UNIVERSITAS INDONESIA
Tesis
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Kenotariatan
Oleh:
Ranti Yustisia
NPM: 6505111092
Fakultas Hukum
Magister Kenotariatan
Depok,2008
Thesis
Submitted of Fulfill the Requirement of Obtaining
Master of Notary
By
Ranti Yustisia
NPM :6505111092
Faculty of Law
Master of Notary Programme
Depok, 2008
N P M : 6505111092
Barat)
Dewan Penguji
Bakti, S.H.
Penguji ---------------
N P M : 6505111092
Barat)
sejujurnya.
Yang menyatakan
( Ranti Yustisia )
Universitas Indonesia.
ini.
tesis ini.
sekarang.
ii
masuki.
11. Sulis dan Ami, tidak terasa dari SMP sampai sekarang
iii
demi perbaikannya.
Depok, 2008
Penulis
iv
vi
KATA PENGANTAR............................................i
ABSTRAK...................................................v
DAFTAR ISI..............................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................1
B. Pokok Permasalahan.................................14
C. Metode Penelitian..................................15
D. Sistematika Penulisan..............................16
1. Hubungan Kekerabatan..........................17
2. Susunan Masyarakat............................21
B. Harta Kekayaan
1. Pusako........................................30
2. Sako..........................................37
vii
(Sumatera Barat)..............................49
Barat)........................................50
Tinggi........................................60
A. Kesimpulan
Tinggi.........................................74
viii
DAFTAR PUSTAKA
ix
A. Latar Belakang
yang kaya, tidak hanya kaya akan sumber daya alamnya tetapi
juga kaya dalam hal yang berkenaan dengan adat istiadat dan
Rejang.2
keluarganya.3
organisasi masyarakatnya.5
Minangkabau, yaitu6
sukunya.
7.
I Gede AB. Wiranata, Hukum Adat Indonesia Perkembangannya dari
Masa ke Masa, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2005), hal. 262.
8
Tanah Semendo).
10
selanjutnya.
tersebut.
yaitu:10
10.
Dt. Bandaro Gadang, “Adat dan Kebudayaan Minangkabau, Makalah
yang Dibuat Untuk Dapat Dijadikan Pengantar Untuk Mengenal dan Memahami
Adat dan Kebudayaan Minangkabau,” Bukittinggi, 1961, hal. 152.
12
berlarut-larut.
13
B. Pokok Permasalahan.
tinggi?
sengketa tersebut?
14
Sumatera Barat.
tersebut
15
Bab I. Pendahuluan.
sistematika penulisan.
16
1. Hubungan Kekerabatan
17
laki-laki.11
istrinya.
halamannya.
19
2. Susunan Masyarakat
terdiri dari:
a.Paruik
Pengelompokkannya yaitu:14
ibu.
22
pemakaman.15
sebuah paruik.
suku.16
c.Kampuang
Panghulu Kampuang.17
d.Nagari
terhadap mereka.
kanduang.
nagari.
antara lain:
dan pendidikan.
27
sasaran, yaitu:20
macam, yaitu : 21
Panghulu.
B. Harta Kekayaan
29
sekarang.
digadaikan.
34
turun temurun.28
tinggi.29
anak-anaknya.
oleh anak-anaknya.
atau harta tua berupa hak atau kekayaan tanpa wujud yang
a. Gelar Panghulu.
indu.
sebagai berikut:31
laki.
perempuan.
batungkek budi.
39
tahun.
41
gelarnya.34
C. Sistem Pewarisan
seterusnya).
keturunannya.
keturunannya.
adalah:
pewaris.
44
36. Bahar Dt. Nagai Basa, Hukum dan Undang-Undang Adat Alam
Minangkabau, (Payakumbuh: Eleonora, 1986), hal. 47.
45
jenis, yaitu:
46
bertali adat.
dua jenis harta yaitu pusako dan sako maka sifat warisannya
47
memilikinya.37
saudara perempuan maka harta itu akan jatuh pada anak dari
(Sumatera Barat)
Gunung Sago.
Tilatang Kamang.
49
2. Hibah
50
belah pihak.39
pinjaman.40
tegas.
mati kelak.
43. Ibid.
53
cara ini tidak merubah tata cara lama walaupun cara ini
Ulama.44
55
hibah.
48. A.A. Navis, Alam Terkembang jadi Guru, Adat dan Kebudayaan
adat.
kelak.
berikut:51
51. Dt. Maruhun Batuah dan Dt. Bagindo Tanameh, op.cit., hal. 50.
59
kepada anak-anaknya.
ada lagi).
hibah.
55.
Wiemar Angku Bandaro, Hasil Wawancara Penulis dengan Wiemar
Angku Bandaro, Tanggal 10 Maret 2007.
62
berjalan dengan baik, hal ini bisa saja terjadi karena pada
63
Dalam sidang KAN ini tidak ada bukti tertulis hanya ada
kaum atau dengan suku lain dalam suatu nagari atau dengan
65
66
maupun dihibahkan.
Pusako tinggi.
67
yaitu:57
57. Dt. Perpatih Nan Tuo, “Peran Ninik Mamak dalam Melestarikan
Tanah Ulayat dan Sako Serta Penyelesaian Sengketa,” Lembaga Kerapatan
Adat Alam Minangkabau (LKAAM) “Sistem Kekerabatan di Minangkabau” dalam
Pengetahuan Adat Minangkabau. Sumatera Barat, hal. 44.
68
kepada kaumnya.
kaumnya.
jumlahnya.
harus diperbaiki.
70
Kepala Waris dari pihak kaum A dan Mamak kepala Waris dari
71
ini.
kaumnya atau antar suku saja, tetapi juga antar suku atau
kecamatan.
72
sebagainya.
73
A. Kesimpulan
cara:
yang berselisih.
74
Pusako Tinggi
75
B. Saran
76
77
Batuah, Dt. Maruhun dan Dt. Bagindo Tanameh. Hukum Adat dan
Adat Minangkabau Luhak nan Tigo Luhak nan Duo. NV
poesaka Aseli.