Rumah Sakit Swasta
Rumah Sakit Swasta
Kode : R6310015
Nama :
RSKB Banjarmasin Siaga
Tipe Fasyankes : Rumah Sakit Milik Swasta
Kelas : Rumah Sakit (Tipe B)
Provinsi : KALIMANTAN SELATAN
Kota/Kabupaten Kota Banjarmasin
:
Kecamatan : Banjarmasin Timur
Alamat : Jl. Jenderal Ahmad Yani KM 4,5 No. 73
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Kode Pos : 70235
Telepon : (0511) 3267532, 3261871
Faximile : 0511 3267533
website :
https://rsbedahsiaga.co.id/
Email : rsbjmsiaga@yahoo.co.id
BAB II
RSKB Banjarmasin SIAGA ini pada awalnya didirikan atas prakarsa dari 3 Dokter,
prakarsa muncul ditahun 1996. Para pencetus ini laulu memiliki pemikiran membuat sesuatu
yayasan untuk membangun sesuatu rumah sakit , yakni rumah sakit khusus bedah banjarmasin
Siaga, dari rencana ini para dokter lain berminat dan menanamkan sahamnya sebagai modal
untuk mewujudkan dan mengembangkan rencana.
Pada awalnya, rumah sakit ini dijalankan , rumah sakit di jalankan dengan menyewa
suatu bangunan milik keluarga siagian. Bangunan tersebut terletak di jalan A. Yani Km 3,5
banjarmasin.
Berbagai ruangan yang terdapat dibangunan tersebut dimanfaatkan sesalah baik-baiknya
untuk menjadi sarana pelayanan kesehatan, termasuk salah satunya Apotek. Apotek itu dibangun
untuk mempermudah para pasien dan hal hal lain berkaitan.
KEPALA
APOTEK
T TTK T T
Keterangan :
Kepala Apoteker: Harianoor
Apoteker: M.Noor Ipansyah S.si.,Apt
TTK ( Tenaga Teknis Kefarmasian)
1.Erni Haryani
2. Indra Maulana
3. Sarwani
4. Rizki Novia Sari
2.5 MANAJEMEN PERBEKALAN FARMASI
2.5.1. Perencanaan
Di RSKB Banjarmasin Siaga tidak memiliki formularium sehingga sistem perencanaan
instalasi farmasi RSKB Banjarmasin Siaga menggunakan Metode konsumsi, yaitu berdasarkan
pemakaian perbekalan farmasi tiap hari dan banyaknya jumlah resep atau kebutuhan pasien.
Setelah perencanaan pengadaan instalasi rumah sakit khusus bedah banjarmasin siaga di buat,
Makan akan divalidasi (disetujui) oleh direktur rumah sakit khusus Bedah Banjarmasin Siaga.
2.5.2 Pengadaan
Pengadaan adalah suatu kegiatan untuk menyediakan berbagai sediaan obat /alkes di
apotek sehinnga dapat memenuhi berbagai permintaan pelayanan. Pengadaan yang dilakukan
RSKB Banjarmasin Siaga dengan cara melakukan suatu pemesanan langsung berbagai PBF .
Pemesanan dilakukan pada barang yang telah mencapai batas minimal atau kurang dari itu.
Pengadaan barang hanya untuk stok 1 minggu.
Pemesanan Kepada PBF tersebut dengan menggunakan SP (Surat Pemesanan). Ada 2
SP Umum : SP yang digunakan obat-obatan dan alkes, SP berdiri dari 2 rangkap dan
Narkotika dan Psikotropika . SP hanya mewakili satu macam obat yang obat yang dipesan
obat /alkes yang dipesan tadi dapat datang pada saat shift2 (sore/malam hari). Namun , untuk
keadaan tertentu mendesak , barang pesanan tersebut akan langsung diantar ke apotek.
Barang yang telah dipesan sebelummnya oleh petugas apotek kepada PBF biasanya akan
datang pada saat sore atau malam hari, hal ini dikarenakan pemesanan dilakukan pada setiap
hari. Namun untuk kondisi tertentu atau stok obat dibawah stok minimal.
Ketika barang pemesanan datang, Barang pesanan akan diterima oleh petugas yang
sedang bertugas diapotek.Barang tersebut dicek sesuai dengat surat pemesanan dan sesuai faktur.
Pengecekan yang di lakukan berupa: jenis item, jumlah item, ED item, dsb. Setelah dilakukan
pengecekan maka petugas akan menandatangani faktur dan memberi stempel pada faktur tesebut.
Barang yang diterima tadi dilanjutkan untuk disimpan dalam gudang dan distok pemasukannya
pada masing-masing jumlah stok obat melalui komputer atau divalidasi oleh petugas IT.
2.5.4. Penyimpanan
untuk masing-masing barang dengan tujuan untuk menghindari kerusakan dan menjaga stabilitas
obat. Umumnya penyimpanan obat dilakukan secara FIFO, Berdasarkan jenis sediaan serta
alfabetis. Obat-obatan narkotik dan psikotropik disimpan dalam lemari khusus. Contoh
a. Analsik tab
b. Clobazam 10 mg tab
c. Esilgan 2 mg tab
Contoh narkotik yang ada di Rumah Sakit Siaga:
a. Codein 20 mg tab
b. Codipront Syr
c. Fentanyl Inj
Sedangkan obat yang tidak stabil disuhu ruang disimpan dilemari pendingin
2.5.6. Distribusi
individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang
pelayanan medis.
Sistem distribusi yang dipakai dirumah sakit siaga adalah sistem kombinasi, dimana
untuk pasien rawat inap memakai sistem persedian terbatas diruangan dan untuk pasien rawat
jalan memakai sistem individual prescription pengambilan obat langsung ke instalasi farmasi.
Untuk pasien rawat jalan alurnya adalah pasien di beri resep oleh dokter, kemudian resep
diserahkan keinstalasi farmasi. Petugas akan mengecek stok barang memberi harga ,
Kemudian pasien akan diminta membayar kekasir. Sesudah pembayaran maka obat diserahkan
kepada pasien.
Pengelolaan barang kadaluarsa dan barang rusak dengan cara membuat berita
acara yang ditanda tangani oleh saksi dari pemerintah (Balai POM/Dinkes) dan dilaporkan
kepada Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan dengan tembusan Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi.
penyerahannya disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien. Informasi obat
kepada pasien sekurang-kurangnya meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat,
jangka waktu pengobatan,aktivitas serta makanan dan minimum yang harus dihindari selama
terapi.