Dokumen Penawaran Administrasi Dan Teknis
Dokumen Penawaran Administrasi Dan Teknis
PT. GLOBAL MADANINDO KONSULTAN merupakan perusahaan swasta nasional yang berperan aktif
memberikan layanan jasa konsultansi. Sejak didirikan, perusahaan senantiasa menunjukkan dedikasi yang
tinggi dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia serta pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai sumbangan untuk meningkatkan daya saing bangsa menghadapi persaingan global.
PT.GLOBAL MADANINDO KONSULTAN didukung penuh oleh para staf ahli yang berasal dari berbagai
disiplin ilmu dalam melaksanakan layanan jasa konsultasi dan training dengan lingkup pekerjaan meliputi
manajemen proyek, jasa survey, studi kelayakan, pengelolaan dan pengawasan teknik, peningkatan kualitas
sumberdaya manusia, pelatihan dan pendampingan, alih teknologi dan pengetahuan, analisis dan
pengelolaan lingkungan dan pengelolaan informasi.
Sejak didirikan, PT. GLOBAL MADANINDO KONSULTAN telah mengerjakan berbagai proyek layanan jasa
konsultansi dan training pada berbagai sektor baik di lembaga pemerintah maupun swasta di seluruh
Indonesia.
PT. GLOBAL MADANINDO KONSULTAN senantiasa memberikan layanan jasa konsultansi dan training
secara profesional. Pengalaman dalam melaksanakan proyek di berbagai bidang dan dukungan tenaga ahli
dari berbagai bidang ilmu menjadi bukti kehandalan sebagai perusahaan jasa konsultansi dan training yang
siap bersaing di era global. Bidang layanan dan lingkup kegiatan meliputi:
dalam analisis dan perencanaan teknis proyek arsitektur dan rekayasa, PT.GLOBAL Arsitektur dan
MADANINDO KONSULTANmemanfaatkan teknologi dan prosedur mutakhir Rekayasa
termasuk cad (computer aided design) dan cadd (computer aided design and drafting). selain
menggunakan piranti lunak komputer standar, PT.GLOBAL MADANINDO
KONSULTANtelah mengembangkan sendiri piranti lunak yang dapat digunakan untuk
keperluan khusus antara lain analisa statis dan dinamis struktur, desain optimum, desain perkerasan
jalan, desain geometrik, analisis hidrologi, analisis drainase, dan lain-lain. selain itu untuk keperluan
khusus, PT.GLOBAL MADANINDO KONSULTANmempunyai akses
pemakaian piranti lunak rekayasa yang harus dijalankan pada komputer mainframe. pemanfaatan
teknologi mutakhir tersebut akan memberikan hasil yang akurat dan cepat yang amat membantu
dalam pengambilan keputusan.
layanan bidang arsitektur dan rekayasa ini meliputi antara lain : arsitektur bangunan, perencanaan
rencana induk, rekayasa struktur, rekayasa listrik, rekayasa industri, perumahan/permukiman, survey
dan soil investigation, analisa dan studi, perencanaan, pengawasan pelaksanaan, dan manajemen
konstruksi
PT.GLOBAL MADANINDO KONSULTANmempunyai tenaga yang
berpengalaman dalam membuat analisis dampak lingkungan untuk berbagai proyek. dari program
pelestarian lingkungan tersebut maka diperlukan investasi berupa infrastruktur perlindungan
lingkungan seperti misalnya yang menyangkut sistem pengadaan air, pembuangan air limbah, Pengelolaan
reklamasi lahan, pengontrol pencemaran udara, dan lain-lain. selain itu ada komponen program Lingkungan
lainnya seperti dampak ekonomi, sosial, dan budaya terhadap penduduk setempat.
layanan bidang lingkungan hidup ini meliputi antara lain : analisa dampak lingkungan, pelestarian
sumber daya alamiah, penanganan limbah, survey, analisa dan studi, dan perencanaan.
PT.GLOBAL MADANINDO KONSULTANmempunyai tenaga yang Perencanaan
berpengalaman dalam bidang perencanaan kota/wilayah dan pemukiman transmigrasi. Kota/Wilayah dan
layanan bidang perencanaan kota/wilayah dan pemukiman transmigrasi ini meliputi antara lain : Pemukiman
survey dan penelitian, analisa dan studi, perencanaan teknis, dan pengawasan pelaksanaan Transmigrasi
mencakup sub-sektor tanaman pangan & hortikultura, perikanan dan kelautan, perkebunan,
peternakan dan agroindustrinya. layanan PT.GLOBAL MADANINDO
KONSULTANmencakup :
a) pengembangan infrastruktur, irigasi, teknologi, dll;
Pengembangan
b) manajemen pelatihan dan pendampingan;
Agribisnis
c) pengembangan masyarakat dan kelembagaan;
d) pemetaan zona agroekologi;
e) penelitian, survey dan study;
f) penyuluhan, pengujian dan transfer teknologi.
pembangunan memerlukan dukungan dan kesiapan sumberdaya manusia dan kelembagaan yang
berkualitas. PT.GLOBAL MADANINDO KONSULTANmemberikan
bantuan dalam program capacity building (pengembangan kapasitas) baik kepada pemerintah dan
masyarakat dalam :
Pengembangan
a) fasilitasi pengembangan kapasitas kelembagaan;
Kelembagaan
b) evaluasi produktivitas, kinerja dan kebutuhan organisasi;
c) penerapan pendekatan partisipatif;
d) pengembangan sistem & prosedur;
program aksi & pendampingan.
peningkatan daya saing bangsa ditentutukan oleh kualitas sdm yang handal. konsultan menawarkan Pendidikan dan
bantuan kepada pemerintah dan sektor swasta dalam hal : Pengembangan SDM
a) pengembangan kelembagaan dan manajemen sdm;
b) pengembangan kurikulum dan bahan instruksional;
c) program-program training, scholarship dan fellowship;
pengembangan ketenagakerjaan.
krisis ekonomi memberikan pelajaran bahwa ukm & koperasi relatif tahan terhadap gejolak
perubahan lingkungan strategis dalam proses pembangunan ekonomi global. ukm & koperasi yang
kuat merupakan dasar bagi pengembangan industri-industri besar. pengembangan ukm & koperasi
didorong untuk dapat bekerjasama sebagai mitra strategis industri besar, konsultan membantu dalam
hal : Usaha Kecil,
a) perencanaan dan manajemen usaha; Menengah & Koperasi
b) analisis pasar dan pengembangan pemasaran;
c) manajemen keuangan dan pengembangan skema kredit;
d) pembentukan kemitraan dan pembangunan kewiraswastaan;
e) manajemen dana bergulir.
percepatan pembangunan memberikan dampak pada penurunan kualitas daya dukung lingkungan.
oleh karena itu diperlukan program peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kesehatan
dan lingkungan yang sehat. konsultan menyedianan jasa konsultansi dalam hal :
Kesehatan dan
a) sanitasi dan penyediaan air bersih;
Kependudukan
b) kesehatan masyarakat;
c) pengendalian penyakit;
d) manajemen rumah sakit, puskesmas, dll.
perkembangan global bidang informasi dan komunikasi telah mendorong tuntutan untuk
mengembangkan sistem informasi manajemen yang selalu terbuka terhadap perubahan-perubahan.
konsultan memberikan bantuan dalam hal :
a) pengembangan sistem informasi manajemen (mis) Sistem Informasi
b) pengembangan sistem informasi geografis (gis);
c) pengembangan jaringan, integrasi system, intranet & internet;
d) sistem pertukaran data dan informasi secara elektronik.
Bidang layanan
Bidang Layanan
Kesehatan dan Kependudukan
Pengembangan Kelembagaan
Pengembangan Agribisnis
Pengelolaan Lingkungan
Pengembangan Wilayah
Pengembangan SDM
Sistem Informasi
Jasa Engineering
Cakupan Pekerjaan
Studi Kebijakan
Perencanaan Proyek
Studi Kelayakan
Rancang Bangun
Bantuan Teknis
Pengembalian Dana
Organisasi Manajemen
1. MUH. ISMIR NUR 7371090910690009 Jl. Drs. Aruddin Hasan No.23 Mks 80 %
Ir. MUHAMMAD Jl. Al-Markas Blok F 38
2. 737107.190474.00006 5%
ASHAR
NIKEN HAPSARINI Jl. Drs. Aruddin Hasan No.23 Mks
3 7371094412750012 15%
DEWI
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR UTAMA
MUH ISMIR NUR, SS.ST
MANAJER UMUM
Ir. Muh. Nur
DRAFTER
Bentuk Organisasi PT.GLOBAL MADANINDO KONSULTAN adalah Perusahaan Perseroan Terbatas dan
memiliki Dewan Komisaris (terdiri dari Satu komisaris), yang menetapkan kebijaksanaan umum
perusahaan, dan Dewan Direksi, yang bertanggungjawab atas semua kegiatan perusahaan dan Team
Penasehat yang memberi nasihat-nasihat serta masukan-masukan teknik.
Saat ini PT.GLOBAL MADANINDO KONSULTAN memiliki kira - kira 70 orang tenaga ahli dan
pendukung berkebangsaan Indonesia berada sebagian besar di Indonesia bagian Timur, dari berbagai
disiplin ilmu antara lain Sipil, Arsitektur, Planologi, Mekanikal Elektrical, Ekonomi dan lain lain yang
kemampuan profesionalnya dibutuhkan dalam manajemen proyek tertentu. PT.GLOBAL MADANINDO
KONSULTANtelah membuktikan kemampuannya dalam memanfaatkan keahlian tenaga ahli.
Dalam hal pengalaman pekerjaan sejenis sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan saat ini yaitu
Perencanaan Jalan DAK T.A 2019 (Paket 1) maka PT.GLOBAL MADANINDO KONSULTAN Telah
beberapa kali melaksanakan pekerjaan sejenis .
Jasa Konsultansi Perencana Pembangunan Gedung Dosen, spesifik dalam layanan jasa konsultansi
merupakan Bidang Layanan
Jasa Perencanaan Sipil Sub bidang Jasa Desain untuk Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi:
Rekayasa
Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan DAK T.A 2019 (Paket 1) merupakan Jasa Desain untuk Pekerjaan
Teknik Sipil Arsitektur adalah pekerjaan khusus yang melibatkan tenaga ahli dengan sertifikasi keahlian
Ahli Sipil, Ahli Arsitektur, Ahli Struktur, Ahli Mekanikal dan Ahli Elektrikal.
Pengalaman Pekerjaan
Pengalaman Pekerjaan PT.GLOBAL MADANINDO KONSULTAN sejak berdiri sampai sekarang telah
melaksanakan berbagai jenis pekerjaan pada bidang perencanaan, pengawasan, survey investigasi,Study
kelayakan, pendampingan masyarakat (community development). Adapun garis besar jenis pekerjaan
adalah sebagai berikut :
Survey Investigasi Design dan Perencanaan Teknis Kegiatan Rehabilitasi
sedang/berat Rumah Dinas Pada Bagian Umum Sekretariat Daerak Kab.
Bulukumba Ta. 2009
Pek. Study kelayakan Pelabuhan Rakyat Munte Kec. Bone-Bone
Pek.Study Kelayakan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palipi
Pek. Penelitian dan Perencanaan TPO (Tanggul Penahan Ombak) Paket II
Pek. Perencanaan Pemeliharaan Gedung Kantor Kementrian Agama Kota
makassar
Pek. Perencanaan Peningkatan Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kab.
Majene
Pek. Penyusunan Master Plan Drainase Kota Bantaeng
Pek. DED 1 unit Rehab sedang SMP 1 Malunda, 2 RKB SMP 6 Majene, 3
rehab.Sedang Ruang Belajar SMP 4 Majene, 4 Unit Rehab sedang SMP 3
malunda
Pek. Penyusunan DED.Kawasan Agropolitan Kelara
Pek. Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah Kab. Bantaeng
Pek. Per.Prasarana dan Sarana Air Bersih Sistem Perpipaan dan Pembuatan
Sumur Bor
Pek. Perencanaan Pembangunan Gedung Operasional Type 45915 Unit,
Lanjutan)
Pek Survey Design Pembangunan Gedung Kantor
Penysunan RDTR Kota Masamba Kab Luwu Utara
Pek. Perencanaan teknis (DED) lingkup dinas kesehatan kabupaten luwu
timur
Pek. Perencanaan teknis peningkatan jalan ruas malaka – mari-mari+ruas
dabbare - lempa
Pek.DED Penyusunan DD Tahun 2012 Kawasan permukiman Perdesaan
Potensial yang Meningkat Kualitasnya (Kab. Majene 04) Ta. 2011
Pek. Penyusunan DED Kawasan Permukiman RSH
Pek.DED Pembangunan /Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Pek. Perecanaan Teknis Pembangunan/Rehabilitasi sekolah Kab. Majene
Pek. DED Pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Mikro hidro
Pek.DED Lingkup Dinas Kesehatan Kab. Luwu timur
Rehabilitasi Saluran Pembuangan DI.kanjiro
Penyusunan master plan dan desain teknis drainase kota nduga proyek
pengembangan saluran irigasi yang tersebar di kabupaten nduga - papua
DED pembangunan rumah negara/rumah dinas kanwil kemenkumham
sulawesi barat
Perencanaan lanjutan pembangunan rumah operasional T.45, 4 unit
Pek.DED Kawasan Pusat KTM Sarudu Baras
Pek.Per DED Lingkungan Rumah Sederhana Sehat
Pekerjaan SID PELABUHAN ASDP MUNTE
Pek. DED Pembangunan Gedung RSUD Polewali (Gedung Poliklinik,
Radiologi,Gedung ICU, Pemulasaran Jenasah dan Peningkatan Kualitas
Bangunan Rumah Sakit
Pek. Per Pembangunann Pasar Tradisional Modern Rappang Kec.
Pancarijang Kab.Sidrap
Pek. Per.teknis Pembangunan Sarana dan Prasarana Kantor Sekkretariat
DPRD Kab. Majene
Pek. Per DED Lingkup Dinas Klesehatan Kab. Luwu Timur
Pek.Per.DED Teknis Rehabilitasi SD Dinas Pendidikan Kab,Majene
Pek.Per Selasar Pembangunan Selasar RSUD Polewali
Pek. Per lanjutan Pembangunan nRumah Operasional (Type 45, 6 Unit)
Pek.Per Teknis Pembangunan Takud Jalan
Pek.Per (DED) Pembangunan Gedung Ponek RSUD Polewali
Pek. Per Lanjutan pembangunan Rumah Operasional Type 45 8 Unit
Pek.Perencanan Pembangunan Jaringan Irigasi Kab. Pinrang
Pek.Per Teknis Peningkatan Jalan Hotmiks Ruas Uwea-Sawakong
Pek. Per Pembuatan Jaringan Air Bersih dan reservoir
Pek Per.teknis Pembangunan Gedung Ruang Rapat Direksi dan Dharma
wanita PDAM Kota makassar
Pek.Per.Pembangunann Rumah Op. Type 50 2 Unit
Identifikasi Calon Lokasi Transmigrasi di Kab. Mamasa (lokasi Masoso
Kec. Bambang)
Pek.Per. Paving Blok Pusdiklat mendagri Regional Makassar
Pek.Per Teknis Pembangunan gedung Istalasi Gisi dan laundry RSUD
Ajjapange Kab.Soppeng
Peke.Petr Teknis Rehab gedung Pendidikan dan Rehab lantai Pedestrian
Pek.Per Teknis Jalan terseba di kab.takalar
Pek.Per teknis Ruas Dalam Dusn Walimpong dan Ruas Cendranae sawille
Pek.Penyusunan DED Kawasan Rumah Sederhana Sehat
Survey dan Desain Pompanisasi Jaringan Irigasi sawah tada hujan
Pekr Per. Rehabilitasi Rumah Jaga TMS Pulau Dewakkang Kab.
Pangkajene
Pekr Per. Rehabilitasi Rumah Jaga TMS Pulau Dewakkang Kab. Mamuju
Utara
Pek.Per.gedung Workshop 550 M2
Perencanaan Jembatan Pembangunan Jembatan Beton Sungai Mappakkae
Perencanaan Jembatan Pembangunan Jembatan Beton Sungai Tobukkang
Perencanaan Teknis Jembatan Bajeng, dan Ofrit
Review Master Plan dan RTT Bandara Kabare & Limalas
Identifikasi Inprastruktur Jalan Lingkungan Lintas Kab\Kota
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan Tokalimbo
Penyunan Dokumen Rencana Induk pelabuhan Kalukalukuang
Pekerjaan Penyusunan Rencana Induk pelabuhan Merauke
Pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan
Pek.Peredncanaan Peningkatan Kuialitas Perumahan
Pe.Perencanaan Tanggul Kolam Ikan
Pengukuran dan Pemasaran Tanda Batas Calon Areal HPL Lokasi Kimtrans
Sarambu Magadang Kab.Toraja Utara
Pekerjaan Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Ruas Beton Jl.Ince
Dg.Parani
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan Per arsitektur
SID Embung Kab.Bone
Perencanaan Peningkatan Jalan Poros Monro-Monro Taman Roya Kec
Tamalate
Perencanmaan Peningkatan Jalan Poros Pandang – Pandang –Bungung-
Bungung
Perencanaan Jalan Peningkatan Jalan Poros Belokkalong Embo
Kec.Binamu
Inventarisasi Luasan Irigasi Mikro dalam Peningkatan daya Dukung Air
Pada Perkumpulan Petani Pemakai air (P3A) di Kab.Soppeng
Perencanaan Teknis wilayah 6
Perencanaan Teknis Pengembangan Irigasi Wilayah I
Perencanaan Jembatan Muara Sungai Bialo (Situ Baru)
Per. Teknis Ruas sp Mading –Anetue
Pek.Perencanaan Peningkatan Kuialitas Perumahan
Per. /Design Kegiatan pembangunan Jembatan (DAU)
Perncanaan Pengadaan Kapal Purse saine
Perencanaan pembangunan Gedung Poliklinik dan UGD RSUD Morowali
Pekerjaan Paket II Per/DED Pem. Jalan DAK TA.2018
Sondir Penambahan Titik Sondir, Boring Testep Bandara
Pengguna Jasa Kontrak Tanggal Selesai
Menurut
Bidang /
Ringkasan
Nama Paket Sub Berit
NO Lingkup Lokasi
Pekerjaan Bidang Acar
Pekerjaan Alamat/No. No. / Nilai
Pekerjaan Nama Kontrak Penyer
Telepon Tanggal ( Rp )
n Lapo
Akhi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TAHUN 2010
Survey Jl.jend
Pek. Perencanaan Worskhop 06.6.2/
Dinas ahmad Yani
Peningkatan Seminar KONT.KON
Sipil Kabupaten pekerjaan (Km 4) Pros
01 Pembangunan Jalan Pelaporan ST/BM- 65.000.000,- 20/04/2010 21/05/201
Transfortasi Majene Umum Majene
dan Jembatan di Kab. DPU/IV/
Kab.Majene Mamuju
Majene 2010
(0422)-21008
Survey Departemen
Worskhop PU Dirjen Jl. Jend Urif
Seminar No.
Cipta karya SumoharjoK
Pek. Penyusunan Pelaporan KU.08.08/05
Arsitektur/ Kab. Satker m. 6
05 DED.Kawasan /DED/PPK.P 73.390.000,- 15/03/2010 15/06/201
Sipil Jrneponto Pengembanga Panaikang
Agropolitan Kelara TPP-SS/201
n Kawasan Tlp. (0411)-
0
permukiman 442593
Sulsel
TAHUN 2011
Survey Dinas
Pek. Perencanaan Worskhop Jl. Salotungo Nomor:
Pekerjaan
teknis peningkatan Seminar No. 78 14/SPMK-
Sipil Kec. Lalabata Umum
01 jalan ruas malaka – Pelaporan Watangsopp JK/PPK/PU/ 25.000.000,- 12/09/2011 11/10/201
Transfortasi Kab. Soppeng pemerintah
mari-mari+ruas eng Tlp. IX/2011
kabupaten
dabbare - lempa (0484) 21591 12/Sep/2011
soppeng
Survey Kementrian
Worskhop Jl. Jend Urif
PU.Dirjen No.
Seminar SumoharjoK
Pek. Penyusunan Cipta Satker KU.08.08/01
Arsitektur/ Pelaporan m. 6
02 DED Kawasan Kab. Gowa Pengembanga 3-4/SPK/PP 99.341.000,- 10/02/2011 27 /02/20
sipil Panaikang
Permukiman RSH n Kawasan K.PTPP-
Tlp. (0411)-
Permukiman SS/2011 Tgl
442593
Prov.Sulsel
Survey Jl pros Trans
Worskhop Dinas Sosial No.
Pek.DED Kawasan Sulawesi
Arsitektur/ Seminar dan Tenaga 560/43/SPK/
03 Pusat KTM Sarudu Mamuju Utara Pasang Kayu 49.995.000,- 27/10/2011 27/11/201
Sipil Pelaporan Kerja Ka. X/2011 Tgl
Baras Kod Pos
Mamuju Utara 27 Okt 2011
91571`
Survey Jl pros Trans No.
Penyusunan Site Plan Worskhop Dinas Sosial
Sulawesi 560/41/SPK/
Kawasan Kota Arsitektur/ Seminar dan Tenaga
04 Mamuju Utara Pasang Kayu X/2011/SOS 49.995.000,- 27/10/2011 27/11/201
Terpadu Mandiri Sipil Pelaporan Kerja Ka.
Kod Pos NAKERTRA
(KTM) Sarudu Baras Mamuju Utara
91571` NS
Kawasan Survey
Worskhop Satuan
Permukiman No.
Seminar Pengembanga
Perdesaan Jl. Gatot 22.06/14/Ko
Penyusunan Detail Pelaporan n Permukiman
05 Potensial Kab. Majene Subroto No. ntrak/APBN 95.000.000,- 22/06/2011 21/10/201
Desain Tahun 2012 Perdesaan
yang 1 Mamuju /PKP-DB/VI/
Provinsi
meningkatka 2011
Sulawesi Barat
n Kualitasnya
TAHUN 2012
Survey
Dinas Bina Jl. Sam No.
Pek.Per Teknis Worskhop
Kab.Bulukumb Marga Ratulangi No. 40/SPK/PPK
01 Pembangunan Talud Sipil Seminar 29.900.000,- 28/05/2012 16/06/201
a Kab.Bulukumb 20 Tlp.0413- /DBM/V/201
Jalan Pelaporan
a 81095 2
TAHUN 2013
Survey
Pek.Per Teknis Jl.
Worskhop 24/KTR/
Peningkatan Jalan Sipil Dinas PU Diponegoro
01 Seminar Kab. Takalar PUD-BM/ 31.650.000,- 04 /03/2013 04/05/201
Hotmiks Ruas Uwea- Transportasi Kab.Takalar No. 78 A Tlp
Pelaporan III/2013
Sawakong 0418-21148
Survey
Jl.
Worskhop 1225/KTR-
Perencanaan Teknis Sipil Dinas PU Diponegoro
02 Seminar Kab. Takalar DAU/PUD- 32.000.000,- 28/10/2013 11/11/201
Jalan Yang tersebar Transportasi Kab.Takalar No. 78 A Tlp
Pelaporan BM?X/2013
di Kab Takalar 0418-21148
Survey
Pemasangan Paving Kementrian
Worskhop Jl. 027/118/
Blok Pudiklat Sipil dlam Negeri
03 Seminar Makassar Paccerakkan Pusdiklatre 28.550.000,- 04/03/2013 02/04/201
Kemendagri Regional Transportasi Pusdiklat
Pelaporan g Daya g
Makassar Regional
Survey
Dinas Tata
Penyusunan DED Worskhop Jl. A.
Ruang dan 056/407/.A/
04 Kawasan Rumah Sipil Seminar Kab. Wajo Pettarani No. 97.730.000,- 11/11/2013 15/12/201
Permukiman PP
Sederhan Sehat Pelaporan 90
Sulsel
Survey
Perencanaan Teknis
Worskhop 089/SPK-
Ruas Dalam Dusun Sipil Dinas PU Kab, Jl.Salutungo
05 Seminar Kab. Soppeng Konslt/PU/ 49.115.000,- 23/03/2013 25/04/201
Walimpong dan Ruas Transportasi Soppeng No. 78
Pelaporan III/2013
Cennae Sawile
TAHUN 2014
Perencanaan Survey Dinas Sosial, No.595/52/
Worskhop Jl. Bau
Jembatan Tenaga Kerja SPK/
Seminar Baharuddin
02 Pembangunan Sipil Wajo dan Dinsosnake 49.750.000,- 04/08/2014 04/12/201
Pelaporan No. 11
Jembatan Beton Transmigrasi rtrans/VIII/
(0485)21104
Sungai Mappakkae Kab. Wajo 2014
Perencanaan Survey Dinas Sosial, No.595/54/
Worskhop Jl. Bau
Jembatan Tenaga Kerja SPK/
Seminar Baharuddin
02 Pembangunan Sipil Wajo dan Dinsosnake 45.000.000,- 04/08/2014 04/12/201
Pelaporan No. 11
Jembatan Beton Transmigrasi rtrans/VIII/
(0485)21104
Sungai Tobukkang Kab. Wajo 2014
Survey
Perencanaan Teknis Dinas Jl/
Worskhop 20/KTR-
Jembatan Bajeng, pekerjaan Diponegoro
03 Sipil Seminar Takalar DAU/PUD- 23.900.000,- 10/03/2014 08/04/201
dan Ofrit Umum Kab. No. 78 (0418-
Pelaporan BM/III/2014
Massamaturu Takalar 21148
TAHUN 2015
Survey
Identifikasi Dinas Tata
Worskhop Jl.A.Pettarani
Inprastruktur Jalan Ruang dan 056/396/
01 Sipil Seminar Kab.Barru No.90 Tlp. 49.550.000,- 09/03/2015 09/07/201
Lingkungan Lintas Permukiman AB&PLP
Pelaporan (0411)458489
Kab\Kota Prov.Sulsel
Pekerjaan Survey
Worskhop Jl. 408/KTR-
Perencanaan Teknis
Seminar Dinas PU Diponegoro DAK/PUK-
02 Peningkatan Jalan Sipil Kab.Takalar 22.400.000,- 31/07/2015 29/08/201
Pelaporan Kab.Takalar No. 78 A Tlp. SDA/VII/
Ruas Beton Jl.Ince
0418-21148 2015
Dg.Parani
Perencanaan Survey Jl. Pelita No. 05/SPK/
Peningkatan Jalan Worskhop 15 Bonto DPU-BM/
Seminar Kab. Dinas PU kab.
03 Poros Monro-Monro Sipil sungguh RENC-PL/ 29.850.000,- 20/07/2015 13/08/201
Pelaporan Jeneponto Jeneponto
Taman Roya Kec Kab.Jenepon DAK.T-UD/
Tamalate to VII/2015
Perencanmaan Survey Jl. Pelita No. 05/SPK/
Peningkatan Jalan Worskhop 15 Bonto DPU-BM/
Seminar Kab. Dinas PU kab.
13 Poros Pandang – Sipil sungguh RENC-PL/ 49.625.000,- 20/07/2015 13/08/201
Pelaporan Jeneponto Jeneponto
Pandang –Bungung- Kab.Jenepon DAK.T-UD/
Bungung to VII/2015
Survey Jl. Pelita No. 04/SPK/
Perencanaan Jalan Worskhop 15 Bonto DPU-BM/
Peningkatan Jalan Seminar Kab. Dinas PU kab.
14 Sipil sungguh RENC-PL/ 49.450.000,- 20/07/2015 13/08/201
Poros Belokkalong Pelaporan Jeneponto Jeneponto
Kab.Jenepon DAK.T-UD/
Embo Kec.Binamu
to VII/2015
Survey
Perencanaan Jl. Sam 01-
Worskhop Dinas Bina
Jembatan Muara Kab.Bulukumb Ratulangi No. Renc.Jbtn/
18 Sipil Seminar Marga Kab. 349.950.000,- 13/08/2015 10/11/2
Sungai Bialo (Situ a 20 Tlp. (0413) SPK/DBM/
Pelaporan Bulukumba
Baru) 81095 VII/2015
Survey
03/SPK/
Worskhop Jl.Salotungo
Per. Teknis Ruas sp Dinas PU KSLT/RPJ-
19 Sipil Seminar Kab.soppeng No.78 Tlp. 49.813.000,- 02/02/2015 03/03/2
Mading –Anetue Kab.Suppeng DAK/PU/II/
Pelaporan (0484) 21591
2015
Survey
Jl. 02/SPMK-
Per. /Design Kegiatan Worskhop Dinas Bina
Jend.Sudirm KONS/PPK
21 pembangunan Sipil Seminar Kab.Luwu Marga 21.300.000,- 26/01/2015 24/02/201
an Tlp 0471- —PJB/DAU-
Jembatan (DAU) Pelaporan Kab.Luwu
3314177 BM/I2015
Pengukuran dan Survey
Pemsangan Batas Worskhop Dinas Tenaga Jl. Perintis
Calon Areal HPL Seminar Kab.Toraja Kerja dan Kemerdekaa 139/X/
22 Sipil Pelaporan 48.790.000,- 23/10/2015 22/12/201
Lokasi Kimtrans Utara Transmigrasi n 12 No. 69 PKP2T/2015
Sarambu Magandang Prov. Sulsel Makassar
Kab. Toja Utara
TAHUN 2016
Peningkatan Jl. Beton Survey
Ruas Tana- Worskhop
Tana )Lanjutan , Seminar
Peningkatan Jalan Pelaporan
Jl.
Beton Tuas 2042/KTR-
Sipil DPU Kab. Diponegoro 30/09/201614/
01 Bontopoko Jab. Takalar DAU/PUK- 49.800.000,- 20/08/201
Transportasu Takalar No. 78A 10/2016
Pallantukan dan BM/IX/2016
Takalar
Peningkatan Jalan
Beton Ruas
Kompleks Pasar
Sentral Lanjutan
TAHUN 2017
Survey
Dinas Jl.Tumanuru 06/DPUPR-
Pekerjaan Paket II Worskhop
Sipil penataan ng No. 2 PJ.DAK/ 1.250.575.000
01 Per/DED Pem. Jalan Seminar Kab. Gowa 05/09/2017 03/12/201
Transportasi Ruang Kab. sungguminas KONT/IX/ ,-
DAK TA.2018 Pelaporan
Gowa a 2017
Survey 13/SPP-
Worskhop Jl. Trikora KONTRAK/
Sondir Penambahan Seminar Dinas PU Kab.
Sipil Bukit PERENCAN 1.088.000.000
02 Titik Sondir, Boring Pelaporan Kab. Halteng Halmahera 24/08/2017 22/09/201
Transfortasi Laoteglas, AAN/DAU/ ,-
Testep Bandara tengah
Weda DPUPR-
HY/VIII/2017
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 ( SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR .
Sejak berdiri sampai sekarang telah melaksanakan berbagai jenis pekerjaan pada bidang perencanaan,
pengawasan, survey investigasi, pendampingan masyarakat / community development. Adapun garis
besar jenis pekerjaan adalah sebagai berikut :
Survey Investigasi Design dan Perencanaan Teknis Kegiatan Rehabilitasi sedang/berat
Rumah Dinas Pada Bagian Umum Sekretariat Daerak Kab. Bulukumba Ta. 2009
Pek. Study kelayakan Pelabuhan Rakyat Munte Kec. Bone-Bone
Pek.Study Kelayakan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palipi
Pek. Penelitian dan Perencanaan TPO (Tanggul Penahan Ombak) Paket II
Pek. Perencanaan Pemeliharaan Gedung Kantor Kementrian Agama Kota makassar
Pek. Perencanaan Peningkatan Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kab. Majene
Pek. Penyusunan Master Plan Drainase Kota Bantaeng
Pek. DED 1 unit Rehab sedang SMP 1 Malunda, 2 RKB SMP 6 Majene, 3 rehab.Sedang
Ruang Belajar SMP 4 Majene, 4 Unit Rehab sedang SMP 3 malunda
Pek. Penyusunan DED.Kawasan Agropolitan Kelara
Pek. Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah Kab. Bantaeng
Pek. Per.Prasarana dan Sarana Air Bersih Sistem Perpipaan dan Pembuatan Sumur Bor
Pek. Perencanaan Pembangunan Gedung Operasional Type 45915 Unit, Lanjutan)
Pek Survey Design Pembangunan Gedung Kantor
Penysunan RDTR Kota Masamba Kab Luwu Utara
Pek. Perencanaan teknis (DED) lingkup dinas kesehatan kabupaten luwu timur
Pek. Perencanaan teknis peningkatan jalan ruas malaka – mari-mari+ruas dabbare - lempa
Pek.DED Penyusunan DD Tahun 2012 Kawasan permukiman Perdesaan Potensial yang
Meningkat Kualitasnya (Kab. Majene 04) Ta. 2011
Pek. Penyusunan DED Kawasan Permukiman RSH
Pek.DED Pembangunan /Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Pek. Perecanaan Teknis Pembangunan/Rehabilitasi sekolah Kab. Majene
Pek. DED Pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Mikro hidro
Pek.DED Lingkup Dinas Kesehatan Kab. Luwu timur
Rehabilitasi Saluran Pembuangan DI.kanjiro
Penyusunan master plan dan desain teknis drainase kota nduga proyek pengembangan
saluran irigasi yang tersebar di kabupaten nduga - papua
DED pembangunan rumah negara/rumah dinas kanwil kemenkumham sulawesi barat
Perencanaan lanjutan pembangunan rumah operasional T.45, 4 unit
Pek.DED Kawasan Pusat KTM Sarudu Baras
Pek.Per DED Lingkungan Rumah Sederhana Sehat
Pekerjaan SID PELABUHAN ASDP MUNTE
Pek. DED Pembangunan Gedung RSUD Polewali (Gedung Poliklinik, Radiologi,Gedung
ICU, Pemulasaran Jenasah dan Peningkatan Kualitas Bangunan Rumah Sakit
Pek. Per Pembangunann Pasar Tradisional Modern Rappang Kec. Pancarijang Kab.Sidrap
Pek. Per.teknis Pembangunan Sarana dan Prasarana Kantor Sekkretariat DPRD Kab.
Majene
Pek. Per DED Lingkup Dinas Klesehatan Kab. Luwu Timur
Pek.Per.DED Teknis Rehabilitasi SD Dinas Pendidikan Kab,Majene
Pek.Per Selasar Pembangunan Selasar RSUD Polewali
Pek. Per lanjutan Pembangunan nRumah Operasional (Type 45, 6 Unit)
Pek.Per Teknis Pembangunan Takud Jalan
Pek.Per (DED) Pembangunan Gedung Ponek RSUD Polewali
Pek. Per Lanjutan pembangunan Rumah Operasional Type 45 8 Unit
Pek.Perencanan Pembangunan Jaringan Irigasi Kab. Pinrang
Pek.Per Teknis Peningkatan Jalan Hotmiks Ruas Uwea-Sawakong
Pek. Per Pembuatan Jaringan Air Bersih dan reservoir
Pek Per.teknis Pembangunan Gedung Ruang Rapat Direksi dan Dharma wanita PDAM
Kota makassar
Pek.Per.Pembangunann Rumah Op. Type 50 2 Unit
Identifikasi Calon Lokasi Transmigrasi di Kab. Mamasa (lokasi Masoso Kec. Bambang)
Pek.Per. Paving Blok Pusdiklat mendagri Regional Makassar
Pek.Per Teknis Pembangunan gedung Istalasi Gisi dan laundry RSUD Ajjapange
Kab.Soppeng
Peke.Petr Teknis Rehab gedung Pendidikan dan Rehab lantai Pedestrian
Pek.Per Teknis Jalan terseba di kab.takalar
Pek.Per teknis Ruas Dalam Dusn Walimpong dan Ruas Cendranae sawille
Pek.Penyusunan DED Kawasan Rumah Sederhana Sehat
Survey dan Desain Pompanisasi Jaringan Irigasi sawah tada hujan
Pekr Per. Rehabilitasi Rumah Jaga TMS Pulau Dewakkang Kab. Pangkajene
Pekr Per. Rehabilitasi Rumah Jaga TMS Pulau Dewakkang Kab. Mamuju Utara
Pek.Per.gedung Workshop 550 M2
Perencanaan Jembatan Pembangunan Jembatan Beton Sungai Mappakkae
Perencanaan Jembatan Pembangunan Jembatan Beton Sungai Tobukkang
Perencanaan Teknis Jembatan Bajeng, dan Ofrit
Review Master Plan dan RTT Bandara Kabare & Limalas
Identifikasi Inprastruktur Jalan Lingkungan Lintas Kab\Kota
Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan Tokalimbo
Penyunan Dokumen Rencana Induk pelabuhan Kalukalukuang
Pekerjaan Penyusunan Rencana Induk pelabuhan Merauke
Pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan
Pek.Peredncanaan Peningkatan Kuialitas Perumahan
Pe.Perencanaan Tanggul Kolam Ikan
Pengukuran dan Pemasaran Tanda Batas Calon Areal HPL Lokasi Kimtrans Sarambu
Magadang Kab.Toraja Utara
Pekerjaan Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Ruas Beton Jl.Ince Dg.Parani
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan Per arsitektur
SID Embung Kab.Bone
Perencanaan Peningkatan Jalan Poros Monro-Monro Taman Roya Kec Tamalate
Perencanmaan Peningkatan Jalan Poros Pandang – Pandang –Bungung-Bungung
Perencanaan Jalan Peningkatan Jalan Poros Belokkalong Embo Kec.Binamu
Inventarisasi Luasan Irigasi Mikro dalam Peningkatan daya Dukung Air Pada Perkumpulan
Petani Pemakai air (P3A) di Kab.Soppeng
Perencanaan Teknis wilayah 6
Perencanaan Teknis Pengembangan Irigasi Wilayah I
Perencanaan Jembatan Muara Sungai Bialo (Situ Baru)
Per. Teknis Ruas sp Mading –Anetue
Pek.Perencanaan Peningkatan Kuialitas Perumahan
Per. /Design Kegiatan pembangunan Jembatan (DAU)
Perncanaan Pengadaan Kapal Purse saine
Perencanaan pembangunan Gedung Poliklinik dan UGD RSUD Morowali
Pekerjaan Paket II Per/DED Pem. Jalan DAK TA.2018
Sondir Penambahan Titik Sondir, Boring Testep Bandara
PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN
SEJENIS KURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
Pekerjaan Rencana Induk Pelabuhan Tokalimbo Luwu
1. Nama Pekerjaan :
Timur Tahun Anggaran 2015
4. Nilai Kontrak : Rp.593.000.000,-
B.
TANGGAPAN DAN PEMAHAMAN
TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA
1. Latar Bealakang
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan merupakan salah satu usaha pemerintah Kabupaten
Halmahera Tengah untuk menunjang pencapaian sasaran Pembangunan Nasional.
Salah satu Aspek Pembangunan Jalan dan Jembatan sangat terkait dengan pemerataan pembangunan
beserta hasil- hasilnya adalah pengembangan Prasarana Jalan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi
permukaan jalan sesuai dengan tingkat laju pertumbuhan lalu lintas yang diakibatkan dengan
pertumbuhan ekonomi yang makin meningkat.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Halmahera Tengah adalah aparat dari Pemerintah
Kabupaten Halmahera Tengah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan pada kawasan Kabupaten Halmahera Tengah.
Berdasarkan Undang-undang nomor 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi dan Peraturan Pemerintah
nomor 28 tahun 2000, tentang usaha dan peran masyarakat konstruksi serta keterbatasn personil Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, maka untuk mengoptimalkan hasil program tersebut diatas, maka
perlu pelibatan konsultan dalam melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Teknis Pekerjaan.
3. SASARAN
1) Tersedianya dokumen perencanaan teknis jembatan untuk penanganan/pelaksanaan fisik jembatan
kabupaten.
2) Tersedianya dokumen pengadaan termasuk dokumen analisa harga satuan, spesifikasi eknik dan
gambar rencana sebelum jadwal penanganan/pelaksanaan fisik.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Halmahera Tengah.
5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan dibiayai APBD Kabupaten Halmahera Tengah Tahun Anggaran 2018
Sebesar Rp. 200.000.000,-.
a. Lingkup Kegiatan
1. Persiapan
a) Tujuan
Tujuan dari tahap persiapan adalah untuk mengumpulkan informasi awal mengenai kondisi topografi,
geologi, tata guna lahan, lalulintas, serta lingkungan
b) Lingkup
(1) Peta Topografi berupa peta kontur, dengan Skala minimum 1 : 50.000
(2) Peta jaringan jalan, dokumen leger jalan, data base jaringan jalan, daerah rawan kecelakaan
(3) Peta kondisi tanah, peta geologi dengan Skala minimal 1: 250000, daerah rawan bencana, dokumen
tanah terdahulu, dan koridor trase
(4) Peta wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah
(5) Peta tata guna lahan
(6) Melakukan kordinasi dengan instansi terkait dengan di sekitar lokasi proyek
2. Survey Lapangan
a) Survey Pendahuluan
(1) Tujuan Tujuan survey pendahuluan adalah untuk mengumpulkan data-data awal berdasarkan
aspekaspek yang diperlukan yang akan digunakan sebagai dasar/referensi survey detail/survey berikutnya
dan harus dilakukan oleh seorang ahli utama.
(2) Lingkup Pekerjaan
Survey pendahuluan merupakan lanjutan dari hasil persiapan desain yang sudah disetujui sebagai panduan
pelaksanaan survey recon dilapangan yang meliputi kegiatan:
(a) Studi literature
Pada tahapan ini Tim harus mengumpulkan data pendukung perencanaan baik data sekunder
maupun data laporan Studi Kelayakan (FS), laporan Studi Amdal (bila ada).
(b) Koordinasi dengan instansi terkait
Tim melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi/ unsur-unsur terkait di daerah
sehubungan dengan dilaksanakannya survey pendahuluan.
(c) Diskusi perencanaan di lapangan
Tim bersama-sama melaksanakan survey dan mendiskusikannya dan membuat usul
perencanaan di lapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang keahliannya masing-
masing serta membuat sketsa dilengkapi catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda di
lapangan berupa patok serta dilengkapi foto-foto penting dan identitasnya masing- masing
yang akan difinalkan di kantor sebagai bahan penyusunan laporan setelah kembali.
(d) Survey pendahuluan upah, harga satuan danperalatan
Tim melaksanakan pengumpulan data upah, harga satuan, dan data peralatan yang akan
digunakan.
(e) Mengidentifikasi kondisi existing jembatan dan sungai, dengan pengamatan secara visual atau
menentukan jenis pengujian dengan peralatan yang sesuai.
(f) Menentukan jenis dan metoda penanganan yang sesuai.
(g) Menetapkan lokasi/ posisi jembatan untuk penggantian jembatan/ pembangunan jembatan
baru/ duplikasi jembatan, setelah berdiskusi dengan Bridge Engineer, Geoteknik Engineering,
Hidrologi Engineering dan Tenaga Ahli lain berdasarkan pengamatan lapangan.
(h) Menetapkan perkiraan elevasi, jenis dan susunan/konfigurasi bentang jembatan serta teknik
pelaksanaan atau ereksinya.
(i) Menetapkan jenis soil investigation yang diperlukan :
1. Menentukan perkiraan pondasi yang paling baik untuk lokasi tersebut sehubungan dengan
material dan kondisi tanah.
2. Memperkirakan letak, jumlah serta panjang bentang, elevasi jembatan baru dan lokasi
jembatan baru.
3. Mencatat banjir terbesar serta erosi yang pernah terjadi, apabila survai pendahuluan ini
dilaksanakan untuk pekerjaan perencanaan teknis pada lokasi sulit, dimana jembatan tersebut
akan melintasi sungai.
4. Membuat sketsa situasi rencana jembatan baru serta profil sungai pada lokasi jembatan baru.
5. Mencatat material yang tersedia di sekitar lokasi jembatan, dan menyarankan jenis jembatan
yang paling efisien sesuai dengan material yang tersedia.
6. Mencatat harga-harga satuan yang ada pada daerah tersebut.
7. Memberikan rekomendasi untuk tahapan
8. pekerjaan selanjutnya serta menyarankan lokasi dan jumlah titik bor yang harus dilaksanakan.
9. Survey pendahuluan Hidrologi/ Hidrolika.
(j) Survey pendahuluan topografi Kegiatan yang dilakukan pada survey topografi adalah
Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton Bench Mark di awal
dan akhir Pelaksanaan.
Mengamati kondisi topografi.
Mencatat daerah - daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta morfologi dan
lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor.
Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran.
Menyarankan posisi patok Benchmark pada lokasi/titik yang akan dijadikan referensi.
(l) Survey pendahuluan Geologi & Geoteknik Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan
geologi dan geoteknik adalah :
1. Melakukan pengambilan data mengenai karakteristik tanah, perkiraan lokasi sumber material,
dan mengantisipasi dan mengidentifikasi lokasi yang akan longsor;
2. Mengidentifikasi lokasi/titik pengujian antara lain Bor, Sondir, DCP, Test Pit;
3. Memberikan rekomendasi rencana trase alinyemen jalan;
4. Mengidentifikasi masalah-masalah geoteknik, bahaya, resiko-resiko, dan batasan-batasan
proyek;
5. Mencatat pengamatan visual menurut stasiun, patok kilometer atau informasi lokasi lain
seperti GPS.
(m) Survey Pendahuluan Geometri Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan adalah :
Mengidentifikasi/memperkirakan secara tepat penerapan desain geometrik (alinyemen
horisontal dan vertikal) berdasarkan pengalaman dan keahlian yang harus dikuasai sepenuhnya
oleh Highway Engineer yang melaksanakan pekerjaan ini dengan melakukan pengukuran-
pengukuran secara sederhana dan benar (jarak, azimut dan kemiringan dengan helling meter)
dan membuat sketsa desain alinyemen horizontal maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-
lokasi yang dianggap sulit, untuk memastikan trase yang dipilih akan dapat memenuhi
persyaratan geometrik yang dibuktikan dengan sketsa horizontal dan penampang memanjang
rencana trase jalan.
Didalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan vertikal arus sudah
diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan untuk lokasi-lokasi :
galian dan timbunan.
Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambil keputusan dalam
pemilihan lokasi jembatan dengan anggota team yang saling terkait dalam pekerjaan ini.
k. Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen,
SNI – 1732 – 1989 – F(SK BI – 2.3.26.1987)
l. Tata Cara Perencanaan Teknis Landscape Jalan, No. 033/T/BM/1996
m. Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan/Jalan Raya, SNI-1725-1989 F (SK
BI-1.3.28.1987)
n. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010
o. Petunjuk / Tata Cara Standar lainnya yang berhubungan.
I. Survey Lapangan
a. Penelitian Perkerasan Jalan.
1. Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai CBR
lapisan tanah dasar badan jalan yang dilakukan pada
ruas-ruas jalan yang belum beraspal, seperti jalan
tanah, jalan kerikil atau jalan aspal yang telah rusak
hingga tampak lapisan pondasinya.
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan
ketentuanketentuan sebagai berikut :
Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan
ketentuan - ketentuan ukuran yang berlaku
(sesuai standar yang dikeluarkan Bina
Marga).
Pemeriksaan dilakukan dengan interval
pemeriksaan 100 m.
Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan
dan permukaan lapisan tanah dasar.
Harus dicatat ketebalan dan setiap bahan
perkerasan yang ada seperti lapisan sirtu,
lapisan Telford, lapisan pasir dan
sebagainya.
Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman
90 cm, dari permukaan lapisan tanah dasar,
kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang
sangat keras (lapis batuan).
Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-
keadaan khusus yang perlu diperhatikan
seperti timbunan, kondisi drainase, cuaca,
waktu dan sebagainya.
Lokasi awal dan akhir harus dicatat dengan
jelas.
Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini,
dicatat dalam sebuah formulir.
2. Benkelman Beam
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui
besarnya lendutan balik dari konstruksi perkerasan
aspal yang ada.
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Truk yang dipakai harus dibebani sehingga
tercapai beban gandar belakang sebesar 8.2
Ton dengan tekanan angin ban sebesar 80
psi atau 5.5 kg/cm2.
Pengukuran beban gandar belakang harus
dilakukan dengan menggunakan alat lain
yang telah terbukti dapat dipakai untuk
pengukuran beban gandar, dan hasil
pengukuran beba gandar harus dicatat
dengan jelas dalam formulir.
Alat benkelman beam yang dipakai harus
mempunyai ukuran yang standar.
Misalnya perbandingan batang 1:2, dimensi
geometric dari Benkelman Beam harus
dicatat dengan jelas pada formulir.
Alat pembacaan (dial gauge) lendutan harus
dengan kondisi yang baik dan skala
ketelitian pembaca jarum penunjuk harus
dicatat.
Pemeriksaan lendutan balik dilakukan
dengan interval
b. Inventarisasi Geometrik
1. Inventarisasi Geometrik Jalan
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk
mendapatkan data umum mengenai kondisi
perkerasan yang ada dan kondisi geometrik jalan
yang bersangkutan.
Pemeriksaan dilakukan dengan metoda yang
disederhanakan, yaitu cukup mencatat kondisi rata-
rata setiap 1.0 km.
Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini
adalah :
Lebar perkerasan yang ada, dalam meter.
Nilai Kekasaran Jalan (Road Condition
Index), yang dapat diperoleh dari hasil
survey NAASRA Roughness Meter atau
ditentukan secara visual dengan ketentuan
skala sebagai berikut :
c. Pengukuran Topografi
Pekerjaan pengukuran Tofografi adalah kegiatan
pengumpulan data permukaan bumi, penghitungan dan
memetakannya dengan skala tertentu serta disajikan pada
lembaran kertas.
Pekerjaan pengukuran topografi ini, terdiri dari :
1. Pekerjaan rintisan
Pekerjaan ini berupa kegiatan merintis atau membuka
sebagian daerah yang akan diukur sehingga
pengukuran dapat berjalan lancar dan tidak terhalang
oleh pohon, semak belukar atau tanaman umumnya.
Perintisan ini diusahakan mengikuti jalur atau koridor
yang telah direncanakan sebagai trace yang dipilih
atau atas petunjuk Pemimpin Proyek/Pengawas.
2. Pekerjaan pengukuran
Pekerjaan ini terdiri dari
Pengukuran titik kontrol horizontal dan
vertikal.
Pengukuran situasi.
Pengukuran penampang memanjangdan
melintang.
Pengukuran khusus.
Perhitungan dan penggambaran peta.
Pekerjaan ini diusahakan mengikuti jalur atau koridor
rintisan dan mengadakan pengukuran tambahan pada daerah
persilangan dengan sungai dan jalan lain, sehingga
memungkinkan diperoleh sumbu jalan yang sesuai dengan
standar yang ditentukan
Awal pengukuran dilakukan pada tempat yang mudah
dikenali dan aman
Awal dan akhir proyek hendaknya diikatkan pada titik-titik
tetap Ketentuan dan tata-cara pelaksanaan pengukuran
dilapangan dan cara penggambarannya, adalah sebagai
berikut :
a) Pemeriksaan dan koreksi alat ukur :
Sebelum dilakukan pengukuran, harus
dilakukan pemeriksaan dan koreksi
terhadap alat-alat ukur yang akan
digunakan. Pemeriksaan harus dilakukan
dilokasi pekerjaan.
Alat ukur theodolit harus memenuhi syarat-
syarat :
Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo
kotak & nivo tabung.
Sumbu II tegak lurus Sumbu I.
Kesalahan kolimasi horizontal = 0.
Kesalahan index vertikal = 0
Alat ukur waterpass, harus memenuhi
syarat-syarat :
Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo
kotak & nivo tabung.
Garis bidik harus sejajar dengan garis arah
nivo.
Cara pemeriksaan dan koreksi alat
berdasarkan pada standar teori ilmu ukur
tanah, atau buku petunjuk pemakaian alat.
Hasil pemeriksaan dan koreksinya serta
hasil akhir setelah dikoreksi harus dicatat
dalam buku ukur sesuai pekerjaannya, dan
dilampirkan dalarn laporan.
b) Pemasangan Patok-patok
Patok-patok kayu yang digunakan untuk
pengukuran poligon, sipat datar dan detail-
detail situasi, harus dipilih kayu yang
cukup keras, lurus dengan diameter sekitar
5 Cm, panjang 50 cm, bagian bawahnya
diruncingkan, bagian atas dan bagian
tengahnya diratakan untuk penulisan nomor
patok. Patok harus ditanam cukup kuat
sedalam lebih kurang 30 cm.
Patok-patok kayu diberi tanda cat kuning,
dan diberi nomor urut dengan tulisan hitam
yang diletakkan pada lokasi yang
diperkirakan aman dari kegiatan konstruksi
dikemudian hari.
Untuk memudahkan pencarian patok-patok
sebaiknya pada pohon-pohon disekitar
patok diberi cat atau pita atau tanda-- tanda
tertentu yang dapat terlihat dengan jelas.
Khusus untuk profil memanjang yang titik-
titiknya terletak disumbu jalan, diberi paku
dengan dilingkari cat kuning sebagai tanda
dan nomor urut/STA (bila badan jalannya
sudah beraspal).
e) Pengukuran Situasi.
Pengukuran situasi dilakukan dengan cara
Tachymetri.
Ketelitian alat yang digunakan adalah 30
detik terbaca.
Pengukuran mencakup semua keterangan
yang ada di daerah sepanjang rencana jalan
tersebut.
Pada tempat-tempat yang merupakan
perpotongan dengan sungai atau dengan
jalan lain, pengukurannya diperluas.
Tempat-tempat yang merupakan sumber
material jalan yang terdapat di sekitar jalur
pengukuran, dilakukan pengukurannya dan
dicatat untuk dipetakan serta di foto.
f) Pengukuran Penampang Memanjang dan
Melintang.
Tujuan pengukuran ini adalah untuk menentukan
volume galian dan timbunan.
Pengukuran Penampang Memanjang
Pengukuran ini dilakukan sepanjang sumbu
rencana jalan.
Peralatan yang digunakan sama dengan
peralatan vane digunakan pada pengukuran
situasi.
Pengukuran Penampang Melintang.
Pengukuran ini dilakukan setiap 25 meter
baik pada jalur lurus maupun pada jalur
menikung atau pegunungan.
Rentang atau lebar pengukuran penampang
melintang 15 meter ke kiri dan ke kanan
dari sumbu rencana atau sampai Batas
daerah milik jalan.
Peralatan yang digunakan sama dengan
peralatan yang digunakan pada pengukuran
situasi.
e. Penelitian Hidrologi.
Penelitian Hidrologi dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam
analisa Hidrologi dan selanjutnya dapat dipakai
untuk perencanaan drainase sepanjang
jalan.Sedangkan perencanaan drainase sangat
diperlukan untuk penentuan jenis dan dimensi dari
bangunan-bangunan saluran samping, serta bentuk
potongan jalan yang direncanakan.
1. Teknis Penelitian.
Penelitian dilakukan dengan bantuan data
statistik yang ada didaerah setempat serta
mengindentifikasi curah hujan yang paling
berpengaruh terhadap daerah tangkapan
sehingga akan mendapatkan data yang
paling optimal.
2. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan kegiatan penelitian
Hidrologi ini, secara umum meliputi
kegiatan-kegiatan:
a) Mengambil peta topografi pada
daerah sekitar ruas jalan yang ada
dengan skala 1 : 250.000 serta peta
situasi skala 1 :1000.
b) Mengambil data curah hujan dan
banjir tahunan dari sumber-- sumber
yang bersangkutan (data dalam 10
tahun terakhir).
c) Menginventarisir gorong-gorong
dan saluran samping existing (bila
ada), meliputi :
STA / KM.
Dimensi gorong-gorong.
Kondisi gorong-gorong.
d) Menginventarisir konstruksi
jembatan bentang < 10 meter (bila
ada), meliputi :
STA/KM.
Dimensi.
Kondisi Jembatan/pola aliran
sungai.
e) Memprediksi kemungkinan
terjadinya curah hujan yang paling
besar agar dapat memperkirakan
besarnya intensitas curah hujan dan
banjir rencana dengan metoda-
metoda yang ada.
f) Dari data lapangan dan hasil
perhitungan tersebut di atas,
selanjutnya menentukan.
Jenis dan dimensi bangunan
drainase yang diperlukan,
seperti saluran samping dan
sejenisnya.
Jenis dan dimensi gorong-
gorong tambahan yang
diperlukan serta lokasinya.
g) Membuat laporan lengkap mengenai
perihal tersebut di atas. yang
meliputi :
Perhitungan-perhitungan
perencanaan saluran dan
gorong gorong, box culvert
(jika diperlukan) lengkap
dengan kapasitas, STA, dan
dimensi, gambar-gambar
potongan dan saran-saran
yang diperlukan (dalam
bentuk tabel).
Grafik-grafik dan tabel
intensitas curah hujan pada
sekitar ruas jalan yang
bersangkutan.
Pemilihan type sarana
Drainase Standar berdasarkan
kelas jalan.
h) Laporan disajikan dengan lengkap
dan jelas.
2. METODE PELAKSANAAN
Survey yang diperlukan dan pelaksanaan pekerjaan yang tercakup dalam proyek ini
meliputi :
I. Sebelum memulai kegiatan, konsultan yang melaksanakan pekerjaan ini harus
mengadakan konsultasi dengan Pengendali Kegiatan dengan maksud untuk mendapatkan
konfirmasi mengenai jembatan-jembatan yang akan ditangani.
II. Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi
jembatan yang akan disurvey, dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam
melaksanakan survey lapangan.
III. Pekerjaan perencanaan teknis jembatan harus sesuai dengan standar Perencanaan
yang berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen pekerjaan
Umum. Sedangkan untuk merencanakan jalan masuk jembatan (oprit) harus berpedoman
pada standar Perencanaan Geometrik Jalan Raya yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Marga No. 008-1/BM/2008 Edisi Desember 2010 bersifat mengikat.
IV. Survey Pendahuluan seperti peninjauan lapangan terhadap jembatan- jembatan
yang akan direncanakan, penentuan relokasi (bila ada) foto-foto kondisi/situasinya dan
pekerjaan lain yang diperlukan.
V. Pekerjaan Perencanaan Teknis antara lain pengukuran topografi, penyelidikan
tanah, survey hidrologi/drainase, desain bangunan atas nonstandar, desain bangunan
bawah ( sub struktur) yang disesuaikan dengan type bangunan yang ditentukan oleh Sub
Dit Perencanaan Teknis Jembatan Direktorat Bina Program Jalan, perhitungan volume dan
biaya pelaksanaan, pembuatan spesifikasi, pembuatan dokumen lelang, laporan- laporan
dan semua pekerjaan lain yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknis Jembatan lengkap akan diuraikan
tentang standar perencanaan, uraian dan ketentuan detail pelaksanaan pekerjaan,
dokumen-dokumen pelelangan dan laporan yang diperlukan.
1. Standar Perencanaan.
Secara garis besarnya perencanaan teknis jembatan terdiri atasPerencanaan Bangunan
Atas, Perencanaan Bangunan Bawah dan Perencanaan Jalan masuk ke jembatan (oprit).
Untuk penghematan biaya, dianjurkan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin
bangunana lama yang kondisinya masih baik dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Panduan yang digunakan untuk perencanaan teknis jembatan sebagai berikut :
a. Desain Bangunan Atas harus disesuaikan dengan type bangunan atas yang telah
ditentukan oleh Sub Dit Perencanaan Teknis Jembatan Direktorat Bina Program Jalan
dan/atau produsen fabrikasi yang telah mempunyai lisensi produk dan ISO.
b. Untuk Perencanaan Bangunan Bawah dihitung berdasarkan Pedoman Perencanaan
Pembangunan Jembatan Jalan Raya SKBI No. 1.3.28.1987. UDC + 624.024 = 624.21 dan
type bangunan
atas yang digunakan kelas jembatan yang menyangkut prosentase muatan yang akan
ditetapkan kemudian bersama-sama dengan koordinator pengawas. Untuk perencanaan
jalan masuk ke jembatan (oprit/jalan pendekat) berpedoman pada standar Perencanaan
geometrik Jalan Raya yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen
Pekerjaan Umum No. 008-1/BM/2008 Edisi Desember 2010. Sedangkan untuk
perencanaan tebal perkerasan jalan masuk ke jembatan mengacu pada Buku Peraturan
Tebal Perkerasan (fleksibel) Jalan Raya Direktorat Jenderal Bina Marga dengan perkiraan
beban biaya lalu lintas Muatan Sumbu Terberat (MST) 10 ton. Ketentuan-ketentuan
mengenai kelas Jalan dan pemilihan type bangunan atas jembatan akan ditetapkan
kemudian bersama-sama dengan koordinator pengawas. Material untuk lapisan perkerasan
hendaknya dipilih sesuai dengan quarry yang tersedia atau di sekitar lingkungan proyek.
d. Patok-patok.
Patok-patok dengan ukuran 20 x 20 x 60 cm harus ditanam
sedemikian rupa sehingga bagian patok yang diatas tanah
tersisa kurang lebih 10 cm. Patok untuk poligon dan profil
dibuat dari kayu dengan ukuran 4 x 6 x 50 cm.
Patok beton dan patok kayu harus diberi tanda BM dan
nomor urut.
Untuk memperbanyak titik tinggi yang tetap, perlu
ditetapkan titik tinggi referensi pada patok pohon atau
tempat lain yang permanen dan mudah ditemukan kembali.
1. Umum
a. Tim yang akan ditugaskan ke lapangan harus dilengkapi alat-alat yang
sesuai keperluannya, agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
sempurna.
b. Tim harus dipimpin oleh seorang yang terpercaya dan ahli dalam
bidangnya. Ia harus bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
c. Pengambilan contoh tanah dan material hendaknya dilakukan sesuai
aturan yang berlaku dengan ketelitian yang tinggi agar interpretasi
atau percobaan yang akan dilakukan berjalan tanpa kendala.
d. Cara klasifikasi jenis tanah hendaknya dilakukan menurut USCS.
e. Penamaan jenis tanah, kalau digunakan bahasa Indonesia hendaknya
diberi penjelasan istilah dalam bahasa Inggrisnya dengan cara ditulis
dalam kurung. Dalam hal ini dimaksudkan untuk keseragaman
penggunaan istilah.
f. Pada tiap lobang bor yang dikerjakan harus dilakukan pencatatan :
lokasi, elevasi permukaan, pemboran, tanggal dimulainya/selesainya
pemboran dan alat yang digunakan.
4. Penyusunan laporan.
Konsultan harus memberikan perhatian khusus dalam pengumpulan dan
pengujian data yang didapat untuk digunakan analisa persoalan drainase
jembatan mencakup :
a. Daerah aliran (catchment area) dari setiap gejala aliran harus
dipelajari dengan cermat dari petatopografi/geologis maupun
pemeriksaan langsung ditempat.
b. Analisa frekuensi curah hujan rencana dipilih dari beberapa metode
analisa yang umum digunakan di Indonesia dengan membandingkan
secara statistik berdasarkan data pengamatan curah hujan/debit banjir
disekitar jembatan (daerah aliran sungai). Pilihlah metode yang paling
cocok dari 3 metode yang dipilih.
c. Untuk analisa hidrologi/drainase ditetapkan return periode 25/50
tahun yang pemilihannya terlebih dahulu dikonsultasikan dengan
pihak pemberi tugas/koordinator pengawas.
5. Perhitungan rencana.
Dalam phase perencanaan ini, konsultan wajib melaksanakan proses tetapi
tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
a. Penyusunan konsep detail perencanaan untuk selanjutnya dimintakan
persetujuan koordinator pengawas.
b. Pembuatan perencanaan akhir, dilakukan setelah konsep tersebut
dalam butir (a) ini mendapat persetujuan koordinator pengawas
dengan mencantumkan koreksi dan saran yang diberikan.
c. Potongan melintang
Gambar potongan dibuat menurut letak
topography sesuai dengan keadaan lokasi yang
ditentukan diatas kertas dengan skala 1 : 200
dan vertikal 1 : 20. stationing dilakukan pada
jarak 0, 10, 20 meter dan seterusnya masing-
masing dari kepala jembatan.
d. Bangunan jembatan
Untuk setiap jembatan dibuat gambar sebagai
berikut:
1. Plan seta potongan pada butir a, b, c
diatas.
2. Denah potongan memanjang dan
melintang jembatan.
3. Detail-detail bangunan bawah dan
bangunan atas jembatan
4. Keterangan mengenai kelas
pembebanan dan mutu bahan harus
dicantumkan pada setiap gambar
jembatan.
e. Standar bangunan pengamanBangunan
pengaman harus digambar sesuai dengan
standar dari bangunan pengaman lainnya,
misalnya bangunan penahan erosi dan lain-
lainnya.
f. Kelengkapan-kelengkapan lain Untuk
melengkapi sarana jembatan, maka gambar
harus dilengkapi antara lain :
1. Title sheet lengkap dengan lokasi
proyek
2. Gambar lokasi jembatan lengkap
dengan nama jembatan dan lokasinya
3. Simbol dan singkatan
4. Jadual pelaksanaan dan perkiraan
kuantitas
5. tipikal potongan melintang dan lain-
lainnya.
3. Penyerahan konsep hasil perencanaan
Semua dokumen detail perencanaan
sementara harus sudah diserahkan
kepada koordinator pengawas sesuai
jadual yang telah ditetapkan.
b. Perencanaan akhir
1. Setiap revisi/variasi atas detail perencanaan sementara
yang dilakukan oleh pemberi tugas harus dimasukkan
kedalam final design melalui penelitian konsultan.
2. Cetak perencanaan akhir pada kertas standar Bina
Marga diserahkan konsultan ke pemberi tugas dalam
waktu yang telah ditetapkan.
3. Semua catatan dan perhitungan pada survey lapangan
serta semua kalkir perencanaan proyek ini diserahkan
kepada pemberi tugas bersamaan dengan penyerahan
akhir.
c. Dokumen pelelangan
Dokumen lelang tersebut dibuat dan diserahkan sebanyak 3
(tiga)set untuk setiap paket pekerjaan
Survey lapangan dan investigasi harus dilaksanakan untuk mendapatkan data dilapangan
sampai dengan tingkat ketelitian tertentu dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti
kondisi lapangan aktual yang ada dan sasaran penanganan yang hendak dicapai.
Lingkup
Sub-bagian ini dari Pnaduan membahas prinsip dasar dalampemilihan lokasi jembatan yang
sesuai, sebelum melangkah ke penyelidikan lokasi secara rinci.
Prosedur
Harus disadari bahwa proses pemilihan sebuah lokasi jalan yang cocok adalah dengan
perosedur setahap demi setahap dengan informasi yang dikumpulkan dari lapangan dan
selanjutnya dianalisa di kantor. Siklus pekerjaan lapangan diikuti dengan pekerjaan kantor
yang mungkin saja harusdiulang beberapa kali. Oleh karena itu penting sekali bagi
perencana jembatan yang bekerja di kantor untuk mempunyai check list mengenai hal-hal
dimana data masih diperlukan untuk perencanaan detil jembatan akhir liat Panduan
Perencanaan Jalan. Tentunya juga harus ditekankan bahwa jika ada orang-orang yang
berbeda antara kedua orang tersebut harus adakomunikasi yang baik. Dalam banyak hal
pekerja kantor harus dating ke loksai utnuk memperoleh penaksiran pribadi mengenai
kondisi lapangan.
Pertimbangan
Dalam memilih sebuah lokasi jembatan, sejumlah faktor harus dipertimbangan. Faktor-
faktor utama yang harus dipertimbangkan:
Geometri jalan dan as jembatan
Sifat dari persilangan
Fondasi
Ekonomi
Dalam banyak kasus, tidak mungkin semua persyaratan dapat dipenuhi, perencana jalan
hanya dapat memilih solusi terbaik.
1) Persiapan
a) Tujuan
Tujuan dari tahap persiapan adalah untuk mengumpulkan informasi
awal mengenai kondisi topografi, geologi , tata guna lahan , lalu
lintas, serta lingkungan.
b) Lingkup
(1) Peta Topografi berupa peta kontur, dengan skala minimum
1:50.000
(2) Peta jaringan jalan ,dokumen leger jalan , data base
jaringan jalan, daerah rawan kecelakaan
(3) Peta Kondisi tanah ,peta geologi dengan skala minimal
1:250000, daerah rawan bencana ,dokumen tanah
terdahulu ,dan koridor trase
(4) Peta wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah
(5) Peta guna lahan
(6) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dengan di
sekitar lokasi proyek
c) Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dalam persiapan meliputi :
(1) Laporan studi koridor (jika bisa diterapkan),
(2) Laporan studi rancang-bangun pendahiuluan,
(3) Rencana pendahuluan dari alternatif desain (yaitu: profil
atau lembar rencana, bagian – bagian yang umum, materi
pekerjaan utama yang di kenali dan di alokasikan), dan
(4) Pekerjaan biaya kobstruksi pendahuluan untuk alternatif
desain.
2) Survey Lapangan
a.) Survey Pendahuluan
(1) Tujuan
Tujuan survey pendahuluan adalah untuk mengumpulkan
dta-data awal berdasarkan aspek-aspek yang diperlukan
yang akan digunakan sebagai dasar/refrensi servey
detail/survey berikutnya dan harus dilakukan oleh seorang
ahli utama.
(2) Lingkup Pekerjaan
Survey pendahuluan merupakan lanjutan dari hasil
persiapan desain yang sudah disetujui sebagai panduan
pelaksanaan survey recon di lapangan yang meliputi
kegiatan :
a. Studi Literatur
Pada tahapan ini tim harus mengumpulkan data
pendukung perencanaan baik data sekunder
maupun data laporan studi kelayakan (FS) ,
laporan studi Amdal (bila ada)
b. Koordinasi dengan Instansi terkait
Tim melaksanakan koordinasi dan konfirmasi
dengan instansi/ unsur-unsur terkait di daerah
sehubungan dengan dilaksanakannya survey
pendahuluan.
c. Diskusi perencanaan di Lapangan
Tim bersama-sama melaksanakan survey dan
mendiskusikannya dan membuat usul sesuai
dengan bidang keahliannya masing-masing serta
membuat sketsa dilengkapi catatan-catatan dan
kalau perlu membuat tanda di lapangan berupa
patok serta dilengkapi foto-foto penting dan
indentitasnya masing-masing yang akan difinalkan
di kantor sebagai bahan penyusunan laporan
setelah kembali.
d. Survey Pendahuluan Upah, harga satuan dan
peralatan Tim melaksanakan pengumpulan data
upah , harga satuan dan data peralatan yang akan
digunakan.
e. Mengidentifikasi kondisi existing Jembatan dan
Sungai, dengan pengamatan secara visual atau
menentukan jenis pengujian dengan peralatan
yang sesuai.
f. Menentukan jenis pengujian dan metode
penanganan yang sesuai.
g. Menetapkan lokasi / posisi Jembatan untuk
penggantian jembatan/ pembanguan jembatan
baru/ duplikasi jembatan , setelah berdiskusi
dengan bredge engineer, geoteknik engineering,
hidrologi engineering dan tenaga ahli lainnya
berdasarkan pengamatan lapangan.
h. Menetapkan perkiran elevasi, jenis dan susunan/
konfigurasi bentang jembatan serta teknik
pelaksanaan atau ereksinya.
i. Menetapkan jenis soil investigation yang
diperlukan :
1. Menetukan perkiraan pondasi yang paling
baik untuk lokasi tersebut sehubungan
dengan material dan kondisi tanah.
2. Memperkirakan letak, jumlah serta panjang
bentang, elevasi jembatan baru dan lokasi
jembatan baru.
3. Mencatat banjir terbesar serta erosi yang
pernah terjadi, apabila survey pendahuluan
ini dilaksanakan untuk pekerjaan
perencanaan teknis pada lokasi sulit,
dimana jembatan tersebut akan melintasi
sungai.
4. Membuat sketsa situasi rencana jembatan
baru serta profil sungai pada lokasi
jembatan baru.
5. Mencatat material yang tersedia di sekitar
lokasi jembatan, dan menyarankan jenis
jembatan yangpaling efisien sesuai dengan
material yang tersedia.
6. Mencatat harga-harga satuan yang ada pada
daerah tersebut.
7. Memberikan rekomendasi untuk tahapan
pekerjaan selanjutnya serta menyarankan
lokasi dan jumlah titik bor yang harus
dilaksanakan.
8. Survey pendahuluan/ Hidrolika
b) Survey Topografi
1) Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data
koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan
dan jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta
topografi dengan skala 1:500.
2) Lingkup Pekerjaan
a) Pemasangan patok-patok
- Patok-patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran
10x10x75 cm atau pipa pralon ukuran 4 inci yang diisi
dengan adukan beton dan atasnya dipasang nut dari baut
ditempatkan pada tempat yang aman, mudah terlihat.
Patok BM dipasang setiap 1 (satu) km dan pada setiap
lokasi rencana jembatan dipasang serta pada pada awal
dan akhir proyek minimal 4 (empat), masing-masing 1
(satu) pasang di setiap sisi sungai disekitar sungai yang
posisinya aman dari gerusan air sungai.
- Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang
tampak diatas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning,
diberi lambang Bina Marga dengan warna hitam.
- Patok BM yang sudah terpasang, kemudian difoto sebagai
dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta
elevasi.
- Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan
patok kayu yang cukup keras, lurus,dengan diameter
sekitar 5 cm, panjang sekurang-kurangnya 50 cm , bagian
bawahnya diruncingkan, bagian atas diratakan diberi
paku, ditanam kuat, bagian yang masih nampak diberi
nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan khusus,
perlu ditambahkan patok bantu.
- Untuk memudahkan pencarian patok sebaiknya pada
daerah sekitar patok diberi tanda-tanda khusus.
- Pada lokasi-lokasi khusus dimana tidak mungkin
dipasang patok, misalnya diatas permukaan jalan beraspal
atau diatas permukaan batu, maka titik-titik poligon dan
sifat datar ditandai dengan paku seng dilingkari cat
kuning dan diberi nomor.
d) Pengukuran Situasi
- Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri,
yang mencakup semua obyek yangdibentuk oleh alam
maupun manusia yang ada disepanjang jalur pengukuran,
seperti alur, sungai, bukit, jembatan, rumah, gedung dan
sebagainya.
- Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman
penyebaran dan kerapatan titik yang sehingga dihasilkan
gambar situasi yang benar. Pada lokasi-lokasi khusus
(misalnya : sungai ,persimpangan dengan jalan yang
sudah ada) pengukuran harys dilakukan dengan tingkat
kerapatan yang lebih tinggi.
- Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.
3) Persyaratan
a) Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.
Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan
harus diperiksa dan dikoreksi.
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dandilampirkan
dalam laporan.
b) Ketelitian dalam pengukuran
Ketelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut :
1. Kesalahan sudut yang di[erbolehkan adalah 10” √ n, (n adalah jumlah
titik poligon dari pengamatan matahari pertama ke pengamatan matahari
selanjutnya atau dari pengukuran Global Position System (GPS)
geoteknic yang mempunyai presisi tinggi pertama ke pengukuran GPS
berikutnya).
2. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”.
c) Perhitungan
- Perhitungan Koordinat
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi. Koreksi sudut tidak
boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan
berdasarkan panjang kaki sudut ( kaki sudut yang lebih pendek
mendapatkan koreksi yang lebih besar ), dan harus dilakukan di lokasi
pekerjaan.
- Perhitungan Sifat Datar
Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal (ketelitian 0,5
mm), dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar
perhitungan dengan menjumlahkan beda tingginya.
- Perhitungan Ketinggian Detail
Ketinggiian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur yang
dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung secara techimetris.
- Seluruh perhitungan sebaiknya menggunakan sistem komputerisasi.
d) Penggambaran
- Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1:500
- Garis-garis grid dibuat setiap 10 cm
- Koordinat grid terluar ( dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x)
dan ordinat (y) nya.
- Pada setiap lembar gambar dan/ atau setiap 1 meter panjang gambar
harus dicantumkan petunjuk arah Utara.
- Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan dan
tidak boleh dilakukan secara grafis .
- Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan diberi tanda
khusus.
(1) Tujuan
Tujuan survey drainase yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah
untuk mengumpulkan data hidrologi dan karakter/perilaku aliran air pada
bangunan air yang ada (sekitar jembatan maupun jalan) , guna keperluan
analisis hidrologi, penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air
banjir), perencanaan teknis drainase dan bangunan pengaman terhadap
gerusan, river training (pengarah arus) yang diperlukan.
(2) Lingkup
survey hidrologi lengkap digunakan untuk melengkapi parameter-
parameter desain jembatan yang dalam hal ini jembatan yang dimaksud
adalah jembatan diatas lalu lintas sungai atau saluran air. Untuk itu
pengumpulan data untukanalisa hidrologi yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut :
a. Karakteristik daerah aliran atau (catchment area) dari setiap gejala aliran
yang harus dipelajari dengan cermat dari peta topografi maupun
pemeriksaan langsung di tempat meliputi data curah hujan, tata guna
lahan, jenis permukaan tanah , kemiringan dan lain-lain.
(3) Persyaratan
Proses analisa perhitungan harus mengacu pada Standar Nasional
Indonesia (SNI) No : 03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia
(SNI) No : 03-1724-1989 SKBI-1.3.10.1987 (Tata Cara Perecanaan
Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di Sungai), Pedoman
Perencanaan Drainase Jalan Pd.T.02-2006-B, Manual Hidrolika untuk
Jalan dan Jembatan No.01/BM/05, serta pedoman lain yang
dipersyaratkan.
(f) penyelidikan tanah yang dibutuhkan pada masing-masing lokasi rencana pondasi
harus sudah menetapkan penggunaan jenis bor dan posisi lubang bor yang
direncanakan serta jumlah titik bor minimal satu titik boring
g). SPT dilakukan pada interval kedalaman 1,50m s/d 2,00 m untuk diambil
contohnya (undisturbed dan disturbed).
h). Mata bor harus mempunyai diameter yang cukup untuk mendapatkan
undisturbed sample yang diinginkan dengan baik, dapat digunakan mata bor
steel biituntuk tanah clay, silt dan mata bor jenis core barrel.
i). Digunakan casing (segera) bilamana tanah yang dibor cenderung mudah runtuh.
j). Untuk menentukan besaran index dan structural properties dari contoh-
contoh tanah, baik yang terganggu (disturbed) maupun yang asli
(undisturbed) tersebut di atas dan contoh material (quarry), maka
pengujian di laboratorium dikerjakan berdasarkan spesifikasi SNI, SK
SNI, AASHTO, ASTM, BS dengan urutan terdepan sebagai prioritas
pertamanya.
Laporan penyelidikan tanah dan material harus pula berisi 'analisa dan hasil'
daya dukung tanah serta rekomendasi jenis pondasi yang sesuai dengan daya
dukung tanah tersebut dan hasil bor log dituangkan dalam bentuk tabel/formulir
bor log dan form drilling log yang dilengkapi dengan keterangan/data
diantaranya tentang tipe bor yang digunakan, kedalaman lapisan tanah, tinggi
muka air tanah, grafik log, uraian lithologi, jenis sample, nilai SPT,
tekanan kekuatan (kg/cm2), liquid/ plastis limit, perhitungan pukulan dan lain
sebagainya.
(3) Persyaratan
n Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
4) Proses Desain
a) Tujuan
Persiapan desain ini bertujuan :
(1) mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.
(2) menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai
sebagai panduan survey pendahuluan.
(3) menyiapkan dokumen perencanaan teknis yang terdiri dari
gambar desain, spesifikasi, engineering estimate.
b) Lingkup Pekerjaan
c) Persyaratan
Proses perencanaan harus mengacu pada standar, Pedoman yang
berlaku seperti standar atau pedoman yang tertulis pada acuan normatif
atau referensi Iain yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja.
d) Penggambaran
Penggambaran Desain:
· Alinyemen Hodsontal dengan Skala 1:500
· Alinyemen Vertikal dengan Skala 1:50
· Potongan Melintang Skala Hodsontal 1: 100, Skala Vertikal 1:50
b. Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultansi ini harus dilaksanakan di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Lokasi tempat tugas Penyedia jasa adalah,
Provinsi Sulawesi Selatan
b) Ruang Lingkup
Survey lalu lintas meliputi kegiatan:
(1.1) Pos-pos perhitungan lalu lintas yang terbagi dalam beberapa tipe
pos :
a Pos Kelas A :
yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas
dengan jumlah lalu lintas yang tinggi dan mempunyai
LHR > 10.000 kendaraan.
b Pos Kelas B : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang
terletak pada ruas dengan jumlah lalu lintas yang sedang
dan mempunyai 5.000 < LHR< 10.000 kendaaan.
c Pos Kelas C : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang
terletak pada ruas dengan jumlah lalu lintas yang rendah
dan mempunyai LHR < 5.000 kendaraan.
Golongan/
Jenis Kendaraan yang masuk kelompok
Kelompok
Sepeda Motor, Skuter, Sepeda kumbang dan
1
kendaraan bermotor roda 3
2 Sedan, Jeep dan Station Wagon
Opelet, Pick Up Opelet, Suburban, Combi dan
3
minibus
Pick Up, Micro Truk, Mobil Hantaran atau pick
4
up box
5a Bus Kecil
5b Bus Besar
6 Truk 2 Sumbu
7a Truk 3 Sumbu
7b Truk Gandengan
7c Truk Semi Trailer
Kendaraan tidak bermotor, sepeda, becak,
8
andong/dokar,gerobak sapi
Perhitungan Koordinat :
Sistem koordinat yang digunakan sebagai acuan penggambaran diatas kertas adalah sistem
koordinat lokal. Untuk menghindari angka minus yang kemungkinan akan diperoleh dari
proses perhitungan maka diambil koordinat yang besar.
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, antara pengamatan matahari yang satu
dengan pengamatan berikutnya, dan diikatkan pada titik-titik ikat (BM). Koreksi sudut
diberikan tidak sama rata, melainkan pada sisi yang lebih pendek diberikan koreksi yang
lebih besar.
Perhitungan Poligon:
Sistem poligon umumnya pengukuran untuk route Jalan dan Jembatan raya dilakukan
dengan poligon bersambung yang tidak sempurna (hanya terikat pada satu titik ikat).
Untuk mendefinisikan besaran koordinat titik polygon digunakan rumus sebagai berikut :
Y
PI.1 (X1,Y1)
12
U d12
PI.0 (X0,Y0)
d01
Y01
A PI.2 (X2,Y2)
1 01
A dA0 X01
A YA
0
XA0 0
(XA,YA)
X2 = X1 + d12 Sin12
Y2 = X2 + d12 Cos12
12 = (180o - 12) +’12
Perhitungan sipat datar/waterpass dengan desimal harus dilakukan kontrol pada setiap
halaman, yaitu jumlah beda tinggi harus sama dengan jumlah pembacaan benang tengah
rambu belakang dikurangi dengan jumlah pembacaan benang tengah rambu muka.
H1
H2
H
H2 = H1 + H
H1 = Titik kontrol (titik polygon) yang sudah diketahui tingginya /
elevasi.
H2 = Titik yang akan ditentukan elevasinya.
H = Beda tinggi yang diperoleh dari selisih pembacaan rambu titik 1
dan titik 2.
HB = HA D x ½ Sin 2 + TA – BT
HA = Elevasi titik A
HB = Elevasi titik B
= Bacaan sudut vertical alat
TA = Tinggi Alat
D = Jarak – (BA-BB) x 100 x (Sin )2
BA = Bacaan Benang Atas
BT = Bacaan Benang Tengah
Salah satu aspek yang menentukan dalam pelaksanaan suatu Konstruksi Jalan adalah
ketersediaan material alam yang secara teknis memenuhi syarat sebagai material
konstruksi pekerjaan Jalan
Sebagaimana diketahui suatu konstruksi Jembatan terdiri dari :
Material-material tersebut diatas yang kemudian diperiksa di laboratorium untuk
mengetahui karakteristik sesuai desain yang telah dipersyaratkan. Selain itu beberapa item
pekerjaan lain yang merupakan bagian dari struktur Jembatan menggunakan material alam
tersebut diatas antara lain :
a) Saluran diperkeras/Pasangan batu atau beton yang menggunakan batu dan pasir.
b) Tembok penahan (Retaining Wall) dan pengaman tebing (sloef protection)
menggunakan batu dan pasir.
c) Bronjong yang berfungsi pula sebagai penahan gerusan, menggunakan batu.
d) Pondasi Jembatan yang menggunakan batu dan pasir
e) Struktur beton yang menggunakan pasir, kerikil dan batu pecah.
Bila diteliti referensi yang telah diperoleh sebelumnya maka syarat-syarat mutlak setiap
dapat juga diambil dari galian bahan tanah atau bahan berbutir.
yang diklasifikasikan sebagai A-5 dan A-7 oleh spesifikasi AASHTOM.145 atau
dihindari.
bahan batu-batu yang memenuhi syarat yang jika diuji di laboratorium nilai CBR
Apabila harus dilakukan pemadatan dibawah kondis banjir atau kondisi jenuh air,
urugan pilihan sebaiknya berupa pasir berbatu/sirtu yang indeks plastisitasnya <
6%.
c) Batu
Batu yang digunakan baik untuk konstruksi pasangan batu maupun sebagai bahan mentah
1. Sifat Material
SIFAT KLAS A KLAS B KLAS C
IP
0–6 4 – 10 6 – 20
AASHTO T90-81
CBR
SNI 03-1744-1989
pencampuran.
Si2 = ----------------------------
n -1
Cs = ----------------------------
(n - 1) ( n –2) (Si) 3
Dimana :
- log X = logaritma debit curah hujan.
- log Xr = logaritma rata-rata dari debit atau curah hujan.
- log Xi = logaritma debit atau curah hujan tahun ke i.
-G = Konstanta log Pearson Type III, berdasarkan koefisien
kepencengan sebagaimana ditunjukkan pada table
- Si = Simpangan baku.
- Cs = Koefisien kepencengan sebagaimana table 2.1 a dan b.
-n = Jumlah data.
4. PERENCANAAN GEOMETRIK
Parameter Perencanaan
Kriteria perencanaan Jembatan berpedoman pada peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh
Departemen Pekerjaan Umum dan Buku-Buku Teknik Jalan dan Jembatan lainnya antara lain :
Selain dari referensi diatas, juga yang paling menentukan adalah ketersediaan data-data lapangan
yang akurat, dan diperoleh dari beberapa survai yaitu :
Penyelidikan tanah dan material yaitu untuk mendapatkan daya dukung tanah dasar serta
kuantitas dan kualitas material yang akan digunakan.
Survai hidrologi, yaitu untuk menentukan berapa besar debit banjir yang terjadi dan dimensi
saluran serta besarnya peninggian Jembatan yang diperlukan.
Survai topografis, yaitu untuk mendapatkan bentuk topografi Jembatan dan sepanjang koridor
pengukuran.
Survai lalu lintas, yaitu untuk mendapatkan jumlah lalu lintas harian rata-rata dan persentase
dari beberapa jenis kendaraan yang dicatat selama sehari penuh.
Serta informasi lain yang diperlukan dari data base IRMS Dinas Bina Marga.
3. TINJAUAN TEKNIK
Untuk menentuakan atau memilih suatu tipe jembatan Jembatan raya dapat kita lihat dari
segi yang menguntungkan misalnya ekonomis, keawetan konstruksi, pemeliharaan,
keamanan dan kelayakan bagi pemakai jembatan.
Jembatan dirancang komposit penuh, dalam hal ini sesuai dengan kriteria-kriteria di atas
yaitu segi teknis maupun segi ekonomis dan juga jembatan ini dibuat atau direncanakan
agar dapat berguna untuk jangka panjang.
Jembatan composite merupakan perpaduan antara konstruksi beton pada lantai kendaraan
dan konstruksi baja pada gelagar induk dan diafragma.Beton pada lantai jembatan ditumpu
oleh gelagar induk dengan sayapnya dan untuk mengadakan beton dan baja diberi satu
penghubung geser (shear connector). Baja dan beton ini merupakan satu kesatuan yang
homogen sehingga dapat bersama-sama menahan gaya – gaya yang timbul. Kontruksi
jembatan dibagi menjadi 2 (dua) bagian pokok yaitu :
Lantai kendaraan.
Trotoir.
Gelagar Diafragma.
Gelagar Induk.
Andas Roll dan Sendi.
b. Bangunan Bawah ( Sub Structure )
1. Lantai Kendaraan.
Merupakan bagian dari konstruksi jembatan yang memikul beban akibat
jalur lalu lintas secara langsung untuk kemudian disalurkan kepada
konstruksi di bawahnya.Lantai ini harus diberi saluran yang baik untuk
mengalirkan air hujan dengan cepat.Untuk keperluan ini maka permukaan
Jembatan diberi kemiringan sebesar 2 % kearah kiri dan kanan tepi
Jembatan.Lantai kendaraan untuk jembatan komposit ditopang oleh gelagar
memanjang dan diperkuat oleh diafragma.
2. Trotoar.
Merupakan bagian dari konstruksi jembatan yang ada pada ke dua samping
jalur lalu lintas. Trotoar ini berfungsi sebagai jalur peJembatan kaki dan
terbuat dari beton tumbuk, yang menyatu dan homogen dengan plat lantai
kendaraan dan sekaligus berfungsi sebagai balok pengeras plat
lantai kendaraan.
3. Gelagar Diafragma.
Merupakan gelagar dengan arah melintang yang mempunyai fungsi untuk
mengikat atau perkakuan antara gelagar – gelagar memanjang.Gelagar
diafragma ini dipikul profil C.
4. Gelagar Memanjang.
Gelagar memanjang ini merupakan tumpuan plat lantai kendaraan dalam
arah memanjang. Gelagar ini dipakai profil IWF.
5. Perletakan ( Andas).
Perletakan (andas) merupakan tumpuan perletakan atau landasan gelagar
pada Abutment. Landasan ini terdiri dari landasan roll dan landasan sendi.
Landasan sendi dipakai untuk menahan dan menerima beban vertikal
maupun horizontal dari gelagar memanjang, sedangkan landasan roll dipakai
untuk menerima beban vertikal sekaligus beban getaran.
6. Abutment.
Abutment merupakan tumpuan dari gelagar jembatan pada bagian ujung
beton atau muatan yang diberikan pada abutment dari bagian atas.Beban
jembatan dilimpahkan kepondasi di bawahnya yang kemudian diteruskan ke
tanah.
7. Pilar.
Pilar merupakan tumpuan gelagar yang terletak di antara ke dua abutment,
dimana tujuannya untuk membagi kedua bentang jembatan agar di dapatkan
bentang jembatan yang kecil atau tidak terlalu panjang untuk menghindari
adanya penurunan yang besar pada bangunan atas.
8. Pondasi.
Tipe pondasi ditentukan setelah mengetahui keadaan tanah dasarnya melalui
data – data hasil sondir atau boring yang dipakai.Konstruksi pondasi harus
cukup kokoh atau kuat untuk menerima beban diatasnya atau
melimpahkannya pada tanah keras dibawahnya.
Selain ditentukan oleh faktor teknis, sistem dan konstruksi pondasi juga
dipilih yang ekonomis dan biaya pembuatan serta pemeliharaannya mudah
tanpa mengurangi kekokohan konstruksi bangunan keseluruhan .
1. Kelas A.
Trotoir = 2 x 1,0 m
2. Kelas B.
Trotoir = 2 x 0,5 m
3. Kelas C.
Trotoir = 2 x 0,5 m
D.
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka harus dibuat jadwal
pelaksanaan pekerjaan Perencanaan yang terstruktur. Jadwal pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan
Pembangunan Jalan DAK dapat dilihat pada tabel di bawah ini yang berisikan kegiatan pengawasan
sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Penyusunan Rencana
3. Penyusunan Pengembangan Rencana
4. Penyusunan Rencana Detail
5. Membantu Panitia Mengadakan Persiapan Lelang
6. Diskusi dan Laporan
7. Mengadakan Pengawasan Berkala selama Pelaksanaan
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
NO URAIAN KEGIATAN
BULAN I BULAN II BULAN III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PEKERJAN PERSIAPAN
2 PENYUSUNAN PRA-RENCANA
3 PENYUSUNAN PENGEMBANGAN RENCANA
4 PENYUSUNAN RENCANA DETAIL
5 MEMBANTU PANITIA MENGADAKAN PERSIAPAN LELANG
6 DISKUSI DAN LAPORAN
7 MENGADAKAN PENGAWASAN BERKALA SELAMA
PELAKSANAAN
E.
STRUKTUR ORGANISASI
PT. GLOBAL MADANINDO KONSULTAN
PEKERJAAN JASA KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN DAK TA. 2019
PAKET 1
PEMBERI KERJA
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
MANAGEMENT Kabupaten Halmahera Tengah
PERUSAHAAN
PT. GLOBAL MADANINDO Adm. & Tim. Teknis
KONSULTAN Manajemen
Op. Cad
Team Leader Surveyor Topografi
1. Muhammad Saleh ST Surveyor DCP
Ahli Jalan
1. Ir. Abdul Rahman
Professional Staf
Tenaga
Ahli Jumlah Orang
Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian
Lokal Bulan
/Asing
Muhammad Saleh St Pt. Global Team Leader 2.00 Ob
Madanindo Lokal
Ir. Abdul Rahman Konsultan Ahli Jalan 2.00 Ob
2. Ahli Jalan
Ahli Sipil harus seorang Sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman dalam pekerjaan teknik
jalan raya, mempunyai pengalaman minimal 5 tahun dibidangnya.
Tugas dan tanggung jawab Design Engineer meliputi:
a. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pengumpulan data lapangan.
b. Memeriksa hasil pengumpulan data lapangan dan menganalisanya.
c. Bertanggung jawab atas hasil perhitungan dan gambar-gambar perencanaan.
d. Melakukan perhitungan terhadap struktur jalan yang direncanakan, baik dengan
perhitungan manual maupun perhitungan dengan menggunakan program komputer.
F.
Keberadaan dan ketepatan penempatan tenaga ahli adalah sangat menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan, penentuan jadwal penugasan personil sangatlah penting karena ketidaktepatan
waktu personil merupakan pemborosan dana dan berisiko terhadap penyelesaian, kualitas dan
kuantitas pekerjaan.
Dalam hal kebutuhan jumlah tenaga ahli, dalam dokumen telah jelas jenis tenaga yang dibutuhkan,
sedangkan jumlah waktu masing-masing tenaga tergantung dari hasili analisis teknis yang dilakukan
oleh konsultan seperti yang tertera pada jadwal penugasan dibawah ini :
TABEL JADWAL PENUGASAN PERSONIL
JADWAL PERSONIL
NO NAMA PERSONIL BULAN KE - ORG /
BLN
I II III
TENAGA AHLI
1 Muhammad Saleh Kamil ST 2.0 OB
2 Ir. Abdul Rahman 2.0 OB
3 Muhammad Ridwan A.Md 1.0 OB
4 Rizki Usman A.Md 1.0 OB
5 Adam A.Md 1.0 OB
TOTAL 7.0 OB