Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“TREAND DAN ISU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA”


“Perkembangan Kurikulum Matematika”
Dosen Pengampuh : Siti Inayah Masrura,S.Pd,M,Pd

Disusun oleh :
KELOMPOK VI
NASRIA_H0220517
RAWAISA_H0220512
ROSLINA_H0220520
RASTINA_H0220509
SARDIWAN_H0220518

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2021/ 2022
KATA PENGANTAR
AssalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugasnya dalam pembuatan makalah
tentang”Perkembangan kurikulum matematika” yang digunakan sebagai salah satu tugas
mata kuliah treand dan isu dalam pembelajaran matematika’0ol yang disampaikan oleh
dosen pengampu Ibu Siti Inayah Masrura,S.Pd,M.Pd
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini, khususnya untuk kedua orang tua, dosen pengampu serta teman-
teman. Semoga makalah ini bisa membantu bagi siapa saja yang membutuhkan sedikit
pengetahuan tentang “Perkembangan kurikulim matematika”.
Namun demikian, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu tolong berikan
kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kedepannya Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Sepang, 22 Februari 2022


Kelompok VI
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi kurikulum dan komponen penyusunnya
2.2 Dinimisasi kurikulum matematika di tingkat sekolah dan universitas
2.3 Pengembangan kurikulum sekolah dan universitas
2.4 Kurikulum yang paling sesuai dalam pembelajaran matematika

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan
oleh suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan yang berisikan rancangan pelajaran
yang aka diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Adanya rancagan kurikulum merupakan ciri utama pendidikan di sekolah. Kurikulum
juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Dapat
kita bayangkan, bagaimana bentuk pelaksanaan suatu pendidikan atau pengajaran
disekolah yang tidak memiliki kurikulum.
Perubahan kurikulum dari waktu kewaktu bukan tanpa alasan dan landasa yang
jelas, sebab perubahan ini diseangati oleh keinginan untuk terus memperbaiki,
menimbangkan, dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional. Persekolahan
sebagai ujung tombak dalam implementasi kurikulum di tuntut untuk memahami dan
mengaplikasikannya secra optimal dan penuh kesungguhan, sebab mutu
penyelenggaraan proses pendidikan salah satunya dilihat dari hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Ketepatan menjelaskan definisi kurikulum dan komponen penyusunnya?
2. Ketepatan menjelaskan dinamisasi kurikulum matematikaditingkat sekolah dan
universitas?
3. Ketepatan dalam menjelaskan trend mengembangkan kurikulum matematika
ditingkat sekolah dan universitas ?
4. Kemampuan dalam berargumen secara pribadi tentang kurikulum yang paling
sesuai dalam pembelajaran matematika?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari kurikulum beserta komponen penyusunnya
2. Untuk mengetahui dinamisasi kurikulum matematika di tingkat sekolah dan
universitas
3. Agar dapat menjelaskan trend pengembangan kurikulum matematika ditingkat
sekolah dan universitas
4. Untuk mengetahui tentang kurikulum apa yang paling sesuai dalam pembelajaran
matematika
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi kurikulum dan komponen penyusunnya
Kurikulum berisi sekumpulan rencana, tujuan, dan materi pembelajaran. Termasuk
cara mengajar yang akan menjadi pedoman bagian setiap pengajar supaya bisa mencapai
target dan tujuan pembelajaran dengan baik. Jika dilihat secara etimologis, kurikulum
berasal dari bahasa yunani yaitu “curir” yang berarti pelari, serta “curere” yang berarti
tempat berpacu. Dulu, istilah ini dipakai dalam dunia olahraga.
Jadi, kurikulum dapat di artikan sebagai sebuah jarak yang mesti ditempuh seorang
pelari supaya mendapat medali atau penghargaan lainnya. Kemuadian, istilah kurikulum di
adaptasi dalam dunia pendidikan. Jadi pengertian kurikulum dalam dunia pendidikan
kemuadian menjadi sekumpulan mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh
peserta didik supaya mendapatkan ijazah atau penghargaan.
Adapun pengertian kurikulum ini juga disampaikan dalam UU dan oleh para ahli
pendidikan, berikut pengertian menurut mereka:
1. Menurut Prof.Dr.S. Nasution
Prof.Dr.S Nasution dalam bukunya yang berjudul kurikulum dan pengajaran yang
mengatakan, kurikulum adalah serangkaian penyusunan rencana untuk
merencanakan proses belajar mengajar. Adapun rencana yang disusun tersebut
berada dibawah tanggung jawab lembaga pendidikan dan para pengajar disana.
2. Dr. Nana Sudjana
dalam buku yang berjudul pembinaan dan penimbangan kurikulum disekolah
karya Dr. Nana Sudjana disebutkan, pengertian kurikulum adalah kumpulan niat dan
harapan yang tertuang dalam bentuk program pendidikan yang kemudian
dilaksanakan dan di terapkan oleh guru disekolah bersangkutan.
3. Harold B. Alberty
Harold menyatakan bahwa kurikulum merupakan semua kegiatan yang diberikan
kepada peserta didik atas tanggung jawab sekolah. Kurikulum ini tak hanya tak batas
pada segala hal di dalam kelas saja, melainkan juga semua kegiatan diluar sekolah.
4. Saylor,Alexander, dan Lewis
Menurut ketiga tokoh tersebut, kurikulum merupakan semua upaya yang di adakan
dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk menstimulus pesrta didik belajar, baik
belajar ddi dalam kelas, di halaman sekolah, mapun ketika berada diluar sekolah.

Sementara itu, dalam UU tentang sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 pasal 1
butir 19 disebutkan, kurikulum merupakan seperangkat pengaturan dan rencana mngenai
tujuan, isi, dan materi pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan
pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum menjadi sangat penting untuk
dimiliki setiap sekolah sebagai pedoman bagi para guru.
Kurikulum memiliki 5 komponen utama, yaitu :
(a). Tujuan
(b). Materi
(c). Strategi pembelajaran
(d). Organisasi kurikulum
(e). Evaluasi ke lima
Komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.

2.2 Dinimisasi kurikulum matematika di tingkat sekolah dan universitas


Wacana perubahan kurikulum sekolah dari jenjang sd sampai SMA tengah menjadi
perbincangan. Sejatinya, pembahasan bagaimana kurikulum yang tepat bagi para siswa di
indonesia telah berlangsung lama. Perubahan pada kurikulum indonesia pun beberapa kali
telah terjadi.
Hal ini tidak dapat diletakkan, mengingat dinamika yang terjadi dalam ilmu
pengetahuan dunia dewasa ini memaksa kita untuk menciptakan SDM handal.ada beberapa
yang perlu diingat dalam penyusunan kurikulum adalah aspek fleksibel, ringkas, dapat
mengembangkan aspek kognitif (berpikir), psikomotorik(keterampilan), serta efektif (sikap)
siswa.
Kurikulum berasal dari bahasa latin yang berarti “.jalur pacu”.menurut undang-undang
No 20 tahun 2006 tentang sistem pendidikan nasional kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahasa pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Tanpa mengurangi esensi pembahasan untuk mata pelajaran lain di sekolah,pada tulisan
ini akan di bahas pandangan mengenai kurikulum matematika sekolah di indonesia.
Matematika menjadi dasar bagi pengusaan banyak disiplin ilmu lain. Matematika dan sains
pun harus mengikuti pengembangan teknologi itu sendiri.
Perubahan ke arah yang lebih baik sangat dibutuhkan dalam perkembangan matematika
dewasa ini. Pembahasan perubahan kurikulum, bukanlah hal yang tidak boleh dibicarakan
karena kurikulum merupakan produk manusia. Pada waktu tertentu dirasa dapat memenuhi
kebutuhan siswa, namun kadang kala praktik di lapangan atau perkembangan yang ada
sudah tidak sesuai dengan kurikulum yang ada.
Hasil analisis ini adalah sebagai diskusi pada mata kuliah analisis kurikulum di
pascasarjana pendidikan matematika UPI. Ada beberapa masalah dalam kurikulum tertulis
(Standar isi) mata pelajaran matematika yang dapat dilihat, di antaranya:
Pertama, belum memunculkannya kemampuan pemecahan masalah yang baik dari
kurikulum di indonesia. Hakekatnya, matematika digunakan untuk membangun pemikiran
siswa yang baik dan dapat menggunakan konsep matematika untuk pemecahan masalah
sehari-hari.
Kedua, beberapa materi sejak SD kelas 1 hingga SMA kelas XII belum dipandang sebagai
suatu yang menyeluruh dan runtut. Hal ini dapat terlihat konten materi SD misalnya
bilangan. Konsep bilangan pada siswa kelas satu belum dipandang sebagai dasar bagi
konsep bilangan lebih jauh. Konsep bilangan yang di sampaikan kepada siswa kelas 1,
seharusnya lebih mengenalkan bilangan/kuantitas.
Jangan dulu masuk ke konsep penjumlahan atau pengurangan seperti pada standar isi
SD. Mengajarkan nilai tempat terlebih dahulu, jika nilai tempat sudah pahami maka konsep
penjumlahan akan mudah dipahami.
Kemudian, konsep bilangan di SD ada beberapa yang diulang di SMP. Seharusnya, ada
penambahan tingkat kesulitan atau level berfikir pada siswa SMP, sehingga materi tersebut
di pandang suatu yang berkelanjutan. Begitupun materi SMA ada beberapa pengulangan
materi SMP. Seharusnya, satu topik bahasa misalnya bilangan, itu harus untuk berdasarkan
yang paling sederhana hingga rumit siswa SD hingga SMA.
Ketiga, ada beberapa kompetensi dasar materi SMP harus direvisi. Misalnya pada materi
phytagoras, materi ini tergolong baru siswa SMP. Sehingga, sebaiknya untuk mengenalkan
rumus siswa lebih bisa dilatih untuk lebih belajar menemukan rumus dan memahami rumus,
tidak sekedar menghafalkan.
Hal ini karna kemampuan matematika yang harus dimiliki siswa, tidak sekedar copy paste
dari papan tulis yang disampaikan guru. Matematika harus dipandang sebagai suatu mata
pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir tentang tingkat tinggi pada
siswa, serta bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari.
Keempat, masih ada keragu raguan bagi guru untuk fleksibel mengatur materi
pembelajaran disekolah. Peraturan yang ada, memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan standar isi materi pelajaran yang ada. Misalnya, muatan materi sekolah
yang padat membuat guru berinisiatif memindahkannya kesemester berikutnya. Namun
terkadang, dengan sistem evaluasi yang berlaku dapat menjadi penghalang bagi guru.
Sehingga, kadang dilapangan guru memaksakan untuk menyelesaikan semua materi pada
semester tersebut, meskipun kemampuan yang harus dimiliki siswa pada materi itu belum
baik.
Kelima, belum terintegrasinya kurikulum matematika dalam mata pelajaran yang lain
misalnya fisika, teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Tak dapat dipungkiri, konsep –
konsep dalam matematika mendasari beberapa dalam konsep di fisika misalnya
penggunaan vektor atau turunan dan integral dalam menghitung kecepatan serta
percepatan.
Materi dasar untuk fisika itu, dalam standar isi belum terintegrasi dengan baik dengan
matematika. Sehingga, materi yang ada seakan terpisah pisah. Pada hal, konsep
dimatematika itu bisa di amplikasikan di fisika sehingga perlunya pembenahan bersama
mengenai ini. Misal, mata pelaran sekolah yang ada di kelompokkan menjadi beberapa jenis
pelajaran, yang kemudian yang dibuat secara terintegrasi kurikulum.
Dari kelima masalah di atas, hendaknya perlu tindakan lebih nyata untuk
mengembangkan kurikulum di indonesia. Hal ini tentu menjadi cita cita bersama dalam
kemajuan bangsa dan negara, dalam bidang pendidikan terutama pendidikan matematika.

2.3 Pengembangan kurikulum sekolah dan universitas


Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman
belajar bagi siswa disekolah. Rancangan ini untuk memberikan pedoman kepada pelaksana
pendidikan, khususnya bagi guru. Oleh karena itu, guru adalah sebagai pemegang kunci
pelaksanaan dan kunci keberhasilan kurikulum, atau guru dering disebut pada the man
behind the curriculum. Bagaimana bagusnya sebuah kurikulum jika guru kurang paham
dalam melaksanakannya, maka tujuan kurikulum tersebut tidak akan berhasil. Untuk itulah,
guru harus paham dan tahu cara – cara pengembangkan kurikulum. Adapun, langkah –
langkah yang ditempuh dalam kurikulum adalah sebagai berikut :
a. Identifikasi kebutuhan pendidikan .pengembangan kurikulum diawali dengan
identifikasi kebutuhan, yaitu mengindentifikasijenis – jenis tenaga terampil dan
profesional yang dibutuhkan dalam suatu bidang pekerjaan.
b. Analisis dan pengukuran pendidikan. Untuk setiap jenis dan tingkat kualifikasi
keterampilan/keahlian di analisis tugas – tugas atau peranan yang dibebankan
kepadanya.
c. Penyusunan desain kurikulum. Dalam langkah ini merumuskan tujuan, isi atau bahan
ajar, proses, atau metode pembelajaran, media serta, evaluasi hasil pembelaran.
d. Validasi kurikulum (uji coba dan penyempurnaan). Kegiatan ini dilakukan minimal
pada satu kelas angkatan pertama,selama uji coba kegiatan evaluasi dan mentoring
secara terus menerus. Berdasarkan evaluasi hasil dan mentoring ini maka di adakan
penyempurnaan.
e. Implementasi kurikulum. Desain kurikulum yang telah disempurnakan kemudian di
implementasikan pada seluruh kelas yang selama masa pendidikan atau pelatihan.
f. Evaluasi kurikulum. Selama implementasi pada prinsipnya dilakukan evaluasi
kegiatan evaluasi ditunjukkan untuk mengetahui kelemahan kekurangan dan
hambatan yang dihadapi.
2.4 Kurikulum yang paling sesuai dalam pembelajaran matematika
Pertanyaan adalah :dengan munculnya berbagai fenomena pendidikan masa
depan, mampukah bangsa indonesia mencapai tujuan / cita- cita luhur yang telah
dicanangkan oleh para pendiri NKRI ini? Tentunya tidak mustahil kita mampu, manakalh
kita memiliki sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, yang akan mengantarkan
bangsa indoseia menjadi kekuatan ekonomi dunia yang patuh diperhutungkan. Namun,
jika SDM yang kita miliki kurang memiliki kompetensi yang memadai , maka potensi itu
justru akan menjadi beban berat luar biasa bagi negara. Maka langkah tepat dan cepat
perlu di ambil untuk menjamin terbentuknya generasi yang kompetensi sesuai dengan
tuntutan perkembangan, salah satunya adalah selalu kurikulum dari waktu ke waktu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan yang berisikan rancangan
pelajaran yang aka diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang
pendidikan. Adanya rancagan kurikulum merupakan ciri utama pendidikan di sekolah.
Kurikulum juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau
pengajaran. Dapat kita bayangkan, bagaimana bentuk pelaksanaan suatu pendidikan
atau pengajaran disekolah yang tidak memiliki kurikulum.
Kurikulum berisi sekumpulan rencana, tujuan, dan materi pembelajaran. Termasuk
cara mengajar yang akan menjadi pedoman bagian setiap pengajar supaya bisa mencapai
target dan tujuan pembelajaran dengan baik. Jika dilihat secara etimologis, kurikulum
berasal dari bahasa yunani yaitu “curir” yang berarti pelari, serta “curere” yang berarti
tempat berpacu. Dulu, istilah ini dipakai dalam dunia olahraga.
Jadi, kurikulum dapat di artikan sebagai sebuah jarak yang mesti ditempuh seorang
pelari supaya mendapat medali atau penghargaan lainnya. Kemuadian, istilah kurikulum di
adaptasi dalam dunia pendidikan. Jadi pengertian kurikulum dalam dunia pendidikan
kemuadian menjadi sekumpulan mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh
peserta didik supaya mendapatkan ijazah atau penghargaan.

3.2 Saran
Persoalan kurikulum bukan hanya persoalan buku ajar, akan tetapi banyak persoalan
lainnya termasuk persoalan arah dan tujuan pendidikan, persoalan materi pelajaran, serta
persoalan – persoalan lainnya yang terkait dengan hal itu. Jadi sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan sebaiknya kurikulum disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Kurikulum perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan
perubahan kurikulum harus mengacu pada sumber hukum yaitu pancasila dan undang –
undang dasar 1945.

Anda mungkin juga menyukai