Anda di halaman 1dari 38

Nama; Helena Padilah

NIM: 01071190239

LO dan WO PBL BLOCK ENDOCRINE WEEK 2 JUMAT

Nomor 1 (WO NO 6)
State the management goals for a patient with diabetes mellitus
Sebutkan tujuan penatalaksanaan pasien diabetes melitus
Jawaban:
a. Edukasi
- Awal :
o Perjalanan penyakit DM
o Pengendalian & pemantauan DM
o Yang memperparah DM & risiko
o Intervensi non farmako & farmako
o Interaksi asupan makanan, fisik, obat antihiperglikemi oral /
insulin
o Pemantauan glukosa darah
o Mengenal gejala
o Latihan jasmani
o Perawatan kaki
- Lanjutan
o Mengenal dan mencegah yg memperparah DM
o Tatalaksana DM selama menderita penyakit lain
o Kondisi khusus yg dihadapi (hamil, puasa, sakit)
o Perawatan kaki
a. Nutrisi Medis
Makan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi.
- Karbo : 45-65% total asupan, berserat tinggi. Pembatasan < 130g/hari
tidak dianjurkan. Glukosa dalam bumbu diperbolehkan. Sukrosa tidak
boleh > 5% total asupan energi. Pemanis alternatif dapat digunakan
sebagai pengganti glukosa, asal ga berlebihan. Dianjurkan makan 3
kali sehari, kalo perlu pake buah sbg pengganti kalori
- Lemak : 20-25% kebutuhan kalori, tidak boleh 30% total asupan
energi. Komposisi : jenuh < 7%, tidak jenuh ganda < 10%, selebihnya
lemak tidak jenuh ganda. Yang harus dibatesin adalah makanan yg
banyak lemak. Kaya daging berlemak, susu fullcream. Kolesterol
konsumsi < 200 mg/hari
- Protein : 10-20% total. Sumber : ikan, udang, cumi, daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang, tahu,
tempe. Pasien dengan DN protein harus diturunin jadi 0,8 g /kg BB
perhari atau 10% dari kebutuhan energi.
- Natrium : <2300 mg / hari, sama kaya org normal. Kalo ada HT harus
dikurangin, sumber : garam dapur, vetsin, soda, bahan pengawet spt
natrium benzoat dan natrium nitrit
- Serat : dari kacang, buah, sayuran dan karbo tinggi serat. 20-35 gr/hari
- Pemanis alternatif : berkalori & tidak berkalori. Berkalori
diperhitungin kalorinya cth glukosa alkohol & fruktosa. Glukosa
alkohol contohnya isomalt, lactitol, maltitol, mannitol, sorbitol,
fruktosa. Fruktosa tidak dianjurkan pada DM karena bisa naikin LDL,
tp gausah ngehindar sama buah dan sayuran yang ada kandungan
fruktosa alami. Kalo pemanis tidak berkalori contohnya aspartam,
sakarin, acesulfame, potassium sukralose, neotame
- Kalori
o Jenis Kelamin : cewe 25 kal/kgBB, cowo 30 kal/kgBB
o Umur : > 40 kalori kurangin 5% setiap dekade, 60-69 kurangin
10%, 70 tahun kurangin 20%
o Aktivitas fisik : kalo istirahat butuh tambah 10%. Pegawai
kantor, guru, IRT 20%. Pegawai industri ringan, mahasiswa,
militer yg tidak perang tambah 30%. Petani, buruh, atlet,
militer yg sedang latihan tambah 40%. Tukang becak, tukang
gali 50%
o Stres metabolik : ditambahin 10-30% tergantung dari stres apa
(sepsis, operasi, trauma)
o Berat badan : kalo gemuk kurangin 20-30%. Kalo kurus
tambahin 20-30%. Paling dikit 1000-1200 kal buat cewe, 1200-
1600 buat cowo.
b. Jasmani
Latihan jasmani harus dilakuin secara 3-5 kali perminggu selama 30-45 menit
dengan total 150 menit perminggu. Jeda latihan tidak lebih dari 2 hari
berturut-turut. Dianjurkan buat ngetes gula darah sblm exercise. Kalo gula
darah < 100 mg/dL pasien harus mengonsumsi karbo terlebih dahulu dan
apabila > 250 mg/dL dianjurkan untuk menunda latihan jasmani. Latihan
jasmani juga berguna buat nurunin berat badan, memperbaiki sensitivitas
insulin, menjaga kebugaran. Latihannya aerobik (50-70% denyut jantung
maksimal) e.g. jalan cepat, sepeda santai, jogging, berenang. Denyut jantung
maksimal = 220 – usia. Kalo orang DM tanpa kontraindikasi (OA, HT, DR, DN)
juga diperlukan latihan resistance / beban 2-3 kali perminggu.
c. Farmakologi
1. Obat antihiperglikemia oral
a. Pemacu sekresi insulin (Insulin Secretagogue)
o Sulfonilurea
Meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Efek samping
: hipoglikemi, peningkatan berat badan.
o Glinid
Kerjanya sama kaya sulfonilurea, dengan peningkatan sekresi
insulin fase pertama. Obatnya ada dua golongan, repaglinid
(derivat asam benzoat), dan nateglinid (derivat fenilalanin).
Setelah dikasih oral, akan diabsorbsi secara cepat, kemudioan
diekskresi secara cepat melalui hati. Dapat mengatasi hiperglikemi
post prandial. Efek samping : hipoglikemi
b. Peningkat Sensirivitas terhadap Insulin
o Metformin
Efeknya mengurangi produksi glukosa hati (glukoneogenesis),
memperbaiki uptake glukosa di jaringan perifer. Metformin first
line T2DM. Metformin akan diturunin pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal (GFR 30-60 ml/menit/1,73 m^2).
Metformin gaboleh dikasih di GFR <30 mL, ada gangguan hati
berat, serta pasien dengan hypoxemia. Efek samping : dipepsia
o Tiazolidindion
Agonis Peroxisome Proliferator Activated Receptor Gamma (PPAR-
gamma), reseptor yang ada otot, lemak, hati. Efeknya
menurunkan resistensi insulin, meningkatkan jumlah protein
pengangkut glukosa -> uptake glucose di perifer meningkat. Obat
ini jg meningkatkan resistensi cairan tubuh jd di pasien HF gaboleh
dikasih krn bisa edema / retensi cairan.
c. Penghambat Absorbsi Glukosa di saluran pencernaan
o Penghambat Alfa Glukosidase
Bekerja dengan memperlambat absorbsi glukosa dalam usus
halus. Efeknya menurunkan kada gula darah sesudah makan. Ga
digunain kalo GFR ≤ 30, gangguan fungsi hati, IBS. Efek samping :
bloating, flatus. Contoh : Acarbose
d. Penghambat Dipeptidyl Peptidase-IV (DPP-IV)
Menghambat kerja enzim DPP-IV sehingga GLP-1 (Glucose Like
Peptide-1) konsentrasinya tetep tinggi & aktif. GLP-1 digunakan untuk
meningkatkan sekresi insulin dan menekan sekresi glukagon. Contoh :
Sitaglipin, Linagliptin.
e. Penghambat SGLT-2 (Sodium Glucose Transporter 2)
Obat SGLT-2 inhibitor merupakan antidiabetes oral yang menghambat
reabsorb glucose di tubule distal ginjal dengan cara menghambat
kinerja GLUT SGLT-2. Obat : Canagliflozin, Empagliflozin, Dapagliflozin,
Ipragliflozin.
a. Lemak

b. Protein

c. Natrium
d. Serat

e. Pemanis alternatif

Kebutuhan kalori
Latihan fisik
Nomor 2 (WO NO 7)
List the target goals for blood glucose, blood pressure and lipids.
Buat daftar sasaran target untuk glukosa darah, tekanan darah dan lipid.
Jawaban:

- LDL harus diturunin, <100 mg/dL. Kalo ada Acute Coronary syndrome,
LDL <70 mg/dL. Kalo dikasih statin, toleransi maksimum ga nyampe
target. LDL 30-40% merupakan goal therapy
- TG <140 mg/dL / 1.7 mmol/L
- HDL > 50 mg/dL
- Kalo TG ≥ 500 mg/dL, harus diturunin pake fibrat biar ga pankreatitis
- HT harus dikontrol kalo > 140/90 mmHg
- Sistolik harus < 140 mmHg dan diastolik <90 mmHg. Non farmako :
menurunkan berat badan, meningkatkan aktivitas fisik, berhenti rokok
& alkohol, garam. Farmako : ARB, ACEi, beta blocker, diuretics, alpha
receptor inhibitor, calcium antagonist
- Kalo BP > 120/80 mmHg diubah gaya hidupnya
Nomor 3 (WO NO 8)
Discuss the role of medical nutrition therapy and the benefit of increased activity
Diskusikan peran terapi nutrisi medis dan manfaat peningkatan aktivitas.
Jawaban:
a. Terapi Nutrisi
A. Karbohidrat
● 45-65% total asupan energi, terutama karbohidrat yang berserat tinggi
● >130g/h
● Glukosa dalam bumbu diperbolehkan
● Sukrosa tidak boleh >5% dari total asupan energi
● Dianjurkan makan 3x sehari dan dapat makan salingan seperti buah
B. Lemak
● 20-25% dari kebutuhan kalori, tidak melebihi 30%
● Komposisi yang dianjurkan: <7% lemak jenuh, <10% lemak tidak jenuh ganda, sisanya
lemak tidak jenuh tunggal
● Tidak boleh makan yang banyak mengandung lemak jenuh dan trans (daging
berlemak dan fullcream)
● Konsumsi kolestrol <200mg/hari
C. Protein:
● 10-20% total asupan energi
● Sumber protein yang baik: ikan, udang, cumi, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,
produk susu rendah lemak, kacang- kacangan, tahu dan tempe
D. Natrium
● <2300mg per hari

E. Serat
● Dianjurkan mengonsumsi serat dari kacang-kacangan, buah dan sayuran serta
sumber karbohidrat yang tinggi serat
● 20-35 gram/hari
F. Pemanis Alternatif
● Berkalori: Dihitung kalorinya (Fruktosa dan glukosa alkohol isomalt, lactitol, maltitol,
mannitol, sorbitol, xylitol
● Tidak berkalori seperti aspartam, sakarin, acesulfame
● potassium, sukralose, neotame

! Fruktosa tidak dianjurkan karena meningkatkan kadar LDL, namun tidak ada alasan
menghindari makanan seperti buah dan sayur yang mengandung fruktosa alami

G. Kalori
● Jenis kelamin: Perempuan 25kal/kgBB, Pria 30kal/kgBB

● Umur: Kalori dikurangi 5% untuk setiap dekade 40-59 tahun,


10% antara 60-69 tahun, 20% diatas 70 tahun
● Aktivitas fisik atau pekerjaan: Istirahat 10%, Aktivitas ringan
(pegawai kantor, guru, IRT) 20%, Aktivitas sedang (Pegawai industri ringan,
mahasiswa, militer yang tidak sedng perang) 30%, Aktivitas berat (Petani, buruh,
atlet, militer sedang latihan) 40%, Aktivitas sangat berat (tukang becak, kuli
bangunan) 50%
● Stres metabolik: Penambahan 10-30% tergantung dari beratnya stres metabolik
(sepsis, operasi, trauma)
● Berat badan: Dikurangi 20-30% tergantung tingkat kegemukan, Ditambah 20-30%
kalau penyandang DM kurus, paling sedikit 1000-1200 kcal untuk wanita, 1200-1600
kcal untuk pria

b. Jasmani

➔ 3-5 kali per minggu, 30-45 menit dengan total 150 menit/
minggu, jeda antar latihan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut

➔ Dianjurkan untuk memeriksa kadar glukosa darah sebelum olahraga: Jika <100mg/dl
pasien harus mengonsumsi karbohidrat, jika >250mg/dl dianjurkan untuk menunda
latihan jasmani

➔ Latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat


menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin,
sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah.

➔ Latihan jasmani yang dianjurkan bersifat aerobik dengan intensitas sedang (50-70%
denyut nadi maksimal) : jalan cepat, jogging, bersepeda santai, berenang

Pada penderita DM tanpa kontraindikasi (OA, retinopati, nefropati, etc) dianjurkan


melakukan resistance training (latihan beban) 2-3/minggu
Nomor 4 (WO NO 9)
List the types of oral medications for type 2 diabetes and their mechanisms of action
Buat daftar jenis obat oral untuk diabetes tipe 2 dan mekanisme kerjanya
Jawaban:

1. Obat antihiperglikemia Oral

> Pemacu sekresi insulin: Sulfonilurea, Glinid (Repaglinid-derivat asam benzoat, Nateglinid-
derivat fenilalanin) > buat post prandial > Peningkat sensitivitas terhadap insulin:
Metformin, Tiazolidindion (TZD)

> Penghambat absorpsi glukosa di saluran pencernaan: Penghambat alfa glukosidase —>
acardose

> Pengambat DPP-IV (Dipeptidyl Peptidase-IV)

> Penghambat SGLT 2


Nomor 5 (WO NO 10)
Describe the short-term and long-term complications of diabetes mellitus
Jelaskan komplikasi jangka pendek dan jangka panjang dari diabetes mellitus.
Jawaban:

a. Komplikasi akut
Terjadi akibat dari ketidakseimbangan jangka pendek dalam glukosa darah. Komplikasi
ini datangnya mendadak, dan dapat sembuh jika diatasi segera. Misalnya, infeksi yang
sulit sembuh, ketoasidosis diabetik (DKA), dan hipoglikemi dengan koma hipoglikemik.

l Infeksi yang sulit sembuh


Diabetisi lebih mudah terinfeksi dan lebih sulit sembuh. Pada kondisi normal, kuman
yang masuk ke dalam tubuh akan dilawan dan dibunuh oleh leukosit. Sedangkan pada DM,
kerja leukosit menurun, sehingga tubuh menjadi lemah. Itulah sebabnya, mengapa kuman
yang masuk lebih sukar dibunuh, malah berkembang biak sehingga infeksi sulit sembuh.
Pada DM tipe 2 yang tidak terkendali, bila terjadi infeksi berat seperti infeksi paru atau
borok di kaki, gula darah dapat mendadak meningkat sangat tinggi. Dalam keadaan
tersebut, gejala klasik diabetes menjadi lebih berat. Sehingga diabetisi harus mewaspadai
luka sekecil apapun dan segera periksakan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat
dan cepat.

l Ketoasidosis Diabetik (KAD)


Merupakan komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa
darah (300-600 mg/dL),disertai adanya tanda dan gejala asidosis dan plasma keton (+) yang
kuat. Kelainan pada KAD disebabkan kurangnya insulin baik relatif maupun mutlak. Individu
dengan ketoasidosis diabetik sering mengalami mual dan nyeri abdomen. Dapat terjadi
muntah, yang memperparah dehidrasi ekstrasel dan intrasel. Kadar kalium total tubuh
menurun akibat poliuria dan muntah yang berkepanjangan dan muntah-muntah. KAD
memerlukan perawatan di rumah sakit agar dapat dilakukan koreksi terhadap
keseimbangan cairan dan elektrolitnya. Pemberian insulin perlu untuk mengembalikan
hiperglikemia. Karena kepekaan insulin meningkat seiring dengan penurunan pH, dosis dan
kecepatan pemberian insulin harus dipantau secara hati-hati.

l Hipoglikemi dan Koma Hipoglikemik


Gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemik) juga tidak baik, bahkan dianggap lebih
berbahaya dari hiperglikemi. Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa
darah <60 mg/dL. Hipoglikemi bukanlah komplikasi murni diabetes, tetapi komplikasi
pengobatan karena hanya dialami oleh diabetisi yang mendapat obat penurun gula darah
seperti sulfonilurea atau insulin. Hipoglikemi terjadi apabila pasien yang sudah minum obat
atau suntikan insulin lalu terlambat makan, lupa makan, makan tetapi jumlahnya kurang,
tiba-tiba muntah atau harus melakukan kerja fisik yang berat.

Ciri-ciri gejalanya : tiba-tiba merasa sangat lapar, berkeringat dingin, jantung berdebar-
debar, pusing dan linglung. Jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan koma / tidak
sadarkan diri.Kondisi ini disebut koma hipoglikemik. Koma hipoglikemik adalah keadaan
yang sangat gawat karena jika tidak cepat diatasi akan mengakibatkan kematian. Bila
merasakan adanya gejala hipoglikemi, diabetisi harus segera minum air gula, atau memakan
apa saja yang mengandung gula seperti permen, sirop atau kue. Namun, bila penderita
hipoglikemi dan tidak sadar, segera bawa ke rumah sakit, jangan dipaksa minum karena air
bisa masuk ke dalam paru-paru. Di rumah sakt biasanya akan segera diberi suntikan glukosa
intravena (langsung ke dalam pembuluh darah) dan infus cairan glukosa. Pada usia lanjut,
hipoglikemi adalah hal yang harus dihindari, karena dampaknya fatal atau dapat
menyebabkan terjadinya kemunduran mental, dan butuh waktu yang lebih lama untuk
menurunkan kesadaran pada diabetisi usia lanjut.

b. Komplikasi menahun/kronis :
Umumnya terjadi 10-15 tahun setelah didiagnosis diabetes. Namun pada DM tipe 2,
seringkali beberapa komplikasi kronis sudah ada sewaktu pasien didiagnosis menyandang
diabetes. Hal ini terjadi karena diabetisi sudah lama menyandang diabetes namun tidak
disertai gejala yang jelas sehingga komplikasi tidak terpantau.

Dapat dikelompokkan menjadi:

² Mikroangiopati : komplikasi yang disebabkan kelainan pembuluh darah halus, dapat


bermanifestasi pada organ mata (retinopati), dan ginjal (nefropati, yang pada akhirnya
perlu cuci darah).
² Makroangiopati : komplikasi yang disebabkan pada pembuluh darah besar dapat
berwujud sebagai penyakit kardiovaskular (PKV) pada organ jantung (menyebabkan
sakit jantung), otak (menyebabkan stroke) dan tungkai bawah.
² Komplikasi yang disebabkan kelainan saraf (neuropati).

² Komplikasi pada Mata


Diabetes dapat merusak pembuluh darah retina (diabetik retinopati), yang berpotensi
menyebabkan kebutaan. Diabetes juga dapat meningkatkan risiko lain yang serius seperti
katarak dan glukoma.

Retinopati
Merupakan kelainan yang mengenai pembuluh darah halus pada retina mata. Jika terjadi
kerusakan pada pembuluh darah retina, fungsi retina akan terganggu sehingga penglihatan
terganggu. Hal ini menyebabkan gambar yang dilihat mata tidak dapat diproses di otak.
Biasanya gejala retinopati berjalan lambat sehingga sering tidak terdeteksi. Jika terlambat
ditangani, retinopati dapat menyebabkan kebutaan.

Katarak
Istilah katarak menunjukkan menjadi buramnya lensa mata. Pada usia lanjut, katarak
merupakan hal yang biasa, tetapi pada diabetisi, kelainan ini dapat terjadi pada umur yang
lebih muda. Katarak menyebabkan cahaya tidak sampai pada retina sehingga menyebabkan
kebutaan

Glaukoma
Glaukoma terjadi karena meningkatnya tekanan dalam bola mata. Keluhannya adalah rasa
nyeri pada mata dan berkurangnya penglihatan. Apabila diobati segera, glaukoma tidak
akan menyebabkan kebutaan.

² Komplikasi pada Ginjal (Nefropati Diabetik)


Penyakit ginjal diabetik yang biasa disebut nefropati diabetik, disebabkan adanya
kelainan pembuluh darah halus pada glomerulus ginjal. Pada kondisi normal, protein yang
terkandung di dalam darah tidak akan bisa menembus ginjal. Kadar gula darah yang tinggi
membuat ginjal bekerja lebih keras dari seharusnya, menyebabkan ginjal berhenti bekerja
dengan benar. Jika sel di dalam ginjal rusak, beberapa molekul protein -yaitu albumin- bisa
melewati dinding pembuluh darah halus dan masuk ke dalam urin. Tanda terdapatnya
kelainan nefropati adalah terdapatnya albumin ke dalam urin. Awalnya, hanya albumin yang
halus (mikroalbumin) selanjutnya seiring dengan semakin beratnya komplikasi, akan
dijumpai makro-albumin (biasa disebut albumin saja) dalam urin. Untuk melihat gangguan
kerja pada ginjal, biasanya dilakukan pemeriksaan ginjal lain yaitu urin, kreatinin dan yang
paling penting untuk deteksi dini gangguan fungsi ginjal yaitu pemeriksaan Cystatin C.

Sekitar 20-40% diabetisi akan mengalami nefropati diabetik. Bila terdapat albuminuria
pada kisaran 30-299 mg/24 jam (albuminuria mikro) merupakan tanda dini nefropati
diabetik. Pasien yang disertai dengan albuminuria makro dan berubah menjadi abuminuria
makro (>300 mg/24 jam) pada akhirnya sering berlanjut menjadi gagal ginjal kronik stadium
akhir. Klasifikasi albuminuria dapat dilihat pada tabel berikut (Menurut Konsensus
Pengelolaan dan Pencegahan DM 2011) :
Diagnosis nefropati diabetik ditegakkan bila didapatkan kadar albumin >30 mg dalam
urin 24 jam pada 2 dari 3 kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3-6 bulan, tanpa penyebab
albuminuria lainnya. Pengendalian glukosa, menjaga tekanan darah tetap dan pembatasan
asupan protein dalam diet (0,8 g/kg BB) akan mengurangi risiko terjadinya nefropati. Jika
tidak diatasi segera, nefropati diabetik dapat menyebabkan gagal ginjal. Satu-satunya cara
untuk mengatasinya adalah dengan cangkok ginjal (transplantasi ginjal). Sebelum
transplantasi ginjal dilakukan, upaya sementara adalah cuci darah atau hemodialisis.

² Komplikasi pada Jantung


Komplikasi yang paling ditakuti diabetisi, selain gagal ginjal adalah serangan jantung
dan stroke ; risikonya diperkirakan 2-4 kali lebih besar dibanding non DM. Fakta
menunjukkan bahwa 2 dari 3 diabetisi meninggal akibat penyakit jantung atau stroke,
dikenal dengan istilah penyakit kardiovaskular. Komplikasi jantung disebabkan oleh
aterosklerosis dan penyempitan pada pembuluh darah besar, yang dikenal dengan penyakit
jantung koroner. Pembuluh darah yang sempit memudahkan terjadinya penggumpalan
darah yang akan menyumbat aliran darah sehingga pasokan ke suatu daerah di jantung akan
terhenti yang disebut dengan infark miokard atau serangan jantung. Jika penyumbatan
terjadi pada pembuluh darah otak, yang muncul adalah stroke. Pada stroke terjadi
kelumpuhan yang tiba-tiba. Faktor-faktor yang dapat memperburuk penebalan dindig
pembuluh darah adalah kegemukan, hipertensi, dislipidemia, kebiasaan merokok dan stres.

Healthy ABCs
Mengendalikan diabetes dapat membantu menurunkan risiko mengalami penyakit jantung
dan gangguan pada pembuluh darah lainnya. Bahkan meskipun memiliki riwayat penyakit
jantung, setiap langkah yang dilakukan dengan menjaga ABCs (A1c, tekanan darah, dan
kolesterol) tetap pada target range akan membantu menurunkan risiko penyakit jantung
atau stroke di masa yang akan datang.

² Komplikasi pada Susunan Saraf (Neuropati)


Kerusakan saraf akibat diabetes disebut diabetik neuropati. Hampir setengah diabetisi
memiliki beberapa bentuk kerusakan saraf. Seiring waktu, tingginya kadar glukosa darah
dapat membuat jejas pada dinding pembuluh darah kecil yang memberi makan saraf,
terutama di kaki. Saraf mengirimkan pesan ke dan dari otak tentang rasa sakit, suhu dan
sentuhan. Juga memberitahu otot kapan dan bagaimana untuk bergerak, termasuk
mengatur sistem tubuh yang mencerna makanan dan lewatnya urin. Jika kadar glukosa
darah tetap dijaga sesuai target, kerusakan saraf dapat dicegah atau dihambat kerusakan
saraf. Jika sebelumnya sudah memiliki kerusakan saraf, dapat mencegah atau menunda
kerusakan lebih lanjut.

Neuropati dapat terjadi pada saraf dari beberapa organ berikut :

n Neuropati pada tungkai dan kaki


Diabetisi seringkali mengalami komplikasi pada pembuluh darah besar di tungkai bawah
dan kaki akibat adanya penebalan dinding pembuluh darah besar (makroangiopati), dikenal
dengan istilah aterosklerosis, sehingga aliran darah ke tungkai dan kaki menjadi tidak lancar
dan berkurang. Hal ini menimbulkan beberapa keluhan diantaranya kaki terasa dingin, kram
(kejang) otot tungkai dan kulit kering. Keadaan ini seringkali juga disertai dengan neuropati.
Makroangiopati dan neuropati pada kaki diabetes sering disebut diabetic foot (kaki
diabetik). Neuropati yang berperan pada komplikasi ini terutama adalah neuropati pada kaki
yang menyebabkan mati rasa (baal, kebas). Mati rasa menyebabkan diabetisi tidak
merasakan apa-apa walaupun kaki terluka parah. Jika tidak segera diatasi, terutama jika
dimasuki kuman (terjadi infeksi), dapat menjadi borok parah dan bisa terancam diamputasi.
Itulah sebabnya diabetisi harus memperhatikan dan merawat kesehatan kakinya.

Berikut adalah kunci perawatan kaki diabetes :

a) Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir dan air
b) Periksa kaki setiap hari dan segera laporkan pada dokter jika kulit terkelupas,
kemerahan atau luka
c) Periksa alas kaki dari benda asing sebelum memakainya
d) Kaki selalu dijaga dalam keadaan bersih, tidak basah dan oleskan krim pelembab ke kulit
yang kering
e) Potong kuku secara teratur
f) Keringkan kaki, sela-sela jari kaki secara teratur setelah dari kamar mandi
g) Gunakan kaos kaki dari bahan katun yang tidak menyebabkan lipatan pada ujung-ujung
jari kaki
h) Kalau ada kalus atau mata ikan, tipiskan secara teratur
i) Jika sudah ada kelainan bentuk kaki, gunakan alas kaki yang dibuat khusus
j) Sepatu tidak boleh terlalu sempit atau longgar, jangan gunakan hak tinggi
k) Jangan gunakan bantal atau botol berisi air panas / batu untuk kaki

n Neuropati pada saluran pencernaan


Neuropati pada saluran pencernaan dapat menyebabkan diare. Diare ini biasanya
terjadi pada malam hari sehingga disebut juga nocturnal diarrhea-diare malam hari.
Neuropati pada sal. cerna dapat menyebabkan konstipasi (sulit buang air besar).

n Neuropati pada kandung kencing


Dapat menyebabkan kencing tidak lancar, keluhan ini makin berat jika disertai infeksi di
saluran tersebut.

Diabetes juga memiliki keterkaitan terhadap komplikasi atau gangguan potensial lainnya
seperti :

² Kesehatan Pria
Seks merupakan bagian yang penting dalam kehidupan dan hubungan rumah tangga.
Namun, diabetes dapat mempengaruhi kehidupan sex pria. Neuropati pada laki-laki dapat
dapat menyebabkan terjdinya disfungsi ereksi (impoten). Pada diabetisi, disfungsi ereksi
dapat terjadi pada usia yang relatif muda tanpa sebab lain, dan risikonya dapat makin cepat
terjadi apabila gula darah semakin tinggi, serta kebiasaan merokok, oleh sebab itu sangat
diperlukan pengendalian gula darah yang baik (1).

² Kesehatan Wanita
Kasus diabetes dapat berat bila terjadi pada wanita. Beban diabetes pada wanita adalah
unik karena penyakit ini tidak hanya mempengaruhi ibu tetapi juga anak mereka yang belum
lahir. Diabetes dapat menyebabkan kesulitan selama kehamilan seperti keguguran atau bayi
yang lahir mengalami cacat. Wanita penyandang DM juga lebih mungkin untuk mengalami
serangan jantung, serta usia terjadinya bisa lebih muda, daripada wanita tanpa diabetes (1).

² Wanita Hamil
Diabetes melitus gestasional (DMG) adalah suatu gangguan toleransi karbohidrat (TGT,
GDPT, DM) yang terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan sedang berlangsung.
Penilaian adanya risiko DMG perlu dilakukan sejak kunjungan pertama sewaktu
memeriksakan kehamilannya. Berikut faktor risiko DMG : obesitas, adanya riwayat DMG,
abortus berulang, adanya riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan atau melahirkan
bayi dengan >4 kg, dan adanya riwayat preeklampsia. Diagnosis DMG ditegakkan
berdasarkan hasil pemeriksaan TTGO dengan pembebanan 75 gram glukosa setelah
berpuasa 8-14 jam. Kemudian dilakukan pemeriksaan glukosa darah puasa, 1 jam, dan 2 jam
setelah beban.
DMG ditegakkan apabila ditemukan hasil pemeriksaan glukosa darah puasa >95 mg/dL,
1 jam setelah beban >180 mg/dL dan 2 jam setelah beban >155 mg/dl. Apabila hanya
dilakukan 1 kali pemeriksaan glukosa darah maka lakukan pemeriksaan glukosa darah 2 jam
setelah pembebanan, bila didapatkan hasil glukosa darah >155 mg/dl, sudah didiagnosis
sebagai DMG.
Wanita yang selama hamilnya dapat mengendalikan diabetesnya dapat melahirkan bayi
yang sehat. Kuncinya adalah menjaga gula darah tetap pada range normal sebelum dan
selama hamil. Jika sebelumnya sudah menyandang DM tipe 1 maupun DM tipe 2, mengatur
kadar glukosa darah dan A1c mendekati normal sebelum dan selama trimester pertama
adalah sangat penting terutama terhadap perkembangan anak selama dalam rahim ibu. Jika
kadar glukosa darah tetap dijaga mendekati normal sejak terjadinya pembuahan, risiko
cacat lahir dapat diturunkan secara signifikan.
² Gangguan
Pendengaran

² Komplikasi pada Kulit


Diabetes dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh, termasuk kulit. Sekitar 33%
diabetisi memiliki gangguan kulit yang disebabkan atau dipengaruhi oleh diabetes.
Untungnya, kondisi kulit yang paling dapat dicegah atau diobati dengan mudah jika
dideteksi pada awal. Beberapa gangguan kulit ini dapat dimiliki oleh siapa saja, tetapi pada
penyandang diabetes lebih mudah terjadi. Termasuk diantaranya infeksi bakteri, infeksi
jamur, dan gatal-gatal. Gangguan kulit lainnya lebih sering terjadi sebagian besar atau hanya
pada penyandang diabetes, seperti acanthosis nigricans, diabetik dermopati, necrobiosis
lipoidica diabeticorum (NLD), diabetic blisters, eruptive xanthomatosis dan digital sclerosis.
² Osteoporosis
Diabetes dapat menyebabkan mineral densitas tulang menjadi lebih rendah, sehingga
meningkatkan risiko osteoporsosis.

² Hyperosmolar Hyperglycemic Nonketotic Syndrome (HHNS)


Merupakan kondisi serius yang paling sering dijumpai pada usia lanjut. HHNS dapat
terjadi baik pada DM tipe 1 maupun tipe 2 yang tidak terkontrol dengan baik, tapi paling
banyak dijumpai pada DM tipe 2. Biasanya disebabkan hal lain seperti penyakit atau infeksi.
Pada kondisi HHNS ini, kadar glukosa meningkat dan tubuh mencoba mengkompensasi
dengan mengeluarkan kelebihan gula melalui urin, Mula-mula jumlah urin akan banyak, dan
frekuensinya makin sering. Namun, selanjutnya frekuensinya menjadi tidak sesering di awal
dan warna urin berubah menjadi sangat gelap. Pasien juga akan merasa sangat haus,
bahkan di saat tidak merasa haus juga harus perlu minum. Karena jika tidak cukup
minum/cairannya berkurang dapat menyebabkan dehidrasi. Jika HHNS terus berlanjut,
dehidrasi berat dapat menyebabkan kejang, koma dan akhirnya kematian. Perkembangan
HHNS berlangsung selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu (1).
Berikut tanda-tanda peringatan HHNS, yaitu : kadar glukosa darah >600 mg/dl, mulut
kering, rasa haus yang ekstrim (meskipun ini mungkin secara bertahap akan hilang), hangat,
kulit kering tidak berkeringat, demam tinggi (>1010F), mengantuk atau kebingungan,
Kehilangan penglihatan, halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada), lemah
pada satu sisi tubuh.

² Gastroparesis
Adalah salah satu jenis neuropati (kerusakan saraf) di mana makanan menjadi lama
meninggalkan perut, hal ini disebabkan tingginya kadar glukosa darah jangka panjang.
Gastroparesis merupakan gangguan yang mempengaruhi penyandang DM tipe 1 dan tipe 2
di mana perut terlalu lama untuk mengosongkan isinya (pengosongan lambungnya
tertunda). Saraf vagus mengontrol pergerakan makanan di saluran pencernaan. Jika saraf
vagus rusak atau berhenti bekerja, otot-otot lambung dan usus tidak bekerja secara normal,
dan pergerakan makanan dihambat atau terhenti. Seperti jenis neuropati lainnya, diabetes
dapat merusak saraf vagus jika kadar glukosa darah tetap tinggi dalam jangka panjang.
Glukosa darah yang tinggi menyebabkan perubahan kimia pada saraf dan kerusakan
pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke saraf. Terganggunya/terhambatnya
pencernaan menjadikan manajemen diabetes lebih sulit. Manajemen kondisi ini dapat
diterapi dengan insulin, obat-obatan, diet atau pada kasus yang berat, dengan feeding tube
(1).

² Kondisi Mulut dan Gigi


Diabetes menyebabkan kulit menjadi lebih rentan mengalami gangguan kulit, termasuk
infeksi bakteri atau jamur. Infeksi di bagian gusi juga perlu diperhatikan secara khusus,
terutama jika memiliki riwayat kesehatan gigi yang buruk.

² Penyakit alzheimer /demensia


DM tipe 2 dapat meningkatkan risiko penyakit alzheimer dan demensia vaskular dan
bila kontrol glukosa darah buruk menyebabkan risiko penyakit tersebut lebih besar lagi. Apa
keterkaitan antara kedua penyakit ini? Salah satu teori menyebutkan bahwa : gangguan
kardiovaskular yang disebabkan oleh diabetes berperan pada penyakit demensia
(kepikunan) dengan menghambat aliran darah ke otak atau menyebabkan terjadinya stroke.
Kemungkinan lainnya yaitu terlalu banyak insulin dalam darah menyebabkan inflamasi yang
merusak otak.

² Kanker
Penyandang DM lebih berisiko mengalami kanker, namun belum diketahui alasan atau
penyebab pastinya. Kemungkinan disebutkan bahwa faktor-faktor yang meningkatkan risiko
DM tipe 2 juga meningkatkan risiko kanker, atau juga dapat menjadi salah satu faktor
penyakit atau pengobatannya. Keterkaitannya dalam hal ini masih aktif diteliti dan hingga
saat ini, tidak ada perubahan rekomendasi pengobatan.
Nomor 6 (WO NO 11)
Discuss the role of diabetes self-management education in assisting patients with type 2
diabetes to make the necessary behavioral changes to manage their disease
Diskusikan peran edukasi swa-manajemen diabetes dalam membantu pasien diabetes
tipe 2 untuk membuat perubahan perilaku yang diperlukan untuk mengelola penyakitnya
Jawaban:
Edukasi manajemen diri diabetes (DSME) adalah proses memfasilitasi pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan untuk perawatan diri diabetes. Dukungan
manajemen diri diabetes (DSMS) mengacu pada dukungan yang diperlukan untuk
menerapkan dan mempertahankan keterampilan dan perilaku koping yang diperlukan untuk
mengelola diri secara berkelanjutan

- DSME / S meningkatkan hemoglobin A1c (HbA1c ) sebanyak 1% pada orang dengan


diabetes tipe 2

- DSME memiliki efek positif pada aspek klinis, psikososial, dan perilaku diabetes
lainnya. DSME / S dilaporkan mengurangi onset dan / atau kemajuan komplikasi
diabetes untuk meningkatkan kualitas hidup dan perilaku gaya hidup seperti
memiliki pola makan yang lebih sehat dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

- aktivitas untuk meningkatkan efikasi diri dan pemberdayaan untuk meningkatkan


koping yang sehat dan untuk mengurangi adanya gangguan yang berhubungan
dengan diabetes dan depresi

- Tujuan akhir dari proses ini adalah pasien yang lebih terlibat dan terinformasi

Nomor 7 (WO NO 12)


Describe the routine primary care follow-up for a patient with type 2 diabetes
Jelaskan tindak lanjut perawatan primer rutin untuk pasien dengan diabetes tipe 2
Jawaban:
Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada orangorang yang termasuk kelompok
risiko tinggi, yaitu mereka yang belum menderita DM, tetapi berpotensi untuk menderita
DM diantaranya :

a. Kelompok usia tua (>45tahun)


b. Kegemukan (BB(kg)>120% BB idaman atau IMT>27 (kglm2))
c. Tekanan darah tinggi (>140i90mmHg)
d. Riwayat keiuarga DM
e. Riwayat kehamilan dengan BB bayi lahir > 4000 gr.
f. Disiipidemia (HvL<35mg/dl dan atau Trigliserida>250mg/dl).
g. Pernah TGT atau glukosa darah puasa tergangu (GDPT)

Pencegahan primer juga dapat dilakukan dengan cara:

1. mencegah atau memperbaiki adanya obesitas,


dimana dilansir dari Medical News Today, obesitas menyumbang 80-85% risiko
seseorang terkena diabetes tipe 2.
2. menghindari diet tinggi lemak,
diet lemak yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan
menyebabkan resistensi insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes.
3. mengkonsumsi sumber karbohidrat yang diolah tidak terlalu bersih (unrefined),
karbohidrat unrefined jauh lebih baik daripada refined ia dapat membantu
menutrisi tubuh untuk berfungsi dengan lebih baik.
4. menghindari obat-obat yang bersifat diabetogenik dan
obat-obatan yang bersifat diabetogenik akan mempengaruhi sel beta pancreas
yang menyebabkan seseorang tubuh tidak bisa menghasilkan insulin sehingga
menyebabkan kadar glukosa darah meningkat.
5. meningkatkan aktivitas fisik
meningkatkan aktivitas fisik berpengaruh menurunkan resistensi insulin terlepas
dari penurunan berat badan.
Nomor 8 (LO)
Flow chart kondisi emergency KAD HHA di IGD
Diagram alir kondisi darurat KAD HHA di IGD
Jawaban:

Anda mungkin juga menyukai