Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBINAAN OMKABA KE BANDARA DAN PLBD


KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PONTIANAK
TAHUN 2013

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
UNIT ORGANISASI
PROGRAM
SASARAN PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
OUTPUT

SUB OUTPUT

: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan
: Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
: Terselenggaranya program pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit
: % Kasus potensial PHEIC yang terdeteksi di Bandara dan Pos
Lintas Batas Darat
: Laporan pelaksanaan Pemeriksaan, masalah & RTL syarat
Kesehatan OMKABA yang masuk & keluar bandara dan Pos
Lintas Batas Darat
: Pelaksanaan Pembinaan OMKABA di Bandara dan PLBD

1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. IHR Tahun 2005
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut
3. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1962 tentang Karantin Udara
4. Undang- Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
5. Keputusan Presiden

Nomor 15

tahun

1983 tentang

Kebijakan Pengembangan

Kepariwisataan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhan
7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekonsentrasi
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 264 tahun 2004 tentang Kriteria Klasifikasi Kantor
Kesehatan Pelabuhan
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2348 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 949 tahun 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu

13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 560 tahun 1989 tentang Jenis Penyakit Tertentu Yang
Dapat Menimbulkan Wabah
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 340 tahun 1985 tentang Pembantuan Taktis
Operasional Satuan Organisasi Ditjen PPM & PLP Dalam Lingkungan Kerja Pelabuhan Laut
Utama Kepada Administrator Pelabuhan
masyarakat yang meresahkan dunia
16. Keputusan Dirjen PPM & PL Nomor 451 tahun 1991 tentang Pedoman Penyelidikan
Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
b. Gambaran Umum Singkat
Bandara Supadio dan PLBD Entikong merupakan pintu masuk Negara yang terletak di
Provinsi Kalimantan Barat. Lalu lintas alat angkut yang keluar masuk cukup banyak sehingga arus
barang yang keluar masuk pun cukup tinggi. Disamping general cargo terdapat juga komoditi
pertanian, ikan, hewan, tumbuh-tumbuhan serta obat makanan/minuman, kosmetik, alat-alat
kesehatan dan bahan adiktif lainnya (OMKABA). Untuk menjamin agar komoditi OMKABA tidak
merugikan kesehatan masyarakat yang mungkin bisa menyebar antar negara, maka komoditi
tersebut harus memenuhi syarat kesehatan.
Sesuai dengan Permenkes Nomor 2348/Menkes/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan,salah satu tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Pontianak adalah menyelenggarakan pengawasan lalu lintas komoditi OMKABA eksport- Import
dan antar daerah. Dalam rangka mencegah masuk/keluarnya komoditi OMKABA Eksport-Import
dan antar daerah yang terlarang dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak melakukan
pengawasan lalu lintas komoditas OMKABA Eksport-Import. Pengawasan tersebut melalui:
pemeriksaan fisik dan dokumen, pengambilan sample untuk uji laboratorium dan penerbitas
Health Certificate (HC) dan Surat Keterangan Kesehatan Pengeluaran Barang.
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Lalu lintas komoditi obat, makanan/minuman, kosmetik, alat-alat kesehatan dan bahan
addiktif lainnya (OMKABA) dapat merupakan factor risiko yang dapat menimbulkan Public
Health Emergency of International Concern (PHEIC). Beberapa tahun ini, bebrapa media lokal
menyampaikan kepada publik akan maraknya OMKABA dari luar negeri dan luar daerah yang
illegal dan tidak memenuhi standar dan syarat kesehatan beredar di pasar dan meresahkan

masyarakat Kalbar. Oleh karena itu di perlukan adanya pembinaan kepada petugas KKP di
Bandara dan PLBD agar dapat melaksanakan tugas dalam pengawasan lalu lintas OMKABA
dengan baik

2. Kegiatan Yang Dilaksanakan


a. Uraian Kegiatan
Pembinaan OMKABA ke bandara dan PLBD terdiri dari : tahapan persiapan, penyediaan
alat dan bahan, pembuatan jadwal pelaksanaan, pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan
kegiatan.
b. Batasan Kegiatan
Kegiatan Pembinaan Omkaba ke Bandara dan PLBD meliputi melakukan pemetaan
permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengawasan OMKABA dan memberikan tindak
lanjut atas permsalahan tersebut.
3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud kegiatan Pembinaan OMKABA ke Bandara dan PLBD adalah sebagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam pengawasan lalu lintas OMKABA di pintu
masuk Negara, khususnya Bandara dan PLBD.
b. Tujuan
Tujuan kegiatan yaitu terwujud petugas karantina yang handal dalam melakukan
Pengawasan Lalu Lintas OMKABA Ekspor Impor dan antar wilayah yang keluar masuk melalui
pintu masuk dapat dilaksanakan dengan baik.

4. Indikator Keluaran dan Keluaran


a. Indikator Keluaran
Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembinaan OMKABA di
Bandara dan PLBD.
b. Keluaran
Dokumen laporan pembinaan OMKABA di bandara dan PLBD

5. Cara Pelaksanaan Kegiatan


a. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan pembinaan dapat di lakukan dengan memberikan pengarahan tentang tata
cara pengawasan OMKABA dengan cara mengawasi di x-ray scanner, mengawasi secara visual,
memeriksa kelengkapan dokumen, pemeriksaan fisik, pemeriksaan larangan dan pembatalan
Ekspor Impor, pengambilan sample dan pengurusan dokumen kesehatan OMKABA.
b. Tahapan Kegiatan
1) persiapan
2) Pelaksanaan Pembinaan OMKABA
3) Penyusunan laporan
6. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Tempat pelaksanaan kegiatan Pembinaan OMKABA ke Bandara dan PLBD adalah di bandara
Supadio dan PLBD Entikong
7. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan
a. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan adalah Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi.
b. Penanggung Jawab Kegiatan
1) Penanggung jawab Program adalah Kepala KKP kelas II Pontianak
2) Penanggung jawab Teknis adalah Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan surveilans
Epidemiologi.
8. Jadwal Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan dua kali dalam setahun pada bulan oktober dan
desember 2013.

b. Matriks Pelaksanaan Kegiatan


Uraian Kegiata

Bulan di Tahun 2013


1

Penyediaan bahan

10

11

12

Pelaksanaan

Penyusunan Laporan

X
X

9. Biaya
Biaya pelaksanaan Pembinaan OMKABA ke Bandara dan PLBD sebesar Rp.28.000.000,- (Dua puluh
delapan juta rupiah) dibebankan pada DIPA KKP Kelas II Pontianak tahun 2013. Rincian biaya
tersebut disajikan dalam rencana anggaran biaya (RAB). (terlampir)

Mengetahui
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Pontianak

Pontianak, 1 Mei 2013


Penanggung jawab
Kepala Seksi Pengendalian Karantina
Surveilans Epidemiologi

Sumarsinah,SKM,M.Epid
NIP 19610222 198503 2 001

Bibi Zarina,SKM,M.Kes
NIP197307201992022001

Anda mungkin juga menyukai