Anda di halaman 1dari 11

Tugas Arsitektur dan Organisasi Komputer

Di Susun Oleh :

Nama : Hamzah Roza Allibi

NIM : 201522029

Jurusan : Teknik Informatika


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Desain Memori Utama
Semikonduktor. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memenuhi
nilai UAS, mengerti dan memahami materi Mata Kuliah Arsitekter dan Organisasi Komputer.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, segala masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat penulis
harapkan.
Saya tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang sudah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua sehingga
bisa menjadi salah satu referensi bagi mahasiswa mananjemen informatika dalam mata kuliah
ini.

Jakarta, 21 Juli 2017

Hamzah Roza Allibi,


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
7.4 ARSITEKTUR ROM ............................................................................................................. 4
7.4.1 Larik Register

7.4.2 Decoder Alamat

7.4.1 Penyangga Output

7.5 PEWAKTUAN ROM ............................................................................................................. 5


7.6 JENIS-JENIS ROM ............................................................................................................... 6
7.6.1 MROM

7.6.2 PROM

7.6.3 EPROM

7.6.4 EEPROM

7.6.5 Memori Flash

7.7 APLIKASI ROM.................................................................................................................... 7


7.7.1 Firmware

7.7.2 Memori Boostrap

7.7.3 Tabel-Tabel Data

7.7.4 Pengonversi Data

7.7.5 Pembangkit Fungsi

7.8 RAM SEMIKONDUKTOR .................................................................................................. 9


7.9 ARSITEKTUR SEMIKONDUKTOR ................................................................................. 9
7.9.1 Operasi Baca

7.9.2 Operasi Tulis

7.9.3 Pemilih Chip

7.9.4 Penyemat Input / Output Bersama

7.10 STATIC RAM ........................................................................................................................ 11


7.4 ARSITEKTUR ROM
Arsitektur internal (struktur) ROM sangat kompleks dan karena itu pembahasan arsitektur ROM
dapat kita sederhanakan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.13. Pada ROM 16 x 8 ini
terdapat empat bagian dasar yaitu larik register (register array), decoder baris, decoder kolom
dan penyangga output.

7.4.1 Larik register


Larik register menyimpan data yang telah diprogram ke dalam ROM. Setiap register berisi
banyak sel-sel memori yang setara dengan ukuran word. Pada kasus ini, setiap register
menyimpan word 8-bit. Kita dapat menetapkan posisi setiap register pada sebuah baris dan
kolom khusus. Misalnya, register 0 ada dalam baris 0, kolom 0, dan register 9 ada dalam baris 1,
kolom 2.
Delapan keluaran data dari setiap register dihubungkan ke bus data internal. Setiap register
mempunyai dua saluran masuk enable (E), keduanya arus dalam keadaan HIGH supaya data
register dapat ditempatkan pada bus.

7.4.2 Decoder alamat


Kode alamat A3A2A1A0yang digunakan menentukan isi register (8-bit) mana dalam larik
yang akan ditempatkan pada bus data (enable). Bit-bit alamat A1A0 diumpankan ke decoder yang
akan mengaktifkan atau memilih satu saluran baris-pilih dan bit-bit alamat A3A2 diumpankan
pada decoder kedua yang akan mengaktifkan atau memilih satu saluran kolom-pilih. Hanya ada
satu register yang terpilih pada baris dan kolom oleh masukan alamat, dan register inilah yang di
enable.

7.4.3 Penyangga output


Register yang di-enable oleh masukan alamat akan menempatkan data pada bus data. Data
ini diumpankan ke penyangga output, yang akan melewatkan data ke keluaran-keluaran data
eksternal, hal ini disediakan dengan CS = LOW. Jika CS = HIGH, maka penyangga output
berada dalam keadaan impendasi tinggi(tristate), dan D7 sampai D1 akan mengambang.
Arsitektur yang ditunjukkan pada Gambar 7.13 mirip dengan IC pada umumnya,
bergantung pada beberapa ROM tidak akan disusun dalam larik persegi.

7.5 PEWAKTUAN ROM


Ketika terjadi operasi pembacaan, terdapat waktu tunda perambatan (propagation delay)
antara pemberian sebuah input ROM dan kemunculan data pada output. Waktu tunda ini disebut
waktu akses tACC yang merupakan pengukuran kecepatan operasi ROM. Waktu akses
digambarkan secara grafis dengan bentuk gelombang pada Gambar 7.14.
Bentuk gelombang teratas mewakili masukan alamat, bentuk gelombang yang di tengah
mewakili keluaran data. Pada waktu t0 masukan-masukan alamat semua berada pada beberapa
level khusus, beberapa level HIGH dan beberapa level LOW. Sinyal CS = HIGH, sehingga
keluaran data ROM berada dalam keadaan impedansi tinggi (Hi-Z), yang dinyatakan dengan
garis miring.
Tepat sebelum t1, masukan alamat berubah ke alamat baru untuk operasi pembacaan. Pada
saat t1 alamat baru menjadi valid; yaitu setiap masukan alamat berada pada level logika yang
valid. Pada titik ini sirkuit ROM internal mulai mendekode masukan alamat baru untuk memilih
register yaitu untuk mengirim data ke penyangga output. Pada saat t2 masukan CS diaktifkan
untuk meng enable penyangga output. Akhirnya pada saat t3 keluaran berubah dari keadaan Hi-Z
(impedansi tinggi) ke data yang valid yang menyatakan data tersimpan pada alamat yang
ditetapkan.
Waktu tunda antara t1 yaitu ketika alamat baru menjadi valid dan t3, ketika keluaran data
menjadi valid adalah waktu akses tACC. Waktu akses ROM bipolar khas berada dalam rentang
30 sampai 90 ns; waktu akses untuk perangkat-perangkat NMOS dalam rentang 35 sampai 500
ns.

7.6 JENIS-JENIS ROM


Sekarang kita telah mempunyai pemahaman umum tentang arsitektur internal dan operasi
eksternal perngkat ROM. Kita akan melihat pada jenis-jenis ROM untuk mengetahui bagaimana
perbedaan cara pemrogramannya, cara menghapusnya, dan cara pemrograman ulang masing-
masing jenis ROM.
Memori ROM dibagi menjadi : MPROM, PROM, EPROM, EEPROM dan memori flash.

7.6.1 MPROM (Mask-programmed Read Only Memory)


Adalah memori yang isinya diprogram oleh pabrik secara teersembunyi di perusahaan
pembuatnya, dimana isinya dipesan oleh pembeli. MPROM di program satu kali saja dan
selanjutnya hanya dapat dibaca saja dan tak dapat dihapus. Jika ada satu bit yang salah program,
maka chip MROM tidak dapat digunakan.

7.6.2 PROM (Programmable Read Only Memory)


Adalah memori yang dapat diprogram oleh pemakai. Pemakai membeli PROM yang
masih kosong dan mengisinya sesuai dengan keinginannya dengan menggunakan PROM
Programmer. Di dalamnya terdapat fuse (semacam sekring) kecil. Fuse ini dibuka dengan cara
dibakar pada saat pemrograman.

7.6.3 EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory)


Adalah memori yang dapat diprogram juga dapat dihapus. EPROM programmer
digunakan untuk menyimpan isi pada lokasi yang berbeda dari EPROM. Ketika dilakukan
Pemrograman, Muatan listrik dijebak dalam suatu daerah gate yang terisolasi.

7.6.4 EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)


Adalah memori yangdiprogram dan dihapus secara listrik (menggunakan listrik). Memori ini
dapat dihapus dan diprogram ulang sekitar 10.000 kali.

7.6.5 Memori flash


Adalah sebuah EEPROM jenis khusus yang dapat dihapus dan diubah dalam blok pada satu
operasi besar (seperti kilat). Pada komputer, memori flash digunakan dalam dua cara :
1. Pengganti EPROM yang berisi BIOS. Ini dikenal dengan BIOS-flash. Membolehkan memperbarui isi
BIOS dengan mudah tanpa mencabut IC dari sirkuit.
2. Pengganti hard disk. Opsi ini menarik karena beberapa keuntungan seperti tidak berat (ringan),
konsumsi daya rendah, data mudah dibawa-bawa (portable).

7.7 APLIKASI ROM


Pada umumnya perangkat ROM dapat diprogram ulang kecuali MROM dan PROM, jadi
secara teknis mereka buakan memori read-only. Namun, istilah ROM dapat tetap digunakan
untuk memasukkan EPROM, EEPROM, dan memori flash karena ketika pada operasi
normal, isi yang disimpan oleh perangkat ini hampir tidak berubah sesering dia dibaca. Jadi
semua ROM dimasukkan sebagai perangkat memori semikonduktor non-volatile, dan
mereka digunakan dalam aplikasi di mana penyimpanan informasi yang non-volatile, data
atau kode-kode program diperlukan dan pada penyimpanan data yang jarang atau tidak
pernah berubah. Di sini diberikan beberapa daerah aplikasi yang paling umum.
7.7.1 Firmware
Aplikasi ROM yang paling luas adalah dalam penyimpanan data dan kode-kode program
yang harus tersedia pada sistem-sistem berbasis mikropresesor ketika catu daya di hidupkan.
Data dan kode-kode program yang ini disebut firmware karena mereka tetap tersimpan di dalam
hardware (yaitu chip-chip ROM) dan tidak ada yang menghapus selama operasi sistem normal.
Bebarapa PC, komputer-komputer bisnis dan komputer laptop menyimpan program-program
sistem operasinya dan interpreter-interpreter bahasa (misalnya BASIC, Pascal) dalam firmware
ROM agar komputer dapat digunakan segera ketika satu daya dihidupkan.

7.7.2 Memori Bootstrap


Banyak mikrokomputer dan komputer-komputer besar pada umumnya tidak mempunyaii
sistem operasi sendiri yang tersimpan dalam ROM. Sebagai gantinya, program-program ini
disimpan pada memori eksternal, biasanya cakram magnetik. Bagaimana kemudian pekerjaan
komputer ini mengetahui apa yang harus dilakukan ketika satu daya mereka dihudupkan? Sebuah
program yang relatif kecil yang disebut program bootstrap disimpan di dalam ROM. Ketika satu
daya komputer dihidupkan, dia akan mengeksekusi instruksi yang ada dalam program bootstrap
ini.

7.7.3 Tabel-Tabel Data


ROM sering digunakan untuk menyimpan tabel-tabel data yang tidak berubah. Beberapa
contoh tabel-tabel trigonometri (yaitu sinus, kosinus, dan lain-lain) dan tabel-tabel konversi
kode. Sistem digital dapat menggunakan tabel-tabel ini untuk “mencari/look up” nilai yang
benar.

7.7.4 Pengonversi Data


Sirkuit pengonversi data menerima data yang dinyatakan dalam satu jenis kode dan
menghasilkan keluaran yang dinyatakan dalam jenis yang lain. Konversi kode diperlukan,
misalnya bila suatu komputer mengeluarkan data dalam kode biner langsung dan kita akan
mengubahnya menjadi BCD (binary coded decimal) supaya ditampilkan dalam pembacaan LED
7-segmen.

7.7.5 Pembangkit Fungsi


Adalah suatau sirkuit yang menghasilkan bentuk gelombang seperti gelombang sinus,
gelombang gigi gergaji, gelombang segitiga dan gelombang kotak. Gambar 7.16 menunjukan
bagaimana sebuah ROM tabel look-up dan sebuah DAC (digital to analog converter) digunakan
untuk membangkitkan sebuah sinyal keluaran gelombang sinus.
ROM menyimpan nilai delapan-bit sebanyak 256, masing-masing sesuai dengan nilai
bentuk gelombangnya. Pencacah 8-bit secara kontinu diberikan pulsa oleh sinyal clock untuk
menghasilkan masukan-masukan alamat sekuensial ke ROM.
7.8 RAM SEMIKONDUKTOR
Sebutan RAM berarti lokasi alamat memori dimana saja dapat diakses semudah mengakses
lokasi alamat lainnya dalam memori tersebut tanpa ada perbedaan wktu akses seperti yang terjadi
pada memori sekuensial.
Kelemahan utama RAM adalah karena data akan hilang jika catu dayanya mati, atau biasa
disebut dengan istilah memori volatile.
Keuntungan utama RAM adalah karena dapat ditulis dan dibaca dengan cepat sama
mudahnya.

7.9 ARSITEKTUR SEMIKONDUKTOR


Gambar 7.17 memberikan ilustrasi sebuah diagram blok yang merepresentasikan sebuah sel
memori semikonduktor RAM. Untk melakukan operasi pembacaan atau penulisan, pertama sel
memori dipilih oleh sinyal “pilih” kemudian diikuti dengan sinyal kontrol “baca”. Isi sel (0 atau
1) diberikan pada “data keluar” (D0) setelah melewati waktu akses. Untuk penulisan, pertama sel
dipilih oleh sinyal “pilih” kemudian diikuti dengan pengiriman data (0 atau 1) pada “data
masuk” (Di) dan mengaktifkan sinyal “tulis”. Setelah itu barulah data tersimpan dalam sel.

Adadua jenis memori semikonduktor baca/tulis yaitu memori static (static random acces
memory, SRAM) dan memori dinamik (dinamyc random acces memory, DRAM).stiap sel di
dalam SRAM terdapat sebuah flip-flop yang menyimpan 1 atau 0 selama ada suplai daya.
Gambar 7.18 menunjukkan arsitektur RAM yang disederhanakan yang menyimpan 64
word, masing masing word empat bit (yakni memori 64 x 4). Word-word ini mempunyai rentang
alamat dari 0 sampai 63 desimal. Untuk memilih salah satu dari 64 lokasi alamat untuk
pembacaan atau penulisan, sebuah kode alamat biner dimasukkan pada sebuah sirkuit decoder.
Karena 64 = 26, maka decoder memerlukan kode masukan sebanyak 6 bit. Setiap kode alamat
mengaktifkan satu keluaran decoder yang pada gilirannya akan meng-enable register yang
bersesuaian.

7.9.1 Operasi Baca


Kode alamat memberikan satu register pada chip memori untuk pembacaan atau
penulisan. Untuk Membaca isi dari register yang terpilih, maka masukan baca/tulis (R/W) harus
high dan juga masukan CHIP SELECT (CS) harus aktif (dalam hal ini low). Beberapa pabrik
menggunakan simbol WE (Write enable) atau W yang fungsinya sama dengan R/W. kombinasi
R/W =1 (high) dan CS =0 (low) meng-enable penyangga keluaran sehingga isi dari register
terpilih akan berada pada keluaran data empat bit. R/W=1 juga men-disable penyangga masukan
data tidak memengaruhi memori ketika melakukan operasi baca.

7.9.2 Operasi Tulis


Untuk menulisi sebuah word 4-bit yang baru ke dalam register yang terpilih memerlukan
R/W =0. Kombinasi ini meng enable penyangga asukan sehingga word 4-bit yanng diberikan ke
masukan data akan di load (baca) ke dalam register terpilih. R/W =0 juga men-disable
penyangga keluaran (tristate) sehingga keluaran data berada dalam keadaaan Hi-Z selama
operasi penulisan.
7.9.3 Pemilih Chip
Chip-chip memori pada umumnya mempunyai satu atau lenih masukan CS yang
digunakan untk meng-enable chip seluruhnya. Ketika mode disable, maka semua masukan data
dan keluaran data dilumpuhkan (Hi-Z sehingga operasi baca atau tulis tidak dapat dilakukan.

7.9.4 Penyemat Input/OutputBersama


Untuk Penghemat penyemat (pin) pada suatu kemasan IC maka pabrik seringkali
menggabungkan fungsi-fungsi masukan data dan keluaran datamenggunakan penyemat-
penyemat I/O bersama. Masukan R/W mengontrol fungsi penyemat I/O ini. Ketika operasi
pembacaan, penyemat-penyemat I/O bertindak sebagai ke;uaran data yang meproduksi isi lokasi
alamat yang terpilih. Ketika operasi penulisan, penyemat-penyemat I/O bertindak sebagai
masukan data ke data yang akan ditulis.

7.10 STATIC RAM


Sel-sel memori SRAM pada dasarnya adalah sejumlah flip-flop yang akan tetap pada suatu
keadaan yang diberikan (menyimpan bit) secara permanen, selama catu daya yang diberikan
tidak terputus.
Aplikasi utama SRAM adalah pada daerah dimana kebutuhan memori yang jumlahnya kecil
atau dimana dibutuhkan kecepatan tinggi.

Daftar Pustaka :
Buku : Syahrul.2010.Organisasi dan Arsitektur Komputer.Jakarta:CVAndi OFFSet

Anda mungkin juga menyukai