Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

“IMPLEMENTASI,INTERVENSI,EVALUASI KEPERAWATAN
KOMUNITAS”

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3

1. Alvina Camellia Azizah (1150019011)


2. Aprilia Sohappy (1150019030)
3. Ilham Mulus Woro (1150019037)
4. Apriliya Aidha R. (1150019040)
5. Fadhilah Putri Ayu Agustin (1150019047)
6. Tiara Wahyu Pramesti (1150019062)

5A

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PRODI DIII KEPERAWATAN
2021 - 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah
keperawatan komunitas yang berjudul
“IMPLEMENTASI,INTERVENSI,EVALUASI KEPERAWATAN
KOMUNITAS”.

Makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca


mengenai “IMPLEMENTASI,INTERVENSI,EVALUASI KEPERAWATAN
KOMUNITAS”. Selama penulisan makalah ini, kami banyak menerima bantuan
dan dukungan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna


karena adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh
karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami
terima dengan senang hati. Kami berharap, semoga tugas ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Surabaya,28September 2021
 
Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang..............................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.........................................................................2

1.3. Tujuan ..........................................................................................2

1.4 Manfaat penulisan.........................................................................2


BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Intervensi Keperawatan................................................................3


2.2. Implementasi Keperawatan...........................................................6
2.3. Evaluasi keperawatan...................................................................10
BAB 3 PENUTUP

3.1...............................................................................................................
Rangkuman...........................................................................................12
3.2...............................................................................................................
Saran.....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan


untuk menetapkan,merencanakan dan melaksanakan pelayanan
keperawatan dalam rangka membantu klienuntuk mencapai dan
memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Langkah  –   langkahnya
dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan
penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan
keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit,
2005). Proses keperawatan pada komunitas mencakup individu, keluarga
dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan.

Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Evaluasi


mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat
menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil
atau gagal. Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi
keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi
sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima. Evaluasi berfokus pada
individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi
memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan
keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan
keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan,
dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.

Proses keperawatan komunitas juga memperhatikan adanya


perbedaan budaya di masing-masing daerah, karena hal itu Leininger
(1978) mendefinisikan transkultural di keperawatan sebagai: “ bidang
kemanusiaan dan pengetahuan pada studi formal dan praktik dalam
keperawatan yang difokuskan pada perbedaan studi budaya yang melihat
adanya perbedaan dan kesamaan dalam perawatan, kesehatan, dan pola
penyakit didasari atas nilai-nilai budaya, kepercayaan dan praktik budaya

1
yang berbeda di dunia, dan menggunakan pengetahuan untuk memberikan
pengaruh budaya yang spesifik pada masyarakat ”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana intervensi pada keperawatan komunitas?


2. Bagaimana implementasi pada keperawatan komunitas?
3. Bagaimana evaluasi pada keperawatan komunitas?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada
mata kuliah Keperawatan Komunitas dan Keluarga. Selain itu, untuk menambah
wawasan serta memperkaya pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai cara
membuat intervensi, implementasi dan evaluasi pada keperawatan komunitas.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat praktis yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah penulis
dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya untuk
mahasiswa keperawatan agar memperoleh pemahaman yang baik mengenai cara
membuat intervensi, implementasi dan evaluasi pada keperawatan komunitas.

1.4.2 Manfaat akademik, yaitu penulis dapat memenuhi salah satu tugas pada
mata kuliahKeperawatan Komunitas dan Keluarga.

2
BAB 2

2.1 Intervensi Keperawatan

Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan


keperawatan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan klien. Jadi, perencanaan asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat disusun berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah
ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup
elemen-elemen berikut ini

Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan


diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. Rencana keperawatan yang
disusun harus mencakup :

1. Merupakan tujuan keperawatan yang akan dicapai

2. Rencana tindakan keperawatan yang dilaksanakan

3. Kriteria hasil untuk mencapai tujuan

2.1.1 Merumuskan Tujuan

a. Kriteria rumusan tujuan :

1. Berfokus kepada masyarakat

2. Jelas dan singkat

3. Dapat diukur dan diobservasi

4. Realistik

5. Waktu relative dibatasi ( jangka pendek dan jangka panjang)

6. Melibatkan peran serta masyarakat

3
b. Formulasi rumusan tujuan keperawatan

1. Satuan subyek masyarakat ( S= Subjek )

2. Perilaku masyarakat ( P= Predikat )

3. Satuan predikat ( kondisi yang melengkapi perilaku masyarakat/ K.1= Kondisi )

4. Kriteria untuk menentukan pencapaian tujuan (K.2= Kriteria )

Rumus :

Formulasi :

T = S + P + K.1 + K.2

Selain itu, dalam perumusan tujuan juga dibuat hal-hal berikut ini:

1. Dibuat berdasarkan goal = sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan.

2. Perilaku yang diharapkan berubah.

S : Specific.

M : Measurable atau dapat diukur.

A : Attainable atau dapat dicapai.

R : Relevan/realistis atau sesuai.

T : Time-Bound atau waktu tertentu.

S : Sustainable atau berkelanjutan.

4
2.1.2 Rencana Tindakan Keperawatan

Langkah – langkah dalam perencanaan

a. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan.

b. Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan.

c. Libatkan peran serta masyarakat dalam penyusunan perencanaan (MMD /


lokakarya mini).

d. Pertimbangan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia.

e. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang


sangat dirasakan masayarakat.

f. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai

g. Tindakan harus bersifat realistik

h. Disusun secara berurutan

2.1.3 Kriteria Hasil Untuk Mencapai Tujuan

Kriteria dalam perencanaan :

a. Memakai kata kerja yang tepat

b. Dapat dimodifikasi

c. Bersifat spesifik

 Siapa yang akan melakukan ?


 Apa yang dilakukan ?
 Dimana dilakukan ?
 Kapan dilakukan ?
 Bagaimana melakukan ?

5
 Frekuensi melakukan

2.2 Implementasi Keperawatan

Pengertian Implementasi Keperawatan:

Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan,


dimana perawat melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan (Potter & Perry 1997,
dalam Haryanto, 2007).
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 2011).

Implementasi keperawatan adalah kegiatan mengkoordinasikan aktivitas


pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk mengawasi dan
mencatat respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan
(Nettina, 2002).
Jadi, implemetasi keperawatan adalah kategori serangkaian perilaku perawat
yang berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain
untuk membantu masalah kesehatan pasien yang sesuai dengan perencanaan
dan kriteria hasil yang telah ditentukan dengan cara mengawasi dan mencatat
respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

Prinsip Implementasi Keperawatan:

1. Mempertahankan keamanan klien


Keamanan merupakan focus utama dalam melakukan tindakan. Oleh
karena, tindakan yang membahayakan tidak hanya dianggap sebagai
pelanggaran etika standar keperawatan professional, tetapi juga merupakan
suatu tindakan pelanggaran hukum yang dapat ditutut.
2. Memeberikan asuhan yang efektif

6
Asuhan yang efektif adalah memberiakan asuhan sesuai dengan yang
harus dilakukan semakin baik pengetahuan dan pengalaman seorang
perawat, maka semakin efektif asuhan yang diberikan.
3. Memberikan asuhan seefisien mungkin
Asuhan yang efisien berarti perawat dalam memberikan asuhan dapat
mengunakan waktu sebaik mungkin sehingga dapat menyelesaikan
masalah kilen.

Tipe implementasi keperawatan

Secara garis besar terdapat tiga kategori dari implementasi keperawatan


(Craven dan Hirnle, 2000) antara lain:

1. Cognitive implementations
Meliputi pengajaran atau pendidikan, menghubungkan tingkat
pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi
untuk klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik,
mengawasi tim keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga,
serta menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.
2. Interpersonal implementations.
Meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan,
menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal,
pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak
sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain.
3. Technical implementations.
Meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas rutin
keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir
respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan mandiri,
kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.

Jenis implementasi keperawatan

Sedangkan dalam melakukan implementasi keperawatan, perawat dapat


melakukannya sesuai dengan rencana keperawatan dan jenis implementasi

7
keperawatan. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga jenis implementasi
keperawatan, antara lain:

1. Independent implementations.
Adalah implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk
membantu klien dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan
kebutuhan, misalnya: membantu dalam memenuhi activity daily living
(ADL), memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur,
menciptakan lingkungan yang terapeutik, memberikan dorongan
motivasi, pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual, perawatan alat
invasive yang dipergunakan klien, melakukan dokumentasi, dan lain-
lain.
2. Interdependen/ Collaborative implementations.
Adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim
keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter.
Contohnya dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter
urin, naso gastric tube (NGT), dan lain-lain. Keterkaitan dalam
tindakan kerjasama ini misalnya dalam pemberian obat injeksi, jenis
obat, dosis, dan efek samping merupakan tanggungjawab dokter tetapi
benar obat, ketepatan jadwal pemberian, ketepatan cara pemberian,
ketepatan dosis pemberian, dan ketepatan klien, serta respon klien
setelah pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian
perawat.
3. Dependent implementations.
Adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain,
seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya
dalam hal: pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah
dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan
anjuran dari bagian fisioterapi.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam implementasi :

 Pada tahap persiapan.

8
1) Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan
professional pada diri sendiri.
2) Memahami rencana keperawatan secara baik.
3) Menguasai keterampilan teknis keperawatan.
4) Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan.
5) Mengetahui sumber daya yang diperlukan.
6) Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam
pelayanan keperawatan.
7) Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk mengukur
keberhasilan.
8) Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul.
9) Penampilan perawat harus menyakinkan.
 Pada tahap kerja.
1) Mengkomunikasikan atau menginformasikan kepada klien tentang
keputusan tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat.
2) Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya
terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh perawat.
3) Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar
manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam pelaksanaan
tindakan keperawatan yang diberikan oleh perawat.
4) Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan
adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa
aman, privasi, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang telah
diberikan.
 Pada tahap terminasi.
1) Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan
yang telah diberikan.
2) Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
3) Lakukan pendokumentasian.

9
2.3 Evaluasi Keperawatan

Pengertian Evaluasi Keperawatan;

Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk


mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai.

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.


Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses
dengan pedoman atau rencana proses tesebut. Sedangkan keberhasilan
tindakan dapat dibandingkan dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam prilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau diluruskan sebelumnya.

Tujuan Evaluasi

 Mengakhiri rencana tindakan keperawatan


 Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
 meneruskan rencana tindakan keperawatan

Macam-macam evaluasi :

1. Formatif (proses) : aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas


peayanan asuhan keperawatan
2. Sumatif (hasil) : perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir
asuhan keperawatan

Kriteria Evaluasi :

1. Efektifitas: yang mengidentifikasi apakah pencapaian tujuan yang diinginkan


telah optimal.

10
2. Efisiensi: menyangkut apakah manfaat yang diinginkan benar-benar berguna
atau bernilai dari program publik sebagai fasilitas yang dapat memadai secara
efektif.
3. Responsivitas: yang menyangkut mengkaji apakah hasil kebijakan
memuaskan kebutuhan/keinginan, preferensi, atau nilai kelompok tertentu
terhadap pemanfaatan suatu sumber daya.

Kegiatan yang dilakukan dalam Evaluasi:

1. Membandigkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah


disediakan
2. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan tahap pelaksanaan
3. Hasil evaluasi keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi.

Kegunaan Evaluasi:

1. Untuk menentukan perkembangan perawatan kesehatan masyarakat yang


diberikan
2. Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktifitas asuhan keperawatan
yang diberikan
3. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan Sebagai umpan balik untuk
memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Rangkuman

Intervensi Keperawatan atau Rencana keperawatan adalah


penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk
mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. Dan Perencanaan
asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa keperawatan
yang telah ditetapkan.

Implementasi Keperawatan atau Pelaksanaan merupakan tahap


realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun. Dan Dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat komunitas harus bekerja sama
dengan anggota tim kesehatan lainnya.

Evaluasi Keperawatan merupakan keberhasilan proses dan


keberhasilan tindakan keperawatan. Dan Keberhasilan proses dapat dilihat
dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana
proses tesebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dibandingkan
dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam
prilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat
komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau diluruskan
sebelumnya.

3.2 Saran

Sebagai tenaga kesehatan kita harus benar-benar mengetahui


Pentingnya Intervensi keperawatan, Implementasi keperawatan, dan
tentunya evaluasi keperawatan. Karna, disetiap kita selesai mendiagnosa

12
klien kita juga membutuhkan rencana untuk kedepannya, dan Pelaksanaan
yang harus dilakukan terhadap klien ataupun pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Widagdo Wahyu. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas Kementrian


Kesehatan RepublikIndonesia

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2013/05/implementasi-keperawatan.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai