Anda di halaman 1dari 3

SP 4

Scene 4 : Di ruang Anggrek panti “Mardi Widodo III” Tn. DR sedang duduk menyendiri.
Perawat mendatangi ke ruangan tersebut dan mendekati Tn. DR untuk melakukan tindakan
strategi pelaksanaan untuk pasien dengan diganosa keperawatan resiko perilaku kekerasan. Pada
pertemuan keempat perawat akan melakukan strategi pelaksanaan (SP) 4.

Sp 4 Pasien : Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara social


atau verbal (evaluasi jadwal harian tentang dua cara fisik mengendalikan perilaku
kekerasan, latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal (menolak dengan baik,
meminta dengan baik dan mengungkapkan perasaan dengan baik)) susun jadwal latihan
mengungkapkan rasa marah secara verbal.

ORIENTASI

Perawat : Selamat pagi pak, Masih ingat dengan saya ?

Pasien : pagi mbak, ya mbak I

Perawat : Nah, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita bertemu lagi untuk
melanjutkan terapi. Bagaimana pak, apakah Bapak Ono sudah melakukan latihan tarik nafas
dalam dan pukul kasus bantal ?

Pasien : Sudah mbak, kemaren saya melakukannya.

Perawat : Apa yang dirasakan Pak Ono setelah latihan secara teratur ?

Pasien : Perasaan amarah saya menjadi berkurang mbak dengan melakukan latihan
tersebut.

Perawat : Boleh saya lihat jadwal kegiatan hariannya pak ?

Pasien : Ini mbak

Perawat : waa bagus, bapak sudah ada peningkatan. Sesuai dengan janji saya kemaren,
saya akan mengajari bapak latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah, apakah bapak
setuju ?

Pasien : Iya mbak, setuju

Perawat : Bapak Ono mau berbincang – bincang di sini atau dimana ?

Paien : di sini saja mbak.

Perawat : ooo iya pak, berapa lama bapak mau kita berbincang – bincang ?

Pasien : 20 menit saja mbak


Perawat : Baik pak kita akan berbincang – bincang selama 20 menit ya pak.

KERJA

Perawat : Baik kita mulai ya pak latihannya. Bapak duduknya apakah sudah nyaman ?

Pasien : Iya mbak sudah nyaman

Perawat : Saya akan menjelaskan cara bicara yang baik untuk mencegah marah lalu nanti
bisa dipraktekkan bersama –sama. Kalo kemaren kan sudah belajar menyalurkan amarah melalui
nafas dalam atau pukul kasur bantal, dan sesuai buku hasilnya lebih baik pak, jadi selanjutnya
kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah.

Pasien : La wong orangnya bikin kita marah masak diajak bicara mbak, memangnya
caranya bagaimana ?

Perawat : ada 3 cara berkomunikasi dengan baik, agar tidak memberikan kerugian kalo
bapak marah – marah kan malah merugikan dan membuat malu bapak.

Pasien : Iya mbak bener, lalu caranyabagaimana ?

Perawat : Caranya yang pertama yaitu meminta dengan baik tanpa marah dengan nada
suara yang rendah serta tidak menggunakan kata – kata kasar. Kemarin bapak bilang penyebab
marahnya bapak karena teman bapak berisik, Coba bapak Ono menyuruhnya agar tidak berisik
dengan baik, katakan “Teman, tolong pelankan suaranya”. Coba Bapak Ono praktikan

Pasien : Teman, tolong pelankan suaranya, saya mau istirahat

Perawat : Bagus, Pak. Nah untuk yang kedua yaitu menolak dengan baik, jika ada yang
menuyuruh Bapak, dan bapak tidak ingin melakukannya, katakana “maaf saya tidak bisa
melakukannya karena saya sedang ada kerjaan”. Begitu pak, coba bapak praktikan.

Pasien : Maaf saya tidak bisa melakukannya, saya sedang sibuk

Perawat : baguss pak, sekarang cara yang ketiga yaitu dengan mengungkapkan perasaan
kesal, jadi jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal, bapak Ono dapat mengatakan,
“Saya merasa tersinggung dengan perkataanmu itu, tolong jangan seperti itu”. Coba Bapak Ono
Praktiikan.

Pasien : Teman, Saya merasa tersinggung dengan perkataanmu itu, tolong jangan seperti
itu.

Perawat : Waa bagus, bapak Ono dapat mempraktekan 3 cara dengan baik.

Pasien : iya mbak terimakasih


TERMINASI

Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap – cakap tentang cara
mengendalikan marah menggunakan latihan 3 latihan bicara yang baik ?

Pasien : saya jadi tambah tau mbak, bagaimana saya harus bersikap bila saya marah.

Perawat : Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari

Pasien : Meminta dengan baik, menolak dengan baik, serta mengungkapkan perasaan
kesal.

Perawat : betul Pak, sekarang marik kita masukkan dalam jadwal , berapa kali sehari
bapak Ono mau latihan bicara yang baik ?

Pasien : 2 kali sehari mbak, pagi sama sore.

Perawat : Ya baik pak, saya harap bapak juga mempraktikan bentuk – bentuk komunikasi
yang baik dalam kegiatan di jadwal bapak.

Pasien : iya mbak.

Perawat : Bagaimana kalo 3 jam lagi kita bertemu pak? Apakah bapak setuju ?

Pasien : Iya mbak tidak apa – apa, saya free, memang ada apa mbak ?

Perawat : Nanti saya kan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah bapak, yaitu
dengan cara ibadah, Bapak Ono mau dimana untuk pertemuannya nanti?

Pasien : disini saja mbak, saya udah terlanjur nyaman disini.

Perawat : Baik, sampai nanti ya pak, saya mohon ijin dulu, terimakasih kerjasamanya pak,
selamat pagi dan selamat melanjutkan aktivitasnya kembali.

Anda mungkin juga menyukai