Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS VARIANSI (ANOVA)

Pada pertemuan ke 8 saudara akan belajar materi ANOVA atau analisis of variant.
Perbedaan ANOVA dan Analisis Regersi adalah: jika Analisis Regresi terletak pada uji
hubungan atau korelasi. Sedangkan ANOVA terletak pada uji beda. Seperti yang telah dibahas
sebelumnya bahwa dalam statistik ada dua uji:
1. Uji beda
2. Uji hubungan
Kapan menggunakan uji beda atau uji hubungan?
1. Uji beda digunakan jika variable yang dibandingkan sama, contoh nilai uts matematika
kelas XI IPA1 dibandingkan dengan nilai uts matematika XI IPA2. Lihat variable yang
dibandingkan sama, yaitu sama sama nilai uts matematika.
Jadi ANOVA dan uji t memiliki kesamaan yaitu sama sama digunakan untuk mencari ada
atau tidak ada perbedaan antara kelompok.
2. Uji korelasi termasuk didalamnya analisis regresi jika yang diteliti variabelnya berbeda.
Ingat pada soal analisis regresi yang dibahas sebelumnya. Yang dibandingkan variable
kompetensi dan kompensasi.
Perbedaan uji t dan ANOVA
1. Uji t digunakan untuk menguji hipotesis satu kelompok atau dua kelompok
2. ANOVA digunakan untuk menguji hipotesis lebih dari dua kelompok
Contoh jika kita ingin mencari “Apakah ada beda nilai uts matematika antara XI IPA1
(belajar dengan metode ceramah) ,XI IPA 2 (belajar dengan metode presentasi) dan XI
IPA3(belajar dengan metode diskusi)?”. Kasus ini bisa diselesaikan dengan ANOVA
karena yang dibandingkan lebih dari dua kelompok. Bolehkah kasus tersebut diuji
dengan uji t? jika dilakukan dengan uji t maka saudara harus mempartisi kasus
tersebut menjadi dua kelompok seperti berikut:
1. Apakah ada beda nilai uts matematika XI IPA1 dan XI IPA2?
2. Apakah ada beda nilai uts matematika XI IPA1 dan XI IPA3?
3. Apakah ada beda nilai uts matematika XI IPA2 dan XI IPA3?
Jika saudara melakukan tiga kali uji t seperti di atas, maka dapat memperbesar nilai
alpha atau peluang salah. Ingat nilai alpha dalam bidang pendidikan sebesar 0,05 atau
5 % dan jaminan hasilnya bebas dari kekeliruan adalah 95% . Jika uji t dilakukan
sebanyak tiga kali, maka jaminan hasilnya bebas dari kekeliruan adalah (0,95) 3 atau
sama dengan 0,85 sehingga nilai alphanya menjadi 1 – 0,85 = 0,15. Nilai alpha atau
peluang salahnya semakin besar. Maka jika lebih dari dua kelompok yang akan
dibndingkan sebaiknya menggunakan uji ANOVA.

Contoh uji ANOVA (buku Dr.Kadir halaman 320)


Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan skor kinerja tiga kelompok
yang diberi perlakuan berbeda.
A1 : metode parsipatif
A2 : Moderatif
A3: Metode instruktif
Berikut data yang diperoleh:

Pertanyaan penelitian:
1. Apakah ada beda kinerja kelompok A1, A2, dan A3?
2. Metode mana yang paling efektif menigkatkan kinerja?
Untuk menjawab pertanyaan nomer 1 gunakan uji ANOVA karena mencari
perbedaan lebih dari 2 kelompok. Berikut langkah langkah uji ANOVA.
Membuat hipotesis

H0 atau hipotesis yang dianggap salah nilai μ1 = μ2 = μ3 atau nilai rata rata ketiga
kelompok sama artinya tidak ada beda nilai rata rata ketiga kelompok. H1 ada beda
nilai rata rata ketiga kelompok.
Langkah selanjutnya membuat table bantu seperti berikut.

Table diatas bertujuan mencari statistik hitung

Diperoleh nilai statistic hitung = F hitung = 23,864


Menentukan nilai F table. Lihat table F halaman 546-547
Diperoleh nilai F table = 3,47
Cara mengambil kesimpulan
Jika F hitung ≤ F tabel terima H0
Jika F hitung > F table tolak H0
Kesimpulan F hitung = 23,864 > F table = 3,47 maka tolak Ho dan terima H1
Jadi ada beda kinerja antara tiga kelompok.

Langkah selanjutnya menjawab pertanyaan nomer 2, yaitu mencari kelompok yang


terbaik dengan melakukan Uji Lanjut pasca Anava Uji yang bisa dilakukan
diantaranya adalah dengan menggunakan :
1. Uji Lanjut t –Dunnet
Berikut langkah-langkahnya:
Table t didapat dari table t

Perhatikan kesimpulan diatas.


Metode Partisipatif > Moderatif
Metode Partisipatif > instruktif
Metode Moderarif > instruktif
Jadi jika dibuat rangking metoe terbaik adalah partisipatif kemudian moderatif
kmudian instruktif..
2. Uji Lanjut dengan Scheffe’
Berikut langkah-langkahnya:
a. Identifikasi semua pasangan komparasi rerata yang ada.
b. Rumuskan hipotesis nol yang sesuai dengan komparasi tersebut
c. Tentukan tingkat signifikansi
d. Carilah nilai statistic uji menggunakan rumus berikut:


Md ij= (k−1 )( Ftab )(RJK D )
( )
1 1
+
ni n j

e. Keputusan uji (
(Y i−Y j )>Md ij maka H0 ditolak. Jika sebaliknya maka H0
diterima.
f. Kesimpulan
Contoh dari buku (Kadir, hal 323)

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh simpulan:

a) (Y 1−Y 2 )>Md 12 maka H0 ditolak. Dengan demikian Kinerja Pegawai yang diberi
metode Partisipatif lebih tinggi dari pada yang diberi metode Moderatif.

b)
(Y 1−Y 3 )>Md 13 maka H0 ditolak. Dengan demikian Kinerja Pegawai yang diberi
metode Partisipatif lebih tinggi dari pada yang diberi metode Instruktif.
c)
(Y 2 −Y 3 )> Md 23 maka H0 ditolak. Dengan demikian Kinerja Pegawai yang diberi
metode Moderatif lebih tinggi dari pada yang diberi metode Instruktif.
Latihan Soal:
Sebagai latihan silahkan kalian kerjakan soal di bawah ini dengan menuliskannya di
buku catatan anda!

Anda mungkin juga menyukai