadaan pranata sosial lainnya (misalnya keyakinan, kesusilaan). Kontrol sosial
merupakan aspek normatif kehidupan sosial. Hal itu bahkan dapat dinyatakan sebagai
pemberi defenisi tingkahg laku yang menyimpang dan akibat-akibat yang ditimbulkannya,
seperti berbagai larangan, tuntutan, dan pemberian ganti rugi.
Hukum sebagai alat kontrol sosial memberikan arti bahwa ia merupakan sesuatu yang
dapat menetapkan tingkah laku manusia. Tingkah laku ini dapat didefenisikan sebagai
sesuatu yang menyimpang terhadap aturan hukum. Sebagai akibatnya, hukum dapat
memberikan sanksi atau tindakan terhadap si pelanggar. Karena itu, hukum pun menetapkan
sanksi yang harus diterima oleh pelakunya. Hal ini berarti bahwa hukum mengarahkan agar
masyarakat berbuat secara benar menurut aturan sehingga ketentraman terwujud.
Hukum sebagai rekayasa sosial
Adanya fungsi hukum sebagai alat rekayasa sosial, Suatu masyarakat di manapun di
dunia ini, tidak ada yang statis. Masyarakat manapun senantiasa mengalami perubahan, hanya
saja ada masyarakat yang perubahannya pesat dan ada pula yang lamban. Di dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan itulah, fungsi hukum sebagai a tool of engineering,
sebagai perekayasa sosial, sebagai alat untuk merubah masyarakat ke suatu tujuan yang
diinginkan bersama.
Hal ini menunjukkan bahwa hukum sebagai rekayasa sosial sangat diperlukan dalam
proses perubahan masyarakat yang di manapun senantiasa terjadi, apalagi dalam kondisi
kemajuan yang menuntut perlunya perubahanperubahan yang relatif cepat. Fungsi Hukum
sebagai rekayasa sosial ini, juga sering disebut sebagai a tool of engineering yang pada
prinsipnya merupakan fungsi hukum yang dapat diarahkan untuk merubah pola-pola tertentu
dalam suatu masyarakat, baik dalam arti mengokohkan suatu kebiasaan menjadi sesuatu yang
lebih diyakini dan lebih ditaati, maupun dalam bentuk perubahan lainnya.
Hukum sebagai Instrumen Politik
 Hukum berfungsi sebagai instrumen politik
 Sebagai instrumen politik, hukum digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
 Termasuk hukum internasional digunakan untuk melindungi kepentingan Negara
Maju
 Dua cara yang paling sering dilakukan oleh Negara Maju terhadap Negara
Berkembang
 Pertama adalah cara yang memanfaatkan perjanjian internasional
 Kedua adalah cara yang memanfaatkan ketergantung dibidang tertentu untuk
mendesak perubahan peraturan perundang-undangan
 Intervensi melalui dua cara ini tidak bisa dianggap sebagai suatu intervensi yang
melanggar hukum internasional.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
The Rule of Law Law adalah aktivitas menundukkan perilaku manusia ke
pemerintahan aturan. Negara hukum berkepentingan dengan pengaturan penggunaan
kekuasaan. Sedangkan masyarakat adalah tatanan spontan, negara adalah agen pelindung
dengan peran monopoli menegakkan aturan permainan. Karena monopoli paksaan milik
pemerintah, penting sekali agar kekuatan ini tidak disalahgunakan. Di bawah kekuasaan
hukum, setiap orang terikat oleh aturan, termasuk pemerintah. Dimana, Hukum sendiri adalah
sebuah bentuk dari sistem yang terbilang sangatlah penting dalam melakukan pelaksanaan
terhadap pelaksanaan dari sebuah rangkaian akan kekuasaan dari kelembagaan yang berasal
dari sebuah bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang berada didalam bidang politik dan
ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA
Afif, Zaid. 2018. Konsep Negara Hukum Rule Of Law Dalam Sistem Ketatanegaraan
Indonesia. Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan, Vol. 2, N0.5, hal. 55-60.
file:///C:/Users/Microsoft/Downloads/Documents/322-563-1-SM.pdf

Diab, Ashadi L. 2014. Peranan Hukum Sebagai Social Control, Social Engineering Dan
Social Welfare. Jurnal Al-‘Adl, Vol. 7 No. 2, hal. 53-66.

file:///C:/Users/Microsoft/Downloads/219-373-1-SM.pdf
https://guruppkn.com/fungsi-rule-of-
law#:~:text=Fungsinya%20adalah%20untuk%20memastikan%2C%20mengartikulasikan,aka
n%20memungkinkan%20pelestarian%20tatanan%20sosial.

Anda mungkin juga menyukai