Anda di halaman 1dari 12

Helena Padilah_01071190239

LO PBL WEEK 4 GASTRO

Nomor 1
All about polyp (jgn lupa klasifikasi, patof, komplikasi, dll pokoknya all about)
Jawaban:

● Etiologi
Polip merupakan pertumbuhan jaringan yang abnormal, bentuknya paling sering terlihat sep
erti benjolan kecil dan pipih atau batang kecil seperti jamur. Kebanyakan polip berukuran ke
cil dan lebarnya kurang dari setengah inci. Polip ini bisa tumbuh di dalam organ tubuh, seba
gian besar polip bersifat jinak yang tidak bersifat kanker. tapi ada beberapa yang mungkin m
enjadi ganas yang berarti dapat menyebar.

Polip di bagian usus biasanya yang paling umum, tetapi mungkin bisa juga timbul polip di te
mpat-tempat lain seperti:
1. saluran telinga
2. serviks
3. perut
4. hidung
5. rahim
6. tenggorokan

● Polip dan kanker


Sebagian besar polip bersifat jinak, yang berarti tidak berbahaya. Tetapi karena polip diseba
bkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal dan, seperti kanker, tumbuh melalui sel yang
membelah dengan cepat, polip dapat menjadi ganas. Untuk mengetahui apakah polip itu ga
nas atau jinak dengan melakukan biopsi (mengirimkan sampel jaringan untuk diperiksa oleh
ahli patologi). Jika polip sulit dijangkau, misalnya di usus besar, dapat dirujuk untuk menjala
ni prosedur yang lebih invasif seperti kolonoskopi (untuk melihat adanya gangguan atau kela
inan pada usus besar seperti kolon dan rektum)

● Gejala
Setiap jenis polip dapat menyebabkan gejala unik berdasarkan lokasinya. ini ada beberapa
gejala yang paling umum, yaitu:
● Penyebab
Penyebab polip bisa berbeda-beda berdasarkan lokasinya. seperti polip tenggorokan biasan
ya disebabkan oleh cedera karena berteriak keras atau kerusakan pada selang pernapasan.
penyebabnya:
1. peradangan
2. benda asing
3. sebuah kista
4. tumor
5. mutasi pada gen sel usus besar
6. radang perut kronis
7. kelebihan estrogen

Polip ini tumbuh melalui sel yang membelah dengan cepat, yang mirip dengan bagaimana s
el kanker akan tumbuh. Ini sebabnya kenapa mereka bisa menjadi kanker, meskipun sebagi
an besar polip bersifat jinak.

● Faktor Resiko
Pria dan orang yang merokok memiliki resiko lebih tinggi terkena polip kandung kemih. Wani
ta di atas 40 tahun dan wanita yang memiliki anak lebih mungkin mengembangkan polip di d
alam rahim.

Untuk polip serviks, risikonya meningkat pada wanita di atas usia 20 tahun dan wanita yang
sedang pramenopause (masa berakhirnya menstruasi)

● Risiko polip usus besar


Faktor Resiko:
1. makan makanan tinggi lemak, rendah serat
2. berusia di atas 50 tahun
3. memiliki riwayat keluarga polip usus besar dan kanker
4. mengkonsumsi tembakau dan alkohol
5. mengalami gangguan radang usus seperti penyakit Crohn
6. menjadi gemuk
7. tidak cukup berolahraga
8. menderita diabetes tipe 2 yang tidak terkelola dengan baik
9. Orang Afrika-Amerika juga berisiko lebih tinggi terkena polip usus besar.

● Risiko polip perut


Risiko polip perut:
1. usia (lebih sering terjadi pada usia menengah hingga tua)
2. infeksi perut karena bakteri
3. poliposis adenomatosa familial (FAP), sindrom genetik yang langka
4. penggunaan rutin penghambat pompa proton seperti Nexium, Prilosec , dan Protonix
5. Risiko polip hidung

● Polip hidung
lebih mungkin berkembang pada orang yang mengalami kondisi:
1. infeksi sinus yang sedang berlangsung
2. alergi
3. asma
4. cystic fibrosis
5. kepekaan terhadap aspirin

● Resiko Biopsi Polip


Bergantung pada lokasi polip atau berbagai prosedur digunakan untuk mendapatkan sampel.
Ini termasuk:
1. sebuah tes Papanicolaou smear (pap - pada polip serviks) untuk memeriksa polip di
vagina atau leher rahim
2. sebuah esophagogastroduodenoscopy atau endoskopi untuk usus kecil dan lambung
3. biopsi area yang mudah dijangkau sehingga sampel dapat diambil dan dianalisis di b
awah mikroskop
4. sebuah kolonoskopi untuk polip terletak di usus besar
5. memegang cermin di belakang mulut untuk memeriksa pita suara

● Pencegahan Polip
1. Makan makanan yang sehat
2. olahraga teratur
3. menghindari merokok
4. mengurangi asupan alkohol juga akan menurunkan risiko beberapa polip, terutama y
ang berkembang menjadi kanker usus.

Nomor 2
All about hemorrhoid
Jawaban:
HEMORRHOID ~ Kapsel & Yamada ~
Hemoroid adalah penebalan bantalan jaringan submukosa (anal cushion).
Terdiri dari
1. venula
2. arteriol
3. jaringan otot polos yang terletak di kanalis anal (anal canal).

● Etiologi dan Patogenesis


Secara histologis, hemoroid terdiri dari 3 bagian, yaitu
1. lining (rectal mucosa or squamous epithelium)
2. stroma (blood vessel, smooth muscle, supporting connective tissue)
3. anchoring connective tissue. Hemoroid terjadi ketika anchoring dan supporting conne
ctive tissue deteriorasi sehingga menyebabkan hemoroid menonjol dan turun.

Hemoroid dapat disebabkan karena pekerjaan (heavy lifting), mengejan (tekanan dibawah p
erut seperti hendak buang air besar) berlebihan, BAB sulit (konstipasi), kehamilan, dan hal-h
al lainnya yang dapat meningkatkan intra-abdominal dan pelvic venous pressure. Ini dapat
menyebabkan aliran darah balik terganggu sehingga terjadi stasis pada rectal venous plexus.

● Klasifikasi
1. Hemoroid Eksterna: Diselubungi oleh anoderm dan letaknya distal dari pectinate line.
Dapat membengkak dan menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan nyeri apabila terja
di trombosis. Setelah trombosis (biasanya sekitar 48-72 jam), overlying skin menjadi
excessive dan disebut sebagai skin tags. Bleeding dapat terjadi apabila terjadi ulcera
tion.

2. Hemoroid Interna: Terletak proksimal dari pectinate line dan diselubungi mukosa ano
rektal, biasanya tidak nyeri dan timbul perdarahan merah terang atau prolaps saat de
fekasi. Rasa nyeri biasanya berkaitan dengan fisura, abses, atau trombosis hemoroid
eksterna. Hemoroid interna dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan keparahannya

- Derajat 1: Gejala perdarahan merah segar pada saat defekasi tanpa adanya prolaps
- Derajat 2: Prolapse anal cushion saat defekasi yang bisa masuk kembali secara spo
ntan
- Derajat 3: Prolaps yang tidak bisa masuk kembali secara spontan, harus didorong ke
mbali
- Derajat 4: Prolaps yang tidak bisa masuk kembali meskipun setelah didorong

● Wasir Internal dan Eksternal Gabungan

Manifestasi Klinis Wasir

External Hemorrhoid
1. Extreme Pain karena distensi overlying perianal skin dan inflamasi karena trombosis
2. Perdarahan terjadi apabila terjadi ulserasi dari overlying skin
3. Gatal apabila proses pembersihan kulit perianal sulit atau apabila ada cairan keluar I
nternal Hemorrhoid
4. Perdarahan yang terjadi biasanya saat defekasi, warna merah segar, menetes, tidak
bercampur feses, dan jumlahnya bervariasi
5. Prolaps apabila hemoroid bertambah besar dan tidak dapat dimasukkan walau didor
ong
6. Rasa tidak nyaman hingga nyeri bila teregang, terdapat trombosis, atau peradangan
7. Bengkak yang hanya terjadi pada hemoroid interna-eksterna atau eksterna.
8. Feses di pakaian dalam karena hemoroid mencegah penutupan anus dengan sempu
rna.

● Diagnosis
1. Anamnesis: Keluhan yang sesuai dengan manifestasi klinis hemoroid (eksterna atau
interna)
2. Pemeriksaan Fisik: Hemoroid eksterna dapat dilihat dengan inspeksi terutama bila tel
ah terjadi trombosis, sedangkan hemoroid interna dapat diamati apabila mengalami p
rolaps.
3. Penunjang: Pemeriksaan dalam rectal secara digital maupun anoskopi

Management
1. External Hemorrhoid
A. Non Bedah: Warm Sitz Bath 2-3 kali sehari, Agen Pelunak Feses (psyllium, mucunoi
des sintetik, dan garam natrium / kalsium dioctyl sulfosuccinate) untuk meminimalkan
ketegangan dan mencegah perburukan nyeri dan trombosis, Salep Anestesi Topikal
untuk bantuan tambahan.

B. Bedah: Diindikasikan apabila pain is severe + durasi >72 jam. Menawarkan bantuan
paling cepat dari gejala dan insiden kekambuhan yang lebih rendah.

2. Internal Hemorrhoid
A. Conservative Therapy: Untuk 1st dan 2nd degree hemorrhoid dapat diberikan terapi
high-fiber diet dan adequate fluid intake untuk mempermudah pasase feses dan men
gurangi straining. Selain itu, dapat diberikan stool softening agent, flavonoid, dan topi
cal agents.

B. Definitive Therapy: Diindikasikan apabila terapi konservatif tidak cukup. Dibagi menj
adi - Perawatan Berbasis Kantor: Rubber Band Ligation (RBL), Injeksi Skleroterapi,
Cryosurgery, Elektrokoagulasi, Laser dan Fotokoagulasi Infra Merah - Hemorrhoidect
omy: Untuk sebagian besar hemoroid grade III dan IV.

Nomor 3
All about konstipasi (sembelit)
Jawaban:
● Penyebab
Ketika makanan masuk ke dalam saluran pencernaan, tubuh akan mengambil nutrisi atau za
t-zat gizi dan air dari makanan. Sisa atau ampas dari makanan tersebut selanjutnya akan dik
eluarkan melalui usus halus lewat kontraksi usus.
1. Kurangnya mengkonsumsi cairan
2. kurangnya beraktivitas
3. tidak cukupnya makan makanan berserat
4. konsumsi obat-obatan tertentu
5. tidak menyegerakan ke kamar mandi saat ingin buang air besar
6. secara teratur menggunakan laksatif atau obat pencahar akan dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan pencernaan yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya konsti
pasi.

● Cara Penanganan
Makan makanan dengan cukup kandungan serat dan minum cukup banyak cairan adalah ku
nci dalam penanganan konstipasi. Dengan minum cukup air dan makanan berserat akan me
mbantu pergerakan feses dan membuat feses menjadi lebih lunak. Peningkatan aktifitas fisik
juga akan membantu dalam mengatasi konstipasi.

● Pencegahan
Jangan mengabaikan atau menahan keinginan anda untuk buang air besar.
Makanlah lebih banyak makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
Minumlah cukup banyak air, kira-kira 8 gelas setiap hari.
Jangan mengkonsumsi obat pencahar (laksatif) terlalu sering. Penggunaan laksatif secara b
erlebihan bisa merusak tinja dan bisa membuat konstipasi yang terjadi bertambah parah.
Sering berolahraga atau beraktifitas.
Batasi makanan yang tinggi lemak dan gula (seperti makanan yang manis-manis, keju, dan
makanan olahan). Makanan-makanan tersebut dapat menimbulkan konstipasi.

LO HARI JUMAT

Nomor 1
CEA sensitive ke kanker apa
Jawaban:

CEA adalah singkatan dari carcinoembryonic antigen, salah satu jenis pemeriksaan darah at
au cairan tubuh lainnya untuk menilai perkembangan tumor atau kanker dalam tubuh. CEA t
ermasuk salah satu dari sekian banyak penanda tumor (tumor marker) yang dapat diperiksa.

Sebenarnya, CEA merupakan protein yang ditemukan dalam jaringan janin dalam rahim. Ka
darnya segera menjadi sangat rendah atau hilang begitu bayi lahir. Normalnya, orang dewas
a sehat harus memiliki kadar CEA yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Namun,
CEA bisa tinggi jika ada tumor tertentu di dalam tubuh.

Kadar CEA yang tinggi dapat menjadi tanda adanya kanker usus besar dan rektum, prostat,
ovarium, paru-paru, tiroid, atau hati. Kadar CEA yang tinggi juga bisa menjadi tanda dari beb
erapa kondisi non-kanker, seperti sirosis, penyakit payudara non-kanker, dan emfisema.

Jadi Tes CEA tidak dapat secara spesifik memberi tahu jenis kanker yang dialami, atau bahk
an menentukan apakah menderita kanker atau penyakit lain. Jadi tes ini tidak digunakan unt
uk skrining atau diagnosis kanker.
Akan tetapi jika seseorang sudah didiagnosis menderita kanker, tes CEA dapat membantu
memantau efektivitas pengobatan dan / atau membantu mencari tahu apakah penyakit terse
but telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.

● Apa Kegunaan Tes CEA dan Siapa yang Membutuhkan?


Seseorang memerlukan tes CEA jika telah didiagnosis menderita kanker. Dokter menganjur
kan pemeriksaan ini sebelum pasien memulai pengobatan, dan kemudian secara teratur sel
ama terapi.

CEA tidak digunakan sebagai pemeriksaan skrining atau diagnosis kanker.

Tes CEA dapat digunakan untuk:


Memantau perawatan jenis kanker tertentu yang menghasilkan CEA, seperti kanker usus be
sar dan kanker rektum, prostat, ovarium, paru-paru, tiroid, dan hati. Mencari tahu tahu stadiu
m kanker. Artinya untuk mengetahui perkembangan tumor dan seberapa jauh kanker telah
menyebar. Memantau apakah kanker telah kembali kambuh setelah perawatan.

Prosedur

● Apa yang terjadi selama tes darah CEA?


Laboran atau petugas lab akan mengambil sampel darah dari vena di lengan, menggunakan
jarum kecil. Setelah jarum dimasukkan, sejumlah kecil darah akan dikumpulkan ke dalam ta
bung atau botol reaksi. Rasa sakit sudah tentu ada, namun hanya ringan, seperti tersengat s
emut ketika jarum masuk atau keluar. Proses ini biasanya memakan waktu kurang dari lima
menit.

● Tidak hanya dari darah, sampel pemeriksaan CEA dapat berasal dari:
- Cairan serebrospinal (CSF), cairan bening dan tidak berwarna yang ditemukan di su
msum tulang belakang
- Cairan peritoneal, cairan yang melapisi dinding perut.
- Cairan pleural, cairan di dalam rongga dada yang menutupi bagian luar setiap paru.

Persiapan
● Apa persiapan yang harus dilakukan sebelum tes CEA?

Tidak perlu persiapan khusus untuk tes CEA yang sampelnya diambil dari darah atau cairan
pleural. Persiapan diperlukan saat memeriksa cairan CSF atau tes cairan peritoneal yaitu de
ngan mengosongkan kandung kemih dan usus.

Tentunya dokter atau petugas lab akan memberi tahu jika ada instruksi khusus yang harus d
ilakukan sebelum tes darah.

● Risiko
Apakah ada resiko atau efek samping dari tes CEA?

Ada sedikit resiko selama menjalani tes darah CEA. Diantaranya yaitu merasakan sedikit sa
kit atau memar di tempat jarum dimasukkan, tetapi sebagian besar gejala hilang dengan cep
at. Tes CEA dari cairan tubuh lainnya biasanya juga sangat aman. Masalah serius jarang ter
jadi. Tetapi mungkin mengalami satu atau lebih efek samping berikut:
- Jika menjalani tes CSF, mungkin merasakan sakit atau nyeri di punggung di tempat j
arum dimasukkan. Beberapa orang sakit kepala setelah tes. Ini disebut sebagai sakit
kepala post-lumbar.
- Jika menjalani tes cairan peritoneum, mungkin merasa sedikit pusing setelah prosed
ur. Ada resiko kecil kerusakan pada usus atau kandung kemih, yang dapat menyeba
bkan infeksi.
- Jika menjalani tes cairan pleural, ada resiko kecil kerusakan paru-paru, infeksi, atau
kehilangan darah.

Membaca Hasil

● Arti Hasil tes CEA Tinggi atau Rendah


Peningkatan kadar CEA terjadi ketika CEA lebih tinggi dari 3 ng / mL. Kadar ini dianggap ab
normal. Orang dengan banyak jenis kanker dapat memiliki kadar yang lebih tinggi dari 3 ng /
mL.

● Namun kadar CEA lebih tinggi dari 3 ng / mL juga dapat terjadi pada:
- infeksi
- sirosis
- merokok kronis
- penyakit radang usus (IBD)

Kadar CEA lebih tinggi dari 20 ng / mL dianggap sangat tinggi. Jika penderita kanker memili
ki kadar setinggi ini, maka berarti kanker belum berhasil dihilangkan setelah perawatan, atau
juga dapat menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Merokok dapat mempengaruhi hasil tes CEA pada orang sehat tanpa kanker. CEA biasanya
meningkat, tetapi kurang dari 5 ng / mL pada orang yang merokok.

● Hasil Pemeriksaan pada Penderita Kanker

Apabila pemeriksaan dilakukan sebelum memulai pengobatan untuk kanker, hasil akan men
unjukkan:
- Kadar CEA rendah. Berarti tumor kecil dan kanker belum menyebar ke bagian tubuh
lainnya.
- Kadar CEA tinggi. Berarti memiliki tumor yang lebih besar dan / atau kanker mungkin
telah menyebar.
- Apabila pemeriksaan dilakukan selama menjalani pengobatan kanker, maka kemung
kinan dilakukan beberapa kali pemeriksaan selama perawatan. Hasilnya dapat menu
njukkan:
- Kadar CEA mulai tinggi dan tetap tinggi. Berarti kanker tidak berespon baik terhadap
pengobatan.
- Kadar CEA mulai tinggi tetapi kemudian menurun. Berarti perawatan berhasil.
- Kadar CEA menurun, tetapi kemudian meningkat. Berarti kanker telah kembali kamb
uh setelah menjalani pengobatan.
- Jika pemeriksaan berasal dari cairan tubuh (CSF, peritoneal, atau pleural), tingkat C
EA yang tinggi dapat berarti kanker telah menyebar ke area tersebut.
Ingat! Banyak jenis kanker yang tidak menghasilkan CEA. Jika hasil CEA normal, bukan ber
arti tidak menderita kanker. Juga, kadar CEA yang tinggi dapat menjadi tanda dari kondisi ke
sehatan yang tidak bersifat kanker. Selain itu, orang yang merokok seringkali memiliki kadar
CEA yang lebih tinggi dari normal.

Nomor 2
Colon cancer lengkap (jgn lupa grading, treatment)
Jawaban:

Kanker usus besar adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar (usus besar). Usus besar
adalah bagian akhir dari saluran pencernaan. Kanker usus besar biasanya menyerang oran
g dewasa yang lebih tua, meski bisa terjadi pada usia berapa pun. Biasanya dimulai sebagai
gumpalan sel kecil non-kanker (jinak) yang disebut polip yang terbentuk di bagian dalam usu
s besar. Seiring waktu, beberapa polip ini bisa menjadi kanker usus besar.

Polip mungkin kecil dan menghasilkan sedikit, jika ada, gejala. Untuk alasan ini, dokter mere
komendasikan tes skrining rutin untuk membantu mencegah kanker usus besar dengan men
gidentifikasi dan menghilangkan polip sebelum berubah menjadi kanker.

Jika kanker usus besar berkembang, banyak perawatan tersedia untuk membantu mengend
alikannya, termasuk operasi, terapi radiasi, dan perawatan obat, seperti kemoterapi, terapi b
ertarget, dan imunoterapi.

Kanker usus besar kadang-kadang disebut kanker kolorektal, yaitu istilah yang menggabung
kan kanker usus besar dan kanker rektal, yang dimulai di rektum.

● Gejala
Tanda dan gejala kanker usus besar meliputi:
- Perubahan terus-menerus dalam kebiasaan buang air besar, termasuk diare atau se
mbelit atau perubahan konsistensi tinja
- Pendarahan rektal atau darah di tinja
- Ketidaknyamanan perut yang terus-menerus, seperti kram, gas, atau nyeri
- Perasaan bahwa usus Anda tidak kosong sepenuhnya
- Kelemahan atau kelelahan
- Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
- Banyak penderita kanker usus besar tidak mengalami gejala pada tahap awal penya
kit. Ketika gejala muncul, kemungkinan besar akan bervariasi, tergantung pada ukura
n dan lokasi kanker di usus besar.

● Penyebab
Secara umum, kanker usus besar dimulai ketika sel-sel sehat di usus besar mengalami peru
bahan (mutasi) pada DNA mereka. DNA sel berisi serangkaian instruksi yang memberitahu
sel apa yang harus dilakukan.

Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga agar tubuh berfungsi nor
mal. Tetapi ketika DNA sel rusak dan menjadi kanker, sel terus membelah - bahkan ketika s
el baru tidak diperlukan. Saat sel menumpuk, mereka membentuk tumor.

Seiring waktu, sel kanker dapat tumbuh menyerang dan menghancurkan jaringan normal di
sekitarnya. Dan sel kanker dapat melakukan perjalanan ke bagian lain dari tubuh untuk mem
bentuk endapan di sana (metastasis).

● Faktor risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar meliputi:
- Usia yang lebih tua. Kanker usus besar dapat didiagnosis pada semua usia, tetapi m
ayoritas orang dengan kanker usus besar berusia lebih dari 50 tahun. Tingkat kanker
usus besar pada orang yang lebih muda dari 50 telah meningkat, tetapi dokter tidak y
akin mengapa.

- Ras Afrika-Amerika. Orang Afrika-Amerika memiliki risiko lebih besar terkena kanker
usus besar daripada orang dari ras lain.

- Riwayat pribadi kanker kolorektal atau polip. Jika Anda pernah menderita kanker usu
s besar atau polip usus besar non-kanker, Anda memiliki risiko lebih besar terkena k
anker usus besar di masa mendatang.

- Kondisi radang usus. Penyakit inflamasi kronis pada usus besar, seperti kolitis ulsera
tif dan penyakit Crohn, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

- Sindrom turunan yang meningkatkan risiko kanker usus besar. Beberapa mutasi gen
yang diturunkan dari generasi ke generasi dapat meningkatkan risiko kanker usus be
sar secara signifikan. Hanya sebagian kecil dari kanker usus besar yang terkait deng
an gen yang diturunkan. Sindrom bawaan paling umum yang meningkatkan risiko ka
nker usus besar adalah poliposis adenomatosa familial (FAP) dan sindrom Lynch, ya
ng juga dikenal sebagai kanker kolorektal nonpolyposis herediter (HNPCC).

- Riwayat keluarga kanker usus besar. Anda lebih mungkin mengembangkan kanker u
sus besar jika Anda memiliki saudara sedarah yang menderita penyakit ini. Jika lebih
dari satu anggota keluarga menderita kanker usus besar atau kanker rektal, risikonya
bahkan lebih besar.

- Diet rendah serat, tinggi lemak. Kanker usus besar dan kanker rektal dapat dikaitkan
dengan pola makan khas Barat, yang rendah serat dan tinggi lemak dan kalori. Penel
itian di bidang ini memberikan hasil yang beragam. Beberapa penelitian menemukan
peningkatan risiko kanker usus besar pada orang yang mengonsumsi makanan tingg
i daging merah dan daging olahan.

- Gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Orang yang tidak aktif lebih mungkin menge
mbangkan kanker usus besar. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat mengur
angi risiko kanker usus besar.

- Diabetes. Orang dengan diabetes atau resistensi insulin memiliki peningkatan risiko
kanker usus besar.

- Kegemukan. Orang yang mengalami obesitas memiliki peningkatan risiko kanker usu
s besar dan peningkatan risiko kematian akibat kanker usus besar jika dibandingkan
dengan orang yang dianggap memiliki berat badan normal.

- Merokok. Orang yang merokok mungkin memiliki peningkatan risiko kanker usus bes
ar.

- Alkohol. Penggunaan alkohol secara berlebihan meningkatkan risiko kanker usus be


sar.

- Terapi radiasi untuk kanker. Terapi radiasi yang diarahkan ke perut untuk mengobati
kanker sebelumnya meningkatkan risiko kanker usus besar.

● Pencegahan
- Skrining kanker usus besar
Orang dengan risiko rata-rata kanker usus besar mempertimbangkan skrining kanker usus b
esar sekitar usia 50 tahun. Tetapi orang dengan peningkatan risiko, seperti mereka yang me
miliki riwayat keluarga kanker usus besar, harus mempertimbangkan skrining lebih awal.

- Perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko kanker usus besar


Makan berbagai macam buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Buah, sayur, dan biji-bijian m
engandung vitamin, mineral, serat dan antioksidan, yang dapat berperan dalam pencegahan
kanker. Pilihlah buah-buahan dan sayuran yang bervariasi sehingga Anda mendapatkan ber
bagai vitamin dan nutrisi.

- Minumlah alkohol secukupnya, jika ada. Jika Anda memilih untuk minum alkohol, bat
asi jumlah alkohol yang Anda minum tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita d
an dua untuk pria.

- Berhenti merokok. Bicaralah dengan dokter Anda tentang cara berhenti yang mungki
n berhasil untuk Anda.

- Berolahragalah hampir setiap hari dalam seminggu. Usahakan berolahraga setidakn


ya 30 menit setiap hari. Jika Anda sudah tidak aktif, mulailah perlahan dan tingkatkan
secara bertahap hingga 30 menit. Juga, bicarakan dengan dokter Anda sebelum me
mulai program olahraga apa pun.
- Pertahankan berat badan yang sehat. Jika Anda memiliki berat badan yang sehat, us
ahakan untuk mempertahankan berat badan Anda dengan menggabungkan pola ma
kan sehat dengan olahraga setiap hari. Jika Anda perlu menurunkan berat badan, ta
nyakan kepada dokter Anda tentang cara sehat untuk mencapai tujuan Anda. Bidik p
enurunan berat badan secara perlahan dengan meningkatkan jumlah olahraga yang
Anda lakukan dan mengurangi jumlah kalori yang Anda makan.

● Pencegahan kanker usus besar bagi orang yang berisiko tinggi


Beberapa obat telah ditemukan untuk mengurangi risiko polip prakanker atau kanker usus b
esar. Misalnya, beberapa bukti mengaitkan penurunan risiko polip dan kanker usus besar de
ngan penggunaan rutin aspirin atau obat-obatan seperti aspirin. Tetapi tidak jelas berapa do
sis dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko kanker usus besar. Mengk
onsumsi aspirin setiap hari memiliki beberapa risiko, termasuk perdarahan gastrointestinal d
an bisul.

Pilihan ini umumnya disediakan untuk orang dengan resiko tinggi kanker usus besar. Tidak
ada cukup bukti untuk merekomendasikan obat-obatan ini kepada orang-orang yang memilik
i risiko rata-rata terkena kanker usus besar.

Sumber: https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&nv=1&prev=se
arch&pto=aue&rurl=translate.google.com&sl=en&sp=nmt4&u=https://www.mayoclinic.org/di
seases-conditions/colon-cancer/symptoms-causes/syc-20353669&usg=ALkJrhjxDpUMtXnw
QEGw675cGKusnWlfNg

Anda mungkin juga menyukai