Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Angelita (P27905119003)
2. Humairoh Nuraini (P27905119012)
3. Maulida Julianta (P27905119018)
4. Nadia Nur Alfu (P27905119020)
5. Ratu Shiba Arofah (P27905119026)
6. Wawat Kusumawati (P27905119038)
7. Ways Al Qorny (P27905119039)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan mudah dan lancar yang
berjudul “Isu-isu Pemberdayaan Masyarakat pada Kelompok Khusus Ibu Balita”
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan
keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam
memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri.
Kelompok ibu balita adalah kelompok dimana para ibu mempunyai anak
berusia antara 0 sampai 5 tahun secara bersama-sama berdiskusi , tukar
pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan
stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator
dengan menggunakan buku KIA.
2
4. Untuk mengetahui manfaat isu-isu pemberdayaan masyarakat
5. Mengetahui dan memahami karakteristik
6. Mengetahui dan memahami contoh kelompok khusus ibu balita
7. Mengetahui dan memahami Kasus kelompok khusus ibu balita
8. Mengetahui dan memahami solusi kelompok khusus ibu balita
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pengetahuan, kepercayaan diri dan skill.
2. Aksi positif mencakup kegiatan yang berhubungan dengan kemiskinan,
kesehatan, ras, gender, ketidakmampuan dan berbagai aspek diskriminasi
struktur kekuasaan yang dominan.
3. Organisasi kemasyarakatan, mencakup jarak, kualitas dan keefektifan
kelompok masyarakat, hubungan satu sama lain serta dengan lingkungan
yang lebih luas lagi.
4. Partisipasi serta keikutsertaan dalam mensukseskan perubahan dalam
masyarakat.
Mengacu pada pandangan Ledwith di atas, keempat dimensi dalam
pemberdayaan masyarakat tersebut menjadi dasar dalam upaya pengembangan
masyarakat. Barr dan Hashagen (2000) dalam Ledwith (2005) membuat
indikator untuk mengevaluasi pengembangan masyarakat yang disebut ABCD
model, dimana keempat dimensi pemberdayaan masyarakat ini menjadi dasar
utamanya. isu pemberdayaan (empowerment) dianggap merupakan jalan
keluar yang tepat untuk merekonstruksi pembangunan masyarakat dewasa ini.
Program-program pemberdayaan terhadap individu dan masyarakat
secara umum telah berlangsung, tetapi hasil nyata dari program tersebut belum
cukup kelihatan. Masyarakat masih belum cukup memiliki akses yang sama
terhadap sumber-sumber yang dibutuhkannya, mencakup ekonomi, politik,
pendidikan, hukum, dan sebagainya. Hal ini mengesankan masih adanya
kendala struktural yang merintangi masyarakat untuk mendapat kesempatan
yang adil dalam berbagai bidang kehidupan di atas.
5
3. Pembebasan yang dihasilkan oleh gerakan sosial, yang dimulai
dari pendidikan dan politisasi ketidakberdayaan masyarakat,
kemudian melibatkan upaya-upaya kolektif dari
ketidakberdayaan untuk memeroleh kekuasaan dan merubah
struktur yang masih opresif.
6
2.4. Manfaat Isu-Isu dalam Pemberdayaan Masyarakat
Adapun untuk beberapa manfaat pemberdayaan masyarakat, antara lain:
1. Memberikan partisipasi dan peningkatan kapasitas
Pada dasanya ketika masyarakat diberdayakan, orang merasa bebas
untuk bertindak dan pada saat yang sama mengasosiasikan rasa
memiliki terhadap masyarakat tersebut.
Hal ini dilakukan melalui partisipasi dan peningkatan kapasitas,
orang-orang akan menemukan kembali potensi mereka dan
mendapatkan kepercayaan diri. Mereka juga merasa berharga bagi
masyarakat, atas bantuan yang mereka berikan-untuk membuat
perubahan.
2. Memberikan Inisiasi Tindakan
Kegunaan pemberdayaan masyarakat dapat menginisiasi tindakan di
tingkat individu, yang dapat mencapai tingkat masyarakat bahkan
nasional.
Dalam hal ini misalnya saja seseorang yang menjadi korban
kecelakaan, dapat mengumpulkan sekelompok orang untuk bisa jadi
teman dekat, keluarga, atau bahkan orang asing yang telah
bergabung untuk tujuan baik dan membantu membuat orang lain
peka tentang langkah-langkah keselamatan jalan raya.
3. Pengembangan kelompok kecil
Proses dalam pengembanga kelompok kecil dapat memulai tindakan
kolektif. Hal ini juga merupakan sarana bagi praktisi untuk
mendapatkan keterampilan pengabdian masyarakat, keterampilan
kepemimpinan untuk beberapa, keterampilan manajemen,
mengembangkan empati, memperluas jaringan, membentuk
kemitraan dan mewujudkan kohesi sosial.
7
memiliki kekuatan untuk memobilisasi sumber daya. Pengembangan
organisasi masyarakat memerlukan beberapa bentuk kepemimpinan
dan mereka yang melayani masyarakat memiliki peluang lebih baik
untuk mengembangkan kapasitas masyarakat dan dapat menjadi
pemimpin masa depan.
5. Memberikan Pengaruh Implementasi Program
Individu yang diberdayakan pada tujuan pemberdayaan masyarakat
akan mampu mempengaruhi arah dan implementasi program melalui
partisipasi mereka. Mereka berkembang dari tindakan pribadi ke titik
di mana mereka terlibat secara kolektif.
Hal itu dapat menghasilkan kekuatan untuk mempengaruhi tindakan
ekonomi, politik dan sosial. Oleh karena itu, mereka dapat membantu
orang lain untuk memberdayakan diri mereka sendiri dan
mengarahkan mereka menuju pembangunan kapasitas.
8
6. Cerdas
Dalam menjalankan perannya yang begitu berat seorang ibu harus
cerdas dalam menyikapi berbagai masalah yang dihadapi
7. Bijaksana
8. Tawakal
9
BAB III
KASUS DAN SOLUSI
10
d. Memberikan fasilitas olahraga bumil dengan kegiatan senam parental
dan yoga
e. Memantau bumil rutin seminggu 1x dan cek kesehatan (dilakukan
oleh kader dan bidan)
f. Pengoptimalan posyandu Ibu Bayi dengan pengadaan konseling &
penyuluhan bagaimana menjaga janin.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Pemberdayaan masyarakat yaitu suatu proses pembangunan di mana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Jenis isu pemberdayaan
masyarakat ada empat dimensi yang terdapat dalam pemberdayaan
masyarakat, yakni : Pemberdayaan personal yang meliputi pembelajaran
secara individual, pengetahuan, kepercayaan diri dan skill, Aksi positif
mencakup kegiatan yang berhubungan dengan kemiskinan, kesehatan, ras,
gender, ketidakmampuan dan berbagai aspek diskriminasi struktur
kekuasaan yang dominan, Organisasi kemasyarakatan, mencakup jarak,
kualitas dan keefektifan kelompok masyarakat, hubungan satu sama lain
serta dengan lingkungan yang lebih luas lagi, Partisipasi serta
keikutsertaan dalam mensukseskan perubahan dalam masyarakat.
Buku KIA adalah suatu buku yang berisi catatan kesehatan ibu mulai
kehamilan hingga anak berusia 5 tahun yang berisi berbagai informasi
tentang kondisi kesehatan ibu dan anak serta pendidikan cara menjaga
kesehatan ibu dan anak. sedangkan Buku Kesehatan Ibu dan Anak
merupakan salah satu program kesehatan yang diharapkan dapat turut
berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak
balita.
Kasus yang diambil adalah AKI dan AKB di tanggerang pada tahun
2016 terdapat 23 kasus kematian ibu dan 102 kematian bayi. Lalu, pada
tahun 2017 kematian meningkat hingga 35 kasus kematian ibu dan 144
kematian bayi. Tahun 2018, angka kematian ibu meningkat lagi mencapai
44 kasus dan 247 kasus untuk bayi. terhitung persentase kepeningkatan
kematian 10-15%.
Antara lain upaya kegiatan untuk menekan kasus tersebut
diantaranya mendirikan gerai kesehatan dengan pihak terkait, memberikan
12
edukasi dan pelatihan terhadap dukun bayi, mewajibkan iuran tubulin
dengan kesepakatan ibu-ibu hamil dan akan program hamil agar mereka
tidak terbebani dengan biaya persalinan.
4.2. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14