0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan5 halaman
Laporan ini memberikan ringkasan tentang pengelompokan triase pasien dengan hipertensi stadium II menggunakan sistem Australisian Triage Scale di UGD RSSC. Pasien dikelompokkan ke dalam ATS 3 yang membutuhkan penanganan darurat dalam waktu kurang dari 15 menit berdasarkan gejala sakit kepala berkepanjangan dan mual. Pentingnya pengelompokan triase yang tepat untuk menentukan prioritas penanganan darurat pasien.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang pengelompokan triase pasien dengan hipertensi stadium II menggunakan sistem Australisian Triage Scale di UGD RSSC. Pasien dikelompokkan ke dalam ATS 3 yang membutuhkan penanganan darurat dalam waktu kurang dari 15 menit berdasarkan gejala sakit kepala berkepanjangan dan mual. Pentingnya pengelompokan triase yang tepat untuk menentukan prioritas penanganan darurat pasien.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang pengelompokan triase pasien dengan hipertensi stadium II menggunakan sistem Australisian Triage Scale di UGD RSSC. Pasien dikelompokkan ke dalam ATS 3 yang membutuhkan penanganan darurat dalam waktu kurang dari 15 menit berdasarkan gejala sakit kepala berkepanjangan dan mual. Pentingnya pengelompokan triase yang tepat untuk menentukan prioritas penanganan darurat pasien.
Nama Mahasiswa : Sinta Tinambunan Tanggal : Kamis, 23 Maret 2022
NPM : 202117030 Tempat : UGD RSSC
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Pengelompokan ATS( australisian triase scale)
Nama Pasien : Ny. E/ bed 4 Diagnosa Medis : hipertensi stage II 2. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional : Tindakan untuk mengidentifikasikan kondisi pasien yang mengancam nyawa, dan menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan pertolongan segera. ATS 1 ATS 2 mengancam ATS 3 DARURAT ATS 4& 5 tidak (Immerdiate/segera) nyawa (Gawat tidak <15 menit gawat tidak darurat mengancam jiwa Darurat) ditangani (>30 menit) (Gawat Darurat) : segera:
Henti Nafas sesak nafas berat RR ≥ (systole ≥160 Hipertensi sedang ( Sumbatan jalan 35 x/menit mmHg atau systole <160 Nafas Kurangnya perfusi HR diastole ≥ 110 mmHg atau Respirasi <10 < 50 atau >150 mmHg diastole ≥ 100 x/menit (dewasa) Kehilangan darah mmHg Gangguan Hipotensi ringan sebab apapun Cedera dada tanpa pernafasan systole < 90 mmHg Sesak nafas sedang nyeri tulang rusuk, ekstrim Kehilangan darah parah RR>26x/mnt tanpa kesulitan Tekanan darah SPO2 90 -95 % benafas < 70 (dewasa) Nyeri dada karena BSL > 16 mmol Aspirasi benda shok berat pada jantung /GDS > 288mg/dl asing tanpa anak/bayi Nyeri parah oleh gangguan Kejang ( saat ini GCS < 90 sebab apapun kejang)< 10 menit pernafasan Kejang Mengantuk,penurunan Muntah terus Kesulitan menelan, berkepanjangan respon oleh sebab menerus tidak ada gangguan (lebih dari 10 apapun (GCS<13) Dehidrasi pernafasan menit/tidak BSL < 3mmol (GDS < berhenti ) Reaksi alergi Cedera kepala 50 mg/dl) Hemiparase Nyeri berat ringan, tidak ada
acut/dysphasir Nyeri non jantung kehilangan
Patah tulang besar, kesadaran Cedera sedang amputasi pada ekstremitas, Muntah atau diare Keracunan sedatif tanpa dehidrasi deformitas, lecet atau tertelan racun dan hancur Nyeri sedang atau Nyeri berat karena Radang mata kehamilan ektopik Terkilir ( KET ) pergelangan kaki/tangan, kemungkinan fraktur, vital sign normal , nyeri sedikit/sedang Sakit perut non spesific Bengkak dan panas pada sendi
a. Evaluasi Triase Pasien
pasien datang dengan gejala sakit kepala 10 jam SMRS hingga skala 8, pasien mengalami mual dan muntah sebanyak 2x, leher terasa berat akibat nyeri kepala. dengan TD: 160/90 mmHg, P; 22x/menit. Nadi;85x/menit, S;36,5oC. Pasien dilakukan triase dan dikolmpokan pada ATS 3. Dengan mendapatkan penanganan <15 menit. 3. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya :
a. Salah pada pengelompokan triase akan berdampak pada mengancam nyawa
pasien. b. Tidak menyesuaikan waktu penanganan dengan triase pasien akan berdampak fatal pada keterlambatan penanganan yang diberikan 4. Tujuan tindakan tersebut dilakukan : Membantu pengelompokan penanganan gawat darurat pasien sesuai dengan kondisi pasien. 5. Hasil yang didapat dan maknanya : Dapat memprioritaskan penanganan segera pada pasien dengan ketepatan waktu sesuai triage pasien 6. Evaluasi diri : Lebih percaya diri lagi dalam melakukan pengkajian kepada pasien, dan lebih cepat dalam pengelompokan triase agar dapat ditangani segera. LEMBAR PENILAIAN TRIASE