Manfaat Praktikum
■ Mengetahui defenisi kode etik kebidanan
■ Mengetahu tujuan kode etik dalam pelayanan kebidanan
■ Mengetahui fungsi kode etik kebidanan
■ Mengetahui dimensi dan prinsip kode etik kebidanan
■ Mengetahui penjelasan tentang isi kode etik kebidanan
Kajian Teori
1 Perlindungan Hukum Bagi Bidan yang Melakukan Tindakan Medis (Studi Kasus Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gombong)
jurnal.umpwr.ac.id pertama kali diindeks oleh Google pada Januari 2020
Bidan dalam melaksanakan tugasnya di rumah sakit dinaungi oleh kewenangannya sebagai tenaga
medis. Kewenangannya bidan ditujukan untuk memberikan pelayanan yang meliputi pelayanan
kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana, serta pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang, dan/atau pelaksanaan tugas
dalam keadaan keterbatasan tertentu. Untuk mengawasi kewenangan bidan dilakukan evaluasi agar
memastikan bidan tidak melakukan tindakan di luar kewenangannya, sehingga berakibat pada
konsekuensi hukum. Hasil mengenai perlindungan hukum terhadap bidan yang bertugas di rumah sakit
dilakukan melalui IBI. Bidan untuk mendapatkan perlindungan hukum harus menjalankan
kewenangannya sesuai standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional. Apabila
terjadi pelanggaran yang mengakibatkan bidan di bawah ke ranah pengadilan, maka dilakukan
tinjauan oleh IBI melalui MPA IBI dan MPEB IBI. Jika bidan yang bersangkutan menjalankan standar
profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional, maka bantuan hukum akan diberikan oleh
IBI dalam menghadapi tuntutan atau gugatan di pengadilan.
Selanjutnya Kasus Dan Pembahasan
3
Pasien dijadikan konten TikTok - Berjoget di depan ibu melahirkandan pasien cuci darah
26 Januari 2023
Berbaring di atas ranjang persalinan, Rani merasakan sakit luar biasa. Saat itu dia hendak menuju pembukaan sepuluh
- fase akhir untuk melahirkan. Nyeri, linu, dan ngilu bercampur jadi satu. Rani bahkan menolak bidan mengelus-elus
perutnya. Bagi dia, sentuhan itu hanya membuatnya semakin kesakitan.Semakin perut saya diusap atau elus, semakin
sakit. Saya minta sama bidan untuk tidak mengelus perut saya," ucap Rani kepada BBC News Indonesia. Karena
ketuban belum juga pecah - yang menjadi tanda persalinan dimulai - bidan Wayan Agustini tak bisa berbuat apa-apa
selain memberikan dukungan emosional. Di tengah situasi menunggu itulah, bidan meminta izin secara lisan kepada
Rani dan suaminya untuk membuat konten joget di TikTok. Niatnya ingin menghibur dan membuang rasa jenuh, kata
bidan. Permintaan itu pun dikabulkan Rani
Pembahasan: Bentuk privasi pasien itu mulai dari informasi medis hingga tubuh mereka yang telah dijamin oleh
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dan Undang-Undang tentang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009.
Kalaupun tenaga kesehatan mau bikin konten tentang pasiennya, harus ada konsen dan tidak untuk kepentingan
komersialisasi atau pribadi.Pengecualian hanya dibolehkan selama tujuannya untuk konsultasi atau mendiskusikan
kondisi kesehatan pasien dengan rekan sejawat bidan.Sebagai satu-satunya aturan yang khusus terkait tenaga
kesehatan dalam bermedia sosial, bidan sebaiknya memanfaatkan media sosial untuk memberantas hoaks menyangkut
kesehatan yang sesuai kebenaran iliah, etika umum, etika profesi, dan peraturan perundangan
Selanjutnya
Kasus Dan Pembahasan
4
Bidan yang Diduga Lecehkan Bumil Masih Aktif Praktik di Puskesmas Jakbar
Sumber: detikNews
Jumat, 08 Okt 2021 14:00 WIB
Puskesmas Tambora, Jakbar (Karin Nur Secha/detikcom)
Jakarta - Kepala Puskesmas Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), Kristiani buka suara terkait dugaan pelecehan
kepada seorang ibu hamil (bumil) yang dilakukan bidan yang viral di media sosial. Dia mengatakan masalah itu
ditangani langsung oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Iya, ini sebenarnya sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan," kata Kristiani saat ditemui di kantornya, Jumat
(8/10/2021).Namun Kristiani enggan berkomentar lebih jauh soal benar atau tidaknya kejadian tersebut. Dia
mengatakan keterangan terkait dugaan pelecehan terhadap ibu hamil oleh bidan itu akan disampaikan instansi
lain.
Pembahasan: Pastinya kami dalam koridor pembinaan terhadap tenaga kesehatan tetap akan melakukan
penegakan disiplin pegawai, termasuk kepada tenaga kesehatan dengan standar kompetensi yang ada. Sanksi
terberat terhadap terduga pelaku pelecehan verbal tersebut adalah pencabutan surat tanda registrasi (STR)
sementara. Bagaimanapun itu dalam konteks ini sebagai tenaga kesehatan yang tentunya dalam pelayanan
standar perilaku dan disiplinnya
Kesimpulan
MENTAL
DI TEMPAT KERJA
TERIMAKASIH 12