Anda di halaman 1dari 2

Isi isi dari peraturan-peraturan

1. UU No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ada pada pasal 50.
1. Untuk mencegah pencemaran udara dan kebisingan suara kendaraan bermotor yang
dapat mengganggu kelestarian lingkungan hidup, setiap kendaraan bermotor wajib
memenuhi persyaratan ambang batas emisi gas buang dan tingkat kebisingan.
2. Setiap pemilik, pengusaha angkutan umum dan/atau pengemudi kendaraan bermotor,
wajib mencegah terjadinya pencemaran udara dan kebisingan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), yang diakibatkan oleh pengoperasian kendaraannya.
3. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.

Konsekuensi hukuman
Pasal 67. Barangsiapa mengemudikan kendaraan bermotor yang tidak memenuhi
persyaratan ambang batas emisi gas buang, atau tingkat kebisingan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) dan ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 2 (dua) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah).

2. PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pasal 3.


1. Perlindungan mutu udara ambien didasarkan pada baku mutu udara ambien, status
mutu udara ambien, baku mutu emisi, ambang batas emisi gas buang, baku tingkat
gangguan, ambang batas kebisingan dan Indeks Standar Pencemar Udara.

Konsekuensi hukuman
Pasal 52.Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari upaya pengendalian pencemaran
udara dan/atau gangguan dari sumber tidak bergerak yang dilakukan oleh penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan dibebankan kepada penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang bersangkutan.

3. Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara di Jakarta
Pasal 3.
1. Perlindungan mutu udara ambien didasarkan pada baku mutu udara ambien, status
mutu udara ambien, baku mutu emisi, ambang batas emisi gas buang, baku tingkat
gangguan, ambang batas kebisingan dan indeks Standar Pencemar Udara.
2. Perlindungan mutu udara dalam ruangan didasarkan sama dengan perlindungan mutu
udara ambien sebagalmana dimaksud pada ayat (1),

4. Peraturan Gubernur No. 92 Tahun 2007 tentang uji emisi dan perawatan kendaraan
bermotor Pasal 4
1. Setiap kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) yang
beroperasi di wilayah Provinsi DKI Jakarta wajib memenuhi ambang batas emisi gas
buang kendaraan bermotor.
2. Ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib mengacu pada ambang batas emisi gas buang kendaraan
bermotor yang berlaku di Provinsi DKI Jakarta.
Konsekuensi hukuman
Pasal 28, Setiap orang atau badan usaha pemilik kendaraan bermotor yang tidak
melakukan uji emisi dan/atau tidak memenuhi ambang batas gas buang kendaraan
bermotor dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Peraturan Gubernur No. 31 Tahun 2008 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan
bermotor Pasal 4
1. Ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor dievauasi sekurang-kurangnya sekai
dalam 5 tahun
2. Evaluasi ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 dilakukan oleh instansi ynag bertanggung jawab

6. Peraturan Gubernur No. 141 Tahun 2007 tentang penggunaan bahan bakar gas untuk
angkutan umum dan kendaraan operasional pemerintah daerah Pasal 7
1. Kendaraan bermotor yang waji menggunakan bahan bakar gas adalah:
a. Kendaraan operasional Pemerintah Daerah
b. Angkutan orang dengan kendaraan umum
2. Kewajiban penggunaan bahan bakar gas sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat 1
huruf b dilakukan secara bertahap melalui mekanisme perizinan angkutan umum.

Konsekuensi hukuman
Pasal 19, Pelanggaran terhadap peraturan gubernur ini akan dikenakan sanksi sesuai
dengan pasal 41 ayat 2 peraturan daerah provinsi DKI Jakarta Nomor 2 tahun 2005
tentang pengendalian pencemaran udara

Anda mungkin juga menyukai