Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI KOMUNIKASI SEBAGAI SARANA PROMOSI

DALAM PENYEBARLUASAN INFORMASI TENTANG


PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA SALATIGA

Jelita Maulida*), Rizki Nurislaminingsih

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi sebagai sarana promosi dalam
penyebarluasan informasi tentang koleksi, layanan, fasilitas, dan manfaat yang didapatkan
saat berkunjung ke Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga, serta mengetahui hasil
promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Jenis penelitian
yang digunakan yaitu kualitatif naratif, untuk teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi, e-observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada beberapa strategi komunikasi sebagai sarana promosi yang dilakukan oleh Persipda Kota
Salatiga dalam penyebarluasan informasi yaitu, penyebarluasan melalui media internet
(aplikasi Salatiga Mobile Library, web, facebook, dan instagram), penyebarluasan melalui
media tercetak (poster, brosur, dan pamflet) serta melalui media massa radio. Melalui strategi
-strategi tersebut dilakukan pemilihan komunikator, pemilihan pesan, penentuan sasaran, dan
perkiraan efek yang ditimbulkan (respon dari pesan yang ditimbulkan). Hasil promosi
berdampak afektif yang kemudian menggerakkan pemustaka untuk pergi ke perpustakaan.

Kata kunci: Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga, penyebarluasan informasi,
promosi, strategi komunikasi.

Abstract

This study aims to determine the communication strategy as a promotional tool in the
dissemination of information about collections, services, facilities, and benefits during a visit
to the Library and Regional Archives Salatiga, and to know the results of the campaign carried
out by the Library and Archives of City of Salatiga. This type of research is qualitative
narrative, for the data collection techniques used were observation, e-observation, interviews,
and documentation. The results showed that there was some communication strategy as a
means of promotion done by Persipda Salatiga in the dissemination of information, namely,
dissemination via the Internet (application Salatiga Mobile Library, web, facebook and
instagram), dissemination through the media printed (posters, flyers, and pamphlets) as well
as through the mass media radio. Through the election strategy- strategy communicator,
message selection, targeting, and estimates of the effect (the response of messages generated).
Results promotion affective impact is then moved the users to go to the library.

Keywords: Library and Regional Archives Salatiga, dissemination, promotion,


communication strategy.

*)
Penulis Korespondensi
Email: jelita.maulida@gmail.com
1. Pendahuluan Di perpustakaan promosi atau pemasaran yang
dilakukan dengan berbagai sarana untuk menarik
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga minat kunjung pemustaka. Ada berbagai sarana
adalah salah satu perpustakaan yang melakukan dalam penyebarluasan informasi kepada
kegiatan promosi dengan cara penyebarluasan masyarakatantara lain melalui, lisan, media cetak,
informasi melalui internet, pamflaete, brosure, dan aplikasi. Menurut Qalyubi dkk (2007: 261)
sepanduk, sosial media serta kegiatan lain. Hal ini sarana promosi bentuk tercetak antara lain brosur,
menjadi sangat menarik dikarenakan Perpustakaan poster, dan buletin.
dan Arsip Daerah Kota Salatiga dalam struktur Beraneka cara dilakukan oleh perpustakaan
organisasinya tidak memiliki bagian humas/public dalam menyebarluaskan informasi mengenai
relation. Di lembaga tersebut hanya memiliki sie perpustakaan guna menarik pemustaka untuk
perpustakaan, sie arsip, dan sie bina perpustakaan memanfaatkan perpustakaan. Cara-cara
arsip sedangkan perpustakaan tersebut tidak memiliki penyebarluasan informasi itu sangat beragam
bagian humas/public relation secara struktur bentuknya ada yang melalui media brosur, pamflet,
organisasi, padahal umumnya humas/public relation media sosial, internet, iklan radio, dll.
merupakan kunci organisasi dalam melakukan Deseminasi informasi yang dilakukan
kegiatan penyebarluasan informasi serta promosi, perpustakaan atau menyebarkan koleksi yang
akan tetapi promosi di perpustakaan tersebut dapat dimilikinya, salah satunya yaitu dengan promosi.
terlaksana, meskipun tidak ada struktur humas/ Promosi berperan mendiseminasikan atau
public relation secara khusus. menyebarkan informasi agar pengguna aktual
Promosi perpustakaan menurut Qalyubi dkk maupun potensial mengetahui lebih banyak tentang
(2007: 260) merupakan forum pertukaran informasi produk yang bersangkutan.
antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama Diseminasi informasi/penyebarluasan
memberikan informasi tentang produk atau jasa yang informasi erat hubungannya dengan proses
disediakan sekaligus membujuk pemustaka untuk komunikasi. Tanpa adanya proses komunikasi maka
bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. penyebarluasan informasi yang diinginkan tidak
Hasil dari promosi adalah tumbuhnya kesadaran dapat dilakukan. Definisi komunikasi menurut para
sampai pada tindakan untuk memanfaatkannya. ahli hingga lebih memahampakan apa itu
Sedangkan menurut Mustafa dalam Riza penyebaranluasan informasi, berikut adalah definisi
(2013: 3) promosi merupakan setiap kegiatan komunikasi menurut para ahli, Schrarmm dalam
komunikasi yang bertujuan memeperkenalkan produk (Suprapto, 2006: 4-5) menyatakan komunikasi
pelayanan dengan cara distribusi. Kegiatan tersebut sebagai suatu proses berbagi (sharing process),
adalah usaha yang dilakukan oleh penjual untuk dimana kata komunikasi berasal (bahasa) Latin
membujuk kepada orang lain untuk memakai produk, communis yang berarti umum (common) atau
pelayanan yang dipromosikan. Dari kedua pengertian bersama.
promosi tersebut dapat diketahui bahwa promosi Uraian tersebut menyatakan bahwa dengan
adalah kegiatan yang bertujuan mempengaruhi sikap, apabila komunikasi terjadi, sebenarnya kita sedang
pengetahuan atau tingkah laku penerima dan berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan
membujuk mereka untuk menggunakan produk atau (commonness) dengan seseorang. Komunikasi yang
jasa yang ditawarkan. berlangsung di dalamnya terdapat usaha berbagi
Promosi perpustakaan merupakan aktivitas informasi, ide dan sikap, dalam urusan ini, misalnya
memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para
koleksi, jenis layanan, dan manfaat yang dapat pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat
diperoleh oleh setiap pemakai perpustakaan. Secara sebuah komunikasi memiliki pengertian
lebih terperinci, tujuan promosi perpustakaan adalah (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu.
sebagai berikut: Dari uraian Scramm dapat diketahui bahwa
1. Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi
masyarakat pemakai; yang berhasil melahirkan kebersamaan
2. Mendorong minat baca dan mendorong (commonness); Kesepahaman antara sumber (source)
masyarakat agar menggunakan koleksi dengan penerima (audience-revceiver)-nya. Sebuah
perpustakaan semaksimalnya dan menambah komunikasi akan benar-benar efektif apabila
jumlah orang yang gemar membaca; audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain
3. Memperkenalkan pelayanan dan jasa persis sama yang dikehendaki oleh penyampainya.
perpustakaan kepada masyarakat; Komunikasi efektif akan berjalan dengan adanya
4. Memberikan kesadaran masyarakat akan adanya komponen komponen yang saling berkaitan.
pelayanan perpustakaan dan menggunakannya, Menurut Effendy (2004: 6) komponen proses
serta mengembangkan pengertian masyarakat, komunikasi terjadi apabila terdapat Komunikator
agar mendukung kegiatan perpustakaan; (orang yang menyampaikan pesan), pesan
5. Memasyarakatkan slogan “tak kenal maka tak (pernyataan yang dinyatakan oleh lambang),
sayang” (Qalyubi dkk, 2007: 260). Komunikan (orang yang menerima pesan), media
(sarana atau saluran yang mendukung pesan bila sikap, pendapat, perilaku, baik langsung secara lisan,
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya), maupun tak langsung melalui media.
efek (dampak sebagai pengaruh dari pesan). Model komunikasi dalam artian modern mula-
Komponen-komponen saling berterkaitan sehingga mula diperkenalkan oleh Harold D. Lasswell, yakni
dapat menjalankan perannya untuk melakukan proses seorang ahli politik yang tertarik kepada riset
komunikasi. komunikasi (Suprapto, 2006: 60). Kalimat yang
Liliweri (2011: 132) menyatakan bahwa terkenal dalam riset-riset komunikasi yang di tulis
“peran komunikasi” sangat berkaitan dengan status Laswell dalam (Mufid, 2005:7) pada artikelnya di
dan elemen-elemen komunikasi. Peranan tahun 1948 yaitu : Who (siapa), says what
komunikasi tersebut bisa saja muncul di (mengatakan apa), In which channel (dengan saluran
komunikator, pesan, media, komunikan, efek, yang mana), to whom (kepada siapa), with what
konteks, dan peran gangguan. Pada bahasan tentang effect? (dengan efek bagaimana). Berikut bagan dari
komunikasi akan dibahas sistem komunikasi secara model komunikasi yang dimaksud :
over all, dimana setiap sistem informasi menjalankan
status perannya berupa fungsi, tujuan dan strategi. Bagan 1.2
Dijelaskan mengenai pokok peranan komunikasi Model Komunikasi Harold D. Lasswell
sebagai berikut:

1. Fungsi
Fungsi adalah seperangkat tugas (task) yang
dilakukan oleh subjek peran. Jika subjek peran Sumber : (Liliweri, 2011: 107)
adalah komunikator maka “fugsi komunikator”
adalah hal-hal yang harus dijalankan Effendy (2004: 30) mengungkapkan rumusan
komunikator sesuai dengan peran komunikator Laswell ini tampaknya sederhana saja. Tetapi jika
saat berkomunikasi. dikaji lebih jauh, pertanyaan efek yang diharapkan,
2. Tujuan secara implisit mengandung pertanyaan lain yang
Tujuan adalah apa yang harus atau direncanakan perlu dijawab dengan seksama. Pertanyaan tersebut
untuk dicapai dalam aktivitas komunikasi. ialah when (kapan dilaksanakannya), how
Tugas ini dapat dicapai saat melaksanakan (bagaimana melaksanakannya), dan juga why
tugas-tugas yang dirumuskan dalam fungsi. (mengapa dilaksanakan demikian).
3. Strategi Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi
Metode, teknik atau cara komunikasi bekerja komunikasi sangat penting karena pendekatan
sehingga kita dapat mencapai tujuan yang telah (approach) terhadap efek yang diharapkan dari suatu
ditetapkan. Jika komunikator ingin mencapai kegiatan komunikasi bisa berjenis-jenis, yaitu
tujuan yang ingin direncanakan, maka information (informasi), persuasion (persuasi),
komunikator harus menjalankan seperangkat intruction (intruksi).
tugas tertentu (fungsi), dan untuk mempercepat, Effendy (2004: 6) berpendapat bahwa teknik
memperlambat, membuat efektif, atau tidak berkomunikasi adalah cara atau “seni” penyampaian
efektif, mendorong atau menghamat tercapainya pesan yang dilakukan seorang komunikator
tujuan maka komunikator menetapkan strategi sedemikian rupa, sehingga menimbulkan dampak
komunikasi. tertentu pada komunikasi. Pesan yang disampaikan
komunikator adalah pernyataan sebagai paduan
Liliweri (2011: 133) berpendapat bahwa pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi,
konsep peran, fungsi dan tujuan dapat dibedakan keluhan, keyakinan imbauan anjuran dan sebagainya.
tetapi tidak dapat dipisahkan. Peran dan fungsi Pernyataaan tersebut dibawakan oleh
komunikasi yang dirancang komunikator adalah lambang, umumnya bahasa. Dikatakan bahwa
mengirimkan informasi, intruksi, menghubungkan, umumnya bahasa yang dipergunakan untuk
mendidik, menerangkan, menghibur, persuasi, menyalurkan pernyataan itu, sebab ada juga lambang
mengirimkan informasi supaya komunikan lain yang dipergunakan untuk menyalurkan
mengetahui. Komunikator juga mengirimkan pesan pernyataan itu, antara lain gerakan anggota tubuh,
yang mendidik supaya komunikan mengerti, gambar, warna, dan sebagainya. Hal yang penting
mengirimkan pesan yang menghibur supaya dalam komunikasi ialah bagaimana cara agar suatu
komunikan menikmati, mengirimkan pesan persuasif pesan yang disampaikan komunikator menimbulkan
supaya komunikan berubah sikap. dampak dan efek tertentu pada komunikan. Menurut
Cara supaya pesan–pesan tesebut dapat Effendy (2004: 7) menyatkan dampak komunikasi
terkirim dan diterima dengan baik adalah dengan menurut kadarnya yakni :
menyusun strategi komunikasi. Diketahui bahwa
komunikasi disini yaitu komunikasi adalah proses 1. Dampak kognitif
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada Timbul pada komunikasi yang menyebabkan
orang lain untuk memberi tahu atau untuk merubah seseorang menjadi tahu atau meningkatkan
intelektualitasnya. Pesan yang disampaikan yang dilakukan policy, government and public
komunikator ditujukan kepada pikiran Affairs dalam penyebaran informasi di PT Chevron
komunikan, dengan lain perkataan tujuan Pacific Indonesia. Penelitian yang digunakan yaitu
komunikator hanyalah berkisar pada upaya metode kualitatif deskriptif dengan teknik
mengubah pikiran diri komunikan. pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan
2. Dampak afektif studi pustaka.
Dampak afektif lebih tinggi kadarnya daripada Penelitian kedua mengenai penyebarluasan
dampak kognitif. Di sini tujuan komunikator informasi pernah dilakukan oleh M Syamsul Barry P
bukan hanya supaya komunikan tahu, tetapi (2008) dengan judul “Program Penyebaran Informasi
tergerak hatinya; menimbulkan perasaan tertentu, Gerakan Anti Napza Berbasis Masyarakat Karang
misalnya perasaan iba terharu sedih, gembira, Taruna Kelurahan Klitren Yogyakarta” dalam
marah dan sebagainya. Skripsi Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Dampak behavioral Hasil penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan
Dampak yang paling tinggi yaitu dampak dan menganalisis pelaksanaan Program Program
behavioral, yakni dampak yang timbul pada Penyebaran Informasi Gerakan Anti Napza Berbasis
komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau Masyarakat Karang Taruna Kelurahan Klitren
kegiatan. Yogyakarta. Metode yang digunakan yakni kualitatif
deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa
Sifat komunikasi bisa di pilih sesuai dengan dokumentasi, observasi dan interview.
tujuan komunikator. Sifat Informatif yang bertujuan Penelitian yang ketiga tentang strategi
hanya memberitahu, atau komunikasi persuasif yang promosi pernah dilakukan oleh Junaida, S.Sos.
tujuannya untuk mengubah sikap, pendapat, dan (2008) dalam USU e-Repository dengan judul
perilaku. “Strategi Promosi Perpustakaan Perguruan Tinggi”.
Proses komunikasi menurut (Suprapto, 2006: Penelitian tersebut diterbitkan oleh Universitas
5) adalah setiap langkah mulai dari saat informasi Sumatra Utara. Hasil penelitian ini bertujuan untuk
diciptakan sampai dengan informasi dipahami oleh mengetahui strategi promosi yang dilakukan oleh
komunikan. Komunikasi adalah suatu proses yang perpustakaan perguruan tinggi. Metode yang
bersifat kontinu. Joshep (1996) mengemukakan digunakan yakni kualitatif deskriptif.
komunikasi adalah transaksi. Dimaksudkan bahwa
komunikasi merupakan suatu proses dimana 2. Metode Penelitian
komponen-komponennya saling terkait. Metode penelitian yang dipilih pada penelitian ini
Elemen-elemen komunikasi saling bergantung disesuaikan dengan tema dari penelitian yang dibuat.
tak pernah independen, setiap komponen saling Metode yang dipilih diharapkan dapat mencari dan
terkait dengan komponen yang lain. Esensi proses menemukan fenomena yang ada, maka penulis
komunikasi adalah untuk memperoleh kesamaan menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif
makna di antara orang yang terlibat dalam menurut Tohirin (2012:3) merupakan suatu penelitian
komunikasi antar manusia. yang bermaksud memahami fenomena tentang apa
Proses komunikasi dalam penyebarluasan yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
informasi dapat digunakan salah satunya yaitu untuk perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain
promosi di sebuah lembaga atau organisasi. secara hortistik dan dengan cara deskripsi dalam
Perpustakaan sering melakukan beraneka jenis bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks
penyebarluasan informasi guna menarik pemustaka khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan
untuk memanfaatkan layanan, jasa, fasilitas yang berbagai metode alamiah.
disediakan di perpustakaan sehingga fungsi dari Jenis penelitian kulitatif naratif dipilih dalam
perpustakaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. penelitian ini karena, peneliti ingin mengetahui
Aktivitas komunikasi dari pihak perpustakaan tentang strategi komunikasi sebagai sarana promosi
kepada pemustaka diperlukan taktik/strategi dalam dalam penyebarluasan informasi tentang
pemilihan media, pesan, komunikan ketika Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Studi
berkomunikasi. Hal tersebut supaya proses promosi naratif merupakan strategi penelitian yang di
berjalan sesuai tujuannya, dan tepat sasaran. dalamnya menyelidiki kehidupan individu-individu
Penelitian tentang strategi komunikasi dalam dan meminta seorang seorang atau sekelompok
penyebarluasan informasi pernah dilakukan oleh M. individu tersebut untuk menceritakan kehidupan
Devis Pratama, Dian Sinaga, dan Saleha Radiah mereka. Informasi ini kemudian diceritakan kembali
dalam eJurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran oleh peneliti dalam kronologi naratif hal tersebut
Vol 1, No.1 (2012). Judul jurnal tersebut adalah diungkapkan oleh Clandinin & Connelly dalam
“Strategi Komunikasi dalam Penyebarluasan Cresswell (2010: 29) Pemilihan pendekatan
Informasi di PT Chevron Pacific Indonesia” Jurusan penelitian jenis ini diharapkan akan memperoleh
Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu uraian seluruh gejala dan keadaan dalam strategi
Komunikasi Universitas Padjajaran. Penelitian ini komunikasi promosi yang dilakukan oleh
bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi perpustakaan tersebut.
Sumber data yang diperoleh dalam peneliti ini Komponen-komponen tersebut saling
yaitu melalui wawancara dan observasi yang berterkaitan sehingga dapat menjalankan perannya
merupakan data primer, serta e-observasi dan untuk melakukan proses komunikasi. Cara
dokumentasi yang merupakan data sekunder. Metode mengetahui promosi yang ada tersebut maka peneliti
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian mewawancarai komunikan dari penyebaran informasi
ini yaitu teknik wawancara semiterstuktur, obseravasi yang dilakukan guna mengetahui proses informasi
non-partisipan, e-observasi dan dokumentasi. dang terjadi. Berikut adalah hasil wawancara yang
Pada penelitian ini pemilihan kriteria informan dilakukan dengan admin facebook Persipda Kota
dipilih menggunakan purposive sampling, menurut Salatiga, “Biasanya postingan pameran buku,
Sulistyo-Basuki (2006: 202) teknik pengambilan kegiatan-kegiatan di perpus dengan kalimat kalimat
informan tersebut adalah pemilihan informan singkat, biasannya kita tandai perpusda perpusda
berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. lain.” kata (admin facebook, 12 Juli 2016). Dari
Pemilihan informan ini diharapkan peneliti wawancara yang dilakukan diatas kita mengetahui
dapat mendapatkan sumber informasi yang sesuai bahwa pada facebook persipda melakukan proses
untuk menjawab pertanyaan penelitian, yaitu komunikasi dengan menyebarluaskan informasi
mengenai strategi komunikasi sebagai sarana promosi mengenai kegiatan-kegiatan persipda, serta
dalam penyebarluasan informasi tentang melakukan perluasan jaringan dengan menandai
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Oleh perpustakaan-perpustakaan lain supaya mengetahu
karena itu, dalam penelitian ini dilakukan pemilihan kegiatan tentang persipda. Proses yang lain yakni
kriteria untuk agar pengumpulan data dapat tercapai. penyebarluasan informasi yang dilakukan melalui
Analisis data yang digunakan pada penelitian aplikasi Salatiga Mobile Library.
ini Teknik analisis data dikemukakan oleh Miles dan Prinsip pemasaran dalam hal ilmu
Huberman (1990) dalam Mukhtar (2013: 135), yaitu perpustakaan dikemukakan oleh Patil dan Pradnan
model analisis data berlangsung atau mengalir (flow (2014: 252) bahwa salah satu prinsip pemasaran
model analysis). Menurutnya ada empat aktivitas dalam ilmu perpustakaan yaitu adannya produk. Hal
yang dilakukan melalui pendekatan ini yaitu tersebut dibutuhkan untuk turut mengembangkan dan
pengumpulan data, reduksi data, display data, lebih mengenalkan kepada masyarakat mengenai
verifikasi/menarik kesimpulan. lembaga yang diemban. Produk tersebut juga di
Teknik yang digunakan untuk menguji miliki oleh Persipda Kota Salatiga yang turut
kepercayaan data dalam memeriksa keabsahan data menyebarluaskan informasi kepada masyarakat
atau pengujian kebenaran salah satunya disebut mengenai lembaganya yang disebut dengan Salatiga
dengan teknik triangulasi. Menurut Mukhtar (2013: Mobile Library. Aplikasi berasis android yang
137) dijelaskan bahwa triangulasi adalah proses semakin memudahkan masyarakat untuk mengenal
melakukan pengujian kebenaran data, sehingga Persipda mulai dari koleksi yang di milikinya hingga
dengan adanya proses tersebut data yang didapatkan lokasi yang bisa diakses melalui google maps secara
bermakna. Triangulasi yang digunakan yaitu langsung. Dari wawancara yang dilakukan produk
triangulasi sumber, teori dan metode. tersebut disebarkan juga melalui media-media
promosi perpustakaan yang lain oleh setiap admin
yang bertanggung jawab.
3. Hasil dan Pembahasan Staf perpustakaan juga harus menyadari
pentingnya dan pemahaman tentang proses
Penulis memaparkan hasil dan pembahasan pemasaran seperti web 2.0 untuk mempromosikan
mengenai strategi komunikasi sebagai sarana kegiatan dan segala yang berkaitan tentang
penyebarluasan informasi tentang Perpustakaan dan perpustakaan untuk membangun nama merek
Arsip Daerah Kota Slatiga pada sub dibawah ini. perpustakaan, pelebaran sayap untuk melakukan
promosi merupakan tujuan utama dibuatnya
A. Jenis dan Proses Promosi di Persipda Kota instagram Persipda Salatiga selain media sosial Patil
Salatiga dan Pranita Pradhnan (2014: 250) mengungkapkan
Proses komunikasi untuk menyebarluaskan informasi bahwa salah satu teknologi terbaru lainnya adalah
di Perpustakaan Daerah Kota Salatiga dilakukan website. Berikut merupakan proses penyebaran
melalui berbagai media seperti faceebook, instagram, informasi yang dilakukan, “Yang kita tampilkan di
aplikasi Salatiga Mobile Library, brosur, radio dan web itu informasi tentang kegiatan-kegiatan lebih
sebagainya. Proses komunikasi yang menurut lengkap tentang profil, fasilitas layanan, struktur
Effendy (2004: 6) adalah komponen proses organisasi, yang paling aktif berita-berita tentang
komunikasi terjadi apabila terdapat komunikator perpusda Salatiga. Untuk website kita menggunakan
(orang yang menyampaikan pesan), pesan bahasa resmi.” (Admin website, 12 Juli 2016). Selain
(pernyataan yang dinyatakan oleh lambang), website, penyebarluasan informasi dengan berbahasa
Komunikan (orang yang menerima pesan), media resmi dan tidak resmi. Promosi yang dilakukan
(sarana atau saluran yang mendukung pesan bila tersebut tak jarang yakni untuk menaikan
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya), pengetahuan tentang perpustakaan dan citra
efek (dampak sebagai pengaruh dari pesan).
mengenai lembaga tersebut. Hal juga dilakukan perpustakaan, hingga pemustaka mengunjungi
melalui instagram, proses komunikasi yang perpustakaan secara langsung. Hal tersebut seperti
dilakukan dapat diketahui dari hasil wawancara yang yang diungkapkan admin facebook sebelumnya
dilakukan dengan admin instagram Persipda Kota bahwa perpustakaan pernah dikomen oleh pemustaka
Salatiga. Pada wawancara yang dilakukan mengenai kegiatan yang tidak ada hubungannya
didapatkan informasi antara lain. dengan perpustakaan pada saat itu kegiatan yang
Dari jawaban wawancara dengan admin dilakukan yaitu fasihon show. Kegiatan tersebut
instagram diketahui bahwa salah satu cara adalah salah satu cara yang digunakan untuk menarik
memberikan promosi yang efektif salah satunya yaitu masyarakat untuk lebih mengetahui lembaga tersebut
menandai seseorang supaya turut mengetahui hal-hal bahkan menarik orang hingga digunakan oleh
yang dilakukan oleh sebuah perpustakaan. Bahasa pemustakanya.
yang ringkas juga menambah kemudahan pemustaka Hal yang sama juga dinyatakan oleh admin
untuk mengetahui hal hal yang terjadi di Salatiga Mobile Library yang memiliki tujuan awal
perpustakaan, dan juga meningkatkan citra memberikan fasilitas lebih terhadap pemustaka yang
perpustakaan yang diemban. akan meningkatkan motivasi pemustaka untuk
Patil dan Prahita Pradnan (2014: 252) berkunjung ke perpustakaan dikarenakan adannya
menyatakan bahwa salah satu solusi praktis untuk informasi dari tersediannya koleksi yang diinginkan
melakukan promosi Perpustakaan salah satunya yaitu oleh pemustaka. Salatiga Mobile Library merupakan
melalui media massa radio. Hal tersebut sama dengan sebuah produk aplikasi berbasis android yang
yang telah persipda lakukan untuk mempromosikan dimiliki oleh Persipda Kota Salatiga.
lembaganya melalui radio. Hasil wawancara Sebuah produk perpustakaan yang
menunjukkan selain penggunaan bahasa yang santai digunakan sebagai teknik promosi perpustakaan pada
juga menggunakaan background menarik turut umumnya sangat bermanfaat bagi ketenaran
menjadi perhatian komunikan yang bertugas. perpustakaan itu sendiri, terlebih di zaman teknologi
ini. Pemanfaatan teknologi menjadi sebuah hal yang
B. Isi Pesan dan Tujuan Pengunaan Media sangat diperlukan untuk mengembengkan sebuah
oleh Petugas Kepada Pemustaka perpustakaan menjadi lebih populer. Terlebih lagi
Setiap promosi yang ditampilkan memiliki pesan diketahui bahwa perpustakaan adalah sebuah
khusus yang secara tersirat ataupun tersurat meskipun organisasi yang akan terus berkembang, hal tersebut
sesungguhnya memiliki tujuan utama untuk menarik juga berlaku untuk promosi yang dilakukan oleh
minat kunjung pemustaka ke perpustakaaan, pesan perpustakaan supaya mengikuti perkembangan
disampaikan memiliki berbagai tujuan, meskipun zaman dengan teknologi yang ada di masyarakat,
sebenarnya tujuan utamannya sama. Tujuan utama salah satunya yaitu produk perpustakaan dengan
dari pesan yang disampaikan adalah mengajak pemanfaatan teknologi. Hal ini akan memudahkan
pemustaka untuk mengenal perpustakaan dan pemustaka mendapatkan informasi tentang
mengunjunguinya. Pesan adalah pernyataan yang perpustakaan dengan lebih mudah.
dinyatakan oleh lambang hal tersebut dinyatakan oleh Penyebaran informasi mengenai
Effendy (2004: 6). Pesan yang dibuat sangat erat perpustakaan dalam berbagai media dilakukan untuk
kaitannya dengan proses komunikasi yang dilakukan, mempermudah penyebarluasan informasi
karena penyampaian pesan merupakan salah satu perpustakaan dengan berbagai konten informasi yang
bagian dari proses komunikasi. Pesan yang ada erat dimiliki seperti halnya website. Dari hasil wawancara
kaitannya dengan tujuan informasi yang di atas diketahui persipda Kota Salatiga menampilkan
diseberluaskan, karena di dalam pesan tersebut informasi yang sangat lengkap tinimbang melalui
terdapat tujuan yang akan mempengaruhi penerima media-media lainnya. Hal tersebut menjadi salah satu
pesan. Hal yang disampaikan dari pesan tersbut akan keunggulan website sebagai media penyampaian
mempengaruhi penerima informasinya, seperti yang informasi yang lengkap, yang dapat dilihat dari hasil
diungkapkan oleh admin facebook dan Salatiga wawancara dengan admin website Persipda Kota
Mobile Library Persipda Kota Salatiga. Salatiga di atas. Pesan yang disampaikan oleh admin
Admin facebook menyatakan bahwa website bersifat information (memberi informasi) hal
sesungguhnya setiap pesan yang disampaikan adalah tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh
untuk mengubah pola pikir tentang perpustakaan Effendy (2004: 30). Tujuan utama dari penyampaian
serta menarik pemustaka untuk berkunjung. Cara pesan tersebut yaitu mempengaruhi hingga
yang dilakukan yaitu dengan menyebarluaskan pemustaka berkunjung ke perpustakaan.
kegiatan-kegiatan Persipda Kota Salatiga. Selain penyebaran melalui website ini
Penyampaian informasi yang dilakukan merupakan Perpustakaan Daerah Kota Salatiga juga melakukan
sebuah cara tidak langsung untuk menarik pemustaka penyebarluasan informasi melalui instagram yang
mengunjungi perpustakaan. Pemustaka pada awalnya menyajikan informasi-informasi yang santai dan
tertarik dengan kegiatan yang diadakan oleh Persipda lebih sederhana daripada website. Berikut ulasan
Kota Salatiga, berlanjut dengan menjadi ingin tahu hasil wawancara dengan admin instagram tentang
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
pesan dan tujuan penyampaian pesan instagram Seperti yang dikatakan Patil dan Pranita
menurut admin instagram Persipda Salatiga. Pradhan (2014: 250) bahwa staf memang harusnya
Branding pustakawan dan perpustakaan memperpanjang segala bentuk untuk memperpanjang
dalam instagram Persipda Kota Salatiga dilakukan promosi, dikatakan dalam penelitiannya yang
melalui berbagai hal salah satunya seperti yang berjudul “Praktek Promosi Perpustakaan dan
diungkapkan dengan admin instagram, bahwa dengan Pemasaran Jasa Perpustakaan Dilihat dari
adanya komunikasi mengenai perpustakaan melalui Pustakawan di India”, bahwa promosi mengenai
instagram diharapkan dapat meningkatkan citra dari perpustakaan adalah sebagai proses sosial dan
perpustakaan dan pustakawan dari Persipda Kota manajerial dimana individu dan kelompok
Salatiga sendiri. Patil dan Pranita Pradhnan (2014: mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan
250) mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran
salah satu kebutuhan pemasaran yang dilakukan produk dari nilai dan lainnya. Tujuan dari hal tersebut
mengenai perpustakaan, yaitu untuk meningkatkan adalah untuk menarik lebih banyak pengguna ke
citra pustakawan. Penyebarluasan lainnya juga perpustakaan. Staf perpustakaan perlu untuk
dilakukan dengan media cetak dan media dengar. memperluas promosi dan kerja sama untuk pengguna
Seorang petugas pelaku promosi sangat dan pemasaran jasa lembaga tersebut.
didukung oleh kemampuannya berkreatifitas dalam Persipda Salatiga melakukan hal tersebut
berpromosi seperti mendesain brosur, stiker, dan melalui penyampaian produk melalui aplikasi
lainnya. Hal tersebut sangat mendukung promosi Salatiga Mobile Library, serta peluasan strategis
yang akan dilakukan seperti yang diungkapkan oleh yang dilakukan perpustakaan tersebut melalui media
Insrasafitri (2008: 73) bahwa seorang yang bertugas sosial dan media masa radio. Diketahui dari hasil
menyampaikan promosi harusnya bisa menguasai wawancara di atas, seperti yang dikemukakan oleh
berbagai hal salah satunya yaitu dapat memanfaatkan admin instagram bahwa tujuan dari pembuatan
teknologi untuk mendesain brosur. Kemampuan aplikasi tersebut berawal mula dari peluasan sayap
tersebut akan memudahkan seseorang dalam dari media-media komunikasi pemasaran yang
berkomunikasi serta memerikan informasi kepada dimiliki oleh Persipda Kota Salatiga sehingga akan
orang lain. menyebarkan lebih luas mengenai informasi tentang
Persipda Kota Salatiga kepada masyarakat luas. Tak
C. Sasaran Utama dan Kendala dalam hanya promosi dengan ukuran hal tersebut sudah
Penyebarluasan Informasi dijalankan, akan tetapi juga mampu mengubah cara
Penyebarluasan informasi/promosi yang dilakukan pemikiran masyarakat mengenai pepustakaan.
perlu adannya penentuan sasaran dalam penerimaan Promosi juga merupakan sesuatu yang dilakukan
informasi. Hal itu menjadi sangat penting karena oleh pustakawan untuk menaikkan citra dari
salah satu penentuan strategi komunikasi yang perpustakaan sendiri.
dilakukan yaitu penentuan sasaran dari komunikasi Segmentasi pelanggan merupakan sasaran
yang dilakukan. Seperti yang diungkapkan Liliweri dari promosi yang dilakukan oleh perpustakaan
(2011: 134) bahwa segmentasi audiens merupakan terlebih perputakaan daerah, yang merupakan
salah satu bagian dari strategi komunikasi yang perpustakaan umum. Lembaga tersebut memiliki
dilakukan. Promosi yang dilakukan oleh Persipda sasaran yang multikultural, keberagaman sasaran
memiliki sasaran yang berbeda-beda sesuai dengan tersebut disikapi dengan penggunaan media
media yang digunakan. Kendala penyampaian pesan komunikasi sebagai alat penyebarluasan tentang
juga dibahas dalam hal ini, karena peran komunikasi Persipda Kota Salatiga, dengan sasaran yang bereda-
sangatlah berkaitan dengan elemen-elemen beda. Patil dan Pradnan (2014 : 250)
komunikasi. Salah satu elemen komunikasi yang mengungkapkan bahwa segmentasi promosi
dimaksud adalah gangguan saat berkomunikasi perpustakaan adalah pengguna mereka pada
Liliweri (2011: 132). Berikut adalah hasil wawancara perpustakaan umum yaitu mahasiswa, pelajar,
dengan admin facebook, aplikasi Salatiga Mobile mesyarakat umum dan lainnya, dari berbagai
Library, website dan instagram. Hasil wawancara kelompok tersebut dapat dirumuskan strategi yang
dengan admin facebook adalah sebagai berikut, akan dipakai untuk memberikan atau
“Untuk facebook sasaran utamannya yaitu pelajar, mentyebarluaskan informasi kepada kelompoknya.
SMP, SMA ,mahasiswa. Mungkin banyak orang Sasaran dari promosi yang dilakukan
familiar facebook, kalo karena kendalanya ngga ada memiliki kekhususan dalam mengenai target sasaran.
sih.” Kata admin facebook pada 12 Juli 2016). Hasil Setiap promosi yang dilakukan memiliki bereda
wawancara yang lain diungkapkan oleh admin sasaran di sesuaikan dengan keadaan realita. Petugas
Salatiga Mobile Library yang menyatakan bahwa, memiliki tergetan sasaran masing-masing hal tersebut
“Sasarannya pemustaka yang tahu IT segi salah satu untuk menarik beragai kalangan pengunjung untuk
mendidik masyarakat mengetahui teknologi. Kalo mengunjungi dan tahu mengenai Persipda Kota
kebanyakan mahasiswa yang sudah bisa pakai Salatiga dimana pengunjung persida sangat heterogen
android. Gangguan belum ada sih.” (Admin Salatiga dari berbagai kalangan. Sehingga memuat promosi
Mobile Library, 12 Juli 2016).
dengan beragai macam media adalah salah satu upaya facebook Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
strategi efektif dalam melakukan promosi. Salatiga. Ketika web 2.0 digunakan untuk promosi,
maka salah satu pilihannya diantaranya yaitu
facebook. Hal tersebut juga dapat memudahkan
D. Efek yang Diberikan pada Masyarakat komunikasi yang dilakukan serta penyebarluasan
Efek ke masyarakat bisa didapatkan secara langsung, informasi yang dilakukan, seperti yang diungkapkan
meskipun pada wawancara yang dilakukan ada Gracia,dkk (2013: 708).
petugas yang tidak mengetahui secara langsung Menurut Garcia,dkk. (2013: 709) web tools
timbal balik dari promosi yang dilakukan. Efek yang 2.0 adalah sekutu potensial untuk promosi, karena
diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa dapat memberikan penduduk dengan informasi dalam
berjenis-jenis, yaitu information (informasi), rangka meningkatkan pengetahuan yang dimiliki
persuasion (persuasi), intruction (intruksi), hal masyarakat, cara tersebut sangat efektif untuk berbagi
tersebut diungkapkan oleh Effendy (2004: 30). Pada pengetahuan dalam lembaga. Penelitian yang
data wawancara yang disampaikan meski pesan yang dilakukan Garcia, dkk itu dilakukan di Mexico. Di
disampaikan bukan termasuk dari persuasif, Salatiga penggunaan web 2.0 teknologi yang semakin
sebenarnya tujuan dari promosi yang dibuat selalu mempermudah komunikasi dua arah yakni antara
menuju kearah sana. Berikut adalah efek yang pemustaka dan pustakawan. Hasil wawancara
ditimbulkan oleh pemustaka, yang diketahui oleh menunjukan kebanyakan dari pemustaka mengetahui
petugas promosi yang bersangkutan. Efek yang penyebarluasan informasi melalui media sosial.
diketahui oleh admin brosur yaitu, “Ketika orang Hasil wawancara menyatakan bahwa
dapat brosur dan dikomunikasikan kepada orang lain penyebarluasan yang diketahui oleh informan
maka akan tahu dan mengenalkan produk-produk terpilih di atas yaitu penyebarluasan informasi
perpustakaan.” (Admin brosur, 12 Juli 2016). melalui media sosial facebook dan instagram
Dampak lain yang ditimbulkan oleh penyebarluasan Perpustakaan Daerah Kota Salatiga. Penggunaan
informasi melalui radio dan website belum diketahui aplikasi media sosial sebagai alat promosi juga
oleh petugas yang bersangkutan dapat dilihat. dilakukan di Cina. Hal tersebut dinyatakan oleh Xu
Selain efek yang dapat dilihat secara (2014: 1) dalam penelitiannya yang berjudul
langsung seperti komentar-komentar di instagram, “Aplikasi Mobile Social Media Wechat di
facebook atau aplikasi Salatiga Mobile Library ada Perpustakaan”.
juga media yang tidak mampu terlihat secara Pada penelitian tersebut dinyatakan bahwa
langsung komentar yang diberikan. Hal tersebut penggunaan wechat di perpustakaan-perpustakaan
seperti yang diungkapkan dalam wawancara yang sangatlah populer, sebagai salah satu penerapan web
dilakukan dengan petugas radio, admin brosur dan 2.0 yang semakin memudahkan interaksi komunikasi
juga admin website. Efek yang ditimbulkan tidak antara pemustaka dan pustakawan. Pustakawan juga
dapat diketahui secara langsung dikarenakan belum dapat menyebarluaskan informasi mengenai layanan
adanya penelitian tentang hal tersebut serta ada juga dan fasilitas perpustakaan. Xu juga mengatakan
yang belum diberikan fasilitas untuk berkomen dan bahwa selain wechat sosial media lain yang dapat
memerikan saran. digunakan yaitu facebook.
Timbal balik yang didapatkan juga dapat Persipda Kota Salatiga juga merupakan
dilihatkan oleh admin secara langsung seperti yang perpustakaan yang menggunakan menerapkan web
didapatkan pada wawancara berikut, “Biasannya 2.0 dalam melakukan promosinya, diantarannya yaitu
masyarakat balik bertanya atas informasi yang penggunaan facebook dan instagram. Setelah
disampaikan dengan bertanya lebih lanjut, terkadang menanyakan tentang jenis media peneliti menggali
juga memerikan komentar seperti dulu waktu ada lebih dalam mengenai pengetahuan para informan
kegiatan fashion show mengatakan bahwa kok ngga mengenai komunikasi promosi.
ada hubungannya sama perpustakaan.” (Admin
facebook, 12 Juli 2016). 2. Komunikasi Promosi di Persipda Salatiga
Efek dari pesan yang disampaikan data yang Proses komunikasi menurut (Suprapto, 2006: 5)
didapat tidak hanya satu arah dengan petugas yang adalah setiap langkah mulai dari saat informasi
mengetahui promosi saja melainkan juga dengan diciptakan sampai dengan informasi dipahami oleh
pemustaka yang mengetahui kegiatan tentang komunikan. Komunikasi adalah suatu proses yang
penyebarluasan informasi yang dilakukan oleh bersifat berkelanjutan. Komunikasi adalah transaksi,
lembaga tersebut. Pertanyaan mengenai tanggapan dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu
pemustaka terhadap promosi yang dilakukan adalaha proses dimana komponen-komponennya saling
sebagai berikut : terkait.
Elemen-elemen komunikasi saling
1. Jenis Media Promosi yang Diketahui bergantung tak pernah independen, setiap komponen
Data wawancara informan (pemustaka) mengenai saling terkait dengan komponen yang lain. Esensi
jenis media yang diketahui dari keenam informan proses komunikasi adalah untuk memperoleh
yang diwawancarai semuanya mengetahui akan
kesamaan makna di antara orang yang terlibat dalam sosial. Kegiatan yang dipromosikan melalui media
komunikasi antar manusia. tersebut menjadi sorotan juga meski ada seorang
Proses komunikasi dalam penyebarluasan pemustaka juga yang mersa penyebarluasan
informasi dapat digunakan salah satunya yaitu untuk informasi yang dilakukan masih standar dan pada
promosi di sebuah lembaga atau organisasi. umumnya.
Perpustakaan sering melakukan beraneka jenis Dari kelima informan didapatkan data
penyebarluasan informasi guna menarik pemustaka bahwa Persipda Kota Salatiga sudah memiliki
untuk memanfaatkan layanan, jasa, fasilitas yang keunikan dalam menyebarluaskan informasi yaitu
disediakan di perpustakaan sehingga fungsi dari melalui instagram dan kegiatan-kegiatan
perpustakaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. perpustakaan yang mendukung. Hal tersebut
Pada hasil wawancara di bawah dikatakan bahwa tiga diungkapkan oleh informan berikut:
pemustaka sudah merasa promosi yang dilakukan Informan merasa tertarik dengan kegiatan-
sudah bagus dan menarik. Adapun tiga pemustaka kegiatan yang dilakukan oleh Persipda Kota Salatiga
lain merasa belum puas terhadap promosi yang sudah serta dengan media sosialnya dikarenakan tidak
dilakukan oleh Persipda Kota Salatiga. semua perpustakaan memiliki media sosial seperti
Informan merasa kurang dikarenakan belum facebook dan instagram dalam melakukan
maksimalnya promosi keluar. Informan merasa yang penyebarluasan informasi tentang perpustakaan.
tahu Persipda Kota Salatiga yaitu orang yang Perpustakaan melakukan penyebarluasan informasi
disekitar Persipda. Alasan lain belum maksimalnya dengan mengikuti perkembangan zaman serta ada
penyebarluasan informasi yang dilakukan yaitu yang mengungkapkan keunikannya pada kegiatan
kurangnya pengulangan informasi yang yang digelar Persipda Kota Salatiga, karena denga
disebarluaskan seperti kegiatan-kegiatan yang kegiatan tersebut promosi yang dilakukan gencar.
dilakukan oleh Persipda Salatiga. Adapun ketiga Satu informan menyatakan bahwa dia belum
informan lainnya memngungkapkan bahwa promosi menemukan keunikan dari promosi yang dilakukan,
yang dilakukan oleh Persipda Kota Salatiga sudah karena promosi yang dilakukan masih standar. Hal
bagus dan menarik. Hal tersebut diungkap dari hasil itu dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini.
wawancara berikut: Seorang informan belem menemukan
Hasil wawancara yang didapatkan keunikan dari komunikasi promosi yang dilakukan
menyatakan bahwa ketiga orang informan terpilih oleh Persipda Kota Salatiga dikarenakan promosi
merasa promosi yang dilakukan oleh Persipda Kota yang diolakukan oleh Persipda Salatiga masih standar
Salatiga sudah bagus dalam segi kegiatan- pada promosi umumnya. Hal tersebut dapat dilihat
kegiatannya, serta penyebarannya melalui facebook, dari perkataan pemustaka sebagai berikut
dan instagram yang dimiliki. “Keunikanne durung ana deh belum menemukan.”
(Aldha, 14 Juli 2016).
3. Cara Informan Menyampaikan Informasi
Cara informan menyampaikan informasi meliputi c) Pesan Promosi yang Dibuat
empat hal yang ditanyakan kepada informan terpilih, Efek yang diketahui juga mencakup pengetahuan
yaitu meliputi informasi yang sering disebarluaskan, informan tentang pesan yang dibuat saat
keunikan dalam komunikasi promosinya, pada Perpustakaan Kota Salatiga melakukan kegiatan
bahasan pertama akan sering disberluaskan yang promosi. Tiga informan mengungkapkan bahwa
diketahui oleh para informan. pesan yang disampaikan sudah bagus, dilihat dari
respon masyarakat yang mendatangi kegiatan yang
a) Informasi yang Sering Disebarluaskan Persipda Salatiga lakukan, serta dari kalimat
Pada bahasan ini akan diketahui mengenai apa yang informasi yang Persipda sampaikan.
diketahui oleh para informan, saat petugas melakukan Tiga informan lainnya mengungkapkan
komunikasi promosi yang dilakukan oleh bahwa pesan yang disampaikan masih standar bahkan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Dari kurang. Pada hasil wawancara yang didapat
hasil wawancara di atas diketahui bahwa para diungkapkan bahwa promosi yang dilakukan masih
informan mengetahui kegiatan-kegiatan yang standar promosi sewajarnaya. Informasi promosi
dilakukan oleh Persipda Kota Salatiga secara yang dilakukan masih bersifat umum.
langsung dan juga melalui media sosial yang
digunakan melalui promosi yang dilakukan oleh 4. Media yang Dipakai dalam Promosi
Persipda Salatiga melalui media sosial facebook dan Media menjadi suatu hal yang penting dalam
instagram. menyampaikan pesan. Pada penelitian ini juga
mencari tahu mengenai tanggapan informan
b) Keunikan dalam Menyebarluaskan mengenai media yang disampaikan unttuk
Informasi menyampaikan informasi.
Kesan yang ditimbulkan dalam melakukan Keempat informasi beranggapan bahwa
penyebarluasan informasi yang paling menonjol yaitu media yang digunakan sudah bagus. Hal tersebut
komunikasi promosi yang dilakukan melalui media mencakup keberagaman jenis media yang digunakan,
informasi yang disampaikan di media ter-update, dan menurut Ranganathan dalam Patil dan Pradnan (2014
mudah diakses melalui media sosial. Kedua informan : 250) konsep pemasaran melalui lima hukum ilmu
lainnya beranggapan bahwa media yang digunakan perpustakaan salah satunya yaitu perpustakaan adalah
masih kurang. organisasi yang selalu berkembang. Hal tersebut juga
Media yang digunakan perlu dikembangkan berlaku pada teknologi informasi yang digunakannya
supaya promosi yang dilakukan tidak hanya orang sebagi penyebaran informasi kepada masyarakat luas.
yang sudah mengetahui tentang Persipda Salatiga Penyebarluasan informasi tersebut digunakannya
saja, tapi mencakup seluruh orang. Informan sebagai promosi kepada masyarakat, sehingga
beranggapan bahwa promosi yang dilakukan masih dengan semakin banyaknya jenis media yang
cakupan di sekitar Persipda Salatiga saja dan digunakan akan mempengaruhi sasaranya ke setiap
jangkauan masyarakatnya kurang luas, serta update- segmen masyarakat.
an informasinya masih kurang, hal tersebut
dikarenakan setiap kegiatan yang bagus pemustaka 6. Efek Behavioral dari Pesan yang Dibuat
yang bersangkutan sering kali ketinggalan informasi, Efek behavioral diungkapkan oleh Effendy (2004:
ketika mengetahui kegiatan bagus yang dilakukan di 7), yaitu dampak yang paling tinggi dikarenakan
Persipda Kota Salatiga ia hanya mendapatkan dampak yang ditimbulkan pada komunikan dapat
dokumentasi kegiatan yang disebarkan di media merubah perilaku, tindakan, atau kegiatan. Adapun
sosial saat kegiatannya sudah terlaksana. hasil wawancara mengenai efek behavioral yang
Pengulangan informasi kegiatan perlu dilakukan ditimbulkan oleh penyebarluasan informasi yang
untuk mengurangi miss comunication. dilakukan oleh Persipda Kota Salatiga pernah
dirasakan oleh lima informan yang diwawancarai
5. Efek Pesan Promosi yang Ditimbulkan peneliti.
Menurut Effendy (2004: 7) dampak komunikasi Ketertarikan pemustaka terhadap kegiatan-
teragi menjadi tiga yaitu Dampak kognitif yaitu kegiatan perpustakaan dapat dilihat dari wawancara
komunikasi yang menyebabkan seseorang menjadi yang dilakukan. Lima dari enam orang datang
tahu atau meningkatkan intelektualitasnya. Kedua keperpustakaan dengan mengetahui kegiatan
yaitu dampak afektif dimana komunikator bukan perpustakaan dari penyebarluasan informasi yang
hanya supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya dilakukan. Penyebarluasan informasi tersebut
hingga menimbulkan perasaan tertentu. Terakhir mengenai kegiatan perpustakaan, dan tidak menjurus
yaitu dampak behavioral yaitu dampak yang timbul ke arah koleksi fasilitas, layanan, dan lain-lain, akan
pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, tetapi kegiatan yang dilakukan perpustakaan tersebut
atau kegiatan. lebih membuat tertarik para pemustaka. Pemustaka
Efek pesan yang ditimbulkan kepada para merasa lebih tergerak hatinya dengan kegiatan-
informan sudah sampai ke tahap afektif yang kegiatan yang disuguhkan oleh Persipda Kota
menimbulkan rasa tertentu seperti ingin tahu, dan Salatiga, dan ingin mendangi kegiatan yang di
ingin mengunjungi kegiatan yang dilakukan. Konten lakukan oleh Persipda Kota Salatiga.
yang di sisipkan baik media media promosi yang
digunakan itu menggunakan berbagai trik, untuk Daftar Pustaka
pesan kebanyakan kegiatan yang menarik meskipun
bukan tentang perpustakaan akan tetapi ketertarikan Barry, M. Samsul. 2008. “Program Penyebaran
masyarakat akan hal tersebut lebih besar daripada Informasi Gerakan Anti Napza Berbasis
hal-hal yang hanya berbau perpustakan pada Masyarakat Karang Taruna Kelurahan Klitren
umumnya seperti koleksi, fasilitas, dll. Yogyakarta”. Skripsi Universitas Sunan
Promosi-promosi yang dihadirkan terkadang Kalijaga Yogyakarta. Sumber
tidak disadari masyarakat umum bahwa hal tersebut <digilib.uinsuka.ac.id/.../BAB%20I,%20BAB
menarik pengunjung penesaran pengunjung untuk %20IV,%20DAFTAR>. Diunduh [25 Juli
menghadiri kegiatan yang diadakan oleh 2016].
perpustakaan dan seperti bording game, ataupun
menemukan komunitas-komunitas di Salatiga, Bugin, Burhan. 2012. Data Penelitian Kualitatif.
ataupun kuis game Salatiga tempo dulu isi pesan Jakarta: Rajawali Press.
mengenai kegiatan perpustakaan yang tujuan
utamannya mengenalkan masyarakat dan mengajak Denesi, Marcel. 2010. Semiotika Media. Yogyakarta:
masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan adalah Jalasutra.
strategi yang tidak disadari, hal tersebut digunakan
untuk menarik pengunjung berkunjung dan
mengetahui informasi mengenai perpustakaan. Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika
Penggunaan media teknologi informasi Komunikasi. Bandung: Rosda.
untuk mengajak masyarakat luas serta mendidik
masyarakat tentang teknologi informasi juga
Fiske, John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi.
digunakan supaya mengikuti perkembangan zaman,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Garcia, Cuellar., L. Ochoa Tello, M.L. Atrian Qalyubi dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu
Salazar, L.S. Palacio Mejia, J.E. Hernandez Perpustakaandan Informasi. Yogyakarta:
Avila, E.L. Gonzalez. 2013. “Web Tools 2.0 Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Sunan
for Health Promotion in Mexico”. Journal of Kalijaga.
Applied Research and Technology. Sumber
<www.scielo.org.mx/pdf/jart/v11n5/v11n5a10
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif
.pdf>. Diunduh [23 Juli 2015].
Kualitatif dan R&D. Bandung: CVAlfabeta.

Hine, Cristine. 2011. “Social Research: Update


Sulistyo-Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta:
Internet Research and Unobtrusive Methods”.
Wedatama Widya Sastra.
Journal University of Surrey. Sumber
<sru.soc.surrey.ac.uk/SRU61.pdf>. Diunduh
[25 Juli 2016]. Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori
Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.
Indrasafitri, Dina. 2008. Bekerja sebagai Public
Relation. Jakarta: Esensi. Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam
pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta:
Rajawali Press.
Liang, Xi. 2007. “Using E-Observation to Conduct
Qualitative Research Online-A Research
Note”. Journal University of Akron. Sumber Xu, Jianhua., Qi Kang, Zhiqiang Song, Christopher
<http://www.uakron.edu/pages/colleges/ecuc/ Peter Clarke. 2015. “Applications of Mobile
docs/e-observation.pdf>. Diunduh [23 Juni Social Media: WeChat Among Academic
2016]. Libraries in China”. Science Direcct. Sumber
<http://www.sciencedirect.com/science/article
/pii/S0099133314001967>. Diunduh pada [23
Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba
Juli 2015].
Makna. Jakarta: Kencana.

Yusup, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi,


Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif.
dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mufid, Muhamad. 2005. Komunikasi & Regulasi


Penyiaran. Jakarta: Prenada Media.

Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif


Kualitatif. Jakarta: GP Press Group.

Patil, S.K., dan Pranita Pradnan. 2014. “Library


Promotion Practices and Marketing of Library
Services: A Role of Library Professionals”.
Science Direcct. Sumber
<http://www.sciencedirect.com/science/article
/pii/S1877042814031012>. Diunduh pada [23
Juli 2016].

Prastowo, Andi. 2012. Manajemen Perpustakaan


Sekolah Profesional. Jogjakarta: Diva Press.

Pratama, M. Devis. 2012. “Strategi Komunikasi


dalam Penyebarluasan Informasi di PT
Chevron Pacific Indonesia”. eJurnal
Mahasiswa Universitas Padjajaran. Sumber
<download.portalgaruda.org/article.php?
article=103884&val>. Diunduh [25 Juli
2016].

Anda mungkin juga menyukai