LATAR BELAKANG
A. PENDAHULUAN
Suku Matbat adalah salah satu suku asli Papua yang berada di Misool Raja
Ampat Papua Barat, sebelum membahas lebih jauh, perlu kita ketahui apa artinya
suku Matbat. Matbat sendiri berasal dari dua kata yaitu, Mat dan Bat yang artinya
Orang dan Tanah atau yang biasa kita kenal dengan kata orang pribumi. Kehidupan
suku Matbat pada awalnya mendiami pegunungan didaerah Misool Raja Ampat,
Umumnya agama yang dianut suku Matbat adalah agama Kristen, akan tetapi
kehidupan suku Matbat tersebut dengan kedatangan para perantauan dari berbagai
macam daerah serta kedatangan para penyiar agama Islam sejak abad XVI saat
kekuasaan Sultan Tidore. Sehingga tatanan kehidupan suku Matbat lambat laun
atau suku Matbat ke kehidupan yang lebih baik, meski tidak semua dari banyaknya
jumlah suku Matbat yang memeluk agama Islam, namun sudah mempunyai dasar
untuk mengembang tumbuhkan agama Islam pada suku Matbat atau Misool itu
sendiri.
Setelah sebagian dari suku Matbat yang memeluk agama Islam, mereka
memulai kehidupan yang baru dan beradaptasi dengan lingkungan yang baru yaitu
kembali ke pesisir pantai, sehingga julukan mereka pun berbeda, yang tadinya Matbat
1
berubah menjadi mad low, yang artinya orang pantai atau penguasa bagian pesisir
pantai. Sedangkan sebagian dari suku Matbat yang belum memeluk agama islam
Meski sudah ada perbedaan baik lingkungan maupun agama antar suku
Matbat itu sendiri, hubungan persaudaraan mereka tetap terjaga baik yang beragama
islam maupun Kristen. Salah satu kampung tua komunitas muslim di Misool Raja
Ampat saat ini bernama Fafanlap, lambat laun dengan perkembangan penduduk
muslim disana, sehingga penduduk muslim membagun tempat tinggal baru atau
kampung kampung baru yaitu diantanya kampung Yellu, Harapan Jaya dan Usaha
didalam UUD 1945 pasal 31 tentang Hak dan Kewajiban warga Negara. Didalam
UUD 1945 pasal 31 berisi tentang hak dan kewajiban dalam pendidikan dan
melihat dasarnya kalau era reformasi, sebagai dasarnya adalah amandemen undang-
undang 1945 ke IV(empat). Hasil amandemen UUD 1945 (empat). Yaitu tentang
pendidikan.1
namun yang dibahas kali ini adalah masalah dan fenomena pendidikan di Papua,
fenomena yang terjadi di Misool perlu kita melihat kembali sejarah pertama kali
1
http://www.kompasiana.com/tututindargo/pentingnya-pendidikan-untuk-bangsa-inidiakses
pada tgl, 23 mei 2016
2
Menurut pengamatan dari bapak Hanafi salah satu Guru SD di Misool, bahwa
proses pendidikan di Misool sudah ada sejak masa penjajahan Belanda, yaitu
diperkirakan sejak tahun 1945, namun pendidikan sejak itu belum dinamakan Sekolah
Dasar (SD), akan tetapi pendidikan yang dulu kita kenal dengan nama Sekolah
Rakyat (SR) yang bertempat disalah satu kampung tertua di Misool, yang sampai saat
ini bernama kampung Fafanlap. Dari sekolah rakyat ini dengan berjalan waktu
tepatnya tahun 1950, akhirnya menjadi Sekolah Dasar (SD) dan terjadi perkembangan
Saat ini diMisool terdapat sekolah antar jenjang paling dasar hingga
menengah atas, dilengkapi pula dengan sarana dan prasarana yang dibilang sudah
layak walupun belum lengkap jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang ada
dikota-kota besar. Namun yang manjadi dasar fenomena atau masalah yang ada pada
anak-anak Misool saat ini adalah masalah ekonomi, sehingga para lulusan baik SD,
SMP dan SMA lebih memilih bekerja dari pada melanjutkan pendidikan kejenjang
berikutnya.
Menurut pengamatan bapak H.Ibrahim, salah satu tokoh adat sekaligus toko
masyarakat di Misool, bahwa ada beberapa faktor penyebab kurang semangat dan
tidak adanya motivasi terhadap pendidikan anak adalah kurangnya dukungan dari
orang tua dan lemahnya ekonomi. Adapun yang menjadi topik menarik dari pada
permasalahan ini adalah Pengaruh anak terhadap Perusahaan PT. Yellu Mutiara, yaitu
salah satu perusaan yang ada di Misool saat ini. PT. Yellu Mutiara juga mempunyai
2
Hanafi, wawancara, guru di Misool, tanggal 30 April 2016
3
Dilihat dari permasalahan diatas maka penulis mengambil sebuah rumusan
B. RUMUSAN MASALAH:
1. Apa dampaknya PT. Yellu Mutiara terhadap pendidikan anak pada suku Matbat
atau Misool ?
2. Bagaimana solusinya ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Orang Tua terhadap PT. Yellu Mutiara yang Berdampak pada
PT. Yellu Mutiara adalah salah satu perusahaan terbesar diMisool Raja Ampat
saat ini. Sebuah perusahaan yang mengelola kerang siput laut yang menghasilkan
aksesoris termahal yang biasa dikenal dengan nama mutira. PT. Yellu Mutiara sudah
sejak lama berdiri atau sudah ada diMisool, karena dengan perusahaan ini pula
banyak para pendatang dari berbagai daerah atau suku yang merantau ke Misool
bekerja dan menetap disana. Adapun dampak PT. Yellu Mutiara terhadap pendidikan
anak, khususnya anak-anak Misool antara lain yaitu, dampak positif dan negatif.
1. Dampak positif
masyarakat Misool, karena dengan adanya PT. Yellu Mutiara dapat memberikan
lapangan pekerjaan bagi masayarakat, baik pendatang maupun pribumi, orang tua
maupun anak muda. PT. Yellu Mutiara juga membuka lapangan kerja tanpa batas
umur dan tanpa ijazah atau keahlian khusus. Selain itu PT. Yellu Mutiara
memfasilitasi para karyawannya dengan baik, dari tempat tinggal hingga dalam hal
kesehatan. Kedudukan PT. Yellu Mutiara sangatlah penting hingga saat ini, dengan
adanya PT. Yellu Mutiara pula orang tua dapat membiayai anaknya dalam menempuh
pendidikan.
5
2. Dampak negatif
serius, secara tidak sadar megalihkan dan mengubah presepsi orang tua terhadap
pentingnya pendidikan. Kenapa demikian, sadar atau tidak orang tua sudah
terhipnotis dengan penghasilan atau pendapatan setiap bulan yang di berikan PT.
Yellu Mutiara, sehingga banyak dari sebagian orang tua yang lebih memilih anaknya
Menurut pendapat dari bapak H. Ibrahim bahwa, Pandangan orang tua saat ini
mencari pekerjaan juga. Orang tua berfikir kapan lagi mereka bisa menikmati hasil
dari pada kerja keras anaknya sendiri, sehingga banyak sekali anak-anak yang belum
layak dipekerjakan secara tidak langsung dipaksa untuk bekerja dan memilih untuk
sebagian dari orang tua yang memahami pentingnya pendidikan terhadap anaknya,
bukan masalah pekerjaan saja namun sekaligus memikir masa depan anak itu sendiri.
Oleh karena itu orang tua yang paham pentingnya pendidikan seorang anak sehingga
meski apapun kesulitan ekonomi, orang tua berusaha dan berjuang sepenuhnya demi
mengatakan bahwa ada sebagian dari orang tua khususnya di Misool yang berperan
3
Ibrahim, wawancara, tokoh adat Misool, pada tanggal 06 Mei 2016
6
memikirkan masa depan anaknya, jadi apabila dalam satu keluarga misalkan ayah dan
ibu bekarja, kemudian hasil daripada kedua orang tua ini salah satunya membiayai
namun tergantung juga pandangan orang tua terhadap anaknya. Presepsi yang harus
diubah oleh orang tua adalah cara pandang orang tua terhadap pendidikan anaknya.
Fenomena ini kerap terjadi hingga saat ini. Presepsi orang tua saat ini hanaya
mengedepankan egonya, sehingga tidak berpikir jauh tentang masa depan anaknya.
Sehingga apabila setelah seorang anak lulus dari pendidikan dasar (SD) tidak akan
lanjut lagi ke jenjang berikutnya, begitu pula anak-anak ditingkat SMP tidak
melanjutkan ketingkat SMP, SMA pun demikian. Awalnya beralasan bekerja untuk
mencari modal untuk melanjutkan pendidikan, akan tetapi lambat laun alasan itu
berubah menjadi sebuah alasan yang sangat serius, sehingga dengan alasan itu pula
berpengaruh pada psikologis anak, yang tadinya tidak memegang uang sejuta
sekarang memegang uang bahkan lebih dari sejuta. Akhirnya dengan mengenal uang
dan dimanjakan oleh penghasilan yang didapatkan, membuat ia terlena dan alasan
Mutiara mengubah presepsi orang tua terhadap cita-cita anak. Karena PT. Yellu
Mutiara merekrut tenaga kerja atau karyawan dari berbagai kalangan tanpa mengenal
batas umur, latar belakang pendidikan dan keahlian khusus, sehingga anak-anak yang
belum pantas dipekerjakan harus ikut serta dalam pekerjaan itu. Sangatlah
memprihatinkan kalau dilihat dari potensi dan cita-cita anak yang begitu besar,
7
namun semua hanyalah bayangan semata, orang tua merebut dan mengambil hak
sepenuh anak dalam melanjutkan pendidikan dan cita-cita demi masa depannya,
tergantung pada keluarganya, jadi tidak ada yang perlu disalahkan dalam permasahan
mutiara membuat para anak Misool akhirnya memutuskan lebih memilih bekerja dari
pada melanjutkan pendidikan. Tidak ada yang perlu disalahkan apa lagi menyalahkan
pihak perusahaan, seharusnya disyukuri karena PT. Yellu Mutiara mempunyai peran
sangat penting bagi kehidupan masyarakat Misool, karena dengan adanya PT. Yellu
PT. Yellu Mutiara juga membuka lapangan kerja tanpa batas umur dan tanpa
ijazah atau keahlian khusus. Selain itu PT. Yellu Mutiara memfasilitasi para
karyawannya dengan baik. Mulai dari tempat tinggal hingga dalam hal kesehatan.
Kedudukan PT. Yellu Mutiara sangatlah penting hingga saat ini, dengan adanya PT.
Yellu Mutiara pula orang tua dapat membiayai anaknya dalam menempuh
pendidikan.
Anak berkewajiban membantu orang tua atau membantu orang tua adalah
kewajiban anak. Kalimat seperti diatas sangat tidak asing ditelinga kita. Tapi, banyak
orang tua yang salah presepsi atau salah penerapannya dikehidupan sehari-hari,
begitu juga dengan sang anak, yang seperti didoktrin dengan kalimat sakti itu. Maka
terjadilah kesimpang siuran manakala kita melihat orang tua yang mengharuskan atau
8
perlindungan anak dan undang-undang tentang ketengakerjaan sudah ada untuk
Kita sebagai orang tua sering kali mempunyai ego yang berlebihan, terlepas
dari benar tidaknya, anak harus menuruti perintah orang tua. Jika membantah perintah
orang tua si anak jadi takut distempel sebagai anak durhaka. Sehingga tidak punya
alasan sedikitpun dan tidak berdaya maembantah sepatah katapun. Oleh sebab itu,
kita yang punya pemikiran lebih harusnya sadar, dan mempertimbangkan lebih jauh
jika ingin meminta, menyuruh atau memerintah anak bekerja mencari nafkah.
B. SOLUSI PEMECAHANNYA
a. Salah satu usaha untuk mengatasi masalah diatas adalah dengan menyadarkan
orang tua akan pentingnya pendidikan anak demi menjamin masa depannya
dan dapat meneruskan cita-cita orang tuanya. Sebagaimna yang kita ketahui
bahwa tidak ada orang yang memperoleh jabatan lebih tinggi dengan tanpa
b. Bekerja sama dengan pihak perusahaan (PT. Yellu Mutiara) agar tidak
pentingnya pendidikan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suku Matbat adalah salah satu suku asli papua yang berada diMisool Raja
Ampat Papua Barat, Matbat sendiri berasal dari dua kata yaitu, Mat dan Bat yang
artinya Orang dan tanah atau yang biasa kita kenal dengan kata orang pribumi.
Kehidupan suku Matbat pada awalnya mendiami pegunungan didaerah Misool Raja
Pada umumnya Agama yang dianut suku Matbat adalah agama Kristen, akan
pada kehidupan suku Matbat tersebut dengan kedatangan para perantauan dari
berbagai macam daerah serta kedatangan para penyiar agama islam sejak abad XVI
saat kekuasaan Sultan Tidore. Setelah sebagian dari suku Matbat yang memeluk
agama islam, mereka memulai kehidupan yang baru dan beradaptasi dengan
lingkungan yang baru yaitu dengan meniningalkan tempat tinggal pertamanya yaitu
didaerah pegunugan dan kembali ke pesisir pantai, sehingga julukan mereka pun
berbeda, yang tadinya Matbat berubah menjadi mad low, yang artinya orang pantai
Sedangkan sebagian dari suku Matbat yang belum memeluk agama islam
masih tetap mendiami daerah sekitar pengunungan. Meski sudah ada perbedaan baik
lingkungan maupun agama antar suku Matbat itu sendiri, hubungan persaudaraan
mereka tetap terjaga baik yang beragama Islam maupun Kristen. Salah satu kampung
tua komunitas muslim di Misool Raja Ampat saat ini bernama Fafanlap, lambat laun
10
dengan perkembangan penduduk muslim disana, sehingga penduduk muslim
membagun tempat tinggal baru atau kampung kampung baru yaitu diantaranya
Kampung Yellu, Harapan Jaya dan Usaha Jaya pada masa itu.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/tututindargo/pentingnya-pendidikan-untuk-bangsa-ini
diakses pada tgl, 23 mei 2016
12