Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH

Bahaya Penyakit Menular

Disusun Oleh
Nama : Emika Widia Wati Haloho
Kelas : XI Mia 2

SMA SWASTA ASSISI SIANTAR


2021/2022
Lembar Pengesahan

Judul: Bahaya Penyakit Menular

Telah diserahkan Pada tanggal 13 April 2022

Mengetahui/disahkan Siantar,April 2022


Guru Mata Pelajaran Penulis,

R. Siallagan,S.Pd. Emika Haloho

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini ditujukan untuk memenuhi tugas sekolah . Dan penulis juga
berterimakasih kepada Ibu R.Siallagan selaku guru Bahasa Indonesia Kelas XI Mia-1 yang
telah memberikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini tidak semuanya benar,masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, baik dari isi maupun sistematikanya. Dan juga penulis mohon
maaf apabila ada beberapa kata yang salah. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan karya ilmiah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, akhir kata semoga karya ilmiah ini memiliki
manfaat baik bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Siantar, April 2022


Penulis,

Emika widia Haloho

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan............................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................2
1.4 Metode Penulisan............................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan......................................................................2
1.6 Manfaat............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4
2.1Pengertian penyakit menular atau infeksi.........................................4
2.2 Penyakit akibat perilaku menyimpang............................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa penyakit
menular dan keracunan yang cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan perlunya
peningkatan sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB (kejadian luar biasa)
tersebut dengan langkah-langkah yang terprogram dan akurat sehingga proses
penanggulangannya menjadi lebih cepat dan akurat pula. Untuk dapat mewujudkan
respon KLB yang cepat diperlukan bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup dari
para petugas yang diterjunkan ke lapangan.
Penyakit menular disebabkan oleh insidensi infeksi yang selalu berubah sehingga
menjadi salah satu alasan mengapa studi tentang penyakit infeksi sangat menarik. Infeksi
meningkat pada tahun 1980 sampai 2000, tetapi saat ini menunjukan tanda-tanda
pengendalian yang lebih baik.
Pengontrolan penyakit menular wabah serta kasus penyakit infeksi yang serius
diselidiki oleh spesialis kesehatan masyarakat (CCDC dan perawat pengendali infeksi
dalam masyarakat di Inggris) dan petugas lingkungan, bekerjasama dengan ahli
mikrobiologi dan konsultan penyakit infeksi. Sumber infeksi, cara penyebaran, kontak,
dan lingkungan pekerjaan diperiksa serta diberi tindakan yang tepat termasuk isolasi dan
pengobtan pasien, serta immunisasi dan kontrol karier dan kontak.
Penyakit menular yang diakibatkan oleh penyimpangan perilaku seksual di Indonesia
yang paling sering terjadi adalah penyakit gonorrhea, sifilis, herpes, klamidia, kutil
kelamin, hepatitis B, HIV-AIDS. Salah satu penyakit menular yang dialami oleh
masyarakat Indonesia adalah penyakit hepatitis B, karena virus hepatitis B ini 100 kali
lebih infeksius dibandingkan HIV dan 10 kali lebih mudah menginfeksi dari hepatitis C.
Angka kejadian (prevalensi) hepatitis B kronik di Indonesia diperkirakan mencapai 5-
10% dari total penduduk, atau setara dengan 13,5 juta penderita. Jumlah ini membuat
Indonesia menajdi negara ke 3 di Asia yang pengidap hepatitis B kroniknya paling
banyak, setelah Cina dan India. Sekitar kurang lebih 400 juta penduduk di dunia
terinfeksi hepatitis B kronis, setiap tahun kurang lebih 10-30 juta kasus infeksi baru,
setiap tahun kurang lebih 1 juta kematian terkait hepatitis B.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa konsep dasar mengenai ruang lingkup penyakit menular?


2. Bagaimana cara penularannya?
3. Bagaimana Cara mengetahui penyakit yang disebabkan oleh perilaku
menyimpang?
4. Apa patofisiologi?
5. Apa manifestasiklinis

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mampu memahami konsep dasar mengenai ruang lingkup penyakit menular.


2. Mampu membedakan bagaimana cara penularannya.
3. Mampu mengetahui penyakit yang disebabkan oleh perilaku menyimpang.
4. Mampumenjelaskanpatofisiologi.
5. Mampumenjelaskanmanifestasiklinis

1.4 Metode Penulisan

Dalam mendapatkan data dan informasi penulis menggunakan metode


studipustakadimanapenulismencari literature mengenaipenyakit menular salah satunya
hepatitis di perpustakaandan browsing internet dimanapenulismencari beberapa data
mengenai penyakit menular dan membacanya melalui internet, agar penulis lebih mudah
dalam membuat makalah ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Pada sistematika penulisan, penulis akan mejelaskan isi makalah yang dimulai
dengan:
BAB I
Pendahuluan, bab ini berisikan latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan dan
sistematika penulisan yang kami paparkan.
BAB II
Tinjauan teoritis atau pustaka dari penjelasan yang akan dibahas yaitu tentang ruang
lingkup penyakit menular dan jenis-jenis penyakit apa saja yang disebabkan oleh
perilaku yang menyimpang.

2
Tinjauan tentang pengertian, etiologi, perjalanan penyakit dan bagaimana cara
penanggulangan penyakit menular, farmakologi.
BAB III
Simpulan, bab ini berisikan tentang simpulan dari keseluruhan isi yang telah disajikan.
Daftar Pustaka
Merupakan sumber dari literatur yang penulis gunakan untuk penyususnan makalah ini.

1.6 Manfaat

siswa mampu mengidentifikasi ruang lingkup penyakit menular dan bagaimana cara
penularannya melalui tingkah laku yang menyimpang.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian penyakit menular atau infeksi

Dalam medis penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang
disebabkan oleh sebuah agen biologi seperti virus, bakteri atau parasit, bukan disebabkan
faktor fisik atau kimia. Cara-cara penularan penyakit menular antara lain.
A. Media langsung dari orang ke orang penyakit yang ditularkan antara lain:
1. Penyakit kelamin
2. Rabies
3. Trakoma
4. Skabies
5. Erisipelas
6. Antraks
7. Gasgangren
8. Penyakit pada kaki dan mulut
9. Pada penyakit kelamin seperti; GO, sifilis dan HIV, agen penyakit
ditularkan langsung seseorang yang infeksius ke oranglain melalui
hubungan intim.
B. Melalui media udara penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara
langsung maupun tidak langsung melalui udara pernafasan disebut sebagai air
borne disease. Jenis penyakit yang ditularkan antara lain:
1. TBC paru
2. Varisella
3. Difteri
4. Influenza
5. Variola
6. Morbili
7. Meningitis
8. Demam skarlet
9. Rubella

4
10. Pertusis
C. Melalui media air, penyakit dapat menular dan menyebar secara langsung maupun
tidak langsung melalui air. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air disebut
water borne disease atau water related disease. Agen penyakit:
1. Virus: hepatitis virus, polio mielitis.
2. Bakteri: kolera, disentri, tifoid, diare.
3. Protozoa: amubiasis, giardiasis.
4. Helmintik: askariasis, penyakit cacing cambuk, penyakit hidatid.
5. Leptospira: penyakit weil pejamu akuatik;
a. Bermultiplikasi di air: skistosomiasis (vektor keong)
b. Tidak bermultiplikasi
Penyakit infeksi juga merupakan hasil interaksi antara mikroorganisme dengan inang
rentan yang terjadi melalui suatu transmisi baik melalui darah, udara atau kontak
langsung. Infeksi adalah kolonisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap
organisme inang dan bersifat membahayakan inang. Penularan secara infeksi dapat
terjadi melalui:

Penularan lewat tangan, makanan atau minuman yang telah terkontaminasi


oleh mikroorganisme patogen, contohnya adalah:

a) Water-borne disease: kolera, tifus, hepatitis, dll.


b) Food-borne disease: salmonellosis, disentri, dll.
c) Milk-borne disease: TBC, enteric fever, infant diarrhea, dll

2.2 Penyakit akibat perilaku menyimpang

A. Kontak langsung :
1. Penggunaan alat makan secara bergantian pada penderita hepatitis, mengakibatkan
timbulnya hepatitis A.
2. Penggunaan handuk atau pakaian secara bergantian tanpa memperhatikan kebersihan
mengakibatkan penyebaran bakteri dan parasit pada kulit tiap individu dan
mengakibatkan scabies, ektima.
3. Pemakaian jarum injeksi secara bersamaan , pembuatan tato dengan jarum yang tidak
steril dan berganti-gantian atau lewat transfusi darah mengakibatkan hepatitis C.
B. Jalur kelamin:

5
1. Penyimpangan perilaku seksual mengakibatkan penyakit HIV/AIDS yang
diakibatkan dari penularan cairan yang terinfeksi oleh virus atau bakteri.
2. Kontak seksual yang mengakibatkan sifilis, tetapi ada beberapa contoh langsung
seperti kontak langsung dan kongenital sifilis penularan melalui ibu ke anak dalam
uterus.
3. Gonorea
4. Limfogranuloma venereumdapat ditularkan melalui seks vaginal, anal, atau oral
dengan penderita yang terinfeksi chlamydia trachomatis.
5. Hubungan intim dengan seseorang yang menderita infeksi virus simplek tipe 2
mengakibatkan munculnya penyakit herpes genitalis.
6. Hepatitis B terjadi saat orang dengan perilaku seksual beresiko tinggi terhadap
hepatitis.
C. Gigitan serangga atau hewan :
1. Sanitasi lingkungan yang kurang baik mengakibatkan perkembangan nyamuk Malaria
2. Leishmaniasis
3. Tripanosomiasis
4. Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat mengakibatkan penyebaran bakteri dan
virus dalam saluran pencernaan dan menimbulkan penyakit tifus.
5. Rabies
6. Herpes
D. Melalui darah (blood-borne) :
1. Penggunaan jarum suntik secara bergantian mengakibatkan penularan virus hepatitis
B dari paparan infeksi darah atau cairan tubuh yang mengandung darah.
2. Kontak seksual dengan penderita HIV yang mengakibatkan AIDS akibat dari paparan
infeksi darah.
3. Gaya hidup alkoholik yang dapat menyebabkan Hepatitis C
Pencegahan penyakit menular dan infeksi adalah pada dasarnya ada 5 cara:

1. Dengan vaksinasi (immunoprophylaxis) misalnya, pencegahan penyakit poliomielitis


dengan pemberian vaksin polio.

2. Dengan obat, baik sebagai upaya pencegahan maupun pengobatan.

3. Peningkatan sanitasi lingkungan dan hygne pribadi, misalnya pencegahan penyakit colera

6
4. Pengendalian fektor penyakit, misalnya pengendalian nyamuk aides aygphty untuk
mencegah penyakit demam berdarah

5. Mengubah perilaku masyarakat melalui pendidikan kesehatan kepada masyarakat.


Misalnya pencegahan penyakit kelamin.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam medis penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang
disebabkan oleh sebuah agen biologi seperti virus, bakteri atau parasit, bukan disebabkan
faktor fisik atau kimia.

Penyebab penyakit menular itu adalah adanya kontak dengan penderita kontak yang bisa saja
menyebabkan penyakit itu menular adalah : kontak secara langsung, gigitan srangga,
penguunaan jarum suntik yang bergantian, transfusi darah dan jalur kelamin. Pencegahan
penyakit menular dan infeksi adalah pada dasarnya ada 5 cara :

1. Dengan vaksinasi (immunoprophylaxis) misalnya, pencegahan penyakit poliomielitis


dengan pemberian vaksin polio.

2. Dengan obat, baik sebagai upaya pencegahan maupun pengobatan.

3. Peningkatan sanitasi lingkungan dan hygne pribadi, misalnya pencegahan penyakit colera

4. Pengendalian fektor penyakit, misalnya pengendalian nyamuk aides aygphty untuk


mencegah penyakit demam berdarah

5. Mengubah perilaku masyarakat melalui pendidikan kesehatan kepada masyarakat.


Misalnya pencegahan penyakit kelamin.

Hepatitis B adalah infeksi pada hati yang berpotensi mentebabkan kematian yang
disebabkan oleh virus hepatitis B. Penularan penyakit hepatitis di sebabkan oleh :

1. Kontak seksual dengan penderita


2. Gigitan manusia
3. Pemakaian bersama jarum suntik, syringes, maupun peralatan obat injeksi lainnya.
4. Dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya pada saat melahirkan.
5. Penggunaan jarum yang tidak steril pada tindik telinga, tatto, dan akupuntur.
Dan tips untuk mencegah hepatitis adalah :
Tips mencegah hepatitis:

8
1. Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
2. Menghindari penularan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi ,
suntikan, tatto, tusukan jarum yang terkontaminasi, sex yang tidak aman.
3. Bila perlu menggunakan jarum yang disposable atau sekali pakai.
4. Pemeriksaan darah donor terhadap hepatitis virus.

3.2 Saran

Bagi para pembaca di harapkan dengan adanya makalah ini maka para pembaca bisa lebih
tahu mengenai ruang lingkup penyakit menular dan penyakit apa saja yang sedang banyak
terjadi di masyarakat, makalah yang kami buat masih jauh dari sempurna aka mohon untuk
melengkapi makalah ini.

Bagiparakeluarga yang salahsatuanggotakeluarganyamengalamipenykait menular seperti


Hepatitis B, maka lebih di jaga dalam pola makan dan pola hidup agar penyakitnya bisa
terpantau dengan baik. Dan bagi kita yang merasa sehat maka lakukan tips pencegahan
penyakit hepatitis B.

9
Daftar Pustaka

Miftakhurrizal. 2018. Modul 6: Analisis Cluster diunduh pada


http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/MEITRI_HENING/Modul/Modu
l_Cluster.pdf 21 Maret 2022 pukul 19:00 WIB. 48. Meitri Hening, Modul 5:Analisis
Diskriminan diunduh pada
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/MEITRI_HENING/Modul/Modu
l_Diskriminan.pdf 22 Maret 2022 pukul 19:30 WIB. 49. Kementerian Kesehatan RI. 2017.
Status Campak dan Rubella Saat Ini di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI dalam
http://www.searo.who.int/indonesia/topics/immunization/mr_measles_status.pdf yang
diunduh pada 23 Maret 2022 pukul 13.28 WIB.

10

Anda mungkin juga menyukai