7 - Andiny Fitriani Hukman Suriani - Kasus Lipid & Lipoprotein
7 - Andiny Fitriani Hukman Suriani - Kasus Lipid & Lipoprotein
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KAMPUS UNHAS TAMALANREA, JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM 10
Telepon/Fax: (0411) 588556, 586200, ext. 1093, Makassar 90245
1. Interpretasikan hasil pemeriksaan klinis dan laboratorium serta gejala dan keluhan yang
dialami Tiffany!
Jawaban :
Hasil pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium pasien menunjukkan
bahwa pasien mengalami Dislipidemia yang berujung terjadinya Infark Miokard. Hal ini
didukung dengan riwayat pasien yang memiliki hipertensi, sering mengkonsumsi junk
food, makanan manis, dan mengeluhkan nyeri pada bagian dadanya, demam, pucat,
pusing, sakit kepala, serta sering muntah. Dislipidemia adalah bagian dari sindroma
metabolik (obesitas sentral, kelainan metabolisme lemak, intoleransi insulin/diabetes
mellitus, dan hipertensi) yang merupakan salah satu faktor risiko utama timbulnya
aterosklerosis (pembentukan plak dan pengerasan pembuluh darah) yang berujung pada
terjadinya Infark Miokard yang mampu menyebabkan kecacatan hingga kematian
(Rahmawati dan Sartika, 2020). Dislipidemia dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
laboratorium profil lipid yang tinggi. Dislipidemia adalah suatu keadaan patologis di mana
kadar kolesterol total ≥240 mg/dl, LDL ≥130 mg/dL, HDL ≤40 mg/dL dan trigliserida
≥200 mg/dL (Nanis dan Bakhtiar, 2020).
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis pasien, menunjukkan bahwa suhu tubuh dan
tekanan darah pasien di atas batas normal, sedangkan denyut nadi pasien normal.
Kemudian, hasil pemeriksaan laboratorium pasien menunjukkan bahwa CKMB, troponin
T, SGOT, SGPT, glukosa, LDL, trigliserida, dan kolestrol total di atas batas normal,
sedangkan HDL pasien di bawah batas normal. Berdasarkan pustaka, nekrosis miokardium
yang terjadi pada Infark Miokard menyebabkan pelepasan enzim-enzim serta protein yang
terdapat pada otot jantung seperti transaminase, myoglobin, creatin kinase (CK), Troponin
I dan T serta petanda-petanda lainnya. Enzim transaminase yaitu SGOT dan SGPT tidak
spesifik jantung, tetapi meningkat kadarnya pada Infark Miokard (Kurniawan dkk., 2020).
Kemudian, kenaikan kadar CKMB sejalan dengan kenaikan LDL pasien. Infeksi
merupakan imbas dari kenaikan kadar LDL dan merupakan faktor meningkatnya kadar
CKMB. Jika dilihat korelasinya, kadar troponin sebagai gold standar dalam diagnosis
infark miokard juga mengalami peningkatan dari kadar normalnya. Kenaikan awal
troponin disebabkan oleh pelepasan troponin sitoplasma sedangkan kenaikan
berkelanjutan selanjutnya disebabkan oleh pelepasan troponin kompleks dari miofilamen
yang hancur. Kadar biasanya meningkat lebih dari 20 kali di atas batas referensi (Lee,
2017).
Peningkatan troponin I dan troponin T yang berkepanjangan berguna untuk
diagnosis akhir Infark Miokard. Kadar troponin serial harus diperoleh saat muncul dan tiga
sampai enam jam setelah timbulnya gejala. Tingkat troponin T atau I yang melebihi tingkat
keputusan setidaknya satu kali selama 24 jam pertama setelah kejadian iskemik klinis
indeks menunjukkan Infark Miokard (Lee, 2017). Peningkatan nilai troponin I dan
troponin T keduanya berkorelasi dengan prognosis yang buruk dan berhubungan dengan
gangguan hemodinamik, penurunan progresif fungsi sistolik ventrikel kiri, dan penurunan
angka harapan hidup (Ursila dan Stukri, 2020).
= 35,08
Aspiani, R.Y. 2016. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular. Jakarta: EGC.
Hartono, B. dan Fitriani. 2018. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Diabetes Melitus Tipe
2 di RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung Tahun 2016. J. Kedokt Meditek, 24(68): 14-
19.
Kurniawan, L.B., Bahrun, U., & Darmawaty, E.R. 2012. Hubungan Kadar Transaminase
terhadap Mortalitas dan Lama Perawatan Pasien Infark Miokard. Jurnal Kedokteran
Yarsi, 20(1): 29-35.
Lee, M. 2017. Basic Skills in Interpreting Laboratory Data. 6th Edition. Bethesda, MD: AHSP.
Nanis, A.T.A., dan Bakhtiar, R. 2020. Dislipidemia dengan Riwayat Pengobatan Tradisional:
Studi Kasus dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga. J. Ked. Mulawarman, 7(3): 34-
39.
PERKI. 2013. Pedoman Tatalaksana Dislipidemia. Jakarta: Centra Communications.
Sweetman, S.C. 2009. Martindale: The Complete Drug Reference. 36th Edition. UK:
Pharmaceutical Press.
Rahmawati, N.D., dan Sartika, R.A.D. 2020. Analisis Faktor-Faktor Risiko Kejadian
Dislipidemia pada Karyawan Pria Head Office PT.X, Cakung, Jakarta Timur. Nutrire
Diaita, 12(1): 1-9.
Ursila, P., dan Stukri, M. 2020. ‘Peranan Marker Jantung sebagai Penanda Keberhasilan
Terapi Gagal Jantung Akut’. Jurnal Human Care, 5(4): 1113-1122.
LAMPIRAN PUSTAKA
Aspiani, R.Y. 2016. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular. Jakarta: EGC.
Hartono, B. dan Fitriani. 2018. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Diabetes Melitus Tipe
2 di RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung Tahun 2016. J. Kedokt Meditek, 24(68): 14-
19.
Kurniawan, L.B., Bahrun, U., & Darmawaty, E.R. 2012. Hubungan Kadar Transaminase
terhadap Mortalitas dan Lama Perawatan Pasien Infark Miokard. Jurnal Kedokteran
Yarsi, 20(1): 29-35.
Lee, M. 2017. Basic Skills in Interpreting Laboratory Data. 6th Edition. Bethesda, MD: AHSP.
Nanis, A.T.A., dan Bakhtiar, R. 2020. Dislipidemia dengan Riwayat Pengobatan Tradisional:
Studi Kasus dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga. J. Ked. Mulawarman, 7(3): 34-
39.
PERKI. 2013. Pedoman Tatalaksana Dislipidemia. Jakarta: Centra Communications.
Sweetman, S.C. 2009. Martindale: The Complete Drug Reference. 36th Edition. UK:
Pharmaceutical Press.
Rahmawati, N.D., dan Sartika, R.A.D. 2020. Analisis Faktor-Faktor Risiko Kejadian
Dislipidemia pada Karyawan Pria Head Office PT.X, Cakung, Jakarta Timur. Nutrire
Diaita, 12(1): 1-9.
Ursila, P., dan Stukri, M. 2020. ‘Peranan Marker Jantung sebagai Penanda Keberhasilan
Terapi Gagal Jantung Akut’. Jurnal Human Care, 5(4): 1113-1122.