Disusun Oleh :
(P27905119020)
TK 2 PRODI NERS
A. Latar Belakang
Makanan sangat diperlukan bagi tubuh namun membutuhkan pengolahan yang baik
agar berfungsi maksimal bagi tubuh.Makanan tidak selalu harus mahal banyak sekali
makanan pertanian yang mengandung zat – zat yang diperlukan oleh tubuh.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Metode
1.Ceramah
2.Diskusi dan tanya jawab
E. Kegiatan Penyuluhan
3. Penutup 5
1. Menyimpulkan hasil penyuluhan.
2. Evaluasi
F. EVALUASI
a. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
Jelaskan kembali pengertian 4 sehat 5 sempurna
Menyebutkan tujuan pemberian nutrisi pada tubuh
Menyebutkan fungsi zat makanan pada tubuh
Menjelaskan kembali menu makanan 4 sehat 5 sempurna
b. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
Menyiapkan SAP
Menyiapkan materi dan media
Kontrak waktu dengan sasaran
Menyiapkan tempat
Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi proses
Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung
Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
Tanya jawab berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan 80 %
lebih dengan benar
Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
Pendkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu
menjawab kurang dari 50 % dengan benar
MATERI PENYULUHAN
4 SEHAT 5 SEMPURNA
A. Pengertian
Empat Sehat Lima Sempurna adalah kampanye yang dilakukan pemerintah sejak
tahun 1955 untuk membuat masyarakat memahami pola makan yang benar. [1]. Dalam
konsep 4 sehat 5 sempurna, makanan dibagi atas empat sumber nutrisi penting, yaitu
makanan pokok, lauk pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan disempurnakan dengan
susu bila mampu, menjadi lima sempurna[2] Konsep ini menekankan pentingnya
empat golongan makanan berupa sumber kalori untuk tenaga, protein untuk
pembangun, sayur dan buah sumber vitamin dan mineral untuk pemeliharaa
Empat sehat lima sempurna tetap dianggap pedoman gizi yang bagus,
tetapi Yusuf Kalla telah mengajukan revisi atas hal ini, sebab dianggap telah
menimbulkan salah kaprah di masyarakat. Susu sebagai penyempurna dianggap tidak
wajib dikonsumsi. Juga perlu mempertimbangkan faktor manusia masa kini yang
semakin kurang melakukan aktivitas dan sekaligus semakin banyaknya konsumsi
lemak dalam makanan cepat saji atau junkfood sehingga membutuhkan asupan
penyeimbang berupa serat dari sayuran. Selain itu 4 sehat 5 sempurna dianggap tidak
perlu dikonsumsi sekaligus dalam satu waktu makan, tetapi sebaliknya harus
bergantian.[3]
Selain itu, pedoman WHO yang telah dikeluarkan lebih menitik beratkan
piramida makanan, yang menempatkan serealia di dasar piramida yang paling besar,
di atasnya buah-buahan dan sayur-sayuran, semakin ke atas adalah protein nabati
berupa tahu. tempe, kacang-kacangan, lebih sedikit dibutuhkan di bagian puncak
adalah protein hewani, hingga yang paling sedikit dibutuhkan adalah makanan manis
dan gorengan di bagian paling atas. Jadi 60-80 persen kalori datang dari karbohidrat,
30 persen dari protein, dan sisanya dari lemak.[4]
DAFTAR PUSTAKA
HTTP://NERS-BLOG.BLOGSPOT.COM/2011/10/SATUAN-PENYULUHAN-
4-SEHAT-5-SEMPURNA.HTML
HTTPS://ID.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/EMPAT_SEHAT_LIMA_SEMPURNA
HTTP://PANDYEFFENDY.BLOGSPOT.COM/2013/09/NUTRISI.HTML