Anda di halaman 1dari 1

Pelajaran Bab 3.

Saya menyadari bahwa sebagai seorang pendidik di tingkat satuan SMA


saya harus bisa memahami bahwa perilaku yang dimunculkan oleh setiap peserta didik selalu
didasari oleh keadaan psikologis mereka sebelum berada di tingkat ini. Misalnya pengalaman
belajar matematika yang kurang menyenangkan yang mereka alami saat di tingkat SD atau
tingkat SMP. Mungkin saja ada peserta didik yang mengalami trauma, kekerasan fisik atau
penolakan dari guru atau temannya yang berdampak pada saat pembelajaran matematika di
tingkat SMA. Saya sering menemukan siswa yang saat pembelajaran berlangsung mereka
kelihatan sangat antusias, rajin bertanya, seakan merekalah siswa yang sangat serius dan
pintar.Ternyata pada saat di evaluasi mereka tidak mengerti mengerjakan soal dari materi
yang sudah dipelajarinya. Perilaku ini menunjukkan bahwa siswa ini sudah mampu
melakukan pertahanan diri untuk melindungi dirinya dari luka walau pun ternyata pada
akhirnya jika ketahuan mereka akan terluka lagi. Seiring dengan usia yang menanjak dewasa,
para peserta didik di tingkat SMA sudah mampu melakukan pertahanan diri lagi dan lagi.
Dengan memahami hal ini, sebagai seorang guru kita tidak langsung men-judge mereka
sebagai anak nakal/pemberontak/bodoh, tetapi kita bisa melakukan pendekatan secara
individual kepada mereka untuk mengetahui perasaan mereka, dan dengan itu kita bisa
mengarahkan dan memberikan bantuan yang diperlukan untuk membuat mereka menjadi
individu yang lebih optimal hingga akhirnya mereka mampu mendekonstruksi pertahanan diri
yang dibuatnya dan menemukan identitas dirinya

Anda mungkin juga menyukai