Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 ANSIETAS

MENGONTROL ANSIETAS DENGAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM

Nama : Lara Okta Ningsih, S.Kep


NIM : 1711436462
Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
 Klien mengatakan terkadang merasa takut dan khawatir jika mengingat masalah
yang dihadapinya saat ini, klien merasa khawatir karena diusianya yang sudah
semakin tua akan tetapi masih belum dikaruniai anak.
 Klien mengatakan merasa takut dan khawatir jika seumur hidupnya tuhan tidak
memberikannya kesempatan untuk memiliki anak.
 Klien mengatakan saat perasaan takut dan khawatirnya datang klien sering
merasa gelisah, sedih, menangis sendirian dan susah untuk tidur.
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan khusus
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengenal ansietas
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik napas dalam
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik napas dalam untuk
mengatasi ansietas
4. Tindakan keperawatan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
b. Bantu pasien mengenal ansietas
c. Ajarkan pasien teknik napas dalam untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri
d. Motivasi pasien melakukan teknik napas dalam setiap kali ansietas muncul

B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Orientasi:
a. Salam Teraupetik
“Assalamualikum bu, selamat pagi”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?“
“Nyenyak tidurnya tadi malam?”
c. Kontrak
(1) Topik
“Baiklah ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini saya dating untuk
mendiskusikan tentang latihan tehnik relaksasi napas dalam.”
(2) Waktu
”Berapa lama kita akan berlatih ibu?
“Bagaimana jika 30 menit?”
(3) Tempat
“Kita bicaranya di mana?Bagaimana kalau di sini saja, Bu?”
(4) Tujuan
“Tujuan dari latihan hari ini adalah agar ibu dapat meningkatkan kontrol
kecemasan pada diri ibu dan ibu dapat mempraktekkannnya dalam
kehidupan sehari-hari.”

2. Kerja :
“Nah bu, kemaren kan ibu bercerita bahwa ibu terkadang mengalami rasa
takut dan khawatir karena kondisi ibu saat ini yang masih belum dikaruniai anak
oleh Allah, apa yang ibu lakukan saat ibu merasakan perasaan tersebut?lalu
bagaiman perasaan ibu setelah melakukan hal tersebut? Apakah rasa takut dan
khawatirnya berkurang? Nah bu, selain cara yang seudah ibu lakukan tersebut, untuk
mengurangi kecemasan, kita bisa menggunakan teknik relaksasi napas dalam untuk
menenangkan fikiran. Baik bu, kita coba ya bu. caranya atur posisi senyaman
mungkin, letakkan tangan kanan di dada dan tangan kiri di perut, lalu tarik napas
melalui hidung, tahan sebentar dan hembuskan perlahan-lahan melalui mulut. Nah,
sekarang coba ibu lakukan?! Bagus sekali ya bu, ibu sudah bisa melakukannya,
Bagaimana perasaannya bu setelah melakukan teknik relaksasi napas dalam”

3. Terminasi:
a. Evaluasi
(1) Subjektif
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang cara mengatasi
cemas dengan teknik relaksasi napas dalam tadi? Coba ibu ulangi lagi cara
yang sudah kita pelajari tadi”
(2) Objektif
“Iya benar, ibu sudah dapat melakukannya dengan baiknya bu. Bagus
sekali.”
b. Tindak lanjut
“Kapan ibu akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap ibu merasa
cemas, ibu bisa langsung mempraktikkan cara ini.”
c. Kontrak yang akan datang
(1) Topik
“Nah, bu, masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi
kecemasan ibu yaitu dengan teknik distraksi”
(2) Waktu
“Bagaimana kalau besok kita latihan teknik distraksi?”
“Ibu bisanya jam berapa?”
(3) Tempat
“Di mana kita akan berbicara? Di sini saja? Baiklah bu karena sudah 30
menit sesuai janji kita tadi, saya permisi dahulu. Assalamualaikum,
selamat pagi bu.”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 ANSIETAS


MENGONTROL ANSIETAS DENGAN TEKNIK DISTRAKSI

Nama :Lara Okta Ningsih, S.Kep


NIM : 1711436462
Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
 Klien mengatakan masih merasa takut dan khawatir jika mengingat masalah
yang dihadapinya saat ini, klien masih merasa khawatir karena diusianya yang
sudah semakin tua akan tetapi masih belum dikaruniai anak.
 Klien mengatakan masih merasa takut dan khawatir jika seumur hidupnya tuhan
tidak memberikannya kesempatan untuk memiliki anak.
 Klien mengatakan saat perasaan takut dan khawatirnya datang klien sudah
mempraktekkan teknik relaksasai napa dalam yang telah diajarkan ners muda
 Klien mengatakan saat melakukan teknik relaksasi napas dalam rasa takut dan
khawatirnya sedikit berkurang
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Khusus
 Klien mampu membina hubungan saling percaya
 Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik distraksi
 Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk
mengatasi ansietas
4. Tindakan Keperawatan
 Ajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan
mengurangi ansietas :
(1) Melakukan hal yang disukai
(2) Menonton TV
(3) Menanam bunga
(4) Membaca koran, buku atau majalah
 Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Orientasi:
a. Salam Teraupetik
“Assalamualikum bu, selamat pagi”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?“
“Nyenyak tidurnya tadi malam?”
c. Kontrak
(1) Topik
“Baiklah ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali
untuk mendiskusikan tentang latihan distraksi dengan tehnik
pengalihan.”
(2) Waktu
”Berapa lama kita akan berlatih ibu?
“Bagaimana jika 30 menit?”
(3) Tempat
“Kita bicaranya di mana?Bagaimana kalau di sini saja, Bu?”
(4) Tujuan
“Tujuan dari latihan hari ini adalah agar ibu dapat meningkatkan kontrol
kecemasan pada diri ibu dan ibu dapat mempraktekkannnya dalam
kehidupan sehari-hari.”
2. Kerja:
“Sebelumnya kita sudah belajar tentang cara mengatasi cemas dengan teknik tarik
napas dalam. Ibu masih ingat bagaimana caranya?”
“Kalau ibu masih ingat coba tunjukkan bagaimana caranya!”
“Iya bu. Benar sekali. Ibu sudah dapat melakukan teknik tarik napas dalam dengan
benar.”
“Ibu, kemarin waktu kita diskusi ibu mengatakan bahwa saat cemas ibu merasa
gelisah dan sulit tidur. Nah, latihan distraksi ini bermanfaat untuk mengalihkan rasa
cemas ibu sehingga membuat pikiran dan fisik ibu relaks atau santai. Dalam teknik
ini ibu harus melakukan hal-hal yang dapat membuat ibu relaks misalnya dengan
menonton acara televisi kesukaan ibu, membaca buku atau majalah yang ibu suka,
atau ibu bisa menanam bunga dipekarangan rumah ibu. Nah, sekarang ibu sudah tau
kan hal-hal apa saja yang dapat ibu lakukan untuk mengurangi rasa cemas ibu. Nanti
apabila ibu merasa cemas lagi, ibu bisa melakukan salah satu teknik distraksi atau
pengalihan yang saya beri tahu tadi.”

3. Terminasi:
a. Evaluasi
(1) Subjektif
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang cara mengatasi
cemas dengan teknik distraksi? Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita
pelajari tadi”
(2) Objektif
“Iya benar, ibu sudah dapat melakukannya dengan baiknya bu. Bagus
sekali.”
b. Tindak lanjut
“Kapan ibu akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap ibu merasa
cemas, ibu bisa langsung mempraktikkan cara ini.”
c. Kontrak yang akan datang
(1) Topik
“Nah, bu, masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi
kecemasan ibu yaitu dengan teknik hipnotis diri sendiri atau hipnotis
dengan 5 jari.”
(2) Waktu
“Bagaimana kalau besok kita latihan cara hipnotis 5 jari?”
“Ibu bisanya jam berapa?”
(3) Tempat
“Di mana kita akan berbicara? Di sini saja?Baiklah bu karena sudah 30
menit sesuai janji kita tadi, saya permisi dahulu. Assalamualaikum,
selamat pagi bu.”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 ANSIETAS


MENGONTROL ANSIETAS DENGAN TEKNIK HIPNOTIS 5 JARI

Nama : Lara Okta Ningsih, S.Kep


NIM : 1711436462
Tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
 Klien mengatakan masih merasa takut dan khawatir jika mengingat masalah
yang dihadapinya saat ini, klien masih merasa khawatir karena diusianya yang
sudah semakin tua akan tetapi masih belum dikaruniai anak.
 Klien mengatakan masih merasa takut dan khawatir jika seumur hidupnya tuhan
tidak memberikannya kesempatan untuk memiliki anak.
 Klien mengatakan saat perasaan takut dan khawatirnya datang klien sudah
mempraktekkan teknik relaksasai napas dalam dan teknik distraksi yang telah
diajarkan ners muda
 Klien mengatakan saat melakukan teknik relaksasi napas dalam dan teknik
distraksi rasa takut dan khawatirnya sedikit berkurang dan merasa sedikit lebih
rileks
2. Diagnosa Keperawatan
Ansieta
3. Tujuan Khusus
 Klien mampu membina hubungan saling percaya
 Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik hipnotis lima jari untuk
mengatasi ansietas
 Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik hipnotis lima jari
4. TindakanKeperawatan:
 Ajarkan pasien teknik hipnotis lima jari untuk meningkatkan control diri dan
mengurangi ansietas
 Motivasi pasien untuk melakukan teknik hipnotis lima jari setiap kali ansietas
muncul

B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Orientasi:
a. Salam Teraupetik
“Selamat pagi Bu !”
b. Evaluasi/validasi
“Ibu, bagaimana kabar Ibu hari ini?“
c. Kontrak
(1) Topik
“Nah, ibu sesuai janji kita kemaren lalu, hari ini kita akan kembali
mendiskusikan tentang cara mengatasi ansietas dengan cara yang lain
yaitu dengan teknik hipnotis lima jari.”
(2) Waktu
”Berapa lama kita akan berlatih, bu?
“Bagaimana jika 30 menit?”
(3) Tempat
“Kita bicaranya di mana, bu?”
(4) Tujuan
“Tujuan dari latihannya adalah agar ibu dapat mengurangi kecemasan
pada diri ibu dan ibu dapat mempraktekkannnya dalam kehidupan
sehari-hari.”

2. Kerja:
“Sebelumnya kita sudah belajar tentang cara mengatasi cemas dengan teknik
distraksi. Ibu masih ingat bagaimana caranya?”
“Iya. Benar sekali, bu. Apakah sudah ibu lakukan saat ibu merasa cemas?”
“kemaren ibu mengatakan kalau ibu masih khawatir dengan penyakit ibu. Apakah
ibu masih mengalami gelisah, dan sulit tidur hari ini?”
“Oh, masihya bu. Baiklah kalau ibu masih merasa gelisah hari ini kita akan
mempelajari teknik hipnotis 5 jari. Saya akan memperagakannya dan ibu dapat
mengkuti saya ya bu. Caranya, ibu pejamkan mata ibu, tarik nafas lalu buang
perlahan. Lakukan selama 3 kali. Tautkan ibu jari ibu kepada jari telunjuk,
bayangkan ketika tubuh ibu begitu sehat. Lalu, tautkan ibu jari ibu pada jari tengah,
bayangkan ketika ibu mendapatkan hadiah atau barang yang sangat ibu sukai.
Kemudian, ibu tautkan ibu jari kepada jari manis, bayangkan ketika ibu berada di
tempat yang paling nyaman, tempat yang membuat ibu merasa sangat bahagia.
Terakhir, tautkan ibu jari ibu kepada jari kelingking, bayangkan ketika ibu mendapat
suatu penghargaan atau pujian.Tarik nafas, buang perlahan, lakukan selama 3 kali
lalu buka mata kembali.”

3. Terminasi:
a. Evaluasi
(1) Subjektif
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih cara mengotrol cemas
dengan teknik hipnotis lima jari? Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah
kita pelajari tadi”
(2) Objektif
“Iya benar sekali, ibu sudah dapat melakukannya dengan baik ya bu.
Bagus sekali.”
b. Tindak lanjut
“Ibu dapat mempraktekkan teknik hipnotis lima jari ini ketika ibu merasa
cemas.”
c. Kontrak yang akan datang
(1) Topik
“Nah, bu, kita sudah mempelajari 3 cara mengatasi kecemasan.
Bagaimana kalau besok kita akan membahas cara mengurangi kecemasan
dengan melakukan kegiatan spiritual?”
(2) Waktu
“Ibu bisanya jam berapa? Jam 09.00 saja bu ?”
(3) Tempat
“Di mana kita akan berlatih, bu?”
“Baiklah bu karena sudah 30 menit sesuai janji kita tadi, saya permisi
dahulu.Assalamu’alaikum.”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 4 ANSIETAS


MENGONTROL ANSIETAS DENGAN CERA MELAKUKAN KEGIATAN
SPIRITUAL
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
 Klien mengatakan masih merasa takut dan khawatir jika mengingat masalah
yang dihadapinya saat ini, klien masih merasa khawatir karena diusianya yang
sudah semakin tua akan tetapi masih belum dikaruniai anak.
 Klien mengatakan masih merasa takut dan khawatir jika seumur hidupnya tuhan
tidak memberikannya kesempatan untuk memiliki anak.
 Klien mengatakan saat perasaan takut dan khawatirnya datang klien sudah
mempraktekkan teknik relaksasai napas dalam dan teknik distraksi dan teknik
hipnotis 5 jari yang telah diajarkan ners muda
 Klien mengatakan saat melakukan teknik relaksasi napas dalam, teknik distraksi
dan teknik hipnotis 5 jari rasa takut dan khawatirnya sedikit berkurang dan
merasa sedikit lebih rileks
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Khusus
 Klien mampu membina hubungan saling percaya
 Pasien mampu menjelaskan kembali kegiatan spiritual yang dapat dilakukan
untuk mengurangi kecemasan
 Pasien mampu mengatasi ansietas melalui kegiatan spiritual
4. TindakanKeperawatan:
 Ajarkan pasien kegiatan spiritual untuk meningkatkan control diri dan
mengurangi ansietas
 Motivasi pasien untuk melakukan kegiatan-kegiatan spiritual setiap kali ansietas
muncul
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Orientasi:
a. Salam Teraupetik
“Selamat pagi Bu !”
b. Evaluasi/validasi
“Ibu, bagaimana kabar Ibu hari ini, tidurnya tadi malam nyenyak?“
c. Kontrak
(1) Topik
“Nah, ibu sesuai janji kita kemaren lalu, hari ini kita akan kembali
mendiskusikan tentang cara mengatasi ansietas dengan cara melakukan
kegiatan-kegiatan spiritual”
(2) Waktu
”Berapa lama kita akan berlatih, bu?
“Bagaimana jika 30 menit?”
(3) Tempat
“Kita bicaranya di mana, bu?”
(4) Tujuan
“Tujuan dari latihannya adalah agar ibu dapat mengurangi kecemasan
pada diri ibu dan ibu dapat mempraktekkannnya dalam kehidupan
sehari-hari.”

2. Kerja :
“Nah, baik bu, sebelum kita mencoba cara lain untuk mengurangi
kecemasan, sekarang kita ulangi terlebih dahulu cara kemarin ya bu. Ibu masih
ingat cara hipnotis 5 jari yang kemaren kita pelajari? Bagaimana jika ibu
mempraktikkan langsung bu? Bagus sekali ya bu, ibu sudah bisa melakukannya
dengan benar dan sebaiknya cara ini selalu ibu praktikkan ya bu. Nah, cara lain
yang bisa ibu gunakan adalah cara mendekatkan diri kepada tuhan YME. Ibu ada
mengikuti wirid di masjid atau bagaimana bu? Nah, saat fikiran ibu tidak tenang,
cemas, takut dan khawatir, ibu bisa berusaha berzikir, berwudhu lalu membaca ayat
suci al quran atau bisa ibu lakukan dengan sholat sunah sembari berdoa agar diberi
ketenangan. Allah tempat mengadu seluruh masalah umat manusia. Insya allah cara
ini bisa menenangkan fikiran ibu.”

3. Terminasi:
a. Evaluasi
(1) Subjektif
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih cara mengotrol cemas
dengan cara melakukan kegiatan spiritual? Coba ibu ulangi lagi cara yang
sudah kita pelajari tadi”
(2) Objektif
“Iya benar sekali, ibu sudah dapat melakukannya dengan baik ya bu.
Bagus sekali.”
b. Tindak lanjut
“Ibu dapat mempraktekkan cara ini ketika ibu merasa cemas.”
c. Kontrak yang akan datang
(1) Topik
“Nah, bu, kita sudah mempelajari 4 cara mengatasi kecemasan.
Bagaimana kalau besok kita akan meriview dan mengulangi kembalai
semua cara yang sudah kita latih kemaren?”
(2) Waktu
“Ibu bisanya jam berapa? Jam 09.00 saja bu ?”
(3) Tempat
“Di mana kita akan berlatih, bu?”
“Baiklah bu karena sudah 30 menit sesuai janji kita tadi, saya permisi
dahulu.Assalamu’alaikum.”

Anda mungkin juga menyukai