Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

ASYNCHRONOUS AGENDA IV

DISUSUN OLEH:

SHERLY FATMALISA, S.Pd


NIP. 19910919 202012 2 003

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGAKTAN II KELOMPOK IV
DI LINGKUNGAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2022
TUGAS
ASYNCHRONOuS AGENDA IV

1. Mengidentifikasi minimal 3 isu yang hangat dibicarakan, merupakan kesenjangan (masalah)


dengan merefleksi kondisi di unit kerja Saudara terkait kedudukan dan peran Saudara dalam
tugas jabatan serta uraian dari mana isu-isu tersebut muncul dan lingkup isunya.

JAWABAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa yang sangat sensitif selama masa rentang kehidupan
manusia, pada masa ini remaja banyak mengalami gejolak di dalam dirinya sendiri, karena
pada masa ini remaja harus mampu memenuhi tugas perkembangan, tugas perkembangan
yang harus dipenuhi remaja pada masa ini meliputi aspek fisik, psikologis dan sosial,
perkembangan yang harus dijalani oleh seorang remaja terkadang membuat remaja bingung
dan terombang ambing akan hal apa yang harus dilakukan, hal ini akan menjadikan remaja
melakukan hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri.
Salah satu Visi UPTD SMPN 2 Kec Lareh Sago Halaban yaitu menghasilkan remaja-
remaja yang berkarakter dan berprestasi. Hal ini dilakukan salah satunya dengan
meningkatkan proses pembelajaran dan bimbingan dan konseling sesuai dengan tuntutan
kurikulum dan relevan dengan perkembangan IPTEK, sehingga peserta didik berkembang
sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
B. Identifikasi Isu
Kegiatan Pembelajaran dikatakan berkualitas apabila pemberi layanan yakninya guru
mampu memenuhi kebutuhan peserta didik dan membantu mengoptimalkan tugas
perkembangannya yaitu ASN sebagai pelayan publik harus melaksanakan pelayanan sesuai
dengan tugas dan fungsi ASN yang berkaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN.
Dalam proses pendidikan yang dilakukan di UPTD SMPN 2 Lareh Sago Halaban tidak
terlepas dari masalah-masalah yang dialami oleh siswa yang dapat menghambat pencapaian
tujuan visi tersebut, Berdasarkan kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling selama
bertugas di UPTD SMPN 2 Lareh Sago Halaban kurang lebih 1 tahun 4 bulan maka
ditemukan beberapa masalah atau isu yang layak untuk di angkat diantaranya:
1. Rendahnya pemahaman peserta didik tentang dampak kecanduan internet
Berdasarkan hasil kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di UPTD
SMPN 2 Kec Lareh Sago Halaban ditemukan bahwa terdapat beberapa permasalahan
yang dialami peserta didik yang disebabkan oleh kecanduan internet. Kecanduan
internet tersebut meliputi: kecanduan games, pornografi, media sosial, tik tok dan lain
sebagainya yang berimbas kepada aktivitas pembelajaran. Pemahaman terkait dampak
dari kecanduan internet yang rendah menyebabkan peserta didik sulit mengatasi efek
kecanduan internet tersebut. Isu ini dapat diidentifikasi dari perspektif Smart ASN
yaitu ASN sebagai pelayan publik harus memberikan pelayanan yang mampu
mengarahkan publik khususnya peserta didik agar memiliki kemampuan Digital
Ethics (Etika bermedia digital) yang meliputi kemampuan menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan etika digital dalam kehidupan sehari-hari. Penyelesaian untuk kasus
ini yaitu dilakukan peningkatan pemahaman peserta didik tentang dampak dari
kecanduan internet dengan tujuan agar dapat mereduksi kecanduan internet tersebut.

2. Rendahnya pemahaman peserta didik tentang dampak hubungan muda-mudi


Secara sosial, pada fase remaja akan mulai terjadinya ketertarikan dengan lawan
jenis. Berdasakan gambaran yang ditemukan di sekolah yaitu adanya peserta didik
yang memiliki hubungan muda-mudi yang memberikan pengaruh negative terhadap
kegiatan pembelajaran di sekolah seperti: banyaknya peserta didik yang berpacaran,
menampilkan kebiasan pacarana di sekolah, adanya pola hubungan muda-mudi yang
menimbulkan kekhawatiran baik pihak sekolah, orangtua bahkan masyarakat,
ditemukannya hubungan muda-mudi yang tidak sehat serta hubungan muda-mudi yang
berpengaruh kepada kegiatan pembelajaran di sekolah. Isu ini dapat diidentifikasi dari
perspektif Manajemen ASN dimana ASN sebagai pelayan publik juga
memaksimalkan usaha untuk dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik
terkait dengan dampak hubungan muda-mudi.

3. Rendahnya pengetahuan peserta didik tentang Pahlawan Sumatera Barat


Berdasarakan gambaran yang diperoleh terkait dengan motivasi belajar peserta
didik maka ditemukan bahwa masih rendahnya motivasi belajar peserta didik yang
dapat dikaitkan dengan pengetahuannya terkait dengan Pahlawan yanga da di Sumatera
Barat. Hal ini dilakukan agar peserta didik mengetahui dan dapat mengambil
pembelajaran dari biografi pahlawan tersebut. Isu ini dapat diidentifikasi dari
perspektif Manajemen ASN dimana ASN sebagai pelayan publik juga
memaksimalkan usaha untuk dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang
pahlawan yang ada di Sumatera Barat.

Berdasarkan isu yang telah dijabarkan diatas, maka dilakukan perumusan isu
prioritas dengan menggunakan tabel USG. Dari ketiga isu tersebut, akan dilakukan
analisa penetapan prioritas isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan
Growth). Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera
dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Penetapan Isu dengan Teknik USG

No Masalah Penilaian Kriteria Total Prioritas


U S G Nilai
1 Rendahnya pemahaman 5 4 5 14 I
peserta didik tentang dampak
kecanduan internet
2. Rendahnya pemahaman peserta 5 4 4 13 II
didik tentang dampak hubungan
muda-mudi

3. Rendahnya pengetahuan peserta 4 4 4 12 III


didik tentang Pahlawan
Sumatera Barat

Keterangan:
U: Urgency Skor 5 : Sangat USG
S : Seriuousness Skor 4 : USG
G: Growth Skor 3 : Cukup USG
Skor 2 : Kurang USG
Skor 1 : Tidak USG

2. Mengkonsultasikan Identifikasi Isu kepada mentor


Setelah dilakukan identifikasi isu maka yang dilakukan yaitu melakukan konsultasi
dengan mentor. Disini yang menjadi mentor adalah kepala UPTD SMPN 2 Kec Lareh Sago
Halaban yaitu Bapak Kasmi, S.Pd.
Tahapan kegiatan pertama adalah Sabtu/ 23 April 2022 menghubungi mentor untuk
membahas isu yang akan diangkat untuk aktualisasi. Pada saat menghubungi mentor, penulis
menggunakan telphon dengan menggunakan bahasa yang sopan dan diawali dengan salam
(Berorientasi Pelayanan). Kemudian penulis menyampaikan maksud dan tujuan secara
jelas dan tidak berbelit-belit yaitu untuk menanyakan kesediaan mentor untuk konsultasi isu
yang akan diangkat untuk aktualisasi.

Keterangan : Sopan dalam menghubungi mentor (penerapan nilai Berorientasi Pelayanan)

Tahapan kegiatan kedua adalah menemui mentor untuk mendiksusikan isu yang ditemukan di
sekolah yang nantinya akan diangkat untuk aktualisasi. Pada waktu menemui mentor penulis
datang tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan.

Keterangan : Photo saat kegiatan Konsultasi dan Blangko Konsultasi


3. Link Learning Journal Agenda 4 : Youtube

https://www.youtube.com/watch?v=IiwjdCgt4NA&feature=youtu.be

Sekian,
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai