Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Pertama dari Khutbah Jumat Akhir Tahun

َ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَال‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هَّللا ُ فَالَ ُم‬. ‫ت َأ ْع َمالِنَا‬
ِ ‫ُور َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬
ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِعينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُو ُذ ِباهَّلل ِ ِم ْن ُشر‬
‫َأ‬ َ َ َ
‫ارك َعلى نبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلى لِ ِه‬ ْ ِّ
ِ َ‫ص ِّل َو َسل ْم َوب‬ َ ‫ اللهُ َّم‬. ُ‫َريكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْبدهُ َو َرسُوله‬
َّ َ ُ ُ ِ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ ش‬. ُ‫ى لَه‬ َ ‫هَا ِد‬
َ
‫َو صْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬ ‫َأ‬

َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬

‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءلُونَ بِ ِه‬
َّ َ‫ق ِم ْنهَا زَ وْ َجهَا َوب‬
َ َ‫اح َد ٍة َوخَ ل‬ ٍ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
ِ ‫س َو‬
ُ ْ َ َ ‫هَّللا‬
‫َوا َحا َم ِإن َ كانَ َعليك ْم َرقِيبًا‬َّ ْ‫ر‬‫َأْل‬

ِ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا ع‬
‫َظي ًما‬

Jamaah Jum’at hafizhakumullah,


Saat ini kita sudah berada di bulan terakhir tahun 2021. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,
tahun ini seakan hening dengan adanya pandemi virus corona. Mulai awal tahun hingga kini kita di
penghujungnya, masa yang kita hadapi masih masa pandemi.

Pandemi yang berkepanjangan, membawa banyak dampak termasuk di bidang ekonomi. Sehingga
saat ini kita berada pada dua kondisi: pandemi dan resesi.

Tidak sedikit orang yang mengalami kekhawatiran bahkan depresi menghadapi pandemi dan resesi.
Bahkan kita dapatkan dalam berita, ada yang sampai bunuh diri. Na’udzu billah min dzalik.

Berbeda dengan mereka, orang-orang yang beriman, insya Allah akan terhindar dari depresi. Sebab ia
memiliki keimanan dan berada dalam bimbingan Al Qur’an.

Al Qur’an memberikan pedoman terbaik dalam menghadapi segala situasi. Termasuk saat pandemi
dan resesi semacam ini. Di antaranya pedoman itu, ada pada Surat Asy Syura ayat 19-20. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‫ث ال ُّد ْنيَا نُْؤ تِ ِه ِم ْنهَا‬ َ ْ‫ َم ْن َكانَ ي ُِري ُد َحر‬. ‫ق َم ْن يَشَا ُء َوه َُو ْالقَ ِويُّ ْال َع ِزي ُز‬
َ ْ‫ث اَآْل ِخ َر ِة ن َِز ْد لَهُ فِي َحرْ ثِ ِه َو َم ْن َكانَ ي ُِري ُد َحر‬ ٌ ‫هَّللا ُ لَ ِط‬
ُ ‫يف بِ ِعبَا ِد ِه يَرْ ُز‬
‫ب‬
ٍ ِ ‫ي‬ ‫ص‬ َ ‫ن‬ ‫ن‬ْ ‫م‬ ‫ة‬
ِ َِ ِ ‫ر‬ ‫خ‬ ‫َآْل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ه‬َ ‫ل‬
ِ ُ َ َ ‫ا‬‫م‬‫و‬

Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia
kehendaki dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa. Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan
Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami
berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di
akhirat. (QS. Asy Syura: 19-20)

Keyakinan Soal Rezeki


Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Allah mengingatkan kepada kita semua, bahwa Dialah Al Lathif. Syaikh Wahbah Az Zuhaili
menjelaskan, “Allah berlaku lembut dan halus kepada seluruh hamba-Nya, baik yang shalih maupun
yang durhaka. Mengaruniai mereka rezeki dan tidak membinasakan mereka atas berbagai
kemaksiatan yang diperbuat.”

Dengan kemahalembutan-Nya, tak ada satu pun yang luput dari anugerah-Nya. Semua orang Dia
anugerahi rezeki. Semua makhluk Dia beri rezeki. Bahkan yang kafir dan durhaka sekali pun.

Maka jangan pernah khawatir dengan rezeki. Jangan pernah depresi menghadapi resesi. Sebab Allah
menjadim rezeki tiap hamba-Nya. Tidaklah seorang hamba hidup, melainkan rezeki dari Allah akan
terus turun kepadanya. Hingga saat ajalnya tiba, saat itu sempurnalah seluruh rezeki dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam menjelaskan ayat 19 dari Surat Asy Syura ini, Ibnu Katsir menghubungkan dengan firman
Allah dalam Surat Hud ayat 6:

ِ ْ‫َو َما ِم ْن دَابَّ ٍة فِي اَأْلر‬


‫ض ِإاَّل َعلَى هَّللا ِ ِر ْزقُهَا‬

Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya…
(QS. Hud: 6)

Maka sekali lagi, jangan pernah takut tidak bisa makan. Jangan pula karena kekhawatiran itu lalu
mengambil jalan haram. Ingatlah, Allah telah menjamin rezeki hamba-Nya. Yang kita lakukan tinggal
berikhtiar menjemputnya.

‫َوهُ َو ْالقَ ِويُّ ْال َع ِزي ُز‬

..dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa. (QS. Asy Syura: 19)

Dialah Yang Maha Kuat sehingga anugerah-Nya tidak terbatas. Anugerah-Nya bukan karena Dia
lemah hingga ingin mengambil hati yang diberi. Dialah Yang Maha Perkasa. Tidak ada yang bisa
menghalangi kehendak-Nya. Termasuk saat Dia memberikan rezeki kepada hamba-Nya.

Mengejar Akhirat
Setelah kita yakin dan tenang soal rezeki, hendaklah dalam kondisi pandemi dan resesi semacam ini,
kita semakin teguh beribadah kepada-Nya. Mengikhlaskan setiap amal, hanya Allah Subhanahu wa
Ta’ala yang kita tuju dan kita harap ridha-Nya.

‫ب‬ ِ َ‫ث ال ُّد ْنيَا نُْؤ تِ ِه ِم ْنهَا َو َما لَهُ فِي اَآْل ِخ َر ِة ِم ْن ن‬
ٍ ‫صي‬ َ ْ‫ث اَآْل ِخ َر ِة ن َِز ْد لَهُ فِي َحرْ ثِ ِه َو َم ْن َكانَ ي ُِري ُد َحر‬
َ ْ‫َم ْن َكانَ ي ُِري ُد َحر‬

Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan
barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya
(keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat. (QS. Asy Syura: 19-20)

Ayat ini menjadi pemandu kita. Setiap saat, setiap kondisi, terlebih di saat seperti ini, kita harus terus
memperbarui niat. Tajdiidun niyyah. Agar senantiasa ikhlas, senantiasa menginginkan akhirat dalam
amal dan perbuatan kita.

Jika niat kita mencari akhirat, bukan saja akan dibalas, tetapi Allah menggunakan istilah nazid lahu fii
hartsih. Kami tambahkan keuntungan itu baginya. Di dunia kita mendapat keberkahan. Dan pahala di
akhirat akan dilipat gandakan.

Sungguh betapa Allah Maha Pemurah dan Penyayang, kebaikan yang dilakukan seorang hamba tidak
dibalas dengan satu kebaikan melainkan 10 kali lipat. Bahkan 700 kali lipat seperti keutamaan
sedekah. Bahkan ilaa maasya Allah, hingga batas yang dikehendaki Allah.

Namun betapa ruginya jika dalam kondisi seperti ini, di mana banyak kematian tiba-tiba, banyak yang
meninggal setelah positif corona, lalu kita beramal hanya untuk tujuan dunia. Mungkin kita akan
mendapatkan sedikit keuntungan dunia. Wa maa lahu fil aakhirati min nashiib. Tetapi dia tidak akan
mendapat bagian di akhirat.

Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini. “Siapa beramal untuk akhirat, Kami menguatkannya untuk
melakukan apa yang menjadi tujuan niatnya, maka Kami akan mengembangkan keuntungannya dan
membalasnya dengan pahala satu kebaikan berbalas 10-700 kali lipat. Ila masya Allah. Namun siapa
yang tujuan amalnya hanya semata-mata mencari keuntungan duniawi, maka Allah haramkan baginya
keuntungan di negeri akhirat.”
‫‪Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:‬‬

‫َم ْن َس َّم َع َس َّم َع هَّللا ُ بِ ِه ‪َ ،‬و َم ْن يُ َراِئى ي َُراِئى هَّللا ُ بِ ِه‬

‫‪Barangsiapa yang berlaku sum’ah, maka diperlakukan sum’ah oleh Allah (diumumkan aib-aibnya di‬‬
‫‪akhirat). Siapa yang berlaku riya’, maka akan dibalas Allah dengan riya’ (diperlihatkan pahala‬‬
‫)‪amalnya tapi tidak diberi pahala). (HR. Bukhari‬‬

‫َأقُوْ ُل قَوْ ِل هَ َذا َوا ْستَ ْغفِرُوْ هَّللا َ ْال َع ِظي ِْم ِإنَّهُ ه َُو ْال َغفُو ُر ال َّر ِحي ُم‬

‫‪Khutbah Kedua Khutbah Jumat Akhir Tahun‬‬

‫َريكَ لَهُ‪،‬‬ ‫أن ال إلَهَ إال هللاُ َوحْ َدهُ ال ش ِ‬ ‫َرهَ ْال ُم ْش ِر ُكونَ ‪َ .‬أ ْشهَ ُد ْ‬ ‫ِّين ُكلِّ ِه َولَوْ ك ِ‬ ‫ق لِي ْ‬
‫ُظ ِه َرهُ َعلَى الد ِ‬ ‫ين ْال َح ِّ‬ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي َأرْ َس َل َرسُولَهُ بِ ْالهُدَى َو ِد ِ‬
‫ار ْك َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬ ‫ب‬ ‫و‬ ‫م‬‫ِّ‬ ‫ل‬ ‫س‬‫و‬
‫َّ َ َ َ ْ َ َ ِ‬ ‫لِّ‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َّ‬ ‫لل‬‫َ‬ ‫ا‬ ‫أن ُم َح َّمدًا ع ْبدُه و َرسُولُه‪.‬‬
‫وأشه ُد َّ‬

‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمونَ‬


‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬

‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسٌ َما قَ َّد َم ْ‪¥‬‬
‫ت لِ َغ ٍد َواتَّقُوا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ َخبِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُونَ‬

‫‪Di khutbah yang kedua ini marilah kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga Allah‬‬
‫‪mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan serta mengistiqamahkan kita dalam keimanan.‬‬

‫صلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا َ‬


‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ يُ َ‬

‫َلى آ ِل‬‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللَّهُ َّم با َ ِر ْك عَل َى ُم َح َّم ٍد َوع َ‬ ‫صلَّيْتَ عَل َى ِإب َْرا ِه ْي َم َوع َ‬
‫َلى آ ِل ِإب َْرا ِه ْي َم ِإنـ َّ َ‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد كَما َ َ‬
‫َلى ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ عَل َى ُم َح َّم ٍد َوع َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْيدٌ‬
‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم ِإنـ َّ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ُم َح َّم ٍد كَما با َركتَ عَل َى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َوع َ‬
‫َلى ِ‬

‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ُّدعَا ِء‪َ .‬ربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا‬ ‫ت‪ِ ،‬إنَّ َ‬‫ت‪ ،‬اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬‫ت‪َ ،‬و ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫وف َر ِحي ٌم ‪َ .‬ربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا‬‫ك َر ُء ٌ‬ ‫اًّل‬
‫َوِإِل ْخ َوانِنَا الَّ ِذينَ َسبَقُونَا بِاِإْل ي َما ِن َواَل تَجْ َعلْ فِي قُلُوبِنَا ِغ لِلَّ ِذينَ َآ َمنُوا َربَّنَا ِإنَّ َ‬
‫ك َرحْ َمةً ِإنَّكَ َأ ْنتَ ْال َوهَّابُ‬ ‫ِم ْن لَ ُد ْن َ‬

‫ك‬ ‫ب ال َّسالَ َم َواَألمْنَ لِ ِعبا ِد َ‬


‫صفُوْ فَهُ ْم‪َ ،‬وَأجْ ِم ْع َكلِ َمتَهُ ْم َعلَى ال َحقِّ‪َ ،‬وا ْك ِسرْ َشوْ َكةَ الظَّالِ ِمينَ ‪َ ،‬وا ْكتُ ِ‬‫اللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ ‪َ ،‬و َوحِّ ِد اللَّهُ َّم ُ‬
‫ْ‬ ‫َأ‬
‫ارنَا َو ُزرُوْ ِعنَا و ُك ِّل رزَاقِنَا يَا َذا ال َجالَ ِل‬ ‫ار ْك لَنَا في ثِ َم ِ‬
‫ض‪َ ،‬وبَ ِ‬ ‫ت ا رْ ِ‬‫َأل‬ ‫َأ‬
‫ت ال َّس َماء‪َ ¥‬و ْخ ِرجْ لَنَا ِم ْن َخي َْرا ِ‬ ‫َأجْ َم ِعينَ ‪ .‬اللَّهُ َّم َأ ْن ِزلْ َعلَ ْينَا ِم ْن بَ َركَا ِ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َواِإل ْك َر ِام ‪َ .‬ربَّنَا آتِنَا في ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفي اآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬

‫َر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ‬ ‫ِعبَا َد هللاِ ‪ِ:‬إ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواِإل حْ َس ِ‬
‫ان َوِإ ْيتَا ِء ِذي القُرْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شَا ِ‪¥‬ء َو ْال ُم ْنك ِ‬

‫‪Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,‬‬


‫‪Di akhirat nanti Allah mendatangkan tiga orang yang amalnya tampak luar biasa. Seorang‬‬
‫‪yang berperang hingga gugur. Seorang hartawan yang banyak berinfak. Dan seorang ahli‬‬
‫‪ilmu yang banyak berdakwah.‬‬

‫‪Namun, ketiganya diseret ke neraka. Bahkan menjadi orang-orang pertama yang masuk‬‬
‫‪neraka. Sebabnya, mereka beramal tidak ikhlas karena Allah melainkan ingin mendapatkan‬‬
‫‪pujian manusia. Sang pejuang ingin disebut pemberani. Sang hartawan ingin disebut‬‬
‫‪dermawan. Sang dai ingin disebut alim. Wa maa lahu fil aakhirati min nashiib. Tetapi dia‬‬
‫‪tidak akan mendapat bagian di akhirat.‬‬

‫‪Semoga Allah menjaga amal-amal kita dari niat yang tidak ikhlas. Semoga Allah‬‬
‫‪memudahkan kita senantiasa mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya.‬‬

‫صلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا َ‬


‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫َلى آ ِل‬‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللَّهُ َّم با َ ِر ْك عَل َى ُم َح َّم ٍد َوع َ‬ ‫َلى آ ِل ِإب َْرا ِه ْي َم ِإنـ َّ َ‬‫صلَّيْتَ عَل َى ِإب َْرا ِه ْي َم َوع َ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد كَما َ َ‬
‫َلى ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ عَل َى ُم َح َّم ٍد َوع َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم ِإنـ َّ َ‬ ‫َلى‬
‫ع‬
‫َ َ َ ِ‬‫و‬ ‫م‬ ‫ي‬‫ْ‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫ا‬‫ر‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ب‬ ‫ى‬
‫َ ِإ‬ ‫َل‬
‫ع‬ ‫تَ‬ ‫ك‬ ‫ْ‬ ‫ر‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫ا‬‫ب‬ ‫َ‬ ‫ا‬‫َم‬
‫ك‬ ‫د‬
‫ٍ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ُ‬

‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ُّدعَا ِء‪َ .‬ربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا‬ ‫ت‪ِ ،‬إنَّ َ‬‫ت‪ ،‬اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬‫ت‪َ ،‬و ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫وف َر ِحي ٌم ‪َ .‬ربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لنَاَ‬‫ك َر ُء ٌ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َآ‬ ‫اًّل‬
‫َوِإِل ْخ َوانِنَا الَّ ِذينَ َسبَقُونَا بِاِإْل ي َما ِن َواَل تَجْ َعلْ فِي قلوبِنَا ِغ لِل ِذينَ َمنوا َربَّنَا ِإن َ‬
‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ْ‬ ‫َأ‬
‫ك َرحْ َمةً ِإنَّكَ ْنتَ ال َوهَّابُ‬ ‫ِم ْن لَ ُد ْن َ‬

‫ب ال َّسالَ َم َواَألمْنَ لِ ِعبا ِد َ‬


‫ك‬ ‫صفُوْ فَهُ ْم‪َ ،‬وَأجْ ِم ْع َكلِ َمتَهُ ْم َعلَى ال َحقِّ‪َ ،‬وا ْك ِسرْ َشوْ َكةَ الظَّالِ ِمينَ ‪َ ،‬وا ْكتُ ِ‬‫اللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ ‪َ ،‬و َوحِّ ِد اللَّهُ َّم ُ‬
‫ارنَا َو ُزرُوْ ِعنَا و ُك ِّل َأرزَاقِنَا يَا َذا ْال َجال ِلَ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ارك لنَا في ثِ َم ِ‬ ‫ض‪َ ،‬وبَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫رْ‬‫َأل‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫جْ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬
‫ت ال َّس َماء‪َ ¥‬و خ ِر لنَا ِمن خي َْرا ِ‬
‫تا‬ ‫َأجْ َم ِعينَ ‪ .‬اللَّهُ َّم َأ ْن ِزلْ َعلَ ْينَا ِم ْن بَ َركَا ِ‬
‫ار‬ ‫َّ‬
‫اب الن ِ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫َواِإل ك َر ِام ‪َ .‬ربَّنَا آتِنَا في ال ُّدنيَا َح َسنَة َوفي اآل ِخ َر ِة َح َسنَة َوقِنَا َعذ َ‬

‫َر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ‬ ‫ِعبَا َد هللاِ ‪ِ:‬إ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواِإل حْ َس ِ‬
‫ان َوِإ ْيتَا ِء ِذي القُرْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شَا ِ‪¥‬ء َو ْال ُم ْنك ِ‬

Anda mungkin juga menyukai