2. Fase Kerja
Perawat: apa yang menyebabkan bapak marah?
Pasien : saya diputusin pacar saya pak
Perawat: apakah sebelumnya bapak pernah marah?
Pasien: sebelum-sebelumnya saya jarang sekali marah pak
Perawat :terus penyebabnya apa?
Pasien: ya itu karena pacar saya mutusin saya
Perawat: samakah dengan yang sekarang?
Paien: iya masi terasa
Perawat: pada saat penyebab marah itu ada,seperti yang bapak sampaikan tadi apakah
bapak merasa kesal,kemudian dada bapak berdebar debar,mata melotot,dan tangan mengepal?
Pasien: iya pak
Perawat: apa yang bapak lakukan selanjutnya?
Pasien: saya marah dan saya sangat emosi dan saya biasanya memukul
Perawat :apakah dengan bapak marah-marah,keadaannya jadi lebih baik?
Pasien: tidak pak,cuman saya merasa puas saja sudah meluapkan emosi saya
Perawat: menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah?
Pasien: untuk saat ini mungkin hanya itu yang bisa saya lakukan
Perawat: maukah bapak belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa menimbulkan
kerugian
Pasien: boleh
Perawat: ada beberapa cara untuk mengendalikan rasa marah,nah hari ini kita belajar
yang sederhana aja,apakah bapak mau?
Pasien: iya pak boleh
Perawat: begini pak,kalau tanda marah itu sudah bapak rasakan bapak berdiri lalu Tarik
nafas dari hidung,tahan sebentar,lalu keluarkan secara perlahan dari mulut seperti mengeluarkan
kemarahan
Perawat: coba bapak lakukan apakah bisa?
Pasien: iya baik pak
Perawat: baik bagus pak,coba bapak ulangi lagi sebanyak 3 kali
Pasien: oke baik
Perawat: nah,sebaiknya latihan bapak ini secara rutin sehingga bila sewaktu-waktu rasa
marah itu muncul bapak sudah bisa melakukannya.
Pasien: iya baik pak
3. Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
Perawat: “Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang perasaan marah
yang bapak rasakan?”
Pasien: sudah mendingan
2) Evaluasi Obyektif
Perawat: Setelah kita berbincang tadi bagaimana perasaan bapak
Pasien: Alhamdulillah sudah sedikit tenang
Perawat: apakah bapak bisa mengulang yang sudah tadi saya jelaskan?
Pasien: iya bisa
a) topik
Perawat: “Baik,bapak kita berbincang-bincang lagi besok tentang akibat dari perasaan
marah yang bapak rasakan?”
Perawat: Apakah bapak bisa?
Pasien : baik pak bisa
b) tempat
Perawat:“Dimana kita bisa berbincang-bincang lagi, bagaimana kalua disini saja?”
Pasien:iya baik pak
c) waktu
Perawat: “Berapa lama kita akan berbincang, bagaimana kalau 15 menit?”
Pasien: baik pak boleh
4) rencana tidak lanjut
Perawat: jangan lupa obatnya diminum dengan dosis dan waktu yang tepat ya!
Pasien: iya baik pak