Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elvira Maheswari

NPM : 21154011004
D3 Kebidanan
Semester II
Sumber : https://radarmadura.jawapos.com/berita-daerah/sampang/12/07/2020/terbukti-langgar-
kode-etik-kebidanan-izin-praktik-bidan-sri-dicabut/

Terbukti Langgar Kode Etik Kebidanan Izin Praktik Bidan Sri Dicabut

SAMPANG – Izin praktik bidan Sri Fuji dicabut oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Sampang. Keputusan itu dikeluarkan setelah ada rekomendasi dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
Sampang. Pencabutan izin praktik dikeluarkan karena bidan koordinator di PKM Bunten Barat
tersebut dinilai melanggar kode etik kebidanan.

Plt Kepala Dinkes Sampang Agus Mulyadi mengatakan, dari hasil kajian menunjukkan bahwa
salah satu bidan di Desa Ketapang Barat tersebut terbukti melanggar kode etik kebidanan. Atas
dasar itulah pihaknya mengeluarkan kebijakan pencabutan sementara izin praktik. Bidan Sri Fuji
dilarang membuka praktik mandiri selama tiga bulan. Terthitung mulai Jumat (10/7) hingga
Sabtu (10/10).

”Kita tidak serta merta mencabut izin praktik. Makanya kami gandeng IBI sebagai organisasi
profesi dari yang bersangkutan,” katanya kemarin (11/7).

Agus mengingatkan kepada semua tenaga kesehatan (nakes) agar memperhatikan etika dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam kondisi apa pun nakes harus tetap melayani
masyarakat sesuai prosedur dan profesional. Sebab, hal itu sudah menjadi tugas dan tanggung
jawabnya.

”Kalau misalnya ada apa-apa, komunikasikan dengan fasilitas kesehatan yang lain dan
memenuhi syarat. Dengan demikian, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan,” tegasnya.

Ketua IBI Sampang Rosidah menilai bidan Sri Fuji melanggar kode etik kebidanan. Karena itu
pihaknya mengeluarkan rekomendasi pencabutan sementara izin praktik dan pembinaan kepada
yang bersangkutan. Rekomendasi tersebut dikeluarkan karena Sri Fuji dianggap menelantarkan
pasien.

”Besok (hari ini) kita mau ke Ketapang (tempat praktik Bidan Sri), mau menurunkan plang
praktiknya,” ujarnya.

Rosidah menyampaikan, sebelum mengeluarkan rekomendasi, pihaknya sudah mengkaji terlebih


dahulu. Termasuk kronologi peristiwa yang terjadi. Menurutnya, sanksi yang diberikan kepada
Sri Fuji termasuk kategori sedang. ”Ini kan etika, jadi masuk pelanggaran sedang,” ungkapnya.

Pihaknya akan intens memberikan pembinaan kepada bidan praktik mandiri (BPM). Harapannya,
kejadian yang serupa tidak terjadi lagi.
Sebelumnya, Sabtu malam (4/7) Zainuri, 28 bersama istrinya Aljannah, 28 mendatangi rumah
bidan Sri Fuji di Ketapang Barat. Kedatanganya untuk melahirkan. Setelah menunggu cukup
lama, suami bidan Sri Fuji meminta agar mencari bidan lain karena istrinya sedang sakit.

Pada saat itu, kondisi Aljannah tidak memungkinkan untuk dibawa ke bidan lain. Akhirnya,
Aljannah melahirkan putrinya di depan pagar rumah bidan Sri Fuji dengan dibantu keluarga. (bil)

Anda mungkin juga menyukai