Anda di halaman 1dari 5

ACARA V ANALISIS ARAHAN FUNGSI PEMANFAATAN LAHAN

A. Tujuan
1) Mahasiswa dapat melakukan analisis Arahan Fungsi Pemanfaatan Lahan
2) Mahasiswa dapat melakukan layout peta.

B. Alat dan Bahan


1) Laptop/Komputer + Software ArcMAP
2) Peta Hasil Digitasix : Peta Curah Hujan, Peta Jenis Tanah, Peta Kemiringan
Lereng .
3) Akses Data http://bit.ly/SIG2_

C. Dasar Teori
Informasi dapat disimpan dalam tabel di dalam folder atau basisdata, file teks, atau
query dalam basisdata. Biasanya data spasial memiliki data atribut yang menerangkan
mengenai kenampakan geografis yang ada pada data spasial tersebut. Data atribut
membantu menampilkan query spasial dan analisis. Seperti misalnya, pengguna dapat
memeriksa distribusi kenampakan dengan atribut tertentu dengan memilih dari
atributnya. Pengisian atribut merupakan salah satu tahapan pada proses analisi data
terutama untuk data spasial yang baru dibuat. Atribut menegaskan informasi apa yang
ada pada data spasial.

Analisis data spasial pada SIG dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi analisis
spasial dan attribut yang dilakukan, serta kemampuan memberi jawaban jawaban atau
solusi yang diberikan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Hasilnya yang berupa informasi baru disajikan dalam bentuk tabel, diagram, peta, atau
kombinasinya. Fungsi analisis spasial menjelaskan variasi fungsi analitik dan fungsi
pemrosesan data yang dapat melakukan otomasi data spasial (keruangan). Salah satu
fungsi analisis spasial yang paling banyak digunakan adalah analisis overlay dan
dissolve. Overlay poligon dan teknik dissolve meliputi komposit (integrasi) atau ekstraksi
(dis-integrasi) dari multi peta (dua atau lebih) untuk membuat sebuah data set baru.

Kemampuan analisis overlay dan ekstrasi data spasial pada ArcMap merupakan fasilitas
dalam Geoprocessing yang meliputi antara lain:
1. Clip feature based
Perintah ini di gunakan untuk memotong suatu feature dengan feature lain yang
memiliki daerah overlap.
2. Split
Perintah ini digunakan untuk memotong suatu feature kemudian menyimpannya
menjadi beberapa feature
3. Eraser
Perintah ini digunakan untuk menghilangkan / menghapus bagian tertentu dari suatu
feature yang overlap. Perintah ini kebalikan dari Perintah Clip
4. Intersect
Perintah ini digunakan untuk mengoverlaykan 2 feature dimana daerah cakupan
yang di ambil adalah daerah yang overlap.
5. Symmetrical Different
Perintah ini digunakan untuk menghilangkan feature yang overlap serta
menambahkan feature yang tidak overlap.
6. Union
Merupakan proses overlay yang digunakan untuk menggabungkan 2 feature yang
memiliki cakupan daerah yangti dak sama
7. Buffer
Perintah ini digunakan untuk membuat feature dengan jarak tertentu dari suatu
feature yang sudah tersedia

D. Tahapan Kegiatan
1. Overlay
a. Gabungkan Peta Jenis Tanah, Peta Intensitas Hujan dan Peta Kemiringan Lereng
melalui ArcToolbox > analysis tools > overlay > intersect

b. Setelah muncul jendela Intersect, isikan Input feature dengan peta tanah, peta
hujan, dan peta lereng.
c. Isi nama dari output peta hasil overlay, yaitu peta arahan > OK
d. Tambahkan field baru pada peta arahan dengan nama “skor total”, type short
integer.
e. Buka atribut, Klik kanan pada head field skor total > field calculator > jumlahkan
skor lereng, skor tanah, dan skor hujan > setelah selesai klik OK.
f. Menambahkan field baru pada peta arahan dengan nama “arahan”, type teks.
g. Isi field “arahan” menggunakan Select by Attribute sesuai dengan kriteria pada
tabel berikut :
Kriteria Arahan Query

Skor total > 175 Kawasan Lindung "Skor_Total" >175

Skor total 125-175 Kawasan Penyangga "Skor_Total" >= 125 AND


"Skor_Total" <= 175

Skor total <125 & Kawasan Budidaya "Skor_Total" < 125 AND
Kemiringan Lereng > Tanaman Tahunan "LERENG" > '1'
8%

Skor total <125 & Kawasan Budidaya "Skor_Total" < 125 AND
Kemiringan Lereng ≤ 8% Tanaman Semusim dan
Permukiman "LERENG" < '2'

2. Model builder
Model builder digunakan untuk melakukan dissolve peta arahan hasil overlay.

a. Start model builder > tampilkan input yaitu peta arahan serta proses dissolve

b. Hubungkan antara peta arahan sebagai input dengan dissolve sebagai proses

yang akan dilakukan, gunakan Add connection atau klik ikon

c. Double klik pada “dissolve” untuk memilih field yang akan di dissolve. Adapun field
yang digunakan adalah “arahan” > klik apply > klik OK.
d. Double klik pada output feature untuk membuat nama peta hasil dissolve, yaitu
“peta arahan dissolve” > klik OK.

e. Klik run untuk menjalankan proses

E. Hasil
Peta Arahan Fungsi Pemanfaatan Lahan (Hasil Dissolve, di Layout Ukuran A4)

F. Pembahasan
G. Kesimpulan
H. TUGAS
1. Jelaskan fungsi tools dissolve yang terdapat pada software ArcGIS!
2. Jelaskan fungsi model builder pada softwarea ArcGIS!
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai