Anda di halaman 1dari 12

Tugas Agama

NARKOBA

D
I
S
U
S
U
N
Oleh

Nama :Sarah Oktavia Manik


Kelas:XI Mia 2

SMA SWASTA ASSISI SIANTAR


2021/2022
A. Pengertia Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain

"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementrian Republik

Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat

adiktif.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok

senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar

kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai

untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit

tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan

dosis yang semestinya.

Narkotika yang sama sekali tidak boleh digunakan dalam pengobatan adalah

narkotika golongan 1 (Kokain, Heroin, Ganja) dan  psikotropika  golongan 1(LSD,

Ekstasi ) karena bukan tergolong obat, dan menyebabkan ketergantungan tingkat tinggi.

Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang

berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika yaitu zat atau obat, baik alami maupun sintesis bukan narkotik yang

berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf dan menyebabkan

perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.


B. Jenis – Jenis Narkoba
Narkotika memiliki banyak jenis dan macamnya yang sering disalah gunakan oleh
para pecandu. Berikut ini adalah jenis-jenis atau macam-macam narkitoka-narkotika
tersebut disertai pengertian arti definisi dan gambar.
1. Opiat / Opium

Opiat atau opium adalah bubuk yang dihasilkan kangsung oleh tanaman yang
bernama poppy / papaver somniferum di mana di dalam bubuk haram tersebut
terkandung morfin yang sangat baik untuk menghilangkan rasa sakit dan kodein yang
berfungsi sebagai obat antitusif.

2. Morfin
Mofrin adalah alkoloida yang merupakan hasil ekstraksi serta isolasi opium
dengan zat kimia tertentu untuk penghilang rasa sakit atau hipnoanalgetik bagi pasien
penyakit tertentu. Dampak atau efek dari penggunaan morfin yang sifatnya negatif
membuat penggunaan morfin diganti dengan obat-obatan lain yang memiliki
kegunaan yang sama namun ramah bagi pemakainya.

3. Heroin

Heroin adalah keturunan dari morfin atau opioda semisintatik dengan proses
kimiawi yang dapat menimbulkan ketergantungan / kecanduan yang berlipat ganda
dibandingkan dengan morfin. Heroin dipakai oleh para pecandunya yang bodoh
dengan cara menyuntik heroin ke otot, kulit / sub kutan atau pembuluh vena.

4. Kodein

Kodein adalah sejenis obat batuk yang digunakan oleh dokter, namun dapat
menyebabkan ketergantungan / efek adiksi sehingga peredarannya dibatasi dan
diawasi secara ketat.
5. Opiat Sintetik / Sintetis

Jenis obat yang berasal dari opiat buatan tersebut seperti metadon, petidin dan
dektropropoksiven (distalgesic) yang memiliki fungsi sebagai obat penghilang rasa
sakit. Metadon berguna untuk menyembuhkan ketagihan pada opium / opiat yang
berbentuk serbuk putih. Opiat sintesis dapat memberi efek seperti heroin, namun
kurang menimbulkan ketagihan / kecanduan. Namun karena pembuatannya sulit,
opiat buatan ini jarang beredar kalangan non medis.

6. Kokain / Cocaine Hydrochloride

Kokain adalah bubuk kristal putih yang didapat dari ekstraksi serta isolasi
daun coca (erythoroxylon coca) yang dapat menjadi perangsang pada sambungan
syaraf dengan cara / teknik diminum dengan mencampurnya dengan minuman,
dihisap seperti rokok, disuntik ke pembuluh darah, dihirup dari hidung dengan pipa
kecil, dan beragam metode lainnya. Kenikmatan menggunakan kokain hanya
dirasakan sebentar saja, yaitu selama 1 sampai 4 menit seperti rasa senang riang
gembira, tambah pede, terangsang, menambah tanaga dan stamina, sukses, dan lain-
lain. Setelah 20 menit semua perasaan enak itu hilang seketika berubah menjadi rasa
lelah / capek, depresi mental dan ketagihan untuk menggunakannya lagi, lagi dan lagi
sampai mati. Efek psikologis atau mental spiritual yang dapat ditimbukan dari
penggunaan kokain secara terus menerus adalah :
a. Darah tinggi
b. Sulit bobo / susah tidur
c. Bola mata menjadi kecil
d. Hilang nafsu makan / kurus
e. Detak jantung jadi cepat
f. Terbius sesaat, dan sebagainya

7. Ganja / Mariyuana / Kanabis

Mariyuana adalah tanaman semak / perdu yang tumbuh secara liar di hutan
yang mana daun, bunga, dan biji kanabis berfungsi untuk relaksan dan mengatasi
keracunan ringan (intoksikasi ringan). Zat getah ganja / THC (delta-9 tetra
hidrocannabinol) yang kering bernama hasis, sedangkan jika dicairkan menjadi
minyak kanabasis. Minyak tersebut sering digunakan sebagai campuran rokok atau
lintingan tembakau yang disebut sebagai cimenk, cimeng, cimenx, joint, spleft, dan
sebagainya. Ganja dapat menimbulkan efek yang menenangkan / relaksasi. Orang
yang baru memakai ganja atau mariyuana memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Mabuk / mabok dengan mata merah.
b. Tubuh lemas dan lelah.
c. Bola mata menjadi besar.
Bagi pengguna ganja alias mariyuana semua itu tidak masalah walaupun
banyak menimbulkan efek buruk bagi fisik dan mental, yakni antara lain sebagai
berikut ini :
a. Kemampuan konsentrasi berkurang.
b. Daya tangkap syaraf otak berkurang.
c. Penglihatan kabur / berkunang-kunang.
d. Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang.
Yang penting bagi pecandu ganja adalah efek enak dan nikmat dunia yang
semu seperti :
a. Rasa gembira.
b. Percaya diri / PD meningkat pesat.
c. Peka pada suara.

C. Penyebab Seseorang Mengkonsumsi Narkoba


Terdapat 3 faktor (alasan) yang dapat dikatakan sebagai pemicu seseorang dalam
penyalahgunakan narkoba. Ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor lingkungan,
dan faktor kesediaan narkoba itu sendiri.
1. Faktor Diri
Faktor diri adalah faktor atau dorongan yang berasal dari diri seseorang itu sendiri
yang menyebabkan dirinya mengkonsumsi narkoba. Faktor diri terdiri dari beberapa
macam sebagai berikut :
a. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berfikir panjang
tentang akibatnya di kemudian hari.
b. Keinginan untuk bersenang – senang.
c. Lari dari masalah dan kebosanan hidup.
d. Keinginan untuk dapat diterima dalam suatu kelompok atau lingkungan
tertentu.
e. Kecanduan rokok dan minuman keras, hal ini yang merupakan gerbang ke
arah penyalahgunaan narkoba.
f. Pemahaman yang salah bahwa mengkonsumsi narkoba sekalli saja tidak akan
menimbulkan masalah.
2. Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan adalah faktor yang berasal dari lingkungan dimana orang itu
tinggal, sekolah, dan bergaul. Faktor lingkungan terdiri dari beberapa jenis sebagai
berikut :
a. Masalah dalam keluarga
b. Lingkungan keluarga yang tidak harmonis.
c. Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian.
d. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk.
e. Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa
anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar narkoba.
f. Teman sekolah yang menjadi pengguna atau pengedar narkoba.
g. Hilangnya pengawasan masyarakat dari lingkungan social.
3. Faktor Ketersediaan Narkoba
Narkoba itu sendiri menjadi pendorong seseorang untuk mengkonsunsi narkoba
dikarenakan beberapa hal sebagai berikut :
a. Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli.
b. Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
c. Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.
d. Bisnis narkoba menjanjikan keuntungan yang besar.
e. Perdangan narkoba dikendalikan oleh sindikat yang kuat dan profesional.

D. Bahaya Narkoba Bagi Penggunanya


Penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda kian meningkat, maraknya
penyimpangan perilaku tersebut dapat membahaykan kehidupan bangsa di kemudian
hari, karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa. Semakin
hari generasi muda yang mengkonsumsi narkoba semakin rapuh karena di gerogoti
narkoba dan zat – zat adiktif yang menghancurkan syaraf sehingga generasi muda tidak
dapat berpikir jernih.
Bagaimana pemuda akan menjadi generasi penerus bangsa jika bila mengurus diri
sendiri sudah tidak bisa. Akibatnya generasi harapan penerus bangsa yang tangguh dan
cerdas hanya akan tinggal harapan.
Penyalahgunaan obat jenis narkoba sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi
susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena mempengaruhi
susunan syaraf. Narkoba menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, persepsi,dan
kesadaran.
E. Gejala Dan Akibat Penggunaan Narkoba
Faktor yang mempengaruhi gejala dan akibat narkoba antara lain:
1. Konsentrasi obat, yaitu kadar obat yang dikonsumsi. Semakin tinggi kadar obat maka
akan merasakan gejala yang lebih kuat pula. Sebelum dikonsumsi, narkoba dilarutkan
dalam pelarut tertentu,dapat air atau minuman beralkohol.
2. Jenis pelarut mempengaruhi efektivitas kerja zat aktif yang terkandung dalam
narkoba.
3. Lamanya mengkonsumsi obat karena sakit, akan terpengaruh oleh dosis dalam obat.
Pengaruhnya juga akan bertahan lama.Apabila sebelumnya pengguna telah merasa
sakit dan selamaitu mengkonsumsi maka pengaruh yang dirasakan akan besar.

Gejala Umum Penanda bagi Pemakai Narkoba


Pada awalnya akan menimbulkan rasa tidak nyaman seperti mual, muntah, pusing,
pandangan kabur (Kesadaran kurang),dan rasa gelisah. Bila menggunakan obat bersifat
analgetik (Jenis narkotika) menimbulkan rasa senang berlebihan dan perasaan menlayang
(Fly).
Jika konsumsi jenis Psikotropika gejala awal khayalan yang indah-indah, rasa
tenang, dan percaya diri. Untuk zat adiktif dan bahan berbahaya lain, mengenakkan dan
menyenangkan menimbulkan rasa aman seolah dunia indah & nikmat.
Perubahan Psikis atau Kejiwaan karena Pengaruh Narkoba
Perubahan tingkah laku antara lain :
a. Menjadi Introvert (Tertutup)
b. Menjadi tidak dapat mengontrol emosi
c. Suka mencuri
d. Berbohong
e. Kasar dan tidak sopan
f. Acuh dan jorok
g. Pola makan dan tidur berubah
h. Bicara tidak jelas serta jalanya sempoyongan
i. Perubahan fisik misalnya kurus dan berwajah kuyu.
Perubahan fisik antara lain:
a. Muka pucat dan pandangan kosong
b. Tubuh kurus karena hilangnya nafsu makan
c. Daya tahan tubuh turun, sering batuk, pilek, kedinginan
d. Mata terus menerus berair, serta hidung dan mulut kering
e. Tidak suka mandi dan berpakaian tidak rapi
f. Sering menggunakan baju panjang (karena banyak bekas tanda goresan
dilengannya)

Efek Narkoba pada Tubuh


1. Pada otak, narkoba dapat mengakibatkan perdarahan pada pembuluh darah otak
(stroke)
2. Pada paru, mengakibatkan asma, bronkhitis dan kegagalan pernafasan
3. Pada jantung, mengakibatkan gagal jantung dan infark miocard (MCI)
4. Pada lever, mengakibatkan hepatits dan kenker hati
5. Pada alat reproduksi megakibatkan impotensi, keguguran, mandul,sipilis, dan GO
(Gonorhea)
6. Pada sistem pertahanan tubuh dapat memicu penyakit HIV/AIDS
7. Dll pada ginjal, lambung, darah dan sistem hormonal

F. Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi “Remaja”


1. Upaya pencegahaan melalui orang tua
Upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba melaui orang tua yaitu dengan
cara  menyadarkan para orang tua bahwa penyalahgunaan narkoba bisa mengenai
siapa saja, termasuk anak-anak yang berperilaku manis. Orang tua harus waspada dan
mampu mendeteksi secara dini perilaku anak-anaknya dengan mempelajari gejala-
gejala penyalahgunaan narkoba serta cara penanggulangannya. Dan disertai juga
dengan mengembangkan pola asuh otoritatif, menghormati hak anak, menyayangi,
terbuka dan berkomunikasi dengan anak, serta mengembangkan penalaran moral
anak.
2. Upaya pencegahan untuk kalangan remaja sendiri,
a. Hindarilah perbuatan dan kebiasaan merokok, dan minum-minum keras.
b. Siapkan mental/ diri untuk menolak apabila ditawari narkoba.
c. Hati-hati dalaam memilih teman bergaul karena teman yang baik, tidak akan
menjerumuskan pada hal-hal yang tidak baik.
d. Harus berana mengatakan “Tidak” apabila ditawari narkoba dengan alasan yang
tepat, dan kalau memaksa … tinggalkan tempat itu.
e. Tingkatkan prestasinya untuk mewujudkan ccita-cita dan kembangkan bakat yang
ada demi masa depan.
f. Lakukan kegiatan-kegiatan yang positif untuk mengisi waktu luangmu dengan
menyalurkaan hobby dan dapat membuat lebih mandiri.
g. Tingkatkan iman dan taqwa.
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja
menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

a. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,


penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga,
dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada
tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui
berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan
keluarga.

b. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya


penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal
(initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental,
dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk
melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

c. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12
bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase
sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu
mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya
berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan,
mengembangkan kegiatan alternatif,
G. Kesimpulan
Berdasarkan dari isi dari karya tulis di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Narkoba adalah zat yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecanduan.
2. Jenis narkoba sudah banyak sekali, baik dari segi bentuknya maupun efeknya terhadap
si pengguna.
3. Penyebab seseorang mengkonsumsi narkoba terdiri atas beberapa faktor, yaitu faktor
diri, faktor lingkungan, dan faktor ketersediaan narkoba.
4. Penyalahgunaan obat jenis narkoba sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi
susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena mempengaruhi
susunan syaraf.
5. Pencegahan bahaya narkoba dapat dilakukan oleh orang tua, pihak sekolah, dan
lingungan masyarakat. Jika telah menjadi pecandu narkoba, upaya yang dilakukan
untuk menanggulangi bahayanya adalah dengan langkah represif, pengobatan, dan
rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai