Anda di halaman 1dari 3

DIAGNOSA KEPERAWATAN : Perilaku kekerasan

TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN:

 Tujuan Umum: klien dapat mengontrol perilakunya dan dapat mengungkapkan


kemarahannya secara asertif
 Tujuan khusus: klien dapat mengidentifikasi penyebab dan tanda-tanda perilaku kekerasan,
klien mampu memilih cara yang konstruktif dalam respons terhadap kemarahan, klien
mampu mendemonstrasikan perilaku yang terkontrol, klien memperoleh dukungan keluarga
dalam mengontrol perilaku dan menggunakan obat dengan benar

SP 1 PASIEN

Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala yang
dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya serta cara mengontrol secara fisik.

ORIENTASI

Perawat : “selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Aprilia so happy, bapak bisa memanggil saya
happy. Saya adalah mahasiswi praktek di rumah sakit ini, jadi jika bapak memerlukan bantuan, saya
akan siap membantu titik nama bapak siapa, senangnya dipanggil apa?”

Pasien : “ pak dino,”

Perawat : “ iya pak Hadi, bagaimana perasaan bapak saat ini? Apakah masih ada perasaan kesal atau
marah?”

Pasien : Diam

Perawat : “baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah bapak titik
berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?”

Pasien : “jangan lama-lama, bosan saya disini, “

Perawat: "baik pak, bapak maunya kita berbincang-bincang di mana? Bagaimana kalau di sini saja?"

Pasien : “iya,”

KERJA

Perawat : “apa yang menyebabkan bapak marah? “

Pasien : "mereka itu tidak pernah menghargai perasaan orang. Saya tahu, saya hanya penjual ikan
dan saya tidak pernah tamat SD, tapi saya juga manusia komat bahkan saya tidak bisa sekolah
karena uang orang tua kami dipakai buat sekolahnya mereka titik harusnya mereka berterima kasih
sama saya sudah mau berkorban untuk mereka, mereka malah menganggap saya beban dalam
keluarga, selalu menatap saya dengan tatapan sinis, seolah-olah saya memang sudah tidak bisa apa-
apa lagi, yang jelas saya merasa tidak dihargai lah, betul-betul kurang ajar mereka, "

Perawat : "mereka itu kakaknya bapak ya?"

Pasien : "dan istrinya, sama saja tidak ada bedanya."

Perawat : "apakah sebelumnya bapak pernah marah? Apakah penyebabnya sama dengan
sekarang?"
Pasien : "iya, tapi biasanya hanya minum miras"

Perawat : “Oh ...jadi bapak marah karena tidak dihargai dalam keluarga. pada saat bapak marah, apa
yang bapak rasakan dan datanya apakah bapak merasakan kesal kemudian dada bapak berdebar-
debar, mata melotot, rahang terkatup rapat dan tangan mengepal? “

Pasien : “ya iya, namanya juga lagi marah,”

Perawat : “ setelah itu apa yang bapak lakukan "

Pasien : “kaca jendela rumah saya pecahkan semua,”

Perawat : "Oh iya, jadi bapak memecahkan seluruh kaca jendela, apakah dengan cara ini mereka
akan lebih menghargai bapak?"

Pasien : “tidak, tapi rasanya puas,”

Perawat : "iya, tentu tidak titik apakah kerugian dari cara yang bapak lakukan?"

Pasien : “mereka ketakutan titik mereka pikir saya pasti akan membunuh mereka semua,”

Perawat : “betul, keluarga jadi takut kepada bapak, kaca kaca pecah, harus mengeluarkan uang
untuk membeli kaca baru lagi titik menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah bapak
belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”

Pasien : "bagaimana?"

Perawat : “ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, pak titik bagaimana kalau kita belajar
satu cara dulu?”

Pasien : “iya,”

Perawat : “begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak berdiri, lalu
tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan atau tiup perlahan-lahan melalui mulut
seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus, tahan, dan tiup melalui
mulut, lakukan 5 kali titik Bagus sekali, bapak sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya?”

Pasien : "agak lebih tenang,"

Perawat : nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa
marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya “

TERMINASI

Perawat : “bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak?”

Pasien : “lumayan lebih tenang,”

Perawat : "iya, jadi penyebab dari kemarahan bapak adalah karena tidak dihargai, dan yang bapak
rasakan adalah kesal kemudian data bapak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat
dan tangan mengepal titik yang bapak lakukan adalah memecahkan kaca jendela dan mereka semua
ketakutan, semua kaca juga pecah.”
Perawat : "coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa yang
bapak lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan nafas dalam nya ya pak?
Sekarang kita buat jadwal latihannya ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan nafas dalam?"

Pasien : "3 kali,"

Perawat : "jam berapa saja pak?"

Pasien : “jam 12 jam 4 dan jam 8 malam,”

Perawat : "baik pak, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan cara yang lain untuk
mencegah atau mengontrol marah. Tempatnya di sini saja ya pak, selamat pagi,"

Anda mungkin juga menyukai