Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

ROM SEMIKONDUKTOR

Dosen Pengampu : FEBI YANTO, M.KOM

DISUSUN OLEH :
Farhan .... (118...)
Felian Nabila (11850124646)
Isruel Syah Utama (11850114441)
Muhammad Elfri Rahmat Juang (11850112465)
Robbi Nanda (11850114572)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2019
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

1.1. Latar belakang .......................................................................................... 4

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6

2.1. ROM Semikonduktor ............................................................................... 6

2.1.1 MROM .............................................................................................. 8

2.1.2 PROM ............................................................................................... 9

2.1.3 EPROM ........................................................................................... 10

2.1.4 EEPROM ........................................................................................ 14

2.1.5 EAPROM ........................................................................................ 18

2.1.6 Memori Flash .................................................................................. 19

2.2. Wujud 0 dan 1 dalam ROM Semikonduktor .......................................... 21

2.1.7 Rom Dioda ...................................................................................... 21

2.1.8 Alamat ............................................................................................. 21

2.1.9 Dekode pada Chip ........................................................................... 22

2.1.10 ROM Buatan Pabrik ........................................................................ 22

2.1.11 ROM Tri Status ............................................................................... 22

2.3. Logika 0 dan 1 pada ROM Semikonduktor............................................ 23

2.4. Cara Menuliskan Data ROM Semikonduktor ........................................ 24

2.5. Cara Membaca Data ROM Semikonduktor ........................................... 25

2.6. Cara Menyeleksi 1 Pada Kumpulan Data ............................................... 28

2.7. Perbedaan RAM dengan ROM............................................................... 28

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 30

ii
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 30

3.2. Saran ....................................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 32

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Memori terdiri atas komponen-komponen elektronik yang menyimpan
perintah-perintah yang menunggu untuk dieksekusi oleh prosesor, data yang
diperlukan oleh instruksi (perintah) tersebut dan hasil-hasil dari data yang diproses
(informasi). Memori biasanya terdiri atas satu chip atau beberapa papan sirkuit
lainnya dalam prosesor.
Memori komputer bisa diibaratkan sebagai papan tulis, dimana setiap orang
yang masuk kedalam ruangan bisa membaca dan memanfaatkan data yang ada
dengan tanpa merubah susunan yang tersaji. Data yang diproses oleh komputer,
sebenarnya masih tersimpan didalam memori, dan dalam hal ini komputer hanya
membaca data dan kemudian memprosesnya. Satu kali data tersimpan didalam
memori komputer, maka data tersebut akan tetap tinggal disitu selamanya. Setiap
kali memori penuh, maka data yang ada bisa dihapus sebagian ataupun seluruhnya
untuk diganti dengan data yang baru.
Read Only Memory (ROM) adalah istilah bahasa inggris untuk medium
penyimpanan data pada komputer. ROM ini adalah salah satu memori yang ada
dalam komputer. ROM bersifat permanen, artinya program atau data yang disimpan
didalam ROM tidak mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan.
ROM biasa digunakan untuk menyimpan firmware (piranti lunak yang
berhubungan erat dengan piranti keras).
Memori semikonduktor adalah memori komputer yang terbuat dari bahan
semikonduktor, perangkat penyimpanan data elektronik ini biasanya
diimplementasikan ke sebuah semikonduktor berbasis sirkuit terpadu (IC).
Berdasarakan kemampuannya dalam menahan data saat tidak ada teganggan,
memori semikonduktor dibedakan menjadi non-volatile dan volatile. Non-volatile
sendiri adalah kemampuan memori semikonduktor untuk menyimpan data dalam
perangkat bahkan saat komputer sudah tidak dialiri daya atau dengan kata lain
komputer sudah dalam keadaan mati. Sedangkan volatile adalah ketidakmampuan
memori menahan data atau dengan kata lain data akan hilang ketika komputer
dimatikan.
Jadi, ROM Semikonduktor adalah salah satu memori yang ada dalam
komputer yang terbuat dari bahan semikonduktor, perangkat penyimpanan data
elektronik ini biasanya diimplementasikan ke sebuah semikonduktor berbasis
sirkuit terpadu (IC). ROM bersifat permanen, artinya program atau data yang
disimpan didalam ROM ini tidak mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di
matikan. ROM biasa digunakan untuk menyimpan firmware (piranti lunak yang
berhubungan erat dengan piranti keras).

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan ROM Semikonduktor?
2. Bagaimana logika 0 dan 1 pada ROM Semikonduktor?
3. Bagaimana cara menuliskan data pada ROM Semikonduktor?
4. Bagaimana cara membaca data pada ROM Semikonduktor?
5. Bagaimana menyeleksi 1 dari kumpulan data yang ada dalam ROM
Semikonduktor?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui maksud dari Semikonduktor
2. Mengetahui logika 0 dan 1 pada ROM Semikonduktor
3. Mengetahui cara penulisan, pembacaan, dan penyeleksian data pada
ROM Semikonduktor.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. ROM Semikonduktor

ROM Semikonduktor adalah salah satu memori yang ada dalam komputer
yang terbuat dari bahan semikonduktor, perangkat penyimpanan data elektronik ini
biasanya diimplementasikan ke sebuah semikonduktor berbasis sirkuit terpadu
(IC). ROM bersifat permanen, artinya program atau data yang disimpan didalam
ROM ini tidak mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan. ROM
biasa digunakan untuk menyimpan firmware (piranti lunak yang berhubungan erat
dengan piranti keras).
Apabila informasi yang disimpan tidak boleh hilang walaupun sumber
tegangan dimatikan maka informasi tersebut disimpan di dalam ROM. Perubahan
program atau program bagian yang lain tidak mungkin lagi dilakukan di dalam
memori jenis ini. Dalam sistem komputer ROM biasanya digunakan untuk
menyimpan program monitor.
Program yang akan disimpan di ROM biasanya program pesanan dari
komunitas tertentu, sedangkan pemrogramannya dilakukan di tempat pabrik
pembuatnya. ROM biasanya juga berisi program yang dapat dipakai secara umum
misalnya karakter Generator, Dekoder atau fungsi – fungsi lain yang lazim dipakai.
Jenis memori ini tidak memungkinkan diisi program oleh pengguna.
ROM hanya dapat dibaca, sedangkan pengguna sama sekali tidak dapat
merubah isinya karena informasi yang ada pada ROM terbentuk bersamaan dengan
pembuatan ROM di pabrik pembuatannnya.
Gambar II-1 ROM dengan Dioda Matrik

Melalui D1 dan D2, Input A dan B dan Output Q, dalam hubungan Gerbang
AND, sehingga pada Q1 akan berlogika H jika A = 1 dan B = 1. Dari hubungan
dioda matrik di atas program yang ada pada ROM dapat dinyatakan dalam Tabel
Kebenaran di bawah ini.

Selain cara di atas, terdapat juga ROM yang terbuat dari gerbang-gerbang
logika yang lain, tetapi ada juga yang terbuat dari Multi Emitter Transistor.
Chip SRAM dan DRAM volatile, artinya chip tersebut kehilangan informasi
yang disimpannya jika daya dimatikan. Terdapat banyak aplikasi yang memerlukan
perangkat memori yang mempertahankan informasi tersimpan jika daya dimatikan.
Misalnya dalam komputer biasa drive hard disk digunakan untuk menyimpan
sejumlah besar informasi, termasuk software sistem operasi.
Pada saat komputer dihidupkan, software sistem operasi harus ditunggu dari
disk ke dalam memori. Hali ni memerlukan eksekusi program yang ”boot” sistem
operasi. Karena programboot cukup besar, sebagian besar disimpan dalam disk.

7
Prosessor harus mengeksekusi beberapa instruksiyang meload programboot ke
dalam memori.
Jika seluruh memori hanya terdiri dari chip memori volatile, maka prosessor
tidak akan memiliki sarana untuk mengakses instruksi tersebut. Solusi praktisnya
adalah dengan menyediakan sejumlah kecil memori non volatile yang menyimpan
instruksi yang eksekusinya menghasilkan loading programboot dari disk.
Isi data pada ROM misalnya adalah program Basic Input Output System
(BIOS), yang berfungsi untuk mengendalikan perpindahan data antar
mikroprosesor ke komponen lain yang meliputi keyboard, monitor, printer, dan
lainnya. Program BIOS juga mempunyai fungsi self diagnostic, atau memeriksa
kondisi yang ada dalam dirinya yang dinamakan Power on Self Test (POST).

2.1.1 MROM
MROM (Mask-programmed Read Only Memory) adalah memori yang
isinya diprogram oleh pabrik secara tersembunyi di perusahaan pembuatnya,
dimana isinya dipesan oleh pembeli, MROM diprogram hanya satu kali saja dan
selanjutnya hanya bisa dibaca dan tidak dapat dihapus.
Jika ada satu bit yang salah program, maka chip MROM tidak dapat
digunakan, sebuah negatif fotografi yang disebut mask digunakan untuk
mengontrol interkoneksi elektrik pada chip.
Suatu mask khusus diperlukan untuk setiap set informasi berbeda untuk
disimpan kedalam ROM karena mask ini sangat mahal harganya, maka jenis ROM
hanya ekonomis jika anda membutuhkan kuantitas yang sangat banyak pada ROM
yang sama. Kelemahan utama ROM jenis ini karena tidak dapat diprogram ulang
pada kasus yang memerlukan perubahan desain pada data yang tersimpan.
Akibatnya ROM harus diganti dengan yang baru sesuai data yang akan
diperlukan dalam ROM. Beberapa jenis user-programmable ROM telah
dikembangkan untuk mengatasi kelemahan ini . namun demikian MROM tetap
merupakan hal yang menarik untuk pendekatan yang paling ekonomis bila
diperlukan ROM yang telah diprogram dalam kuantitas yang besar. MROM
biasanya disebut ROM karena hal ini dapat membingungkan karena istilah ROM

8
sebenarnya mempresentasikan kategori besar perangkat tersebut, dalam keadaan
operasi normal memori ini hanya dapat dibaca.
Aplikasi lain yang mirip dengan ROM adalah CD-ROM prerecorded yang
familiar dengan kita, salah satunya CD musik. Berbeda dengan pendapat banyak
orang bahwa CD-ROM ditulis dengan laser, kenyataannya data pada CD-ROM
lebih tepatnya dicetak pada piringan plastik.

2.1.2 PROM

Programmable ROM adalah suatu bentuk memori digital di mana setiap bit
setting terkunci oleh sekering atau antifuse. PROM digunakan untuk menyimpan
program secara permanen. Biasanya, perangkat ini menggunakan tegangan tinggi
untuk secara permanen menghapus memori dalam chip. Akibatnya, sebuah PROM
hanya dapat diprogram satu kali.
PROM menyediakan fleksibilitas dan kemudahan yang tidak dimiliki ROM.
Yang terakhir lebih menarik secara ekonomi untuk menyimpan program dan data
tetap pada saat ROM volume tinggi diproduksi. PROM menyediakan pendekatan
yang lebih cepat dan lebih murah karena dapat diprogram langsung oleh user.
Pada PROM yang terbuat dari dioda matrik dan belum diprogram setiap
persilangan antara kolom dan baris terisi dioda. Tergantung dari typenya PROM
yang belum diprogram pada outputnya hanya berlogika 1 atau 0.
Pada penghantar setiap dioda dipasang secara seri sebuah tahanan terbuat
dari NiCr (Nickel Chrom) yang mudah terbakar jika dialiri arus lebih. Pemrograman
PROM dilakukan dengan cara memberikan pulsa arus lebih pada dioda yang
dikehendali sehingga tahanan yang terpasang terbakar (terputus) dan dengan
demikian dioda yang bersangkutan tidak berfungsi. Proses pemrograman seperti ini
disebut proses fuse link (Semacam sekering).

9
Proses yang sama dengan pembakaran tahanan NiCr digunakan juga pada
matrik dengan Multi – Emitter Transistor seperti gambar dibalik. Transistor yang
digunakan pada jenis ini adalah Transistor NPN. Pada transistor ini emittor yang
disambung dengan jalur y dan kolektor disambungkan pada jalur x dari matrik,
basisnya tidak terhubung selama dalam keadaan belum terprogram. Untuk
memprogram sel memori dengan cara memberikan arus pulsa yang besar pada
transistor yang sesuai maka akan terbentuk "Basis-Emitor Dioda", yang sebelum
diprogram lintasan basis emittor hanya mempunyai tahanan 100 kΩ, dan setelah di
program lintasan Basis-Emitornya hanya mempunyai tahanan ± 200 Ω.

2.1.3 EPROM
A. Pengertian EPROM
Erasable Programmable Read Only Memory adalah jenis memori chip yang
mempertahankan data ketika catu daya dimatikan. Dengan kata lain, itu adalah non-
volatile. Ini adalah sebuah array dari floating-gate transistor individual yang
diprogram oleh perangkat elektronik yang memasok tegangan tinggi daripada yang
biasanya digunakan dalam rangkaian digital.
Sekali diprogram, sebuah EPROM dapat dihapus hanya dengan
mengekspos ke cahaya ultraviolet yang kuat. Sinar UV yang biasanya memiliki
panjang gelombang 253.7nm (untuk penghapusan optimal waktu) dan termasuk
dalam kisaran UVC sinar UV.

10
EPROMs mudah dikenali pada kaca transparan yang ada pada tengah
chip/IC dan yang digunakan untuk menghapus memori. Kelebihan dari Erasable
Programmable Read Only Memory (EPROM):
1. Virus tidak dapat merusak sebagian atau keseluruhan isi dari program
yang tersimpan didalam Bios tersebut.
2. Isi dari program Bios ini baik sebagian maupun keseluruhannya tidak
dapat dirusak atau diubah oleh pulsa listrik, selama stiker yang terdapat
pada Bios tersebut tidak cacat atau rusak.

Kelemahan dari Erasable Programmable Read Only Memory (EPROM):


1. Tidak dapat diupgrade atau dimodifikasi secara umum isi dari program
Bios tersebut baik itu sebagian maupun keseluruhannya. Sehingga suatu
saat segala perhitungan yang berhubungan dengan tanggal, bulan dan
tahun seperti program aplikasi Microsoft exel atau lotus akan menyimpang
bila tanggal, bulan, dan tahun dari.

2. Sifat-sifat EPROM
EPROM tergolong pada jenis memori komputer yang non-volatile.
Maksudnya, data yang disimpan didalamnya dapat bertahan walaupun
EPROM tidak menerima pasokan daya. Ini dapat terjadi karena data dalam
EPROM disimpan dalam bentuk tergantung ada-tidaknya elektron yang
berperan sebagai dinding penghalang antara control gate dan floating gate
pada tiap-tiap sel dalam larik EPROM. Elektron-elektron tersebut dapat
bertahan selama minimal kurang-lebih 10 tahun, banyak pula yang dapat
bertahan hingga lebih dari 35 tahun dan bisa dibaca berkali-kali tanpa
memengaruhi ketahanannya.

Setiap lokasi penyimpanan di EPROM terdiri dari sebuah field-effect


transistor. Setiap transistor terdiri dari channel pada semikonduktor. Source
dan drain dibuat di region-region di akhir channel. Sebuah lapisan insulator
berada diatas channel, diikuti dengan electrode gate konduktif, lalu sebuah
lapisan insulator lebih tebal diatasnya. Floating gate tidak memiliki koneksi

11
apapun dengan bagian lainnya dan diselimuti secara menyeluruh oleh
lapisan insulator yang mengelilinginya.

Gambar n Simpangan floating gate transistor.

3. Penulisan data pada EPROM


Berbeda dengan PROM yang cara penulisannya adalah dengan membakar
fuse menggunakan arus listrik pada jumlah tertentu sehingga data benar-
benar disimpan secara permanen dan hanya memungkinkan untuk ditulis
sekali, ringkasnya EPROM menggunakan elektron yang terperangkap
diantara transistor untuk merepresintasikan bit data.
Pengubahan nilai pada field-effect transistor dikendalikan oleh tegangan
pada control gate pada transistor tersebut. Keberadaan tegangan pada
tingkat tertentu di gerbang ini membuat sebuah channel konduktif didalam
transistor tersebut, merepresentasikan nilai 1.
Menyimpan data di memori tersebut dilakukan dengan cara
mengaplikasikan tegangan yang lebih tinggi pada alamat transistor yang
diseleksi, memungkinkan elektron menembus lapisan insulator dan
terakumulasi di gate electrode dan berfungsi sebagai penghalang antara
control gate dan floating gate, merepresentasikan nilai 0. Saat tegangan

12
tinggi dihentikan, elektron terperangkap didalam elektroda. Karena
tebalnya lapisan isolator yang menyelimuti gate, data tidak dapat bocor ke
ground dan dapat bertahan selama beberapa dekade.

Gambar n. Elektron menembus lapisan Oxide tipis dan terakumulasi di gate


electrode.

Untuk menghapus data, sel memori didalam EPROM harus di reset dengan
mengaplikasikan sinar UV ke jendela kuarsa yang dapat terlihat diatas chip
silikon selama beberapa menit. Photon dari sinar UV mengakibatkan
ionisasi dengan silikon oxide, yang mengakibatkan dissipasi daya yang
tersimpan didalam floating gate. Karena seluruh larik sel memori terpapar,
seluruh data hilang secara bersamaan.

4. Pembacaan data pada EPROM


Data yang tersimpan pada sel memori tergantung pada hidup-tidaknya
transistor, atau mengkonduksi atau tidak-mengkonduksinya transistor yang
diseleksi tersebut. Transistor tidak akan mengkonduksi jika terhalang oleh
elektron yang terperangkap pada gate electrode, sehingga transistor

13
merepresentasikan nilai 0. Transistor merepresentasikan nilai 1 pada
keadaan sebaliknya.

5. Penyeleksian data pada EPROM


Penyeleksian data pada EPROM dilakukan dengan menyusun setiap sel
memori pada suatu larik dua dimensi, sehingga anggotanya dapat
dialamatkan menggunakan baris dan kolom. Untuk mengambil data pada
baris dan kolom tertentu, komputer mengecek melalui pin-pin alamat yang
berada di sisi luar chip silikon EPROM.

Gambar n. EPROM Intel 1702A, salah satu tipe EPROM tertua. Memiliki pin-pin dan
jendela kuarsa diatasnya.

2.1.4 EEPROM
A. Pengertian

Electrically Erasable Programmable Read Only Memory


(EEPROM) adalah sejenis chip memori tidak terhapus yang digunakan dalam
komputer dan peralatan elektronik lain untuk menyimpan sejumlah konfigurasi data
pada alat elektronik tersebut yang tetap harus terjaga meskipun sumber daya
diputuskan, seperti tabel kalibrasi atau kofigurasi perangkat.

14
Pengembangan EEPROM lebih lanjut menghasilkan bentuk yang lebih
spesifik, seperti flash memory. Flash memory (memori kilat) lebih ekonomis
daripada perangkat EEPROM tradisional, sehingga banyak dipakai dalam
perangkat keras yang mampu menyimpan data statik yang lebih banyak (seperti
USB flash drive). Kelebihan utama dari EEPROM dibandingkan EPROM adalah ia
dapat dihapus secara elektris menggunakan cahaya ultraviolet sehingga prosesnya
lebih cepat.
Jika RAM tidak memiliki batasan dalam hal baca-tulis memori, maka
EEPROM sebaliknya. Beberapa jenis EEPROM keluaran pertama hanya dapat
dihapus dan ditulis ulang (erase-rewrite) sebanyak 100 kali sedangkan model
terbaru bisa sampai 100.000 kali. Kelebihan dari Electrically Erasable
Programmable Read Only Memory (EEPROM ):
1. Dapat diupgrade atau dimodifikasi sebagian atau keseluruhan isi dari
program Bios tersebut sesusi dengan keinginan kita.
2. Dapat dibackup atau di buat cadangannya, bila suatu saat master dari Bios
tersebut rusak atau programnya sebagian atau keseluruhannya terhapus.

Kelemahan dari Electrically Erasable Programmable Read Only


Memory (EEPROM) :
1. Virus dapat merusak sebagian atau keseluruhan isi dari program yang
tersimpan didalam Bios tersebut.
2. Arus listrik yang tudak stabil dapat merusak sebagian atau keseluruhan isi
dari program yang tersimpan di dalam Bios tersebut.

B. Cara Kerja EEPROM

Cara kerja dari EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-only


Memory) adalah dengan menyalin data yang ada di EEPROM ke sebuah
microprosesor sehinggan dapat di monitor dan dilakukan perubahan pada
beberapa bagian yang diperlukan.Kelebihan EEPROM ini adalah data yang
disimpan di dalamnya bisa bertahan selama bertahun - tahun. Jadi walaupun
mesin dimatikan dan tidak ada kejadian yang bersifat insidentiel, tidak perlu

15
khawatir apabila program akan hilang. Walaupun begitu, terlalu sering
melakukan perubahan pada isi kedua benda ini, juga bisa mempengaruhi lapisan
-lapisan insulated oksida yang ada di dalamnya. Kemungkinan kerusakan atau
yang membuat IC ini menjadi tidak stabil (data memorinya) adalah karena
adanya tegangan-tegangan electric yang tidak normal (lonjakan tegangan
misalnya).
C. Cara Menulis Data

Setelah data disimpan di EEPROM, nilai yang ada disana dapat dilihat dengan
menggunakan Serial Monitor pada Arduino IDE. Penulisan data pada EEPROM
akan menggunakan input data analog pembacaan dari potentiometer yang
terhubung ke pin analog Arduino A3.

Adapun penjelasan untuk source code (sketch) program Arduino menuliskan


data ke EEPROM ialah sebagai berikut :

 Agar library EEPROM dapat digunakan perlu mencakup file header


EEPROM.h terlebih dahulu
 EEPROM board Arduino Uno memiliki alamat dari 0 hingga 511 total ada
512
 Variable address merupakan alamat EEPROM tempat menyimpan data,
sedangkan variable lang ialah nilai yang akan disimpan pada alamat
EEPROM
 Nilai variable lang didapat dari pembacaan nilai ADC pada pin analog
Arduino A3
 Nilai ADC (10 bit, maximum 1023) yang terbaca dibagi dengan 4, karena
nilai yang dapat disimpan dalam sebuah alamat EEPROM Arduino
maximum hanya 8 bit, dengan nilai dari 0 hingga 255
 Bagian utama dalam menyimpan data ke EEPROM pada instruksi
EEPROM.write(address, lang), yang mana nilai variable lang akan
disimpan pada EEPROM dengan alamat address

16
 Setelah data disimpan pada alamat address, dilakukan increment address
untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan data selanjutnya
 Proses increment alamat address tersebut dilakukan hingga mencapai
alamat ke 511, saat mencapai pencacahan increment 512, alamat address
akan dikembalikan ke alamat awal yakni kembali dari 0
Setelah selesai menuliskan data ke alamat EEPROM, selanjutnya beranjak
ke tahap selanjutnya yakni membaca nilai yang ada pada EEPROM mulai dari
alamat 0 hingga 511. Untuk menampilkan data ke Serial Monitor Arduino IDE
diperlukan jalur komunikasi serial antara Arduino dengan komputer. Berikut
adalah source code (sketch) yang digunakan untuk membaca data EEPROM di
Arduino dan menampilkannya di Serial Monitor.
D. Cara Membaca Data

Adapun penjelasan untuk source code (sketch) program Arduino membaca data
ADC yang tersimpan di EEPROM ialah sebagai berikut :

 Agar library EEPROM dapat digunakan, kita perlu mencakup file header
EEPROM.h terlebih dahulu
 Agar komunikasi dengan komputer dapat dilakukan, terlebih dahulu
melakukan deklarasi penggunaan jalur komunikasi serial serta baud rate
yang digunakan yakni 9600
 EEPROM board Arduino Uno memiliki alamat dari 0 hingga 511 total ada
512
 Variable address merupakan alamat EEPROM tempat menyimpan data,
sedangkan variable lang ialah nilai yang akan tersimpan pada alamat
EEPROM
 Nilai variable lang didapat dari pembacaan nilai ADC pada pin analog
Arduino A3
 Bagian utama dalam menyimpan data ke EEPROM pada instruksi
EEPROM.read(address) untuk membaca data lang pada alamat EEPROM
tersebut

17
 Setelah itu data akan ditampilkan pada Serial Monitor dengan instruksi
Serial.print(), berturut-turut adalah address kemudian variable lang, data
ADC
 Karena data pada EEPROM tersimpan adalam bentuk byte, maka perlu
dilakukan tahap mengubah data byte menjadi DEC, nilai desimal, yang
lebih mudah dimengerti
 Sama seperti sebelumnya, setelah selesai membaca dan menampilkan data
pada sebuah alamat EEPROM, kemudian dilakukan increment address
untuk membaca data pada alamat EEPROM selanjutnya
 Bila telah mencapai 511, pembacaan selanjutnya 512 akan kembali
membaca ke alamat 0 dari EEPROM.

Gambar. EEPROM Arduino

2.1.5 EAPROM
EAPROM (Electrically Alterable Programmable ROM) adalah jenis ROM
yang mirip dengan EEPROM. Memori jenis ini, isinya dapat dihapus dan ditulis
secara elektrik dan selektif oleh pemakai. EPROM, EEPROM, dan EAROM
sebenarnya merupakan read-mostly memory (RMM) atau memori komputer yang
dapat diprogram lebih dari satu kali.
Tetapi operasi tulis untuk RMM jauh lebih rumit dibandingkan dengan
operasi bacanya, dan jarang dilakukan. Semua jenis ROM di atas adalah jenis

18
memori non-volatile. Artinya, informasi yang tersimpan dalam sebuah ROM tidak
akan hilang jika catu daya listrik terputus atau dihentikan sehingga digunakan untuk
menyimpan informasi (program dan data) yang bersifat tetap, misalnya prosedur-
prosedur BIOS. Kandungan dapat di padam pada lokasi yang terpilih data lain tidak
terganggu .kandungan dapat di tukar dengan memberi denyut electric.

2.1.6 Memori Flash

Memori flash adalah sebuah EEPROM jenis khusus yang dapat dihapus dan
diubah dalam blok pada satu oprasi besar (seperti kilat), penggunaan terpisah dari
komputer, digunkan sejumlah peralatan seperti mobile phone, kamera digital, LAN
switch, dan sebagainya. Pada komputer, memori flash digunakan dalam dua cara:
1. Pengganti EPROM yang berisi BIOS, ini dikenal dengan BIOS-
flash.membolehkan memperbarui isi BIOS dengan mudah tanpa mencabut
IC dari sirkuit.
2. Pengganti hard disk, opsi ini menarik karena beberapa keuntunganseperti
tidak berat (ringan), konsumsi daya rendah, data dapat dibawa-bawa
(portable).

Saat ini sedang maraknya memory stick yang terbuat dari memori flash yang
disambungkan pada USB (universal serial bus) pada sebuah personal komputer .
EEPROM adalah memori non-volatile yang menawarkan waktu akses yang
cepat (khas 120 ns) dan mempunyai kepadatan tinggi dan harga per bit rendah .
Namun demikian jika ingin dihapus atau diprogram ulang maka harus dilepaskan
dari sirkiut/sistem. EEPROM juga memori non-volatile yang menawarkan waktu
akses yang cepat dan membolehkan penghapusan dengan cepat sirkuit dan
pemrograman ulang byte secara individu. Eeprom kepadatannya rendah dan
harganya lebih mahal dibanding EPROM.
Secara struktur, sebuah sel memori flash adalah seperti sel EPROM
transistor-tunggal sederhana (dan tidak seperti sel EEPROM dua transistor yang
kompleks), hanya sedikit lebih besar. Memori flash mempunyai lapisan gate-oxide

19
yang tipis yang membolehkan penghapusan secara elektrik tetapi dapat dibangun
dengan kepadatan yang lebih tinggi dari pada EEPROM. Harga memori flash lebih
rendah dari pada EEPROM walaupun masih tidak mendekati EPROM.
Pada umumnya chip memori flash menggunakan operasi penghapusan
besar dimana semua sel dalam chip dihapus secara simultan. Proses penghapusan
secara khas membutuhkan ratusan miilidetik dibandingkan dengan 20 menit untuk
UV EPROM, beberapa memori flash yang baru menawarkan mode penghapusan
sektor dimana sektor-sektor khusus dari larik memori (misalnya 512 byte) dapat
dihapus dalam satu waktu.hal ini menghindari keharusan untuk menghapus dan
memprogram semua sel bila hanya satu bagian dari memori yang memerlukan
pembaruan. Waktu tulis memori flash yang khas adalah 10μs per byte dibanding
100 μs untuk kebanyak EPROM terbaru dan 5 ms untuk EEPROM (termasuk waktu
pengahapusan byte otomatis).
Terdapat dua pilihan yang populer untuk implementasi modul flash memori
memori yaitu kartu flash (flash card) dan drive flash (flash drive).
1. Flash Card

Salah satu cara untuk mengkonstruksi modul yang lebih besar adalah
memasang chip flash pada kartu kecil yang disebut flash card. Flash card semacam
ini memiliki antar muka standar yang membuatnya dapat digunakan dalam berbagai
produk. Suatu kartu chip dicolokkkan ke dalam slot yang sesuai. Flash card
memiliki berbagai ukuran memori. Ukuran yang umum adalah 8, 16, 32, 64, 128,
256 hingga 1 Gbyte bahkan lebih.

2. Drive flash

Modul memori flash yang lebih besar telah dikembangkan untuk


menggantikan drive harddisk. Fakta bahwa drive flash adalah perangkat elektronik
solid state yang tidak memiliki bagian yang dapat dipindahkan menghasilkan
keuntungan penting. Perangkat tersebut memiliki waktu pencarian dan akses yang
lebih singkat, sehingga menghasilkan respon yang lebih cepat. Drive tersebut
memiliki konsumsi daya yang lebih rendah, yang menjadikannya atraktif untuk

20
aplikasi yang diatur dengan batere, dan perangkat tersebut juga tidak sensitif
terhadap goncangan.

Kerugian drive flash dibandign drive harddisk adalah kapasitasnya yang


lebih rendah dan biaya per bit yang lebih tinggi. Disk menyediakan biaya per bit
yang jauh lebih rendah.

2.2. Wujud 0 dan 1 dalam ROM Semikonduktor

2.1.7 Rom Dioda


Setiap baris mendatar adalah satu register. Misalnya register R0
mengandung tiga diode, register R1 mempunyai satu dioda, dan demikian
seterusnya. Keluaran ROM itu adalah kata D = D3D2D1D0.
Pada kedudukan sakelar yang tampak pada gambar volta setinggi
menghidupkan diode pada register R0 ,semua diode lainnya padam. Berarti bahwa
keluaran tinggi tampak pada D2,D1dan D0. Maka itulah keluarannya D = 0111.
Jika sakelar dipindahkan ke 1, maka diode pada register R1 akan mengantar
atau memaksaD3 menjadi tinggi. Karena semua diode lainnya padam maka, kata
yang keluar dari ROM menjadi D = 1000.
Dengan rangkaian diskrit kita akan dapat mengubah isi register dengan
dengancara menambah atau menghilangkan dioda.

2.1.8 Alamat
Alamat kata sama dengan subskrip register yang menyimpan kata itu. Maka
dari itu mengapa sebabnya 0111 terdapat pada alamat 0, 1000 terdapat pada alamat
1, 1011 padaa lamat 2 dan seterusnya. Alamat ini berlaku bagi ROM berukuran
berapa saja.Misalnya ROM dengan 256 register dapat menyimpan 256 kata dengan
alama dari 0 dampai 255. Kata alamat 0 kata yang akan disimpan pada register R0
dan 255 akan disimpan pada register R255.

21
2.1.9 Dekode pada Chip
Decode pada chip ini adalah buatan pabrik karena merasa pada Rom diode
dan alamat kurang praktis untuk dipakai karena terlalu memerlukan banyak pin
masukan. Pada gambar dilampiran akan menunjukkan gagasan dasarnya.
Misalnya tiga pin masukan (A2A1 dan A0) memberikan alamat biner dari
kata tersimpan itu . jika Alamat A2A1A0 = 100, maka decoder 1dari 8 membrikan
voltase tinggi kepada register R4 sehingga keluarannya menjadi D = 0110.
Decode pada chip mengurangi banyaknya pin masukan yang diperlukan
oleh ROM. Jika ROM dapat menyimpan 256 kata, maka ia mempunyai 256 register.
Tanpa decode pada chip, kita hanya memerlukan delapan pin masukan karena kata
alamat 8 bit seperti: Alamat = A7A6A5A4A3A2A1A0 Meliputi alamat biner dari
Alamat = 0000 0000 (desimal 8) Sampai Alamat = 1111 1111 (desimal 255).
Karena itu setiap ROM IC mencakup decode pada chip, berarti kita perlu
memberikan alamat biner untuk membaca kata tersimpan pada register tertentu.
Jika alamat biner menggerakkan ROM, maka decoder internal memberikan voltase
tinggi kepada register terpilih, dan kata tersimpan tersebut tampil di terminal
keluaran.

2.1.10 ROM Buatan Pabrik


Ini adalah ROM yang paling kecil jika dibandingkan dengan ROM yang
dapat diperoleh dengan secara komersial. Transistor dan MOSFET juga digunakan
untuk membuat ROM yang mampu menyimpan ribuan kata. Contohnya
Intel 4308 merupakan ROM 1024 x 8. Karena itu dia dapat menyimpan 1024 kata
yang masing-masing berukuran 8-bit. Adapun juga EA 4600 adalah ROM 4096 x
8, yang dapat menyimpan 4096 kata yang masing-masing berukuran 4-bit.

2.1.11 ROM Tri Status


Dengan menambah sakelar ke tri status kesaluran keluaran ROM, maka ia
memperoleh keluaran tri status. Pada gambar 7.4a dilampiran enable rendah
membuka semua sakelar dan mengapungkan semua sakelar. Dan sebaliknya enable
tinggi memungkinkan kata alamat untuk mencapai keluaran akhir.

22
Sejumlah ROM buatan pabrik mencakup sakelar tri status dalam chip.
Misalnya DM, 7596 dari National Semikonduktor merupakan ROM tri status
berukuran 512 x 8.

2.3. Logika 0 dan 1 pada ROM Semikonduktor


ROM dibuat dengan menggunakan teknologi bipolar atau MOS. Peda kedua
teknologi tersebut, elemen penyimpan dasar adalah saklar arah tunggal
(unidirectional switch) dalam bentuk diode atau transistor. Keberadaan fisik dari
saklar arah tuggal pada suatu sel memori menunjukkan logika 1, dan sebaliknya
menunjukkan logika 0.
Informasi atau data atau program yang tertulis pada ROM (isi ROM)
bersifat permanen dan tidak mudah hilang dan tidak mudah berubah walaupun
dalam keadaan mati (off). ROM modern sering ditemukan dalam bentuk IC
(Integrated Circuit), sama seperti RAM yag wujudnya kebanyakan juga berupa IC.
Teks atau kode yang tertulis pada kedua jenis IC ini berbeda.IC ROM biasanya
memiliki kode tulisan (teks) 27xxx. Angka 27 menunjukkan kode untuk ROM,
sedangkan xxx menjunjukkan kapasitas ROM dalam satuan kilo bit.

Bit Line
● Word Line
T
P ○ Terhubung untuk menyimpan 0
○ Tidak terhubung untuk mrnyimpan 1

23
Gambar diatas menunjukkan konfigurasi yang mungkin uuntuk sel ROM.
Nilai logika 0 disimpan dalam sel jika transistor dihubungkan ke ground pada titik
P, sebaliknya, 1 disimpan. Jalur bit dihubungkan melalui resistor ke suplai daya.
Untuk membaca keadaan sel, jalur word diaktifkan. Sehingga switch
transistor ditutup dan tegangan pada jalur bit drop mendekati nol jika terdapat
koneksi antara transistor dan ground, jalur bittetap pada tegangan tinggi,
mengindikasikan sirkuit sense pada ujung jalur bit menghasilkan nilai input yang
sesuai. Data ditulis ke dalam ROM pada saat fabrikasi.

2.4. Cara Menuliskan Data ROM Semikonduktor


ROM tidak dapat diisi atau ditulisi data sewaktu-waktu seperti RAM.
Pengisian atau penulisan data, informasi, ataupun program pada ROM memerlukan
proses khusus yang tidak semudah dan se-fleksibel cara penulisan pada RAM.
Menulis Informasi kedalam bit adalah kita akan menulis “1” ke bit, kemudian
mengubahnya ke ”0”. Ikuti 3 langkah berikut untuk mengetahui bagaimana cara
bekerjanya:
1. Tentukan bit yang mana yang akan ditulis.
2. Untuk membuat bit siap untuk ditulisi, kita masukkan tegangan tinggi
pada bit word line.
3. Tegangan tinggi yang dimasukkan pada bit line akan menghasilkan 1
(satu) yang akan ditulis pada bit line. Tegangan rendah akan ditulis 0 (nol)
pada bit line.

Membaca Informasi dari bit kita anggap kita telah menulis pada bit 0-7 pada Word
line ”0”. Untuk membaca bit, ikuti langkah dibawah:
1. Nyalakan tegangan tinggi untuk word line yang akan dibaca.
2. Hidupkan word line yang memungkinkan mikroprosesor untuk membaca
isi dari semua sel, dan akan menerjemahkan pola 1 dan 0 ke karakter yang
sesuai pada display.
3. Ketika memproses informasi akan menjadi cukup rumit, hal ini tidak
begitu rumit ketika memproses satu atau 2 kata.

24
Biasanya, data atau program yang tertulis pada ROM diisi oleh pabrik yang
membuatnya. Umumnya ROM digunakan untuk menyimpan firmware, yaitu
perangkat lunak yang berhubungan dengan perangkat keras. Contoh ROM
semacam ini adalah ROM BIOS. ROM BIOS berisi program dasar sistem komputer
yang berfungsi untuk mengatur dan menyiapkan semua peralatan atau komponen
yang ada atau yang terpasang pada komputer saat komputer
‘dinyalakan/dihidupkan’.
Informasi atau data atau program yang tertulis pada ROM (isi ROM) bersifat
permanen dan tidak mudah hilang dan tidak mudah berubah walaupun komputer
‘dimatikan’ atau dalam keadaan mati (off). Sedangkan pada RAM, semua isinya
(baik berupa data, program atau informasi) akan hilang dengan sendirinya jika
komputer ‘dimatikan’ (dalam keadaan off).

2.5. Cara Membaca Data ROM Semikonduktor


Menyimpan data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah,
tetapi membaca data dari ROM dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya program
atau data yang ada dalam ROM ini diisi oleh pabrik yang membuatnya. Oleh karena
itu, ROM biasa digunakan untuk menyimpan firmware (perangkat lunak yang
berhubungan erat dengan perangkat keras).
ROM modern didapati dalam bentuk IC, persis seperti medium
penyimpanan/memori lainnya seperti RAM. Untuk membedakannya perlu
membaca teks yang tertera pada IC-nya. Biasanya dimulai dengan nomer 27xxx,
angka 27 menunjukkan jenis ROM , xxx menunjukkan kapasitas dalam kilo bit
(bukan kilobyte). Data-data biasanya sudah terisi dan disediakan oleh pabrik
perakitnya.
Contoh data-data ROM yang sering muncul adalah saat komputer
dihidupkan maka akan terbaca semua konfigurasi perangkat yang terintegrasi dalam
komputer tersebut.
Isi data pada ROM misalnya adalah program Basic Input Output System
(BIOS), yang berfungsi untuk mengendalikan perpindahan data antar
mikroprosesor ke komponen lain yang meliputi keyboard, monitor, printer, dan

25
lainnya. Program BIOS juga mempunyai fungsi self diagnostic, atau memeriksa
kondisi yang ada dalam dirinya yang dinamakan Power on Self Test (POST).
Misalkan didalam microprosessor kita ingin membaca alamat disalah satu
data. Di dalam ROM terdapat 8 byte berisi data.

Microprosessor membaca alamat 5 dari ROM 8 byte


1 1
A0 D0
Tahap I 0 0
A1 D1
1 1
A2 D2
0
D3 Tahap III
0
D4
0
ROM D5
D6
1
0
8 byte D7
0
OE
Tahap II 0
CE

Contohnya alamat 5 seperti gambar diatas, maka caranya:

1. Mikroprosesor mengirim sinyal alamat 5 yakni A2A1A0 = 101 lewat bus


alamat ke pin alamat ROM
2. Mikroprosessor mengirim sinyal control untuk mengaktifkan ROM.
3. Data akan ditempatkan pada bus data sehingga pada bus data terdapat data
45.

26
Ketika terjadi operasi pembacaan, terdapat waktu tunda perambatan antara
pemberian sebuah input ROM dan kemunculan data pada output. Waktu tunda ini
disebut waktu akses tACC yang merupakan pengukuran kecepatan operasi ROM.
Bentuk gelombang teratas mewakili masukan alamat, bntuk gelombang
yang ditengah mewakili keluaran data. Pada waktu t0 masukan-masukan alamat
semua berada pada beberapa level khusus, beberapa level HIGH dan beberapa level
LOW. Sinyal C̅S̅ = HIGH, sehingga keluaran data ROM berada dalam keadaan
impedansi tinggi (Hi-Z), yang dinyatakan dengan garis miring.
Tepat sebelum t1, masukan alamat baru menjadi valid, yaitu setiap masukan
alamat berada pada level logika yang valid. Pada titik ini, sirkuit ROM internal
mulai mendekode masukan alamat baru untuk memilih register yaitu untuk
mengirim data ke penyangga output. Pada saat t2 masukan C̅S̅ diaktifkan untuk
meng-enable penyangga output. Akhirnya, pada saat t3 keluaran berubah dalam
keadaan Hi-Z ke data yang valid yang menyatakan data tersimpan pada alamat yang
ditetapkan.

Waktu tunda antara t1 yaitu ketika alamat baru menjadi valid dan t3, keluaran
data menjadi valid adalah waktu akses tACC. Waktu akses ROM bipolarkas berada
dalam rentang 30-90 ns, waktu akses untuk perangkat-perangkat NMOS dalam
rentang 35-500 ns. Pengembangan pada teknologi CMOS telah membawa waktu
akses berada dalam rentang 20-60 ns. Akibatnya perangkat-perangkat bipolar dan
NMOS sudah jarang diproduksi dalam ROM yang baru (yang besar).

27
Parameter pewaktuan yang penting lainnya adalah waktu enable keluaran,
tOE yaitu waktu tunda antara masukan C̅S̅ dan keluaran data valid nilai khas tOE
untuk ROM adalah 20 ns untuk bipolar, 25-100 ns untuk NMOS, dan 12-50 ns
CMOS.

2.6. Cara Menyeleksi 1 Pada Kumpulan Data


Sirkuit pengonversi data menerima data yang dinyatakan dalam satu jenis
kode dan menghasilkan keluaran yang dinyatakan dalam jenis yang lain. Konversi
kode diperlukan, misalnya bila suatu komputer mengeluarkan data dalam kode
binner langsung dan kita akan mengubahnya menjadi BCD supaya ditampilkan
dalam pembacaan LED 7 segmen.
Salah satu metode yang paling mudah pada pengubahan kode adalah
menggunakan ROM terprogram agar aplikasi dari suatu alamat khusus
menghasilkan keluaran data yang mempersentasikan ekivalen pada kode baru.
ROM TTL 74185 menyimpan kode konversi biner – ke BCD untuk masukkan
binner 6 bit. Untuk mengilustrasikanya, sebuah masukan alamat biner 100110 (38
desimal) akan menghasilkan keluaran data 00111000 yang merupakan kode BCD
untuk 38 desimal.

2.7. Perbedaan RAM dengan ROM


1. RAM
a. RAM dapat di tulisi dan di baca berulang-ulang kali, asal komputer berjalan
dengan ada daya listrik ataupun yang lainnya.
b. RAM berisi data dan memori program yang sedang berjalan, dan akan
hilang dengan sendirinya saat komputer dimatikan, listrik mati, dan pada
saat komputer dalam keadaan mati.
c. RAM biasanya berbentuk IC atau yang biasa disebut dengan Intregrated
Circuit.

28
d. RAM tidak akan menyimpan data selama komputer mati ataupun tidak ada
daya. Hal ini menyebabkan orang banyak yang kehilangan data pada saat
komputer mati tiba-tiba
e. Biasanya orang-orang membeli RAM tambahan atau mengganti RAM
mereka dengan ukuran yang lebih besar untuk mengoptimalkan kinerja
laptop ataupun komputer pada saat menjalanka banyak aplikasi.
f. Kecepatan transfer data RAM lebih besar daripada ROM.
2. ROM
a. ROM tidak bisa untuk ditulis, dan biasanya data pada ROM sudah diisi oleh
pabrik. Misalnya ROM BIOS, CD Lagu, Tape.
b. ROM hampir mirip seperti Harddisk dan SSD yaitu dapat menyimpan data
walaupun komputer sudah dimatikan ataupun dalam keadaan mati.
c. ROM modern sudah menggunakan bentuk IC (intregrated circuit).
d. Data pada ROM tidak akan hilang walaupun daya mati tiba-tiba, karena
bersifat permanen dan masih menyimpan data walaupun daya sudah
dimatikan.
e. ROM tidak dapat diisi data kembali karena sifatnya yang Read Only (hanya
bisa dibaca), karena ROM biasanya digunakan untuk hardware komputer
seperti BIOS, dan CD Musik, Film. ROM bisa ditulisi pada saat masih
dalam keadaan kosong, tetapi memerlukan alat khusus yang bisa mengisi
data pada ROM.
f. mKecepatan transfer data pada ROM lebih kecil daripada RAM.

29
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
ROM Semikonduktor adalah salah satu memori yang ada dalam komputer
yang terbuat dari bahan semikonduktor, perangkat penyimpanan data elektronik ini
biasanya diimplementasikan ke sebuah semikonduktor berbasis sirkuit terpadu
(IC). ROM bersifat permanen, artinya program atau data yang disimpan didalam
ROM ini tidak mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan. ROM
biasa digunakan untuk menyimpan firmware (piranti lunak yang berhubungan erat
dengan piranti keras).
ROM dibuat dengan menggunakan teknologi bipolar atau MOS. Peda kedua
teknologi tersebut, elemen penyimpan dasar adalah saklar arah tunggal
(unidirectional switch) dalam bentuk diode atau transistor. Keberadaan fisik dari
saklar arah tuggal pada suatu sel memori menunjukkan logika 1, dan sebaliknya
menunjukkan logika 0.
ROM tidak dapat diisi atau ditulisi data sewaktu-waktu seperti RAM.
Pengisian atau penulisan data, informasi, ataupun program pada ROM memerlukan
proses khusus yang tidak semudah dan se-fleksibel cara penulisan pada RAM.
Biasanya, data atau program yang tertulis pada ROM diisi oleh pabrik yang
membuatnya. Umumnya ROM digunakan untuk menyimpan firmware, yaitu
perangkat lunak yang berhubungan dengan perangkat keras. Contoh ROM
semacam ini adalah ROM BIOS. ROM BIOS berisi program dasar sistem komputer
yang berfungsi untuk mengatur dan menyiapkan semua peralatan atau komponen
yang ada atau yang terpasang pada komputer saat komputer
‘dinyalakan/dihidupkan’.
Salah satu metode yang paling mudah pada pengubahan kode adalah
menggunakan ROM terprogram agar aplikasi dari suatu alamat khusus
menghasilkan keluaran data yang mempersentasikan ekivalen pada kode baru.
ROM TTL 74185 menyimpan kode konversi biner – ke BCD untuk masukkan
binner 6 bit. Untuk mengilustrasikanya, sebuah masukan alamat biner 100110 (38
desimal) akan menghasilkan keluaran data 00111000 yang merupakan kode BCD
untuk 38 desimal.

3.2. Saran
Disini penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini kurang dari
sempurna. Maka, penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun, agar di lain waktu jika penulis membuat makalah
lainnya supaya terhindar dari kesalahan yang sama.

31
DAFTAR PUSTAKA

Hamacher, C., Vranesic, Z., & Zaky, S. (2004). Oraganisasi komputer (Edisi 5 ed.).
(T. ANDI, Trans.) Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Juju, D. (2006). Tip dan Trik Desain Web Untuk Pemula. Bogor: PT ElexMedia
Komputindo.
Kadir, A., & Triwahyuni, T. (2014). Pengantar Teknologi Informasi (Revisi ed.).
Yogyakarta: Andi Publisher.
Stallings, W. (1996). Organisasi dan Arsitektur Komputer. jakarta: PT.Prenhalindo.
Syahrul. (2010). Oraganisasi dan Arsitektur Komputer. Yogyakarta: C.V Andi
OFFSET.

32

Anda mungkin juga menyukai