Npm : 21154011005
Prodi : Dlll Kebidanan
Dosen Pembimbing : Helen Evelina Siringo Ringo, SST,M.Keb
Kasus
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A, sejak awal kehamilan memang sudah sering
memeriksakan kehamilannya. Menurut hasil pemeriksaan bidan, ibu tersebut mempunyai riwayat
hipertensi. Maka kemungkinan lahir pervaginanya sangat berisiko. Saat persalinan tiba, tekanan
darah ibu menjadi tinggi. Jika tidak dirujuk maka berisiko terhadap janin dan kondisi si ibu.
(Purwoastuti Endang,Th. dkk. 2015: 111-112)
. Resiko
Pada janin bisa terjadi gawat janin dan perdarahan pada ibu. Bidan A sudah mengerti risiko yang
akan terjadi. Tapi ia lebih mementingkan egonya sendiri karena takut kehilangan komisinya dari
pada dirujuk ke rumah sakit. Setelah janin lahir ibu mengalami perdarahan hebat, sehingga kejang-
kejang dan meninggal. Saat berita itu terdengar organisasi profesi (IBI), maka IBI memberikan sanksi
yang setimpal bahwa kecerobohan bidan yang telah merugikan orang lain. Sebagai gantinya, izin
praktik (BPS) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan pelanggaran tersebut.
(Purwoastuti Endang, Th. dkk. 2015:
112)
• Isu
a. Terajadi malpraktik
• Dilema
Warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada organisasi profesi dan diberikan
penanganan. (Purwoastuti Endang, Th. dkk. 2015: 112)