(SAP)
Sasaran : Masyarakat
Tempat : Imogiri
A.Tujuan
B.Materi (Terlampir)
1.Definisi perdarahan
2. Klasifikasi perdarahan
1.leafleat
2. poster
D.Metode penyuluhan
1.Tanya Jawab
2.Ceramah
3.Praktek
E.Setting tempat
PENYULUH
MODERATOR
ATOR
AUDIENCE
OBSERVER FASILITATOR
F.Pengorganisasian
1. Moderator
-Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
-Memperkenalkan diri.
2.Penyuluh
3.Fasilitator
4.Observer
H.Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO WAKTU P PESER
EMBICARA TA
Pembukaan:
4.Melakukan kontrak
waktu
2.Mempraktekkan cara
pertolongan perdarahan
Evaluasi : 1.Bertanya
2.Memberikan
pertanyaan kepada
peserta
Penutup:
I.Evaluasi
2.Bagaimana cara pertolongan pertama pada pasien perdarahan baik dan benar?
Evaluasi pemrograman:
J.Daftar Pustaka
MATERI
A. Defenisi perdarahan
Perdarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena
pembuluh tersebut mengalami kerusakan.kerusakan ini bisa disebabkan oleh
benturan fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah yang tersumbat.
(Brunner & Suddarth 2001). Sebagai seorang pelaku Pertolongan Pertama
selain dapat melakukan tindakan bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung
paru, juga harus dapat mengenali dan mengatasi perdarahan. Mengenali dan
mengatasi perdarahan merupakan salah satu ketrampilan utama yang juga
harus dikuasai oleh seorang pelaku Pertolongan Pertama. Bila perdarahan ini
tidak diatasi dengan segera maka nyawa korban dapat terancam maut dengan
tanda awal menjadi lemah, syok, dan akhirnya meninggal.
Jika hal di atas terganggu pada salah satu atau lebih sel dan organ tubuh
oleh satu atau beberapa penyebab, maka sel atau organ tersebut akan
mengalami keadaan berbahaya, yaitu akan berkurangnya pasokan darah,
oksigen, dan nutrisi sehingga zat sampah (karbon dioksida dan sisa
pembakaran) akan bertumpuk. Keadaan ini dikenal dengan istilah Hipoperfusi
atau Syok.
B. Klasifikasi perdarahan
1. Perdarahan luar (terbuka)
Penekanan ini dilakukan dengan kuat pada pinggir luka. Setelah beberapa
saat sistem peredaran darah akan menutup luka tersebut. Teknik ini
dilakukan untuk luka kecil yang tidak terlalu parah (luka sayatan yang
tidak terlalu dalam).
2. Elevasi
Penekanan titik nadi ini bertujuan untuk mengurangi aliran darah menuju
bagian yang luka. Pada tubuh manusia terdapat 9 titik nadi, yaitu temporal
artery (di kening), facial artery (di belakang rahang), common carotid
artery (di pangkal leher, dan dekat tulang selangka ), brachial artery (di
lipat siku), radial artery (di pergelangan tangan), femoral artery (di lipatan
paha), popliteal artery (di lipatan lutut), posterior artery (di belakang mata
kaki), dan dorsalis pedis artery (di punggung kaki).
4. Immobilisasi
Bertujuan untuk meminimalkan gerakan anggota tubuh yang luka. Dengan
sedikitnya gerakan, diharapkan aliran darah ke bagian yang luka tersebut
menurun.
5. Torniquet
6. Kompres dingin
Kita tidak akan melihat keluarnya darah dari tubuh korban karena kulit
masih utuh, tapi dapat melihat darah yang terkumpul di bawah permukaan kulit
seperti halnya kasus memar. Perdarahan dalam ini juga bervariasi mulai dari yang
ringan hingga yang dapat menyebabkan kematian. Untuk kasus yang
menyebabkan kematian adalah karena:
a. Rusaknya alat dalam tubuh dan pembuluh darah besar yang bisa
menyebabkan hilangnya banyak darah dalam waktu singkat.
b. Cedera pada alat gerak, contohnya pada tulang paha dapat merusak
jaringan dan pembuluh darah sehingga darah yang keluar dapat
menimbulkan syok.
c. Kehilangan darah yang tidak terlihat (tersembunyi) sehingga penderita
meninggal tanpa mengalami luka luar yang parah.
d. Mengingat perdarahan dalam berbahaya dan tidak terlihat (tersamar),
maka penolong harus melakukan penilaian dengan pemeriksaan fisik
lengkap termasuk wawancara dan analisa mekanisme kejadiannya. Lebih
baik kita menganggap korban mengalami perdarahan dalam daripada
tidak, karena penatalaksanaan perdarahan dalam tidak akan memperburuk
keadaan korban yang ternyata tidak mengalaminya.
D . Penatalaksanaan
1. Posisi syok