Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI

SESI ( I ) “ MENGENAL HALUSINASI”

Oleh :

NAMA : SONNY SYAFRIDA

NIM : 211030230186

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
Jl. Suryakencana No. 1 Kota Tangerang Selatan – Banten
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

A. TOPIK
Sesi I : Mengenal Halusinasi.

B. TUJUAN
Tujuan umum : Klien mampu mengenal halusinasi.
Tujuan khusus :
1. Klien dapat mengenal halusinasi.
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi.
3. Klien mengenal terjadinya halusinasi.
4. Klien mengenl perasaannya pada saat terjadinya halusinasi.

C. LANDASAN TEORI
Halusinasi adalah persepsi terhadap sesuatu stimulus eksternal dimana stimulus tersebut
pada kenyataannya tidak ada (Rawlin, 1993).
Halusinasi terdiri dari empat tahapan :
1. Tahap pertama : halusinasi memberi rasa nyaman dan member kesenangan.
2. Tahap kedua : halusinasi bersifat menyalahkan dan pengalaman sensori
menyebabkan rasa antipasti.
3. Tahap ketiga : halusinasi bersifat mengontrol dan tidak dapat ditolak lagi.
4. Tahap keempat : halusinasi bersifat menguasai, secara umum klien diatur dan
dipengaruhi oleh halusinasinya tersebut. Pada tahap ini halusinasi menjadi ancaman
sehingga muncullah perilaku panic, dimana hal ini dapat beresiko mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungannya.
Penyebab dari halusinasi adalah isolasi menarik diri, dimana klien bersikap apatis (acuh
terhadap lingkungan) dan tampak memisahkan diri dari orang lain. Klien lebih
mempunyai waktu untuk dapat memunculkan halusinasinya.
Terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktifitas
sebagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman masa lalu atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. TAK juga merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktifitas di gunakan sebagai terapi, dan kelompok sebagai target asuhan. Hasil
diskusi dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah. Di
dalam kelompok terjadi dinamika interaksi ketergantungan, saling membutuhkan, dan
menjadi tempat berlatih bagi klien yang memiliki prilaku maladaptif menjadi berprilaku
adaptif. Klien dilatih mengekspresikan perasaannya terhadap stimulus yang disediakan.
Kemampuan klien dilatih evaluasi di tingkatkan pada tiap sesi.
Terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi pada sesi I adalah mengenal halusinasi. Di
ruang perawatan Garuda RS Jiwa Serang, merupakan ruangan perawatan yang didesain
untuk klien dengan masalah keperawatan resiko terjadi perilaku kekerasan dimana
penyebabnya adalah isolasi sosial dan halusinasi. Dan dasar data keluar masuk klien
dimana 50% klien masuk dengan diagnosa awal halusinasi. Untuk itu kelompok
memilih kegiatan stimulasi persepsi sebagai kegiatan TAK di ruang perawatan Garuda.
Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan persepsi klien dalam
mengekspresikan perasaan dan pikirannya.

D. KLIEN
1. Karakteristik klien
- Klien yang mengalami halusinasi.
- Klien halusinasi yang sudah terkontrol.
- Klien yang dapat diajak kerja sama.
2. Proses seleksi
- Berdasarkan hasil pengkajian (observasi dan wawancara) mahasiswa.
- Berdasarkan masalah keperawatan yang muncul.
- Sehat fisik, cukup kooperatif dan dapat memahami pesan yang diberikan.
- Mengklarifikasi kepada klien dan bekerjasama dengan perawat ruangan.
- Mengadakan kontrak dengan klien.
3. Jumlah klien 4 orang.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
- Hari/tanggal : Minggu, 23 Januari 2022
- Waktu : 08.00 wib - Selesai (30menit)
- Tempat : Ruang Garuda
2. Setting Tempat dan Tim terapis :
a. Setting Tempat

Keterangan : : Klien

b. Tim Trapis dan Uraian Tugas


Leader : Sonny Syafrida
Uraian tugas :
a. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK.
b. Mengenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya.
c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai.
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok.
e. Mampu memimpin TAK dengan baik.

Co Leader : Siti Nuraeni


Uraian tugas :
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien.
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
c. Mengingatkan leader tentang waktu.
d. Membantu leader mengorganisir klien.

Fasilitator : Tantri Haerunnisa


Uraian Tugas :
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif.
b. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung.
c. Mempertahankan kehadiran peserta.
Obeserver : Sarah Sunaesih dan Sylvia Komalasari
Uraian tugas :
a. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan.
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung.

3. Metode dan media


a. Metode yang digunakan
- Dinamika kelompok.
- Diskusi dan Tanya Jawab
- Bermain peran/simulasi
b. Media
- Tipe recorder/Handphone
- Bola kasti
- Musik
- Whiteboard dan Spidol
- Nametag Peserta

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan halusinasi.
b. Membuat kontrak denga klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
d. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok.

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam dari leader kepada klien.
- Perkenalkan nama dan panggilan leader (pakai papan nama).
- Menanyakan nama klien dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yakni mengenal suara-
suara yang didengar.
- Menjelaskan aturan main :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada leader.
2) Lama kegiatan 30 menit.
3) Setiap klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Tahap Kerja
a. Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara
yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya dan
perasaan klien saat terjadi
b. Leader menjelaskan bahwa kegiatan akan dimulai dengan diawali dengan
dihidupkannya musik pada handphone dan bola kasti akan diedarkan pada
klien
c. Pada saat musik berhenti, anggota kelompok yang memegang bola kasti mendapat
giliran untuk menyampaikan isi halusinasi, kapan terjadinya,situasi yang membuat
terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi
d. Menuliskan pada whiteboard masalah halusinasi yang disampaikansecara
berurutan
e. Beri pandu positif kepada klien yang melalukan dengan baik
f. Ulangi, a, b, c, d dan e sampai semua anggota kelompok menyampaikan masalah
halusinasinya
g. Leader membantu menyimpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi dan perasaan
klien dari suara yang bisa didengar.

4. Terminasi
a. Evaluasi
- Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
- Leader meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya
jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang.
- Menyepakati TAK berikutnya, yaitu TAK sesi 2 : cara mengontrol halusinasi.
- Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
G. EVALUASI
Kriteria Evaluasi
a. 100% klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir
b. 80% peserta yang hadir mampu menyebut isi halusinasi
c. 80% peserta yang hadir mampu menyebut waktu terjadinya halusinasi
d. 80% peserta yang hadir mampu mengenal situasi terjadinya halusinasi
e. 80% peserta yang hadir mampu menyebut perasaan saat halusina

Sesi 1 : TAK
STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI
Kemampuan Mengenal Halusinasi
NO Nama Klien Menyebut isi Menyebut waktu Menyebut Menyebut
halusinasi terjadinya situasi terjadi perasaan saat
halusinasi halusinasi halusinasi.
1.

2.

3.

4.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi : isi, waktu, situasi dan
perasaan. Beri tanda ( √ ). Jika klien mampu dan tanda ( × ) jika klien tidak mampu.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamu’alaikum wr. wb
Selamat Pagi??!!
Mana suaranya yg semangat yuukk…
Selamat Pagiiii ??!!!
Oke kita kenalan dulu yaa…
Perkenalkan nama saya adalah Sonny Syafrida, saya biasa dipanggil Sonny, dan
saya adalah seorang perawat, di kegiatan ini saya sebagai Leader, izin
memperkenalkan teman teman saya, disamping kanan saya ada suster Siti Nuraeni
sebagai co-leader. Disamping kiri ada suster Tantri Haerunnisa sebagai fasilitator,
dan di depan saya ada suster Sarah Sunaesih dan Sylvia Komalasari sebagai
observer.
b. Evaluasi / Validasi data
“Bagaimana perasaan Bapak pagi ini ??”
c. Kontrak
“Baik sesuai janji kita kemarin, maka sekarang kita akan membicarakan tentang
kegiatan mengenal Halusinasi”
“kita akan melakukan kegiatan mengenal Halusinasi selama 30 menit. Bagaimana
bapak setuju ??”
“Setuju yaa?!” ☺

2. Fase Kerja
“Baik saya akan menjelaskan Tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan ini yakni
Bapak/Ibu dapat mengenal suara- suara yang didengar juga agar Bapak/Ibu dapat
mengekspresikan perasaan melalui mengenal Halusinasinya itu dan menjelaskan
makna dari halusinasi yang Bapak/Ibu lakukan”
“Oke kita akan mulai yaa, kita ada sedikit permainan, jadi nanti saya akan hidupkan
music lalu nanti ada bola kasti ini akan di edarkan, Pada saat musik saya berhentikan,
bapak/ibu yang memegang bola kasti menyampaikan halusinasi bapak seperti apa,
lalu kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi seperti apa dan perasaan bapak
saat terjadi halusinasi”
“Oke Mari kita mulai..”
---Musik hidup → Bola di edarkan → Musik mati---
“yapp silahkan bapak JOKO, tell to us bisa di ceritakan bagaimana atau seperti apa
halusinasi bapak??”
---Menuliskan pada whiteboard masalah halusinasi yang disampaikan secara
berurutan---
“Oke beri tepuk tangan kepada bapak JOKO!!”
“Terimakasih bapak JOKO”
“Baik kita ulangi lagi yaa?!”
Dst……………………sampai semua klien dapat giliran…………
“Bagaimana? Apakah Bapak/Ibu merasakan adanya perbedaan setelah melakukan
kegiatan (mengenal Halusinasi) saat ini?”
“Apakah suara-suara berkurang/ hilang?”
“Nah, Jadi kegiatan mengenal Halusinasi ini mengalihkan Bapak dari mendengar
suara – suara yang mengganggu selama ini supaya tidak muncul lagi, seperti itu”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah melakukan kegiatan mengenal halusinasi
ini? Apakah Bapak/Ibu merasa tenang ?”

b. Evaluasi Objektif
“Coba bapak JOKO sebutkan kembali mengenal halusinasi itu bagaiamana?”
“Bagus sekali pak JOKO”
“Beri tepuk tangan untuk bapak JOKO dan kita semua” prok prok prok
“Yeayy…Kegiatan kita ini sudah selesai”

c. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


“Oke jadi nanti bapak/ibu kalua halusinasi nya dtang tulis di buku yaa, seperti
apa situasinya, kapan, dan perasaan bapak/ibu pas dating halusinasinya seperti
apa? Oke?!”
“Terimakasih?!”
“Yang berikutnya kita sepakati untuk Kegiatan TAK sesi 2 : cara mengontrol
halusinasi,, kita sepakati nnti (besok/selanjutnya) kita berkumpul lagi jam 08,15
di tempat ini lagi”
“Setuju?!”
“Baik, terimakasih bapak/ibu atas waktu nya dan kerjasamanya”
“Sampai Jumpa lagi di sesi 2”
“Saya izin pamit”
Wassalamu’alaikum wr. wb
DAFTAR PUSTAKA

Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Purwaningsih & Karlina. (2010). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Anda mungkin juga menyukai