Anda di halaman 1dari 3

INVENTARISASI PENGGUNAAN B3

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pasal 58 ayat 1 menyatakan bahwa : Setiap orang yang memasukkan kedalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, memanfaatkan, membuang, mengolah,da/atau menimbun Bahan Beracun dan
Berbahaya (B3) wajib melakukan pengelolaan B3. Pasal tersebut mengamanatkan bahwa
pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan berkewajiban untuk melakukan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, dan pasal 63 ayat 1 menyatakan bahwa : “ Dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah bertugas dan berwenang” butir n. “melakukan pembinaan
dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan nasional, peraturan daerah, dan peraturan kepala
daerah; “dan butir o. “melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha
dan/atau kegiatan terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan amanat diatas, maka Kementerian Lingkungan Hidup perlu melakukan kegiatan
inventarisasi penggunaan B3 yang memberikan pemahaman tentang inventarisasi penggunaan dan
peredaran serta pengelolaan B3 yang dilakukan oleh pihak pelaku usaha (importir, eksportir,
produsen, distributor) serta pengguna baik dari sektor Manufaktur Prasarana, Jasa, Kesehatan dan
Pertanian (MJKP) maupun sektor Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas (PEM).

Direktorat Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya memiliki sasaran kegiatan yang harus dicapai
seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK). Masing-masing dari Indikator Kegiatan telah mencerminkan tugas, fungsi, dan kewenangan
masing-masing sub-Direktorat Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya. Lingkupan tugas
Direktorat Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya sesuai PermenLHK No. P.18 Tahun 2015
Tentang Organisasi dan Tatakerja KLHK ini meliputi penerapan konvensi, pengendalian B3,
inventarisasi penggunaan B3, dan penanganan B3.

Inventarisasi B3 adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi mengenai pengelolaan B3 terhadap


usaha dan atau kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
menggunakan, dan atau membuang B3; Inventarisasi Penggunaan B3 sesuai ketentuan PermenLHK
No. P.18 Tahun 2015 adalah kegiatan pendataan jumlah dan jenis B3 melalui administrasi registrasi
dan notifikasi pelaku usaha importir (produsen, distributor) eksportir, maupun dari kegiatan usaha
pengguna (user) beserta peredaraannya baik dari sektor MJKP maupun sektor PEM. Data dan
informasi hasil kegiatan inventarisasi tersebut kemudian diinput, disimpan dan diolah serta
dimanfaatkan melalui Sistem Informasi Tata kelola B3 untuk mendukung proses pengambilan
keputusan serta dimanfaatkan untuk pertukaran informasi dan edukasi sebagaimana UU No. 19
Tahun 2009 tentang Pengesahan Konvensi Stockohlm tentang Bahan Pencemar Organik yang
Persisten, UU No. 10 Tahun 2013 tentang Pengesahan Konvensi Rotterdam tentang Prosedur
Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Untuk Bahan untuk Bahan Kimia dan Pestisida tertentu dalam
Perdagangan Internasional dan PP No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun.

Tahapan Inventarisasi Penggunaan B3 di sektor Pengguna


1.Persiapan Inventarisasi:
a.Persiapan Administrasi:
 Menyusun jadwal pelaksanaan pemantauan;

 Melakukan koordinasi dengan pihak yang akan dikunjungi;

 Surat penugasan inventarisasi kunjungan lapangan;

 Surat pemberitahuan kegiatan inventarisasi penggunaan B3 kepada perusahaan yang


akan dikunjungi;

 Tanda pengenal resmi;

 Surat Perjalanan Dinas;


 Formulir Berita Acara yang diperlukan.
b.Menyiapkan peralatan dan prasarana yang diperlukan:

 Sarana transportasi menuju ke lokasi kegiatan;

 Alat Pengaman Diri (APD) /peralatan safety;

 Peralatan penunjang lainnya: kamera, handycam, GPS, alat komunikasi, dll);


c.Mempersiapkan dan menelaah dokumen-dokumen lapangan yang diperlukan, meliputi :

 Peraturan perundang-undangan dan pedoman-pedoman terkait pengelolaan B3;

 Dokumen pengelolaan lingkungan dan B3 yang dimiliki perusahaan:


o Perizinan pengelolaan lingkungan (Amdal, UKL/UPL, dll) ;

o Dokumen permohonan perusahaan terkait perizinan B3 (Registrasi, Notifikasi,


rekomendasi pengangkutan;
o Surat perizinan pengelolaan B3 KLH (Keterangan Registrasi produksi dan
impor B3, rekomendasi pengangkutan B3, dll);
o Surat perizinan pengelolaan bahan kimia dari instansi lain (izin impor,
penyimpanan, penggunaan, distribusi, pengangkutan, ekspor, dll);
o Dokumen pelaporan tentang penggunaan, penyimpanan dan pendistribusian
B3;
o Lembaran Data Keselamatan/LDK jenis B3 yang dikelola;

o SOP keselamatan kerja dan SOP tanggap darurat;


d.Menyiapkan Kuesioner Inventarisasi dengan format yang ditentukan.

2. Pelaksanaan Inventarisasi
a. Pertemuan Pembukaan dengan perusahaan

 Menyerahkan surat tugas kepada pihak usaha/kegiatan dan menjelaskan sekilas


mengenai maksud kedatangan;

 Memperkenalkan anggota tim mencakup kedudukan dan asal instansi serta menjelaskan
sekilas mengenai maksud kedatangan;

 Menyampaikan peraturan-peraturan yang menjadi dasar pelaksanaan inventarisasi


pengelolaan B3;

 Menyampaikan lingkup pelaksanaan inventarisasi;

 Meminta persetujuan untuk dilakukan pengambilan foto/ dokumentasi pada beberapa titik
kegiatan perusahaan;
b. Inventarisasi Data Pengelolaan B3

 Jumlah dan jenis-jenis B3 yang digunakan dan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam
pengelolan B3;

 Data jenis B3 yang dipergunakan (bahan baku utama dan bahan baku penolong)
 Alur proses produksi yang dilakukan

 Dokumen permohonan perusahaan terkait perizinan B3 (Registrasi, Notifikasi,


rekomendasi pengangkutan B3, dll)

 Memeriksa kebenaran data persyaratan permohonan dengan membandingkan terhadap


dokumen-dokumen asli yang dimiliki perusahaan

 Surat perizinan pengelolaan B3 KLHK (Keterangan Registrasi produksi dan impor B3,
Rekomendasi Pengangkutan B3, dll)

 Lembar Data Keselamatan / LDK jenis B3 yang dikelola, memuat 16 informasi minimal 6
informasi penting, antara lain: Produsen B3, Kegunaan B3, Karakteristik B3, Kandungan
B3, Handling and storage B3, Simbol B3

 SOP keselamatan kerja dan SOP tanggap darurat


o Kesesuaian SOP dengan jenis B3 yang dikelola

o Peralatan dan prasarana yang diperlakukan dalam pelaksanaan SOP tersebut

 Hasil Analisa B3 / Certificate of Analisis (bila diperlukan)

Anda mungkin juga menyukai