Anda di halaman 1dari 5

BERITA IDEOLOGI

Hari Kesaktian Pancasila: Pengukuhan Ideologi Negara


SINDOnews
Kamis, 01 Oktober 2020 - 11:38 WIB
views: 1.650

Kepala BPIP, Prof KH Yudian Wahyudi menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila
secara virtual pagi ini (Kamis, 1 Oktober 2020).
JAKARTA - Kepala BPIP, Prof KH Yudian Wahyudi menghadiri peringatan Hari Kesaktian
Pancasila secara virtual pagi ini (Kamis, 1 Oktober 2020). Peringatan Hari Kesaktian
Pancasila dipusatkan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Hadir secara fisik di tempat upacara adalah Presiden, Wakil Presiden, Ketua MPR, Ketua
DPD, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan sebagai host upacara, Panglima TNI, dan Kapolri. Para pejabat negara lainnya
menghadiri upacara Hari Kesaktian Pancasila secara virtual.

Hari Kesaktian Pancasila merupakan satu dari dua peringatan tahunan penting terkait
Pancasila. Bila tanggal 1 Juni diperingati sebagai lahirnya Pancasila, merujuk pada saat
ketika Bung Karno berpidato secara sistematis tentang dasar negara di depan sidang Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan (BPUPK), tanggal 1 Oktober diperingati sebagai
kokohnya Pancasila sebagai ideologi negara yang bisa menangkal rongrongan ideologi lain.
Karena digali dari nilai-nilai luhur lokal, Pancasila kuat tertanam dan diyakini oleh elemen-
elemen bangsa. Kekuatan internal bangsa ini membuat Pancasila mampu menghadapi
tantangan ideologi-ideologi lain seperti komunisme atau liberalisme yang tidak berakar dalam
kehidupan bangsa.

Menurut Yudian Wahyudi, peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini diperlukan untuk
menumbuhkan dan menguatkan nasionalisme, utamanya kecintaan pada ideologi negara
Pancasila. “Pancasila merupakan anugerah terbesar Tuhan YME kepada bangsa Indonesia.
Melalui Pancasila kita bisa mengatasi perbedaan dan menjadi negara besar,” terangnya. Lebih
lanjut, Yudian Wahyudi mendorong generasi muda untuk memahami sejarah dan signifikansi
Pancasila dalam kehidupan berbangsa. “Kesadaran sejarah perlu diwariskan kepada generasi
muda, karena merekalah pemimpin masa depan,” imbuhnya.

Di lingkungan BPIP, peringatan Hari Kesaktian Pancasila juga dihadiri oleh para pejabat
eselon 1 seperti Sekretaris Utama dan para Deputi. Sebagian pimpinan menghadiri upacara
secara kolektif di kantor BPIP, tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga
jarak dan memakai masker atau pelindung wajah (face shield).
BERITA POLITIK

Revisi UU ITE Harus Selaraskan Aspek HAM, Ketertiban Sosial,

dan Keadilan
Rakhmatulloh
Rabu, 17 Februari 2021 - 10:11 WIB

views: 198

Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Langkah pemerintah yang ingin merevisi Undang-Undang
Nomor 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ( UU ITE ) menuai dukungan
sejumlah pihak, termasuk sejumlah partai politik (parpol) pendukung pemerintah. Dukungan
itu antara lain diberikan oleh Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura Gede Pasek Suardika mengatakan, memang sudah
saatnya UU ITE diperbaiki sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin
cepat. "Sudah saatnya UU ITE diperbaiki. Perkembangan teknologi komunikasi informasi
saat ini begitu pesatnya dan paradigma serta interaksi sosial juga mengalami perubahan yang
sangat besar," ujarnya saat dihubungi, Rabu (17/2/2021).

Pasek mengatakan, UU ITE yang baru nantinya harus bisa diselaraskan antara aspek HAM,
ketertiban sosial, keadilan, serta mengantisipasi kemajuan teknologi. Dalam hal ini, Pasek
meminta agar seluruh elite partai politik tanpa terkecuali wakil rakyat di Senayan merespons
secara serius niat baik dari pemerintah tersebut.

Mantan anggota DPR ini percaya revisi UU ITE dapat melindungi hak-hak rakyat dan juga
penyelenggara negara dalam konteks demokrasi di Indonesia. Terlebih, Presiden Jokowi dan
Kapolri telah memilki pandangan yang sama bahwa wacana revisi ini dapat memberikan rasa
keadilan di masyarakat.

"Jangan juga sampai kondisi masyarakat terlalu bebas dan barbar dalam berekspresi sekaligus
juga jangan sampai masyarakat ketakutan karena dikriminalisasi. Perlu ada tolok ukur yang
lebih tegas dan tidak multitafsir dalam penegakan hukumnya nanti," kata mantan politisi
Partai Demokrat itu.
BERITA EKONOMI

Pandemi Jadi Pukulan Keras ke Ekonomi, Sri Mulyani: RI Selalu Belajar dari Krisis
Rina Anggraeni
Rabu, 17 Februari 2021 - 10:31 WIB

views: 166
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, Indonesia selalu belajar dari krisis
dalam menghadapi pandemi Covid-19. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, Indonesia selalu
belajar dari krisis dalam menghadapi pandemi Covid-19 . Lebih lanjut ditekankan,
pemerintah mengambil langkah besar, tapi terukur untuk menghadapi pandemi. Mulai dari
mengatasi penyebaran Covid-19, melindungi daya beli jutaan masyarakat miskin dan rentan,
menjaga keberlangsungan dunia usaha termasuk UMKM.

"Pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan besar bagi perekonomian. Tapi Indonesia
selalu belajar dari setiap krisis dan meneruskan reformasi," kata Sri Mulyani dalam temu
bincang dengan pimpinan Media di Jakarta, Rabu (17/2/2021).

Dia mencontohkan seperti reformasi paska krisis ekonomi Asia pada tahun 1998. Di
antaranya, reformasi tatanan politik yang lebih demokratis dan otonomi daerah . Lalu Tata
Kelola Perbankan (UU BI) dan tata kelola keuangan negara.

"Perbaikan tata Kelola sektor keuangan, termasuk melalui Pembentukan OJK dan Komite
Stabilitas Sistem Keuangan," imbuhnya.

Sambung Mantan Direktur Bank Dunia itu menambahkan, Indonesia optimis (meski tetap
waspada) pandemi dapat dikendalikan dan aktivitas sosial ekonomi terus berangsur pulih.
"APBN 2021 ekspansif dan difokuskan untuk melanjutkan penanganan pandemi dan
memperkuat pemulihan ekonomi melalui realokasi ke belanja produktif dan penguatan
Program PEN," tandasnya.
BERITA SOSIAL BUDAYA

Sepi Wisatawan Akibat Pandemi, Pariwisata Bali Kian Teruruk

MNCTV
Selasa, 06 Oktober 2020 - 12:00 WIB
 
Pulau Bali menjadi salah satu destinasi pariwisata favorit di dunia. Selain wisata alam, hiruk
pikuk kehidupan sosial budayanya menjadi salah satu daya tarik wisatawan domestik dan
mancanegara mengunjungi Pulau Dewata. Semua itu tak lagi terlihat sejak kasus Covid-19
melanda tanah air sejak Maret lalu. Jalan-jalan lengang, toko-toko, cafe dan restoran sepi kini
menjadi pemandangan sehari-hari. Sebagai daerah yang sektor perekonomiannya sangat
bergantung pada pariwisata, Bali menjadi daerah yang paling merasakan dampak pandemi
Covid-19. Meski serangkaian peraturan diterapkan demi menyesuaikan dengan tatanan
kehidupan baru, secara umum kondisi pariwisata Bali dinilai masih sepi dari turis.
BERITA KEAMANAN DAN PERTAHANAN

KSAD dan Kapolri Sepakat Sinergitas TNI-Polri Hukumnya Wajib


Riezky Maulana
Selasa, 02 Februari 2021 - 19:19 WIB

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa,
sepakat memperkuat sinergitas dan soliditas. Selasa (2/2/2021) sore. Foto/okezone/riezky
maulana
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Kepala Staf
Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Selasa (2/2/2021) sore.

Kunjungan tersebut dalam rangka melanjutkan kunjungan kehormatan ke beberapa lembaga


negara usai resmi dilantik sebagai Kapolri baru. Selepas melakukan pertemuan, Sigit dan
Andika sepakat untuk saling menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat
(Kamtibmas). 

Mereka juga sepakat mempererat sinergitas serta soliditas antara TNI-Polri karena itu
hukumnya wajib. "Terima kasih hari ini saya mendapatkan kesempatan dan diterima dengan
sangat luar biasa oleh Bapak KSAD sebagai Kapolri baru. Selain itu, terkait bagaimana
menjaga sinergitas dan soliditas dengan TNI itu terus harus dibangun. Karena itu hukumnya
wajib dan itu yang diperlukan. Menjaga kedaulatan, menjaga stabilitas Kamtibmas itu tugas
pokok dari TNI-Polri," tuturnya di Mabesad, Jakarta Pusat.  Adapun dalam meningkatkan
sinegritas, Listyo berencana memperbanyak kegiatan yang sifatnya kolaboratif. Sigit yakin
jika hal itu terlaksana maka hubungan TNI dengan Polri kian semakin solid. "Jadi soliditas
dan sinergitas tentunya harus kita bangun dengan memperbanyak kegiatan yang bersifat
integrasi. Alhamdulillah, saya yakin dengan kegiatan seperti itu maka pada saat melaksanaan
tugas di lapangan tentunya TNI-TNI-Polri akan semakin solid," tuturnya. 

Lebih jauh dia menyampaikan, jika TNI-Polri solid maka akan banyak dampak positif yang
didapat. Mulai dari masyarakat yang merasa nyaman, hingga ekonomi yang diharapkan adil
dan makmur dapat tercapai. "Kalau TNI-Polri solid maka masyarakat akan merasa aman dan
pada saat merasa aman tentunya pertumbuhan ekonomi, menuju masyarakat adil dan makmur
yang diharapkan kita semua itu dapat terwujud," ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai