Anda di halaman 1dari 27

STATISTIKA

OLEH :

WIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
2010
PENDUGAAN PARMETER
IV. PENDUGAAN PARAMETER

Populasi Sampel
Sampling

N n

Rata-rata : μ Rata-rata :
Simp. Baku : σ Simp. Baku : s
Ragam : σ2 Ragam : s2
Parameter Statistik
IV. PENDUGAAN PARAMETER

1. Parameter = sembarang nilai yang menjelaskan


ciri populasi
2. Statistik = sembarang nilai yang menjelaskan ciri
sampel
Misal : populasi tanaman padi pada luasan 1 hektar
dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm sebanyak 250.000
tanaman, diambil sebuah sampel secara acak
berukuran n = 500 tanaman dan diperoleh rata-rata
jumlah anakannya 15 anakan.
¾ Ukuran Populasi N = 250.000
¾ Ukuran Sampel n = 500, Rata-rata = 15
IV. PENDUGAAN PARAMETER

¾ Ukuran Populasi N = 250.000


¾ Ukuran Sampel n = 500, Rata-rata = 15

Berdasarkan rata-rata sampel (statistik) dapat


diduga bahwa rata-rata jumlah anakan padi
kultivar IR-64 pada luasan 1 ha sebanyak 15
anakan (parameter).

¾ Statistik sebagai penduga bagi Parameter


yang tidak diketahui.
¾ Rata-rata = 15 sebagai Penduga Titik
IV. PENDUGAAN PARAMETER

¾ Nilai dugaan dalam bentuk selang lebih tepat


digunakan daripada nilai dugaan dalam bentuk dugaan
titik.
¾ Nilai dugaan selang : P (a < θ < b ) = 1 – α, artinya
peluang θ terletak diantara a dan b sebesar (1 – α).
Atau kita yakin sebesar (1 – α) 100% bahwa θ ada
dalam selang (a,b).
IV. PENDUGAAN PARAMETER

¾ Nilai dugaan selang : P (a < θ < b ) = 1 – α

¾ Selang : (a < θ < b ) disebut


Selang Kepercayaan (1 – α) 100%.

¾ (1 – α) disebut Koefisien (Derajat) Kepercayaan


(Keyakinan)

¾ Nilai statistik a dan b disebut Batas Kepercayaan.


IV. PENDUGAAN PARAMETER

Jika nilai α = 5 % maka (1 – α ) = 95 % = 0,95.

a x b

SE SE

SE = Standard Error of Mean (Galat Baku


Rata-rata)
1. PENDUGAAN RATA-RATA

Penggunaan Sebaran t dan z

Ya
Apa σ ada? Uji - z

Tidak

Ya
n ≥ 30 ? Uji - z

Tidak

Uji - t
A. Pendugaan Rata-rata Satu Sampel
A. Pendugaan Rata-rata Satu Sampel

Contoh 1 :
Suatu contoh acak 36 mhs tingkat akhir mempunyai IP
rata–rata 2,60 dan simpangan baku 0,30. Buatlah selang
kepercayaan 95% bagi rata–rata IP seluruh mhs tingkat
akhir tersebut.
Jawab :
n = 36 ; Rata–rata = 2,60 dan simp. baku s =0,30 ;
α = 0,05 ; α/2 = 0,025 ; zα/2 = z0,025 = 1,96
A. Pendugaan Rata-rata Satu Sampel

Jawab :
n = 36 ; Rata–rata x = 2,60 dan simp. baku s =0,30 ;
α = 0,05 ; α/2 = 0,025 ; zα/2 = z0,025 = 1,96

2,60 – (1,96)( 0,30/√36) < μ < 2,60 + (1,96)(0,30/√36)


(2,60 – 0,10) < μ < (2,60 + 0,10)
2,50 < μ < 2,70
A. Pendugaan Rata-rata Satu Sampel
Contoh 2 :
Sebuah lembaga penelitian menghasilkan kedelai
Kultivar X. Dari hasil percobaan di 16 lokasi diperoleh
rata-rata hasilnya 1,15 t/ha dengan simp. baku 0,20 t/ha.
Buatlah selang kepercayaan 95% bagi rata-rata hasil
yang sebenarnya.

Jawab :
n = 16 ; x = 1,15 dan s = 0,20 ;
α = 0,05 ; α/2 = 0,025 ; tα/2(n-1) = t0,025(15) = 2,131
A. Pendugaan Rata-rata Satu Sampel

Jawab :
n = 16 ; x = 1,15 dan s = 0,20 ;
α = 0,05 ; α/2 = 0,025 ; tα/2(n-1) = t0,025(15) = 2,131

1,15 – (2,131)( 0,20/√16) < μ < 1,15 + (2,131)(0,20/√16)


(1,15 – 0,11) < μ < (1,15 + 0,11)
1,04 < μ < 1,26
B. Pendugaan Rata-rata Dua Sampel

1. Jika Ragam Kedua Sampel Sama ( σ12 = σ22 ) :

2. Jika Ragam Kedua Sampel Tidak Sama ( σ12 ≠ σ22 ) :


B. Pendugaan Rata-rata Dua Sampel

Contoh :
Pelajaran matematika diberikan kepada 12 siswa kelas A
dengan Metode Biasa, dan 10 siswa kelas B dengan
Metode Terprogram. Hasil ujian kelas A rata–ratanya 85
dengan simpangan baku 4, kelas B rata–ratanya 81 dengan
simpangan baku 5. Tentukan selang kepercayaan 90%
bagi selisih rata–rata populasi, bila diasumsikan kedua
populasi menyebar normal dengan ragam sama
Jawab :

α = 10% ; α/2 = 0,05 ; tα/2(n1+n2-2) = t0,05(20) = 1,725


B. Pendugaan Rata-rata Dua Sampel

α = 10% ; α/2 = 0,05 ; tα/2(n1+n2-2) = t0,05(20) = 1,725


B. Pendugaan Rata-rata Dua Sampel

(85 – 81) – (1,725)(1,917) < μ < (85 – 81) + (1,725)(1,917)


(4 – 3,307) < μ < ( 4 + 3,307)

0,693 < μ < 7,307


C. Pendugaan Rata-rata Pengamatan Berpasangan

= Rata-rata dari selisih pengamatan kedua sampel

Sd = Simp. Baku dari selisih pengamatan kedua


sampel
C. Pendugaan Rata-rata Pengamatan Berpasangan

Contoh :
Pelatihan manajemen agribisnis dilakukan kepada 100
petani andalan agar mereka mampu mengembangkan
usahataninya. Setelah beberapa waktu, 6 orang
diantara 100 petani andalan tersebut diselidiki
keuntungan yang mereka peroleh sebelum dan
sesudah pelatihan. Tentukan selang kepercayaan
95% bagi selisih rata–rata populasi.
C. Pendugaan Rata-rata Pengamatan Berpasangan

Petani 1 2 3 4 5 6
Sebelum 40 78 49 63 55 33 Juta Rp
Sesudah 58 87 57 72 61 40 Juta Rp

Jawab :

Sebelum 40 78 49 63 55 33 Jumlah
Sesudah 58 87 57 72 61 40
Selisih (d) 18 9 8 9 6 7 57
(d2) 324 81 64 81 36 49 635
C. Pendugaan Rata-rata Pengamatan Berpasangan

n = 6 ; ∑ d = 57 ; ∑ d2 = 635 ; α = 5% ; tα/2(n-1) = 2,571


C. Pendugaan Rata-rata Pengamatan Berpasangan

9,5 – (2,571)(1,765) < μ < 9,5 + (2,571)(1,765)

9,5 – (2,571)(3,948) < μ < 9,5 + (2,571)(3,948)

9,5 – 4,538 < μ < 9,5 + 4,538

4,962 < μ < 14,038


D. Pendugaan Proporsi Satu Sampel

n ≥ 100 :

n < 100 :

Contoh :
Contoh acak 200 orang yang membeli pestisida di
sebuah toko pestisida selama satu minggu diperoleh
informasi sebanyak 60 orang yang suka membeli
insektisida X . Tentukan selang kepercayaan 95% bagi
proporsi sesungguhnya yang suka membeli insektisida X.
D. Pendugaan Proporsi Satu Sampel

n = 200 ; p = 60/200 = 0,3 ; q = 0,7 ; zα/2 = 1,96

0,3 – 1,96(0,032) < π < 0,3 + 1,96(0,032)


0,3 – 0,063 < π < 0,3 + 0,063
0,237 < π < 0,363
23,7 % < π < 36,3 %
E. Pendugaan Proporsi Dua Sampel

(p1 – p2) – zα/2 .SE < (π1 – π2) < (p1 – p2) + zα/2.SE

Contoh :
Suatu studi dilakukan untuk menduga proporsi
penduduk kota dan penduduk di sekitar kota tersebut
yang menyetujui pembangkit listrik tenaga nuklir. Bila
1200 diantara 2000 penduduk kota dan 2400 diantara
5000 penduduk di sekitar kota yang diwawancarai
menyetujui pembangunan tersbut, buat selang
kepercayaan 90% bagi proporsi sebenarnya yang setuju.
E. Pendugaan Proporsi Dua Sampel

Jawab :
n1 = 2000 ; p1 = 1200/2000 = 0,60 ; q1 = 0,40 ;
n2 = 5000 ; p2 = 2400/5000 = 0,48 ; q2 = 0,52

0,12 – (1,96)(0,013) < (π1 – π2) < 0,12 + (1,96)(0,013)

0,12 – 0,025 < (π1 – π2) < 0,12 – 0,025

0,095 < (π1 – π2) < 0,145

Anda mungkin juga menyukai