TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN VEKTOR DAN TIKUS

Disusun Oleh :

Nama : Isna Nur Afifah

NIM : P1337433120102

Kelas : 2B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENKES SEMARANG PRODI D-III SANITASI

TAHUN 2022
UJIAN PRAKTEK : VEKTOR D 3 KESLING
SIFAT : CLOSE BOOK
WAKTU : 80 MENIT
DOSEN : Dr. Aris Santjaka SKM., M.Kes.
1. SOAL POTENSI PENULARAN MALARIA

( m . a ) ( x ) (p n)
C=
−ln P
keterangan:
C = Kapasitas vektorial
m = kepadatan vektor mengigit manusia per orang per malam (MBR)
a = Human Blood Index (HBI) dibagi siklus gonotropik yang secara teoritis 3 hari
(Bruce-Chwatt 1985)
x = proporsi penduduk yang positif untuk parasit malaria
p = peluang nyamuk untuk dapat hidup setiap hari
n = lamanya daur sporogoni nyamuk, secara teoritis untuk P. falciparum 12 hari, vivax
9 hari (Bruce-Chwatt 1985)
nilai p dapat diperoleh dengan rumus berikut:
P= A√ B
Keterangan: A = lama siklus gonotropik dan B = proporsi parous dari sejumlah nyamuk
yang diperiksa kandung telurnya. (Depkes RIg 2007).
Entomological Innoculation Rate (EIR)
ukuran langsung yang melibatkan dua ukuran yaitu ukuran entomologis dan ukuran
parasitologi. Rumusan EIR dikemukakan oleh WHO yaitu hasil perkalian kepadatan
vektor dan Sporozoit rate (WHO 2003).

Indeks stabilitas penularan malaria (ISPM)

Pendekatan yang dipakai pada ISPM menggunakan pendekatan epidemiologi. Indeks ini
ditentukan oleh besarnya Man Bitting Rate (MBR/a) dan probabilitas untuk hidup setiap
a
hari (p), model matematiknya frekuensi menggigit vektor yang tinggi, indeks
−log e p
stabilitas juga akan tinggi, sebaliknya jika vektor banyak yang mati, maka indeks
stabilitas akan turun. (Bruce-Chwatt, 1985)

Hasil survei massal di daerah yang mengalami KLB malaria dan berbentuk kluster, dengan
hasil sebagai berikut:
a. Penangkapan nyamuk sebanyak 6 orang per cathching station dengan penangkapan
selama 12 jam (all night)
b. Cathching stationnya ada 3 lokasi
c. Hasil MBR ada 100 nyamuk, 70 diantaranya porous.
d. Hasil pemeriksaan darah dari nyamuk yang tertangkap 70 ekor berupa darah manusia
e. Hasil pemeriksaan pada semua penduduk yang berjumlah 3500 orang ternyata ada
200 orang yang positif mengandung parasit
f. Hasil pemeriksaan mikroskopis semua mengandung P.falciparum.
g. Hasil pemeriksaan sporozoid hanya ada 3 ekor nyamuk yang positif sporozoid di
kelenjar ludahnya

Berdasarkan hasil survei tersebut hitunglah:

a. Kapasitas vektor
b. Entomological innoculation rate (EIR)
c. Indeks stabilitas malaria (ISPM)
d.
1. Menghitung MBR

Diketahui :
Jumlah nyamuk yang tertangkap =
100 Jumlah penangkap = 6
Jam =12
CS= 3

Jawab :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝
𝑀𝐵𝑅 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝. 𝑗𝑎𝑚. 𝑐𝑠
100
=
6.12.3
= 0,462 ekor/jam

2. Menghitung a= HBI/3

Diketahui :
Jumlah darah manusia = 70
Jumlah nyamuk yang diperiksa = 100

Jawab :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔

𝐻𝐵𝐼 = 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎

70
=
100

= 0,7
HBI 0,7
A= = = 𝟎, 233
3 3
3. Menghitung proporsi penduduk yang positif untuk parasite malaria (x)

Diketahui :
Jumlah Penduduk (+) = 200
Jumlah Penduduk yang di Periksa = 3500

Jawab :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘(+)𝑝𝑎𝑟𝑎𝑠𝑖𝑡𝑒
𝑋=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎

200
=
3500

= 𝟎, 057

4. Menghitung peluang nyamuk untuk dapat hidup setiap hari

𝐴
(P) P = √𝐵
Diket :
Jumlah nyamuk pomus = 70
Jumlah nyamuk keseluruhan=100

A=3

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑢𝑘 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑢𝑠

Jawab : 𝐵 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛

70
=
100

= 0,7
𝐴
P = √𝐵
= 3√ 0, 7
= 0,887
5. Menghitung Kapasitas Vektor (C)

Diketahui :
m = 0,462
a = 0,233
x = 0,057
p = 0,887
n = 12

Jawab :
(𝑚. 𝑎)(𝑥) (𝑝𝑛 )
𝐶=
−𝐼𝑛 𝑃

(0,462 . 0,233) (0,057)

𝐶= ( 0,88712 )
− ln 0,887

( 0,108 ) (0,057)(0,237)
=
0,11991

0,001146
=
0,1191

= 0,122

6. Menghitung EIR

Diket :
Jumlah nyamuk (+) sporozoidd = 3
Jumlah nyamuk yang doperiksa =
100

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑢𝑘 (+) x 100%

Jawab : 𝑆𝑅 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎
3
=100 𝑥 100%

= 𝟑%

EIR = MBR x SR

= 0,462 x 3%

= 1,38%
7. Indeks Stabilitas Penularan Malaria (ISPM)

Diket :
a (MBR) = 0,462
p = 0,887
𝑎
Jawab : 𝐼𝑆𝑃𝑀 = 0,462 0,462
− log 𝑒 𝑃 = − log = 0,382
0,887

= 1,209