Anda di halaman 1dari 3

Kita percaya pada informasi yang mengatakan bahwa masing-masing siswa di

kelas kita memiliki pribadi yang unik. Kita juga menerima pendapat bahwa untuk
dapat mengajar siswa dengan baik, syarat utama dan pertama adalah mengenal
karakteristik siswa.

Tetapi tidak jarang, ketika tiba saatnya kita ACTION mengajar di kelas, informasi
dan pendapat tentang keunikan siswa yang sudah kita terima sebagai sesuatu yang
benar, hilang terbang entah ke mana. Kita mengajar sesuai dengan versi kita,
menggunakan cara yang menurut kita efektif, mudah, dan menarik–bukan menurut
siswa.
Padahal, kita sadar sesadar-sadarnya bahwa dalam proses pembelajaran itu,
siswalah yang harus belajar. BUKAN GURU YANG MENGAJAR! Dan siswa
belajar dengan keunikannya sendiri!

Jadi, kita perlu memahami keunikan pribadi siswa–dan menyesuaikan cara kita
mengajar dengan keunikan masing-masing siswa tersebut. Prinsipnya: Guru yang
harus menyesuaikan teknik pembelajaran menurut kebutuhan (keunikan,
karakteristik) siswa agar pembelajaran berhasil, bukansiswa yang menyesuaikan

Ketika kita sudah menyadari dan memahami bahwa siswa itu beragam, serta
memiliki komitmen bahwa siswa harus berhasil, maka kita akan selalu berusaha
untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk belajar dengan cara mereka sendiri.

Targetnya adalah siswa berhasil mencapai hasil belajar yang ditentukan.


Agar siswa berhasil melaksanakan tugas atau berhasil mencapai tujuan yang
diharapkan, maka guru harus membuat siswa kuat–membuat siswa mampu.
Caranya?

Latih mereka dengan keterampilan-keterampilan khusus yang dibutuhkan,


misalnya: cara membaca (membaca cepat, membaca indah, membaca untuk
pemahaman), cara mencatat (membuat peta pikiran, menemukan inti paragraf
untuk disalin).

Latih juga mereka tentang cara menghafal (mnemonik, jembatan keledai), cara
cepat menyelesaikan persoalan-persoalan matematika, dan cara-cara praktis
lainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat.

Jadikan pembelajaran berupa fragmen-fragmen kecil. Misalnya, contoh di SD,


dalam pembelajaran tatap muka dengan waktu 70 menit (dua jam pembelajaran),
kegiatannya harus dibuat bervariasi, minimal lima macam kegiatan dengan
perkiraan waktu rata-rata setiap kegiatan 10 dan 15 menit.

Ada ceramah (pengantar, penjelasan sin gkat, simpulan), kegiatan membaca sendiri
bagi siswa, menceritakan dengan kalimat sendiri oleh siswa, membuat catatan
poin-poin penting, menjelaskan catatan, mengajar teman sebaya, membuat lagu,
mengamati objek tertentu dan menyampaikan laporan pengamatan, dan penilaian.

Dalam kegiatan yang bervariasi tersebut, guru harus memastikan bahwa semua
siswa terpenuhi kebutuhannya.
Misalnya siswa yang visual harus mendapatkan kesempatan yang baik untuk
menggunakan penglihatnnya dalam belajar (bacaan, gambar, grafik, dan lain-lain).

Siswa auditorial harus mendapatkan kesempatan untuk berbicara atau mendengar


dalam belajar (mendengarkan cerita, menceritakan kembali, mendengarkan
penjelasan atau menjelaskan kepada teman sebaya, diskusi dan laporan lisan, dan
lain-lain).

Yang kinestetik juga harus mendapatkan kesempatan untuk melakukan tindakan


(memanipulasi, belajar ambil menggerakkan anggota tubuhnya, membaca sambil
bersuara atau berjalan-jalan, membuat isyarat-isyarat gerakan tertentu untuk
menghafal poin-poin penting, dan lain-lain).

Dengan cara ini, maka seluruh siswa akan dapat menyelesaikan tugas dan
mencapai hasil sesuai kemampuan. Jika dengan cara tersebut ternyata masih ada
siswa yang tidak akif, guru perlu mencari tahu penyebabnya.

Bisa bertanya kepada siswa yang bersangkutan mengapa tidak aktif, bertanya
kepada teman-teman di kelas, mengamati secara khusus.

Hilangkan penyebab ketidakaktifan siswa (gangguan yang berasal dari keadaan di


luar pembelajaran), maka mereka selanjutnya akan aktif.

Simpulan
Siswa beragam harus dilayani secara beragam dalam pembelajaran, dengan
memenuhi kebutuhan (cara belajar) siswa. Salah satu caranya adalah membuat
pembelajaran dalam bentuk fragmen-fragmen kecil dengan kegiatan yang
memenuhi tipe-tipe siswa belajar.

Anda mungkin juga menyukai