2.TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
adanya going concern maka suatu badan usaha dianggap akan mampu
besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturasi tentang,
perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar dan kegiatan serupa yang
9
10
kurun waktu yang pantas, tidak lebih dari satu tahun setelah tanggal
terjadi, kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha,
tidak memadai.
kerja.
beroperasi.
perusahaannya.
yang termasuk dalam opini going concern (GC) yaitu pendapat wajar
rencana manajemen.
umum, maka auditor akan memberikan opini tidak wajar (Pratiwi, 2013).
hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahunsejak
manajemen meliputi :
penjualan aktiva
dari entitas.
entitas.
tambahan modal
2. Profitabilitas
rkan pada periode yang bersangkutan.” Jadi laba merupakan hasil akhir
perusahaan, yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing
yang memadai (reasobable return) dari aset yang dikuasainya. Rasio ini
mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa
adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk
untuk tahun- tahun yang akan datang dari perusahaan yang sama.
perusahaan, yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing
yang memadai (reasobable return) dari aset yang dikuasainya. Rasio ini
(%). Ada dua cara umum dalam menghitung ROA yaitu dengan menghitung
total aset pada tanggal tertentu atau dengan menghitung rata-rata total aset
berikut :
ROA = NET
ROA PROFIT
= Net Profit //Total
TOTALAktiva
ASET xx 100%
100%
3. Financial distress
bersih (net profit) negatif selama beberapa tahun dan juga sebagai
tidak terjadi menurut pasal 48, perusahaan harus membuat kas cadangan
dua atau lebih kreditor tidak dapat membayar satu utang yang jatuh
40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas dalam pasal 142 ayat 1, dapat
terjadi karena:
perundang-undangan.
meet its financial obligations, the firm is said to have entered the state of
financial distress. The first signals of distress are usually violations of debt
2008)
a. Economic failure
b. business failure
c. insolvency
1) Technical insolvency
d. Legal Bancrupty
hukum,(ardina 2013).
penelitian T-Test ( model uji statistic) yang dilakukan oleh William Beaver
Akuntansi 2015).
sebagai berikut :
Z5 = Sales/Total Asset
Kategori:
2013).
Laba rugi sebulm beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasi
konsolidasi.
Taufiq, 2005:190).
modal kerja yang bersih dari kesuluruhan total aktiva yang dimilikinya.
Rasio ini dihitung dengan total aktiva . Modal kerja bersih yang
perusahaan dengan
laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Dengan kata lain,
biasa yang beredar dengan harga pasar per lembar saham biasa. Niali
B. Penelitian terdahulu
sebelumnya, seperti penilitian yang dilakukan oleh Endra Ulkri Arma (2013)
Penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Ayu Nyoman Stari Dewi Dkk
(2018) dengan judul Pengaruh Financial distress dan Debt Default pada
berpengaruh signifikan negatif terhadap opini audit going concern dan Debt
Dan penelitian yang dilakukan oleh Rezkhy Noveria (2014) dengan judul
C. Kerangka Teoritis
melanjutkan hidup perusahaan atau tidak dimasa yang akan datang. Hal ini
perusahaan pada saat itu sampai pada opini audit yang akan dikeluarkan.
Sedikit kesalahan atas opini audit, maka bukan hanya perusahan yang
yang sesuai dengan tingkat risiko dan financial distress,financial distress itu
Indakator:
Return of assets (ROA)
Profitabilitas
Penerimaan opini
audit going
concern
Financial
distress
Indikator:
Gambar 2.1
Pengaruh variabal X pada Variabel Y
D. Hipotesis
adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai
hubungan timbal balik antara pos pos yang ada pada neraca
membagi laba/rugi bersih dengan total asset. Ratio ini digunakan untuk
laba dan manajerial efisiensi secara keseluruhan. Semakin tinggi nilai ROA
semakin baik, sehingga auditor tidak memberikan opini going concern pada
jangka panjang.
32