PENGKAJIAN
Tanggal Masuk :19 April 2022
Jam Masuk : 15.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 19 April 2019
Jam Pengkajian : 17.15 WIB
No. RM : 2015-642132
Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure (CHF)
1. Identitas Klien
a. Inisial Klien : Tn. S
b. Usia : 63 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pekerjaan : Pedagang
f. Pendidikan : SMA
g. Status Perkawinan : Kawin
h. Alamat : jl mujair dalam nomor 13
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Sesak Nafas, nyeri pada ekstremitas bawah
dan kemaluan
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :datang dengan keluhan sesak nafas dari
seminggu yang lalu, hilang timbul , bengkak di kedua kaki, kurang lebih 1 minggu
hingga kemaluan , kembung pada abdmen kurang lebih 3 hari post perawatan di
RSPR terakhir di rawat buka kemarin, nyeri saat berjalan dengan skala 6
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit jantung sejak beberapa bulan ini,
dan sudah sering masuk ke RS setiap bulannya.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
1
Anggota keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit yang sama seperti klien.
Keluarga klien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular ataupun
keturunan.
2
Irama : Teratur
Denyut : Sedang
Tekanan Darah : 130/82 mmHg
Ekstremitas : Dingin
Warna kulit
( ) Sianosis
berhubungan
( v ) Pucat
dengan
( ) Kemerahan
perubahan
Pengisian kapiler : 3 detik
kontraktilitas
Edema : Ya
(00029)
Jika ya
( ) Muka
( ) Tangan
( v ) Tungkai atas derajat +1
( ) Anasarka
Nyeri akut
Persepsi Nyeri: berhubungan
P (Paliatif): Saat berjalan dengan agens
Q (Quality): Seperti tersayat cedera biologis
R (Regio): kaki sampai kemaluan (00146)
S (Skala): 6
T (Time): Hilang-timbul
3
19 April EXPOSURE (Membuka Pakaian Pasien)
2022 ( ) Laserasi
( ) Kontusio
( ) Abrasi -
( v ) Swelling
( ) Deformitas
19 April PENCERNAAN
2022 Lidah kotor: ( ) Ya ( v ) Tidak
4
Nyeri:
( ) Ya ( ) Ulu hati
( ) Kuadran kanan
( ) Menyebar
( v ) Tidak
19 April E: 4, M: 6, V: 5
2022 Terjadi:
( ) Kejang
( ) Pelo
( ) Kelumpuhan
( ) Mulut mencong
( ) Afasia
( ) Disatria
Nilai Kekuatan Otot
5
Kanan
5 5 Kiri
5 5
Refleks:
Babinski (+)
Patella (+)
Bisep/Trisep (+)
3. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium: Darah lengkap
b. Pemeriksaan elektrokardiogram: tampak RBBB (Right Bundle Branch Block)
c. Pemeriksaan radiologi: thoraks, tampak kardiomegali
4. Terapi
a. Infus Ringer Laktat (RL) 500ml dengan 20 tetes per menit
b. Nasal kanul O2 3 liter per menit
c. Injeksi Ketorolac IV 30mg
B. ANALISA DATA
Nama Klien : Tn.S No. CM : 2015-642132
Usia : 63 tahun Diagnosa Medik : CHF
6
kelelahan saat berjalan sedikit
jauh atau beraktivitas sedikit
berat
Data Objektif:
1. Klien tampak sesak nafas,
pernapasannya dangkal
dan cepat
2. Tanda-tanda vital:
TD: 130/82 mmHg
Nadi: 113x/menit
RR: 31x/menit
SpO2: 97%
Suhu: 36 ºC
Data Objektif:
1. Klien tampak lemas dan
pucat
2. Tampak edema pada
tungkai atas klien dengan
7
derajat +1
3. Pengisian kapiler klien 3
detik dan ekstremitas
klien dingin
Data Objektif:
Klien tampak meringis dan
memegangi dada kirinya
ketika nyeri muncul.
C. PRIORITAS MASALAH
Nama Klien : Tn. S No. CM : 2015-642132
Usia : 63 tahun Diagnosa Medik : CHF
8
paling prioritas dan paling
mengancam jiwa klien jika
pernapasan (00032)
terlambat ditangani.
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. S No. CM : 2015-642132
Usia : 63 Diagnosa Medik : CHF
9
NOC: Pola nafas kembali efektif
Kriteria Hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 1 jam, klien akan menunjukkan:
a. RR dalam batas normal (18-20 x/menit)
b. Saturasi oksigen baik
c. Melaporkan sesak nafas berkurang
Intervensi Rasional
Observasi tanda-tanda vital Untuk mengetahui keadaan umum klien
Pantau tingkat, irama, suara serta pola Mengetahui apakah ada masalah pada
pernapasan pernapasan klien
Kriteria Hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 1 jam, klien akan menunjukkan:
a. Tanda-tanda vital dalam batas yang dapat diterima
b. Melaporkan penurunan episode dispnea, angina,
Intervensi Rasional
10
Observasi tanda-tanda vital Untuk mengetahui keadaan umum klien
Pantau seri EKG dan perubahan foto Depresi segmen ST dan datarnya
dada gelombang T dapat terjadi karena
peningkatan kebutuhan oksigen
miokard, meskipun tak ada penyakit
arteri koroner. Foto dada dapat
menunjukan pembesaran jantung
Kriteria Hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 1 jam, klien akan menunjukkan:
a. Nyeri berkurang
b. Klien merasa nyaman
c. Klien mampu melakukan manajemen nyeri non farmakologi
11
Intervensi Rasional
Observasi tanda-tanda vital Untuk mengetahui keadaan umum
klien
Kaji karakteristik nyeri
Mengetahui persepsi nyeri yang
dirasakan klien
Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan Reaksi non verbal klien dapat
mengetahui sejauh mana nyeri yang
dirasakan
Beri posisi yang nyaman
Posisi yang nyaman dapat membuat
klien rileks
Ajarkan klien teknik relaksasi nafas
dalam Relaksasi nafas dalam dapat membuat
klien rileks dan nyeri berkurang
Kolaborasi dalam pemberian analgetik
Pemberian analgetik dapat mengurangi
nyeri yang dirasakan klien
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. S No. CM : 2015-642132
Usia : 63 tahun Diagnosa Medik : CHF
12
No.
Tgl./Jam Implementasi Respon Paraf
Dx.
30 April
2019
S: Klien mengatakan
posisinya sudah tepat dan
klien merasa nyaman
O: Klien tampak nyaman
Memposisikan klien dengan posisi setengah
17.30 1,2,3 dengan nyaman (posisi duduknya
semifowler)
S: Klien mengatakan sudah
merasakan hembusan angin
13
dari selang oksigen dan
merasa nyaman bernafas
O: Klien tampak lebih stabil
nafasnya dan tampak
nyaman.
Memasang nasal kanul
1,2 dan memberikan terapi S: Klien mengatakan nyeri
oksigen 5 liter per menit pada dadanya sebelah kiri
yang menjalar sampai ke
bahu, nyeri hilang-timbul
saat klien kaget atau
kelelahan seperti tertimpa
beban berat dengan skala 6
17.30 O: Klien tampak meringis
dan memegangi dada kirinya
Mengkaji karakteristik saat nyeri muncul
nyeri klien serta
mengobservasi reaksi non S: Klien mengatakan lebih
verbal dari merasa rileks setelah
3 ketidaknyamanan dilakukan relaksasi nafas
dalam, klien dapat mengatur
nafasnya sekaligus
mengontrol nyeri dadanya
O: Klien tampak lebih rileks
17.30 dan klien mampu
mempraktekkan sendiri
relaksasi nafas dalam
19.25
15
Memberikan injeksi
ketorolac 30mg melalui
IV
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. S No. CM : 2015-
Usia : 63 tahun Diagnosa Medik : CHF
16
Keperawatan
19 April Ketidakefektifan S: Klien mengatakan sesak nafasnya sudah
2022 pola nafas berkurang, tidak sesesak saat datang ke
20.00 berhubungan IGD, klien mampu melakukan teknik nafas
dengan keletihan dalam dan bisa mengatur napasnya dan klien
otot-otot merasa nyaman dengan posisi setengah
pernapasan duduk.
(00032) O: Klien tampak lebih nyaman, nafasnya
tampak lebih stabil dan pernapasannya
sudah lebih nyaman. Klien tidak tampak
terlalu sesak nafas seperti pertama datang ke
IGD.
Tanda-tanda vital:
Tekanan darah: 140/90 mmHg
Nadi: 95x/menit
RR: 21x/menit
SpO2: 98%
Suhu: 36,2 ºC
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas
teratasi
P: Pertahankan intervensi:
1. Pantau tingkat, irama, suara, serta
pola pernapasan
2. Posisikan klien semifowler
3. Kolaborasi dalam pemberian terapi
oksigen
17
(00029) sesak nafas. Namun masih terdapat edema,
klien masih tampak lemas, dan pengisian
kapiler masih 3 detik.
A: Masalah penurunan curah jantung belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
1. Pantau seri EKG dan perubahan foto
dada
2. Pertahankan posisi semifowler
3. Kolaborasi dalam pemberian oksigen
dan obat sesuai indikasi (diuertik,
vasodilator, antikoagulan)
18
19