KOS SMKN 2 Magelang Fix
KOS SMKN 2 Magelang Fix
i
KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH SMKN 2
MAGELANG
ii
KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH SMKN 2
MAGELANG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan Hidayah dan Inayah dari Allah SWT, Kurikulum Operasional SMK
Negeri 2 Magelang Bidang Keahlian Teknologi Informasi, Program Keahlian Pengembangan
Perangkat Lunak dan Gim dan Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis, Akuntansi dan Lembaga Keuangan dan Pemasaran
dapat kami selesaikan.
Kurikulum Operasional SMK Negeri 2 Magelang disusun dengan mengacu pada Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan; Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 165/M/2021 tentang
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan. Kurikulum Operasional SMK Negeri 2
Magelang merupakan komponen yang penting dalam proses penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran dan capaian Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan. Oleh karena
itu kurikulum ini menjadi acuan dan pedoman bagi guru-guru Bidang Keahlian Teknologi Informasi
Program Keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim dan Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis, Akuntansi dan Lembaga
Keuangan dan Pemasaran dalam merencanakan, melaksanakan, melakukan penilaian dan evaluasi
pada proses pembelajaran di SMK Negeri 2 Magelang. Untuk itu kami sampaikan ucapan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan Kurikulum SMK Negeri 2 Magelang ,
sebagai berikut:
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
2. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah
3. Pengawas SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah
4. Komite Sekolah
5. Diduka dari PT Eduraya Teknologi Nusantara
6. Diduka dari Grand Artos Hotel and Convention
7. Diduka dari PT Papertech Indonesia
8. Diduka dari Trio Plaza Magelang
9. Tim Pengembang KOS SMK Negeri 2 Magelang
10. Bapak ibu guru SMKN 2 Magelang
Kami menyadari, bahwa kurikulum operasioan satuan pendidikan lini jauh dari sempurna,
masih banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu saran dan masukkan dari semua pihak
terutama stakeholders sangat kami butuhkan untuk penyempurnaan penyusunan Kurikulum
Operasional SMK Negeri 2 Magelang di waktu yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang telah membantu dalam
penyusunan Kurikulum Operasional SMK Negeri 2 Magelang ini. Semoga Allah SWT tetap
memberikan Hidayah dan Inayah-Nya agar apa yang telah, sedang dan yang akan kami lakukan
dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri 2 Magelang pada khususnya, dan pendidikan
vokasi di Negara Kesatuan Repulik Indonesia pada umumnya.
Magelang, Juli 2021
Kepala SMK Negeri 2 Magelang
v
KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH SMKN 2
MAGELANG
BAB I
KARAKTERISTIK, VISI, DAN MISI SATUAN PENDIDIKAN
2. IdentitasSekolah
a. Alamat
Alamat Sekolah : Jalan Jend. A. Yani No. 135 A,
Kelurahan : Kramat Selatan
Kecamatan : Magelang Utara Kode Pos: 56115
Kota : Magelang
4. Kelembagaan
Nama Lembaga : SMK Negeri 2 Magelang
Type Sekolah :B
NomorIndukSekolah : 400020
NomorPokokSekolah Nasional (NPSN) : 20327586
NomorStatistikSekolah (NSS) : 401 036 002 002
Surat Keputusan Penegerian : SK Mendikbud/Dirjen PMK
Nomor : 134/UKKS/1968
Tanggal : 8 April 1968
f. Fasilitas Fisik:
Daya listrik : 41.500 KVA
Telepon : 2 line
Air : PDAM
Luas tanah : 4.638 m2
Luas bangunan : 3.081,5 m2
Status kepemilikan tanah : HakPakai
Sertifikat nomor : -
Gedung kantor : 120 m2
Gedung Diklat : - m2
Pos Jaga : 5 m2
Gedung Bengkel : - m2
Parkir : 40 m2
Mushola : 93 m2
Kantin : 54 m2
Tugu Papan Nama : 1 buah
Lapangan Bola Voley : - m2
Lapangan Basket / Tenis : - m2
Lapangan Upacara : 473 m2
7. KepalaSekolah
Nama : MILA YUSTIANA, S.Pd., M.MPar.
NIP : 19710830 199503 2 001
Pangkat, Golongan Ruang : Pembina Tingkat I, IV/b
8. Tenaga Pendidik
Sarjana Muda : - orang
Sarjana Strata 1 : 74 orang ( PNS=61 / Non PNS=13 )
Sarjana Strata 2 : 15 orang
Bidang pekerjaan dari program keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim
adalah:
a. Programmer
b. Software Engineer
2. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum Program Keahlian
Struktur dan muatan Kurikulum Operasional SMK Negeri 2 Magelang
ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan
Pusat Keunggulan terdiri dari Kelompok Umum (A) dan Kelompok Kejuruan (B)
ditambah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja dan Mualan
Lokal. Kelompok Umum merupakan kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, sesuai dengan fase perkembangan,
berkaitan dengan norma-norma kehidupan baik sebagai makhluk yang Berketuhanan
Yang Maha Esa, individu, sosial, warga negara Kesatuan Republik Indonesia maupun
sebagai warga dunia. Kelompok kejuruan merupakan kelompok mata pelajaran
yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki kompetensi
sesuai kebutuhan dunia kerja serta ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya
Kelompok Umum (A) terdiri dari mata pelajaran : Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganageraan (PPKn), Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Sejarah dan Seni. Kelompok Kejuruan
(B) terdiri dari mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris/Bahasa Asing Lainnya, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, Kejuruan, Projek Kreatif dan Kewirausahaan, Praktik
Kerja Lapangan, dan mata pelajaran pilihan.
Adapun struktur kurikulum dan Mata Pelajaran Kurikulum Operasional SMK
Negeri 2 Magelang Tahun Pelajaran 2021/2022 untuk Kelas X, Bidang Keahlian
Teknologi Informasi, Program Keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan GIM
adalah sebagai berikut :
2) Manfaat PKL
a) Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
b) Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja
positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
c) Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menamkan etos kerja
yang tinggi sesuai budaya industri.
d) Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian
yang dipelajari.
e) Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/ arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f) Memperkuat kepribadiannya yang berkarater sesuai dengan tuntutan nilai-
nilai yang tumbuh dari budaya industry
g) Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan duni kerja
h) Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung selama
PKL
i) Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan IDUKA.
j) Dunia kerja dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui
optimalisasi peserta PKL
3) Recana Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan secara system blok
6 bulan, direncanakan dilaksanakan pada semester 6 mulai tanggal 2 Januari
202 – 30 Juni 2023. Hal ini ini lakukan mengingat kecukupan peserta didik
mendapat materi di sekolah sehingga bisa langsung on job pada tempat PKL
4) Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan pada industri, diberikan pembekalan
selama 2 minggu yang disebut Job Shadow. Materi yang diberikan adalah
3. Kokurikuler (P5BK)
Kegiatan kokurikuler memiliki peranan yang sangat strategis dalam membangun
karakter atau profil Pancasila terhadap peserta didik, karena kegiatan ini ikut
mengkampanyekan nilai-nilai persatuan, kebangsaan, toleransi, kepedulian terhadap
sesama, mengkampanyekan pelestarian lingkungan, dan sebagainya sehingga hal yang
dipelajarinya melalui kegiatan kokurikuler bisa berdampak dan teraktualisasi dalam
kehidupannya.
Sedangkan Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa
kepadaTuhan YME, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotongroyong,
(4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan
harus diterapkan dalam proses pembelajaran, yaitu kegiatan kokurikuler.
SMK Negeri 2 Magelang melalui kegiatan kokurikuler juga melaksanakan project
penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja yang diimplemantasikan melalui
berbagai kegiatan sebagai berikut:
Profil Pelajar Jumlah
No Implementasi Kegiatan
Pancasila Jam
1 Beriman, Bertakwa Memiliki akhlak pribadi yang sopan Rohis 2 Jam
kepadaTuhan YME, dan santun
dan Berakhlak Mulia Menghormati kepercayaan dan
keagamaan anggota
4. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan bakat,
minat dan kebutuhan peserta didik..Kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru, atau
tenaga profesional yang menguasai di bidangnya, sesuai dengan bidang ekstrakurikuler
yang ada di SMK Negeri 2 Magelang. Dalam rangka merealisasikan tujuan ekstrakurikuler
tersebut, maka SMK Negri 2 Magelang memfasilitasinya dalam bentuk kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib dan Ekstrakurikuler Pilihan, dalam penjelasan table berikut ini :
5. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran dari capaian pembelajaran dibuat alur tujuan pembelajaran dan
modul ajar program keahlian pengembangan perangkat lunak dan gim terlampir.
Bidang pekerjaan dari program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
adalah:
a. Staf administrasi di kantor layanan bisnis
b. Call center di kantor layanan umum dan bisnis
c. Customer service pada kantor layanan bisnis kecil dan menengah
d. Operator computer
e. Pengelola dokumen digital pada kantor layanan komunikasi
f. Staf bidang management event
g. Wirausaha dibidang bisnis
Bidang Pendidikan Lanjutan dari program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan
Bisnis adalah:
a. Pendidikan vokasi administrasi perkantoran
b. Pendidikan tinggi manajemen
c. Sekolah tinggi ekonomi
d. Teknik komunikasi dan telekomunikasi
e. Akademi sekretaris
f. Sekolah tinggi ilmu komunikasi
2. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum Program Keahlian
Struktur dan muatan Kurikulum Operasional SMK Negeri 2 Magelang
ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan
Pusat Keunggulan terdiri dari Kelompok Umum (A) dan Kelompok Kejuruan (B)
ditambah Projek Penguatan Profi Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja dan Mualan
Lokal. Kelompok Umum merupakan kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, sesuai dengan fase perkembangan,
berkaitan dengan norma-norma kehidupan baik sebagai makhluk yang Berketuhanan
Yang Maha Esa, individu, sosial, warga negara Kesatuan Republik Indonesia maupun
sebagai warga dunia. Kelompok kejuruan merupakan kelompok mata pelajaran
b. Penetapan Konsentrasi
Perubahan pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan diawali dengan
penataan ulang spektrum keahlian SMK sesuai tuntutan kebutuhan dunia kerja
yang meliputi: dunia usaha, dunia industri, badan usaha milik negara/badan
usaha milik daerah, instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Adapun kompetensi
keahlian yang selanjutnya disebut konsentrasi keahlian dikembangkan oleh sekolah
sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dunia kerja yang menjadi mitra sekolah,
potensi daerah, dan kondisi sekolah.
SMK Negeri 2 Magelang membuka satu konsentrasi keahlian pada program
keahlian Manajemen Perkantora dan Layanan Bisnis yaitu staf administrasi kantor
layanan bisnis. Pemilihan konsentrasi ini menyesuaikan dengan tuntutan industry
dan dunia kerja yang sudah banyak mengalami perubahan dan pembaharuan.
Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendikan Nasional
menuntut sekolah untuk melakukan perubahan, terobosan dan inovasi dalam
pengorganisasian pelaksanaan pembelajaran agar dapat menciptakan peserta didik
dan lulusan yang kompeten di bidangnya.
SMK Negeri 2 Magelang membuka konsentrasi keahlian staf administrasi
kantor layanan bisnis karena dianggap paling relevan dengan dunia industry dan
dunia kerja saat ini. Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau
passion peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X),
sehingga peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam
ruang lingkup masing-masing konsentrasi yang akan dipilihnya.
Sekolah melalui wali kelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan
saran kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap
portofolio peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). Seluruh
mata pelajaran yang ditawarkan dalam konsentrasi dikemas dalam bentuk Capaian
Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru produktif. CP diterjemahkan ke dalam Alur
d. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran program keahlian manajemen perkantoran dan layanan bisnis
terlampir
4. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan bakat,
minat dan kebutuhan peserta didik..Kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru, atau
tenaga profesional yang menguasai di bidangnya, sesuai dengan bidang ekstrakurikuler
yang ada di SMK Negeri 2 Magelang. Dalam rangka merealisasikan tujuan ekstrakurikuler
tersebut, maka SMK Negri 2 Magelang memfasilitasinya dalam bentuk kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib dan Ekstrakurikuler Pilihan, dalam penjelasan table berikut ini :
Bidang pekerjaan dari program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah:
a. Administrasi keuangan Perusahaan baik jasa, dagang, manufaktur.
b. Bagian keuangan sebagai teknisi operasional untuk instansi pemeritah sesuai
dengan mata pelajaran Akuntansi Keuangan Lembaga. Baik di pemerintaha desa
dengan siskeudes maupun di pemda dengan simpda.
c. Sebagai kasir baik di toko, supermarket atau hotel
2. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum Program Keahlian
111. Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
b. Penetapan Konsentrasi
Perubahan pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan diawali dengan
penataan ulang spektrum keahlian SMK sesuai tuntutan kebutuhan dunia kerja
yang meliputi: dunia usaha, dunia industri, badan usaha milik negara/badan
usaha milik daerah, instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Adapun kompetensi
keahlian yang selanjutnya disebut konsentrasi keahlian dikembangkan oleh sekolah
sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dunia kerja yang menjadi mitra sekolah,
potensi daerah, dan kondisi sekolah.
SMK Negeri 2 Magelang membuka satu konsentrasi keahlian pada program
keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yaitu Akuntansi dan Keuangan
Lembaga. Pemilihan konsentrasi ini menyesuaikan dengan tuntutan industry dan
dunia kerja yang sudah banyak mengalami perubahan dan pembaharuan. Program
Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendikan Nasional menuntut
sekolah untuk melakukan perubahan, terobosan dan inovasi dalam pengorganisasian
pelaksanaan pembelajaran agar dapat menciptakan peserta didik dan lulusan yang
kompeten di bidangnya.
d. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran program keahlian akuntansi dan keuangan dan lembaga
terlampir
3. Kokurikuler (P5BK)
Kegiatan kokurikuler memiliki peranan yang sangat strategis dalam membangun
karakter atau profil Pancasila terhadap peserta didik, karena kegiatan ini ikut
mengkampanyekan nilai-nilai persatuan, kebangsaan, toleransi, kepedulian terhadap
sesama, mengkampanyekan pelestarian lingkungan, dan sebagainya sehingga hal yang
dipelajarinya melalui kegiatan kokurikuler bisa berdampak dan teraktualisasi dalam
kehidupannya.
4. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan bakat,
minat dan kebutuhan peserta didik..Kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru, atau
tenaga profesional yang menguasai di bidangnya, sesuai dengan bidang ekstrakurikuler
yang ada di SMK Negeri 2 Magelang. Dalam rangka merealisasikan tujuan ekstrakurikuler
tersebut, maka SMK Negri 2 Magelang memfasilitasinya dalam bentuk kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib dan Ekstrakurikuler Pilihan, dalam penjelasan table berikut ini :
5. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran dari capaian pembelajaran dibuat alur tujuan pembelajaran dan
modul ajar program keahlian akuntansi dan keuangan lembaga.
2. Intrakurikuler
a. Struktur Kurikulum Program Keahlian
108. Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Pemasaran
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 270*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
KURIKULUM OPERASIONAL SMKN 2 MAGELANG
37
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 180
3. Bahasa Indonesia 306
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 180
5. Sejarah 144
6. Seni 72
Jumlah A 1152
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan 306
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan 234
3. Informatika 144
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 216
5. Kejuruan (1062)
a. Dasar Program Keahlian 216
b. Konsentrasi Keahlian Pramuniaga, Kasir dan Operasional Penjualan
(846)
Produk dan Jasa (OPPJ)
1) Pramuniaga
2) Kasir
3) Operasional penjualan produk dan jasa (OPPJ)
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan 270
7. Praktik Kerja Lapangan 792
8. Mata Pelajaran Pilihan 252
9. Muatan Lokal (216)
Jumlah B 3276
Jumlah A dan B 4428
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja 504
b. Penetapan Konsentrasi
Perubahan pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan diawali dengan
penataan ulang spektrum keahlian SMK sesuai tuntutan kebutuhan dunia kerja
yang meliputi: dunia usaha, dunia industri, badan usaha milik negara/badan
usaha milik daerah, instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Adapun kompetensi
keahlian yang selanjutnya disebut konsentrasi keahlian dikembangkan oleh sekolah
sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dunia kerja yang menjadi mitra sekolah,
potensi daerah, dan kondisi sekolah.
SMK Negeri 2 Magelang membuka satu konsentrasi keahlian pada program
keahlian Pemasaran yaitu Pramuniaga, Kasir dan Operasional Penjualan Produk
dan Jasa (OPPJ). Pemilihan konsentrasi ini menyesuaikan dengan tuntutan industry
dan dunia kerja yang sudah banyak mengalami perubahan dan pembaharuan.
Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendikan Nasional
menuntut sekolah untuk melakukan perubahan, terobosan dan inovasi dalam
pengorganisasian pelaksanaan pembelajaran agar dapat menciptakan peserta didik
dan lulusan yang kompeten di bidangnya.
KURIKULUM OPERASIONAL SMKN 2 MAGELANG
39
SMK Negeri 2 Magelang membuka konsentrasi keahlian staf administrasi
kantor layanan bisnis karena dianggap paling relevan dengan dunia industry dan
dunia kerja saat ini. Pemilihan konsentrasi didasarkan pada minat dan bakat atau
passion peserta didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X),
sehingga peserta didik diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam
ruang lingkup masing-masing konsentrasi yang akan dipilihnya.
Sekolah melalui wali kelas, Guru produktif, dan Guru BK dapat memberikan
saran kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap
portofolio peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). Seluruh
mata pelajaran yang ditawarkan dalam konsentrasi dikemas dalam bentuk Capaian
Pembelajaran (CP) yang disusun oleh guru produktif. CP diterjemahkan ke dalam Alur
Tujuan Pembelajaran, kemudia dituangkan dalam modul ajar. Capaian hasil
pembelajaran dapat berupa portofolio sebagai bentuk dari assessment.
d. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran program keahlian pemasaran terlampir.
3. Kokurikuler (P5BK)
Kegiatan kokurikuler memiliki peranan yang sangat strategis dalam membangun
karakter atau profil Pancasila terhadap peserta didik, karena kegiatan ini ikut
mengkampanyekan nilai-nilai persatuan, kebangsaan, toleransi, kepedulian terhadap
sesama, mengkampanyekan pelestarian lingkungan, dan sebagainya sehingga hal yang
dipelajarinya melalui kegiatan kokurikuler bisa berdampak dan teraktualisasi dalam
kehidupannya.
Sedangkan Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa
kepadaTuhan YME, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotongroyong,
(4) Mandiri, (5) Bernalar kritis, (6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan
harus diterapkan dalam proses pembelajaran, yaitu kegiatan kokurikuler.
SMK Negeri 2 Magelang melalui kegiatan kokurikuler juga melaksanakan project
penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja yang diimplemantasikan melalui
berbagai kegiatan sebagai berikut:
4. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan bakat,
minat dan kebutuhan peserta didik..Kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru, atau
tenaga profesional yang menguasai di bidangnya, sesuai dengan bidang ekstrakurikuler
yang ada di SMK Negeri 2 Magelang. Dalam rangka merealisasikan tujuan ekstrakurikuler
tersebut, maka SMK Negri 2 Magelang memfasilitasinya dalam bentuk kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib dan Ekstrakurikuler Pilihan, dalam penjelasan table berikut ini :
5. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran dari capaian pembelajaran dibuat alur tujuan pembelajaran dan
modul ajar program keahlian pemasaran terlampir.
A. Peraturan Akademik
1. Ketentuan Umum
a. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur persyaratan kehadiran,
ketentuan penilaian, remedial dan pengayaan, kenaikkan kelas, kelulusan, dan hak-hak
peserta didik SMK Negeri 2 Magelang.
b. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur hak peserta didik
menggunakan fasilitas sekolah untuk kegiatan belajar.
c. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur layanan konsultasi kepada
guru mata pelajaran, wali kelas, konselor.
d. Peserta didik SMK Negeri 2 Magelang adalah anggota masyarakat yang sedang
mengikuti proses pendidikan di SMK Negeri 2 Magelang.
e. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yg direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak/berperilaku bagi peserta didik secara konsisten
dan terus menerus sampai menjadi kompeten dalam melakukan pekerjaan tertentu
f. Asesmen/Penilaian harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
kompetensi dasar atau lebih.
g. Penilaian tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 kegiatan
pembelajaran.
h. Penilaian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan penilaian meliputi
seluruh indikator yang merepresen-tasikan semua capaian pembelajaran pada semester
tersebut..
i. Penilaian kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semester
genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester genap
pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan penilaian meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan capaian pembelajaran pada semester tersebut.
j. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang
diujikan adalah keseluruhan mata pelajaran yang diperoleh selama proses dan aspek
kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS
Ujian Sekolah.
2. Ketentuan Kehadiran
a. Peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran
untuk setiap tingkat
b. Kehadiran peserta didik dalam mengikuti setiap pelajaran dan tugas dari guru minimal
90 % jumlah tatap muka dan tugas dari guru dalam satu semester.
c. Setiap peserta didik harus hadir pada seluruh kegiatan pelajaran di kelas atau di luar
kelas maupun teori atau praktik
d. Ketidak hadiran karena sakit ( surat orang tua/ surat dokter ) tidak diperhitungkan dalam
penentuan ketentuan point satu.
e. Peserta didik yang meninggalkan kelas karena ada tugas lain dari sekolah , harus disertai
dengan surat tugas, surat dispensasi atau surat ijin dari WKS 2
f. Peserta didik hanya diperbolehkan meninggalkan sekolah ketika proses pembelajaran
berlangsung jika mendapatkan ijin dari Wakil Kepala Sekolah, atau Guru Piket dan BK
g. Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar di kelas dihitung
masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila :
1) Mengikuti lomba mewakili sekolah, Kecamatan, Kota, Propinsi maupun
Nasional.
2) Mengikuti rapat OSIS
3) Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh OSIS dan atau sekolah
4) Mengikuti lomba/ pertandingan seni/ olahraga dari lembaga resmi dengan
dibuktikan dengan surat klubnya
3. Peraturan Asesmen/Penilaian
a. Asesmen Diagnostik
Adalah asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran oleh guru untuk menilai
kemampuan awal peserta didik dan menentukan sub elemen yang sesuai dengan
fasenya dan merencakanan pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik
untuk mencapai konsep learning at the right level.
b. Asesmen Formatif
Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses pemahaman peserta didik,
kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan akademik selama pembelajaran.
c. Asesmen Sumatif
Metode evaluasi yang dilakukan diakhir kegiatan pembelajaran untuk mengukur
perkembangan murid untuk memandu guru dan sekolah merancang aktivitas pada projek
berikutnya
d. Asesmen sikap (profil pelajar Pancasila)
Metode evaluasi untuk memberikan penilaian sikap peserta didik yang dapat dilakukan
dengan cara observasi, anekdot, penilaian diri dan penilaian teman sebaya.
e. Penilaian Praktik
1) Penilaian praktik hanya dilakukan pada mata pelajaran tertentu.
2) Penilaian praktik hanya dilakukan pada indikator yang bersifat praktik.
3) Pelaksanaan penilaian praktik disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang
yang disusun dalam penjabaran modul ajar.
4) Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan
yang berlaku
f. Penilaian Sikap
1) Nilai sikap/kepribadian untuk mata pelajaran Pendidikan Agama, PPKn dan penilaian
dari BP/BK minimal Baik
2) Penilaian sikap dilakukan pada indikator yang bersifat sikap.
3) Penilaian aspek sikap dilakukan oleh pendidik melalui observasi/pengamatan dan
teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggung jawab wali
kelas atau guru kelas
4) Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan ketentuan
yang berlaku
h. Ujian Sekolah
1) Ujian sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada
mata pelajaran tertentu.
2) Ujian sekolah meliputi ujian tulis dan ujian praktik dan penilaian sikap pada kelompok
mata pelajaran tertentu.
3) Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan
yang berlaku
4) Hasil Ujian Sekolah sebagai salah satu penentu kelulusan sekolah.
Keterangan : BULAN
JULI 2022
AKM Magelang, Juni 2021 HARI
Libur Minggu / Nasional Kepala Sekolah, MINGGU 3 10 17 24
Libur sebelum-sesudah Hari Raya SENIN 4 11 18 25
Libur Semester SELASA 5 12 19 26
Penilaian Tengah Semester (PTS) RABU 6 13 20 27
4. Media Pembelajaran
SMK Negeri 2 Magelang menerapkan blended learning system yaitu menggabungkan
pembelajaran berbasis sinkronus dan asinkronus, media pembelajaran yang saat ini
digunakan adalah:
a. Learning Management System yang dikeola secara mandiri oleh sekolah yaitu aplikasi
Pasinaon.
b. Whatsapp Group
c. Video Pembelajaran
Video pembelajaran dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum
sebagai media penyampaian materi dari guru kepada peserta didik. Video pembelajaran
dapat diakses melalui youtube
b. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi sosial adalah :
1) Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai – nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,
pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah / Madrasah , tempat kerja, maupun
masyarakat pada umumnya.
2) Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati
dan memelihara hak dan kewajibannya masing – masing.
3) Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang
menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu
meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
4) Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara obyektif dan konstruktif, baik yang
terkait dengan keunggulan maupun kelemahan , baik fisik maupun spikis.
5) Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
6) Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
7) Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain , tidak
melecehkan martabat atau harga dirinya.
8) Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap
tugas atau kewajibannya.
9) Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan
dalam bentuk hubungan persahabatan , persaudaraan atau silahturahmi dengan
sesama manusia.
10) Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal
(dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
11) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
c. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karier adalah:
1) Memiliki pemahan diri ( kemampuan, minat dan kepribadian ) yang terkait dengan
pekerjaan.
2) Memiliki pengetahuan tentang dunia kerja dan informasi karier yang menunjang
kematangan kompetensi karier.
Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program layanan konseling seperti
dalam program kerja berikut ini:
65
3 Perencanaan 1. Kelebihan dan kelemahan 1. Mengenal kelemahan dan 1. Mengenal kelemahan dan 1. Mengenal bakat karir
Individu diri kelebihan diri dalam kelebihan dalam bidang 2. Mengenal minat kariri
2. Visi dan misi pribadi kehidupan sosial akademik 3. Mengenal harapan
3. Rencana pengembangan 2. Tujuan pengembangan 2. Evaluasi proses belajar keluarga dalam bidang
diri sosial sebelumnya karir
3. Rencana pengembangan 3. Target akademik 4. Mengenal peluang kariri
diri dalam aspek sosial 4. Rencana pengembangan 5. Rencana pengemangan
akademik karir
4 Dukungan 1. Konsultasi dengan guru 1. Konsultasi dengan guru 1. Konsultasi dengan guru 1. Konsultasi dengan guru
Sistem dan orang tua mengenai dan orang tua mengenai dan orang tua mengenai dan orang tua mengenai
aspek perkembangan aspek perkembangan aspek akademik aspek perkembangan
pribadi peserta didik sosial peserta didik 2. Kolaborasi dengan guru karir peserta didik
2. Kolaborasi dengan guru 2. Kolaborasi dengan guru dan orang tua demi 2. Kolaborasi dengan guru
dan orang tua demi dan orang tua demi perkembangan akademik dan orang tua demi
perkembangan pribadi perkembangan sosial 3. Training,seminar, studi perkembangan karir
peserta didik 3. Training,seminar, studi dalam bidang layanan 3. Training,seminar, studi
3. Training,seminar, studi dalam bidang layanan perkembangan akademik dalam bidang layanan
dalam bidang layanan perkembangan sosial perkembangan karir
perkembangan pribadi
66
Bulan
No Komponen Kelas
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Semester 1 ( satu )
1 Layanan X Pengenalan Mengenal teman Harga diri Jenis-jenis Mengenal lawan Persiapan
Dasar dan kurikulum Persahabatan yang Kedewasaan karir jenis Mid / UAS
XI sehat emosi
Tujuan Belajar Motivasi
Belajar
2 Layanan X, XI, Penanganan peserta didik yang memiliki masalah belajar, kepribadian, adaptasi sekolah, relasi dengan teman, keluarga
Responsif XII serta kurikulum
Referal
Studi kasus bidang pribadi, sosial, belajar dan karir
Penanganan peserta didik yang terancam tidak naik kelas
Menyelesaikan berbagai jenis krisis yang dialami peserta didik ( konflik, dll )
3 Perencanaan X Kelemahan & Visi & Misi pribadi Mengenal Kelemahan Memahami peluang Evaluasi
Individu dan kelebihan diri bakat karir dan yang ada pelaksanaan
Tujuan
XI bidang pribadi Mengenal kelebihan dalam bidang
pengembangan
minat karir dalam bidang pribadi,
sosial
karir sosial, belajar
67
68
Semester 2 ( dua )
1 Layanan X Kebiasaan Prinsip dan nilai Tanggung jawab Solidaritas Pilihan Karir Dunia Karir
Dasar dan belajar yang hidup sosial
XI efektif dan Penerimaaan diri
efisien
2 Layanan X, XI, Penanganan peserta didik yang memiliki masalah belajar, kepribadian, adaptasi sekolah, relasi dengan teman, keluarga
Responsif XII serta kurikulum
Referal
Studi kasus bidang pribadi, sosial, belajar dan karir
Penanganan peserta didik yang terancam tidak naik kelas
Menyelesaikan berbagai jenis krisis yang dialami peserta didik ( konflik, dll )
4 Dukungan X, XI, Konsultai Konsultai dengan Konsultai Konsultai Konsultai dengan Evaluasi
Sistem XII program BK guru dan orang tua ( dengan guru dengan guru guru dan orang tua ( program BK
dengan staf bidang dan orang tua ( dan orang bidang paruh tahun
guru dan pribadi,sosial,belajar bidang tua ( bidang pribadi,sosial,belajar
69
70
KOMPONEN PROGRAM
PELAYANAN DUKUNGAN SISTEM
BULAN
PELAYANAN DASAR PELAYANAN RESPONSIF PERENCANAAN
INDIVIDUAL
SEMESTER I
1. Bimbingan klasikal (Materi 1. Konseling individual (sesuai 1. Membantu peserta didik 1. In-service training
sesuai analisis kebutuhan) kebutuhan) kelas X dan XII untuk 2. Aktif dalam ABKIN
2. Layanan orientasi (Materi 2. Konseling kelompok (sesuai menilai dan menganalisis (sesuai kebutuhan)
sesuai analisis kebutuhan) kebutuhan) kemampuan, minat, 3. Mengikuti seminar dan
3. Layanan informasi (Materi 3. Konsultasi (sesuai kebutuhan) keterampilan dan kegiatan workshop (lokakarya)
sesuai analisis kebutuhan) 4. Kunjungan rumah (sesuai (ekstrakulikuler dan (sesuai kebutuhan)
4. Bimbingan kelompok(Materi kebutuhan) prestasi akademik 4. Mengikuti penataran
sesuai analisis kebutuhan) 5. Konferensi kasus (sesuai 2. Penempatan dan (sesuai kebutuhan)
5. Pendataan presensi peserta kebutuhan) penyaluran sesuai 5. Aktif dalam MGBK
JULI
didik 6. Referal (sesuai kebutuhan) kemampuan, minat, (sesuai kebutuhan)
6. Anecdotal record 7. Kolaborasi dengan guru mata keterampilan dan kegiatan 6. Kelanjutan studi (sesuai
7. Pengumpulan data hasil pelajaran/wali kelas(sesuai ekstrakulikuler dan kebutuhan)
konseling peserta didik kebutuhan) prestasi akademik
8. Kolaborasi dengan orang tua
(sesuai kebutuhan)
9. Kolaborasi dengan pihak luar
sekolah (sesuai kebutuhan)
71
72
1. Bimbingan klasikal (Materi 1. Konseling individual (sesuai Guru permbimbing dan 1. In-service training
sesuai analisis kebutuhan) kebutuhan) guru mata pelajaran (sesuai kebutuhan)
2. Layanan orientasi (Materi 2. Konseling kelompok (sesuai berkolaborasi untuk 2. Aktif dalam ABKIN
sesuai analisis kebutuhan) kebutuhan) melakukan penelusuran (sesuai kebutuhan)
3. Layanan informasi (Materi 3. Konsultasi (sesuai kebutuhan) prestasi belajar untuk 3. Mengikuti seminar dan
sesuai analisis kebutuhan) 4. Kunjungan rumah (sesuai diikutsertakan dalam workshop (lokakarya)
4. Bimbingan kelompok (Materi kebutuhan) olimpiade dan kesiapan (sesuai kebutuhan)
sesuai analisis kebutuhan) 5. Konferensi kasus (sesuai untuk SNMPTN 4. Mengikuti penataran
5. Pendataan presensi peserta kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
didik 6. Referal (sesuai kebutuhan) 5. Aktif dalam MGBK
OKTOBER 8. Anecdotal record 7. Kolaborasi dengan guru mata (sesuai kebutuhan)
6. Pengumpulan data hasil pelajaran/wali kelas(sesuai 6. Kelanjutan studi (sesuai
konseling peserta didik kebutuhan) kebutuhan)
8. Kolaborasi dengan orang tua
(sesuai kebutuhan)
9. Kolaborasi dengan pihak luar
73
74
75
76
1. Bimbingan klasikal (Materi 1. Konseling individual (sesuai Penempatan dan 1. In-service training
sesuai analisis kebutuhan) kebutuhan) penyaluran peserta didik (sesuai kebutuhan)
2. Layanan orientasi (Materi 2. Konseling kelompok (sesuai sesuai dengan minat, 2. Aktif dalam ABKIN
sesuai analisis kebutuhan) kebutuhan) keterampilan dan (sesuai kebutuhan)
3. Layanan informasi (Materi 3. Konsultasi (sesuai kebutuhan) prestasi(jurusan AK,AP, 3. Mengikuti seminar
sesuai analisis kebutuhan) 4. Kunjungan rumah (sesuai PM dan RPL). dan workshop (lokakarya)
4. Pendataan presensi peserta kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
didik 5. Konferensi kasus (sesuai 4. Mengikuti penataran
5. Anecdotal record kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
6. Pengumpulan data hasil 6. Referal (sesuai kebutuhan) 5. Aktif dalam MGBK
APRIL konseling peserta didik 7. Kolaborasi dengan guru mata (sesuai kebutuhan)
pelajaran/wali kelas(sesuai 6. Kelanjutan studi
kebutuhan) (sesuai kebutuhan)
8. Kolaborasi dengan orang tua
(sesuai kebutuhan)
9. Kolaborasi dengan pihak luar
77
78
79
80
81
82
b. Supervisi Klinis
Supervisi klinis merupakan bantuan pendampingan profesional yang dilakukan
secara sistematis kepada guru sesuai kebutuhan guru yang bersangkutan dengan
tujuan untuk membina keterampilan mengajarnya/bimbingan. Pendampingan ini
dilakukan dengan cara yang memungkinkan guru menemukan sendiri cara-cara
untuk memperbaiki kekurangannya sendiri. Dikatakan supervisi klinis karena
prosedur pelaksanaannya lebih ditekankan kepada mencari sebab-sebab atau
kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran/pembimbingan, dan kemudian
secara langsung pula diusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan atau
kekurangan tersebut. Di dalam supervisi klinis cara “memberikan obatnya” dilakukan
setelah supervisor mengadakan pengamatan secara langsung terhadap cara guru
mengajar/membimbing dengan mengadakan “diskusi balikan” antara supervisor dan
guru yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan “diskusi balikan” adalah diskusi
yang dilakukan segera setelah guru selesai mengajar/membimbing, dan bertujuan
untuk memperoleh balikan tentang kebaikan maupun kelemahan yang terdapat
selama guru mengajar/membimbing serta bagaimana usaha untuk memperbaikinya.
Supervisi klinis bertujuan untuk memperbaiki perilaku guru-guru dalam proses
pembelajaran/bimbingan, terutama yang kronis, secara aspek demi aspek yang
intensif, sehingga mereka dapat mengajar/membimbing dengan baik. Karakteristik
supervisi klinis yang membedakan dengan supervisi lainnya, yaitu sebagai berikut:
a. Pada dasarnya supervisor dan guru sederajat dan saling membantu dalam
meningkatkan kemampuan dan sikap keprofesionalannya.
b. Fokus supervisi klinis adalah pada perbaikan cara mengajar/membimbing bukan
mengubah kepribadian guru.
83
84
85
B. Evaluasi
a. Desain Evaluasi Program Pembelajaran
1) Desain Evaluasi Program Pembelajaran Guru Setiap Tatap Muka
Evaluasi Program Pembelajaran Guru pada setiap akhir tatap muka dilakukan oleh guru
agar terjadi proses refleksi dan pemberian umpan balik yang berkemajuan secara terus
menerus. Strategi evaluasi dengan melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan dalam rancangan pembelajaran/bimbingan. Guru
membuat catatan anekdotal selama proses pembelajaran/bimbingan yang menjadi bahan
untuk melakukan refleksi sehingga mendapatkan umpan balik perbaikan.
2) Desain Evaluasi Program Pembelajaran Guru Setiap Unit Belajar
Evaluasi Program Pembelajaran Guru pada setiap akhir blok atau unit belajar dilakukan
oleh guru agar dapat melakukan reviu proses pembelajaran/bimbingan dan tercapainya
tujuan pembelajaran/bimbingan. Guru dapat melakukan secara mandiri atau tim dalam
86
87
88
6. Benchmarking
Benchmarking atau studi banding merupakan salah satu cara untuk menemukan kunci
atau rahasia sukses dan kemudian mengadaptasi dan memperbaikinya agar dapat
diterapkan pada institusi yang melaksanakan benchmarking tersebut. Benchmarking
merupakan proses belajar yang berlangsung secara sistematis, terus menerus, dan
terbuka. Benchmarking dimaksudkan sebagai evaluasi diri secara kontinyu, dengan
membandingkan dirinya dengan institusi lain yang terbaik, sehingga lembaga tersebut
dapat mengidentifikasi, mengadopsi dan mengaplikasikan praktik-praktik yang lebih baik
secara signifikan. Dengan kata lain, praktik-praktik yang telah dilakukan oleh lembaga
terbaik tersebut digunakan sebagai patokan (benchmark atau patok duga) atau standar
kinerja normatif oleh lembaga pendidikan yang ingin memperbaikinya
89
90
1 Sertifikasi guru Menentukan kelayakan guru Guru PNS dan GTT yang LPTK penyelenggara sertifkasi Sesuai jadwal dari
dalam melaksanakan tugas mengikuti Diklat Sertifikasi guru (PLPG) LPTK
sebagai agen pembelajaran guru
dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Meningkatkan proses dan mutu
hasil pendidikan
Meningkatkan martabat guru
Meningkatkan profesionalitas
guru
2 Magang industry Guru dapat meningkatkan Guru Produktif Iduka yang sudah kerjasama ( Sesuai jadwal dari
relevansi kompetensi keahlian (setiap kompetensi MoU ) dengan SMKN 2 masing-masing
guru produktif dengan keahlian 4 orang guru Magelang kompetensi keahlian
perkembangan ilmu dalam satu tahun
pengetahuan dan teknologi pelajaran)
yang ada di Iduka
Guru dapat melihat
secara nyata, tamatan seperti
apa yang dicari, yang
dibutuhkan oleh Iduka
Guru dapat menambah
91
92
5 Inovasi karya seni Guru dapat menemukan Guru Bahasa Indonesia Panitia Penyelenggara dari SMK Akhir semeter gasal
dan pameran /menciptakan karya seni ( seni Guru Bahasa Inggris N 2 Magelang atau genap
sastra, pertunjukan ) dan dapat Guru Bahasa Jawa
dipublikasikan di masyarakat Guru Seni
6 Kewirausahaan meningkatkan Guru produktif pengampu Panitia Penyelenggara dari SMK Akhir semeter gasal
jumlah wirausahawan yang mapel PKK N 2 Magelang bekerja dengan atau genap
berkualitas melalui bimbingan tenaga profesional dari eksternal
yang tepat. Dimana
93
94
95
paradigma kurikulum
Penyelarasan kurikulum
dengan dunia industry dan
kebutuhan dunia industry
96
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi
Program Keahlian : Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim
Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Pengembangan Perangkat Lunak
dan Gim
Waktu : 216 Jam Pelajaran
A. Rasional
Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim adalah mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian pengembangan perangkat
lunak dan teknologi game. Mata pelajaran ini dilengkapi dengan kemampuan memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta User Experience (UX) dalam proses desain
sebagai penerapan prinsip Customer Oriented.
Mata pelajaran Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim berfungsi
membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar
memiliki dasar yang kuat dalam mempelajari mata pelajaran-mata pelajaran pada
konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII. Lingkup materi mata pelajaran Dasar-dasar
Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim meliputi wawasan di bidang pengembangan
perangkat lunak, gim, dan pemrograman.
Peserta didik juga dibekali kemampuan melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan dengan materi pelajaran, melalui berbagai aktivitas proses saintifik sebagaimana
dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah. Dengan demikian
peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan
nilai-nilai baru secara mandiri serta memahami dan menerapkan aspek digital consumer
behaviour.
Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada
bidang pengembangan perangkat lunak dan gim, meningkatkan lebih lanjut kemampuan
logika dan teknologi digital (computational thinking), yaitu suatu cara berpikir yang
memungkinkan
97
untuk menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan
sederhana, menemukan pola masalah, serta menyusun langkah-langkah solusi mengatasi
masalah sebagai implementasi customer oriented. Penguasaan kemampuan dasar-dasar
pengembangan perangkat lunak dan gim akan membiasakan peserta didik bernalar kritis
dalam menghadapi permasalahan, bekerja mandiri, serta kreatif dalam menemukan solusi
permasalahan kehidupan.
B. Tujuan
C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim memiliki elemen
materi sebagai berikut: Proses bisnis di dunia kerja bidang perangkat lunak dan gim,
wawasan perkembangan dunia kerja bidang perangkat lunak dan gim, technopreneurship
dan job-profile di bidang industri perangkat lunak dan gim, orientasi pengembangan
perangkat lunak dan gim, pemrograman terstruktur, dan pemrograman berorientasi objek.
Pengembangan soft skills pada mata pelajaran Dasar-dasar Pengembangan Perangkat
Lunak dan Gim sangat penting sebagai pembekalan dasar di dalam membangun etos kerja,
meliputi komunikasi, critical thinking, kolaborasi, dan kreativitas. Mata Pelajaran Dasar-
dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim merupakan pondasi dalam pemodelan,
implementasi, dokumentasi serta testing perangkat lunak.
98
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan kepada lapangan kerja, jabatan kerja
yang dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasi-konsentrasi keahlian yang dapat
dipelajari pada kelas XI dan XII. Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi),
imajinasi, dan kreativitas dapat dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran antara lain
sebagai berikut:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium;
3. Projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni yang sudah berkarir dan praktisi industri;
5. Berkunjung ke industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi wawasan dan soft skills membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) dari
waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills yang lebih spesifik.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat
menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery
learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning
serta metode pembelajaran antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan
atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek sikap melalui
observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar teman, dan
penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio dan studi
kasus. Pembelajaran Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim dapat
dilakukan dengan sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang
dipelajari.
Elemen dan deskripsi mata pelajaran Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan
Gim adalah sebagai berikut:
99
Elemen Deskripsi
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran yang tepat
mengenai program keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan
100
Gim melalui penguatan wawasan dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-
elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat menumbuhkan passion serta vision yang dapat
memotivasi dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar pada fase ini maupun fase
berikutnya.
Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar
Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim dapat diuraikan sebagai berikut:
101
Elemen Capaian Pembelajaran
E. Referensi
102
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
B. Rasional
Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis adalah mata pelajaran yang
berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian pekerjaan kantor dan
layanan bisnis.
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis berfungsi untuk
menumbuhkembangkan kebanggaan pada peserta didik
terhadap keahlian manajemen perkantoran dan layanan bisnis, melalui pemahaman tentang
proses bisnis di dunia kerja, memahami perkembangan teknologi dan isu-isu global di
industri, mengenali berbagai macam profesi dan okupasi kerja dan peluang usaha,
mengelola surat/dokumen berbasis digital, menggunakan peralatan dan aplikasi teknologi
perkantoran, mengelola sistem informasi dan melakukan komunikasi, serta memberikan
layanan bisnis dan logistik sesuai standar yang ditentukan pada bidang manajemen
perkantoran dan layanan bisnis. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan
keterampilan untuk pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII.
103
bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis, dan mengembangkan kapasitas
peserta didik dalam bernalar kritis, mandiri, dan kreatif dan adaptif. Peserta didik yang
memahami dasar-dasar manajemen perkantoran dan layanan bisnis diharapkan mampu
meningkatkan sikap dan karakter kebhinekaan global, menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis, kreativitas, dan mandiri.
D. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard
skills):
1. Memahami proses bisnis manajemen perkantoran dan layanan bisnis di dunia kerja;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu - isu global dalam manajemen
perkantoran dan layanan bisnis;
3. Memahami profil entrepreneurship, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi
dalam bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis;
4. Menerapkan teknik dasar aktivitas perkantoran di bidang manajemen perkantoran dan
layanan bisnis;
5. Mengelola dokumen berbasis digital;
6. Menggunakan peralatan dan aplikasi teknologi perkantoran;
7. Mengelola sistem informasi dan komunikasi organisasi;
8. Memberikan layanan bisnis dan logistik sesuai standar yang ditentukan.
E. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis memiliki
kompetensi pengetahuan dasar manajemen perkantoran dan layanan bisnis, mulai dari
penerapan budaya kerja sesuai standar kerja perkantoran, pengelolaan dokumen berbasis
digital, profil entrepreneurship, peluang usaha dalam bidang perkantoran dan layanan
bisnis, pengelolaan sistem informasi dan pelaksanaan komunikasi, serta pemberian layanan
bisnis sesuai standar yang ditentukan. Untuk menumbuhkan passion (renjana) dan vision
(visi), imajinasi dan kreativitas serta meningkatkan kompetensi peserta didik, proses
pembelajaran dapat dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di dalam kelas;
2. Pembelajaran di tempat kerja;
3. Kegiatan berbasis projek;
4. Kunjungan industri;
104
7. Interaksi dengan alumni, guru tamu dari praktisi kantor/layanan bisnis;
8. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%)
dari waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills yang lebih
spesifik.
Melalui penguatan soft skills diharapkan peserta didik memiliki passion dan vision yang kuat
sebagai modal memasuki dunia kerja pada jenis pekerjaan, antara lain: staf administrasi,
resepsionis, asisten arsiparis, layanan pelanggan, asisten sekretaris, dan sebagai tenaga
operator junior di bidang komputer/otomatisasi perkantoran.
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis terdiri atas 8
elemen sebagai berikut:
Elemen Deskripsi
105
Teknik dasar aktivitas Meliputi pemahaman tentang teknik pelayanan
perkantoran di bidang prima (excellence service), layanan pelanggan
manajemen perkantoran dan (customer service), serta prosedur dan instruksi
layanan bisnis kerja.
E. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai program
keahlian manajemen perkantoran dan layanan bisnis yang dipilihnya, sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Selain itu pada akhir fase E pada aspek soft skills peserta didik akan mampu menerapkan
budaya kerja sesuai tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai standar
K3 dan 5R, mengembangkan kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan masalah dan
mencari solusi, konsisten dalam menerapkan budaya kerja dalam layanan bisnis.
Sedangkan pada aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen - elemen
kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
sebagai berikut:
106
dalam manajemen perkantoran modern, otomatisasi kantor,
perkantoran dan layanan perkembangan revolusi industri 4.0 di bidang
bisnis perkantoran dan layanan bisnis, budaya kerja,
dan Eco-Green (Ramah Lingkungan).
Profil entrepreneur, job profile, Pada akhir fase E peserta didik mampu
peluang usaha dan menjelaskan berbagai jenis profesi dan
pekerjaan/profesi dalam pekerjaan, pelaku wirausaha/entrepreneur,
bidang manajemen peluang usaha dan bekerja di bidang
perkantoran dan layanan manajemen perkantoran dan layanan bisnis.
bisnis
Layanan bisnis dan logistik Pada akhir fase E peserta didik mampu
sesuai standar yang memahami konsep layanan bisnis perkantoran,
ditentukan konsep logistik, jenis dokumen logistik,
layanan administrasi dokumen pergudangan,
transportasi, distribusi dan delivery.
F. Referensi
1. Kepmenaker Nomor 183 Tahun 2016 tentang SKKNI No. 183 Tahun 2016 Kategori
Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya Golongan Pokok Aktivitas Administrasi
Kantor, Aktivitas Penunjang Kantor dan Aktivitas Penunjang Usaha Lainnya Bidang
Administrasi Profesional.
2. Kepmenaker Nomor 234 Tahun 2020 tentang SKKNI Kategori Pendidikan
Golongan Pokok Pendidikan Bidang Soft Skills.
3. Kepmenakertrans Nomor 389 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis, Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen,
Golongan Konsultasi Manajemen, Sub Golongan, Konsultasi Manajemen Area Kerja
Pemasaran.
107
Kepmenaker RI Nomor 170 Tahun 2016 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan
Teknis Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen Bidang Manajemen
Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management).
108
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
C. Rasional
Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah salah satu mata pelajaran yang
berisi kompetensi yang mendasari penguasaan Akuntansi dan keuangan lembaga untuk
profesi Teknisi Akuntansi Junior yaitu suatu proses yang diawali dengan membuat dokumen
keuangan, mencatat, mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, serta mencatat
transaksi yang berhubungan dengan keuangan.
109
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga berkontribusi dalam
membentuk peserta didik memiliki keahlian pada bidang akuntansi dan keuangan lembaga,
dan mengembangkan kapasitas peserta didik dalam bernalar kritis, mandiri, kreatif dan
adaptif. Peserta didik yang memahami Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga
diharapkan mampu meningkatkan sikap dan karakter kebhinekaan global, menumbuhkan
kemampuan berpikir kritis, kreativitas dan mandiri.
F. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga bertujuan membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. Memahami proses bisnis di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
2. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global di
bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
3. Memahami profil entrepreneur, peluang pekerjaan/profesi dan peluang usaha di bidang
akuntansi dan keuangan lembaga;
4. Memahami lingkup kerja pada bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
5. Menerapkan aspek-aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH);
6. Memahami etika profesi di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
7. Memahami prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar;
8. Memahami penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet.
G. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga memiliki kompetensi
pengetahuan dasar akuntansi dan keuangan Lembaga, mulai memahami aspek-aspek
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH), etika profesi di bidang
Akuntansi dan Keuangan Lembaga, prinsip-prinsip dan konsep Akuntansi Dasar dan
Perbankan Dasar, serta penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet.
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah fondasi dari
program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang merupakan salah satu mata
pelajaran yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Adapun
karakteristiknya tersebut antara lain: mata pelajaran akuntansi membutuhkan nalar dan
pemikiran yang mendalam, mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang
110
hierarkis, dimana antara materi dari awal sampai akhir saling berhubungan dan berkaitan,
mata pelajaran akuntansi membutuhkan ketelitian, ketekunan dan kesabaran dalam
menyelesaikan materi pembelajaran.
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga terdiri atas 8 elemen yang
saling terkait satu sama lain,membentuk kesatuan utuh mata pelajaran Dasar-dasar
Akuntansi dan Keuangan Lembaga, delapan elemen tersebut sebagaimana tertera di
bawah ini.
Elemen Deskripsi
111
kesehatan dan keselamatan di tempat kerja,
memproses entry jurnal, memproses buku
besar, menyusun laporan keuangan, serta
mengoperasikan paket program pengolah
angka/spreadsheet.
112
Perbankan Dasar pihak-pihak yang membutuhkan informasi
akuntansi, prinsip-prinsip akuntansi serta
konsep Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar.
113
Penggunaan aplikasi pengolah Lingkup pelajaran meliputi mengoperasikan paket
angka/spreadsheet program pengolah angka/spreadsheet, mengolah
data berdasarkan karakter, mengolah data
berdasarkan rumus, mengolah data menggunakan
fungsi, membuat format serta membuat diagram.
F. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang
materi Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang mampu menumbuhkan
passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar. Selain itu
pada akhir fase E, peserta didik memahami aspek-aspek hard skills dan mampu
menerapkan elemen-elemen kompetensi dari mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan
Keuangan Lembaga serta soft skills yang menggambarkan profil peserta didik yang memiliki
integritas yang tinggi, gigih, berpikir kritis, konsisten, mampu berkomunikasi baik verbal
maupun nonverbal, berpenampilan menarik serta mampu mengelola pekerjaan dengan
manajemen waktu yang baik.
114
melakukan pembelajaran berbasis projek nyata
sebagai simulasi projek kewirausahaan
(entrepreneurship).
Lingkup kerja pada bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Akuntansi dan Keuangan menjelaskan siklus akuntansi pada perusahaan
Lembaga jasa, dagang dan manufaktur, baik secara
manual maupun menggunakan aplikasi
komputer akuntansi.
G. Referensi
1. Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan Akuntansi Golongan Jasa
Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa
Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi
Akuntansi.
2. UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
115
3. Kepmenakertrans Nomor 347 Tahun 2014 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan Akuntansi Golongan Jasa
Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Teknisi
Perpajakan, Teknisi Pelaksana Hak dan Kewajiban Perpajakan.
4. Standar Akuntansi keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik(SAK-ETAP) Ikatan
Akuntan Indonesia tahun 2009.
116
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
D. Rasional
Pemasaran merupakan bagian terpenting yang turut menentukan keberhasilan sebuah
bisnis. Pemasaran adalah proses berkomunikasi dengan pelanggan untuk membujuk
mereka agar membeli produk atau layanan yang dijual, sedemikian eratnya kaitan bisnis
dengan pemasaran, sehingga untuk memahami seluk-beluk bisnis dan pemasaran
diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu dasar-dasar bisnis dan
pemasaran (basic marketing).
Mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran merupakan mata pelajaran kejuruan terdiri atas
berbagai ilmu dasar sebagai pendukung dalam mempelajari mata pelajaran lain, berfungsi
membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar
memiliki dasar yang kuat dalam mempelajari mata pelajaran pada konsentrasi keahlian di
kelas XI dan XII.
Lingkup mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran meliputi pemahaman secara utuh dan
menyeluruh tentang prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan dalam bekerja,
menangani keadaan darurat dan mempertahankan standar penampilan pribadi,
berkomunikasi dengan target pelanggan offline maupun online, memiliki pengetahuan dasar
pemasaran barang dan jasa baik offline maupun online, melaksanakan pelayanan
pelanggan, mengidentifikasi perilaku konsumen dalam pembelian barang/jasa serta dapat
mewujudkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Masing-masing materi memuat a) soft skills, antara lain berpikir kritis dan pemecahan
masalah, kreativitas dan inovasi, serta kerjasama; b) hard skills, yaitu penguasaan
kompetensi spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia kerja; dan c) integritas, yaitu jujur,
pekerja keras, menginspirasi, sehat,
117
akhlak mulia, bertanggung-jawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup mandiri,
sebagai bagian di Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang
Maha Esa.
H. Tujuan
Tujuan belajar mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran adalah untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills) sebagai
berikut:
1. Memahami proses bisnis berbagai industri terkait bidang pemasaran;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi yang diterapkan dan isu-isu global
terkait dunia pemasaran;
3. Memahami wawasan pekerjaan/profesi, pelaku wirausaha (entrepreneur), dan peluang
usaha/bekerja di bidang pemasaran;
4. Memahami dan menerapkan teknik dasar proses pemasaran, berdasarkan prinsip
pelayanan prima dengan penuh percaya diri pada bidang pemasaran;
5. Mengenal praktik proses pemasaran yang diaplikasikan dalam dunia usaha dan jasa;
6. Melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam bekerja,
menangani keadaan darurat dan mempertahankan standar penampilan pribadi;
7. Memahami aktivitas retail.
I. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran memiliki elemen materi sebagai berikut: proses
bisnis di bidang pemasaran, wawasan perkembangan bidang pemasaran, entrepreneurship
dan job profile di bidang pemasaran, teknik dasar proses pemasaran, prosedur keselamatan
dan kesehatan dalam bekerja, dasar-dasar pemasaran barang dan jasa, perilaku
konsumen, pelayanan pelanggan dan kepuasan pelanggan.
Pengembangan soft skills pada mata pelajaran Dasar-Dasar Pemasaran sangat penting
sebagai pembekalan dasar di dalam membangun etos kerja, meliputi: komunikasi, critical
thinking, kolaborasi, dan kreativitas. Mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran merupakan
fondasi dalam pemodelan, implementasi, dokumentasi ilmu dalam bidang pemasaran, dan
melayani pelanggan.
118
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja yang
dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasi-konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari
pada kelas XI dan XII, untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan
kreativitas melalui berbagai aktivitas antara lain sebagai berikut: kasir, wiraniaga, sales
executive, merchandiser, social media marketing, digital marketing staff, influencer, content
writer, public relation, entrepreneur dll, maka kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui:
15. Pembelajaran di kelas;
16. Pembelajaran di laboratorium/ruang praktik offline (toko) di sekolah;
17. Proyek sederhana;
18. Berinteraksi dengan alumnus atau praktisi industri;
19. Berkunjung pada industri yang relevan (ritel maupun e-Commerce/ marketplaces);
20. Pencarian informasi melalui media digital;
21. Seminar dunia pemasaran, workshop peningkatan kualitas dan pengembangan diri.
Tahapan internalisasi soft skills ini membutuhkan porsi waktu dominan (75%) dari alokasi
waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana
tercantum pada elemen mata pelajaran.
Mata Pelajaran Dasar-Dasar Pemasaran terinci dalam unit kompetensi dan elemen mata
pelajaran sebagai berikut:
Elemen Deskripsi
119
pelayanan pelanggan, mengidentifikasi perilaku
konsumen serta dapat mewujudkan kepuasan
pelanggan (customer satisfaction).
120
Perilaku konsumen Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
tentang perilaku konsumen dalam pembelian
barang dan jasa, mengenali sinyal - sinyal
121
calon pelanggan agar dapat menyusun rencana
yang bisa dilakukan untuk
mengkomunikasikan produk dan merek usaha.
Pada elemen ini pendekatan pembelajaran
lebih menekankan pada cara belajar peserta
didik aktif yang mengembangkan keterampilan
proses yaitu dengan melibatkan keterampilan
keterampilan kognitif atau intelektual, manual,
dan sosial.
G. Capaian Pembelajaran
Rincian kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran menunjukkan tingkat
keluasan dan kedalaman materi pembelajaran serta mengacu pada capaian pembelajaran
terkait terdiri atas ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif sesuai dengan unsur sikap,
keterampilan umum, pengetahuan, dan keterampilan khusus.
122
konsumen serta dapat mewujudkan kepuasan
pelanggan (customer satisfaction).
123
dalam melaksanakan pelayanan penjualan
baik komunikasi verbal maupun nonverbal,
menerapkan konsep pelayanan prima dengan
perhatian yang detail,melaksanakan kerjasama
124
tim pemasaran, dan mengimplementasikan alat
pemasaran yang digunakan.
H. Referensi
1. Kepmenakertrans Nomor 389 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis, Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat Dan Konsultasi Manajemen,
Golongan Konsultansi Manajemen, Sub Golongan, Konsultasi Manajemen Area Kerja
Pemasaran.
2. Kepmenaker RI Nomor 16 Tahun 2018 tentang SKKNI Kategori Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Golongan Pokok Perdagangan
Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Bidang Ritel Modern.
3. Kepmenaker RI Nomor 170 Tahun 2016 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah
dan Teknis Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen Bidang
Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management).
125
MODUL AJAR
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Magelang
Mata Pelajaran : Informatika
Guru Mata Pelajaran : Vickky Listyaningsih, M.Kom.
Kelas/Semester : X/1
Elemen : Berpikir Komputasional
Materi Pokok : Logika Proposisi
Alokasi Waktu : 360 Menit (2 x Pertemuan @ 4 x 45 menit)
2. Kompetensi Awal
Peserta didik mampu menjelaskan pengertian algoritma dan informatika
B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu :
a. Menjelaskan pengertian proposisi dengan tepat
b. Mengidentifikasi kalimat-kalimat proposisi dengan cermat
c. Menjelaskan pengertian proposisi majemuk dengan tepat
d. Menjelaskan pengertian negasi/ingkaran, konjungsi, implikasi dan inferensi dengan
tepat
e. Memberi contoh kalimat negasi/ingkaran, konjungsi, implikasi dan inferensi dengan
tepat
f. Menjelaskan konsep penalaran deduktif, induktif dan abduktif dengan tepat
g. Memberi contoh penalaran deduktif induktif dan abduktif dengan cermat
h. Menganalisis suatu kasus untuk dipecahkan melalui logika inferensi dengan cermat
126
3. Pertanyaan Pemantik
a. Kita sering mendengar kata logika, sebenarnya apakah arti dari logika ?
b. Mengapa setiap memecahkan suatu permasalahan kita harus menggunakan logika ?
c. Pernahkah anda membuat kesimpulan dari sebuah paragraf ?
d. Bagaimana menghadapi suatu permasalahan yang harus anda selesaikan ?
4. Persiapan Pembelajaran
a. Menyiapkan materi/konsep logika proposisi
b. Menyiapkan lembar kerja peserta didik
c. Menyiapkan lembar instrument performance assesmen yang diperlukan
d. Menyiapkan kriteria penilaian
e. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan
5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (180 menit)
Pendahuluan (20 menit)
a. Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka melalui WAG
b. Guru mengingatkan peserta didik untuk berdoa terlebih dahulu sebelum mengikuti
pelajaran daring
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan peserta didik agar menjaga
Kesehatan dan mentaati selalu protokol Kesehatan agar terlindungi dari penyakit.
d. Melalui WAG, guru mengajak peserta didik untuk masuk ke kelas Daring dengan
menggunakan Aplikasi Pasinaon
e. Meminta peserta didik untuk mengisi daftar hadir terlebih dahulu di Apikasi Pasinaon
f. Mengajukan pertanyaan :
1) Kita sering mendengar kata logika, sebenarnya apakah arti dari logika ?
2) Mengapa setiap memecahkan suatu permasalahan kita harus menggunakan logika
?
127
6. Asesmen-asesmen
a. Asesmen diagnostik
Jawaban singkat
b. Asesmen formatif
128
b. Refleksi Guru
Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya pembelajaran, selain mengadakan diskusi
tanya jawab di kelas, guru juga perlu mengkoreksi tugas tugas peserta didik seperti:
Lembar Kerja Peserta Didik, penilaian produk akhir, assesmen sumatif dan lain lain.
Penilaian sebaiknya tidak di tumpuk di akhir agar guru mengetahui apakah tujuan
pembelajaran sudah tercapai atau belum. Jika sekiranya pembelajaran tersebut belum
berhasil, guru bisa mengadakan introspeksi dan perbaikan cara mengajar.
C. LAMPIRAN
129
3 Konjungsi
4 Disjungsi
5 Implikasi
2. Lembar Asesmen
130
Keterangan:
1 = Peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai pengamatan
2 = Peserta didik kurang menunjukkan perbuatan sesuai pengamatan
3 = Peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai pengamatan
4 = Peserta didik sangat menunjukkan perbuatan sesuai pengamatan
b. Aspek Pengetahuan, dilakukan dengan tes tertulis, terutama hasil penilaian formatif
1) Soal Tes Formatif
1. Jelaskan pengertian berpikir komputasional !
2. Jelaskan karakteristik berpikir komputasional !
3. Jelaskan pengertian proposisi !
4. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis metode dalam menalar !
5. Buatlah sebuah contoh kalimat kesimpulan dari penalaran Abduktif !
6. Jelaskan pengertian inferensi dan buatlah contoh logika inferensi !
7. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis inferensi !
8. Buatlah contoh kalimat konjungsi dan kalimat disjungsi
9. Buatlah contoh kalimat negasi !
10. Buatlah contoh kalimat proposisi majemuk !
2) Rubrik Penilaian
No Uraian Skor
1 Jawaban betul sempurna 4
2 Sebagian besar jawaban betul, namun masih ada sebagian kecil 3
131
No Uraian Skor
1 Peserta didik dapat menguasai keterampilan sepenuhnya, serta 4
mampu menunjukkan cara kerjanya secara tepat kepada guru
2 Peserta didik tidak sepenuhnya terampil, masih terdapat sedikit 3
kesalahan dalam prosedurnya
3 Peserta didik cenderung tidak terampil, namun bisa melakukan 2
prosedurnya, walaupun masih terdapat banyak kesalahan
4 Peserta didik belum terampil sama sekali 1
132
A. Proposisi
1. Pengertian
Proposisi merupakan sebuah pernyataan yang menggambarkan keadaan benar
atau salah dalam bentuk sebuah kalimat. Ada empat unsur proposisi, yaitu dua
unsur merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua unsur lain sebagai hal
yang menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan yaitu subjek, predikat, kopula
dan kuantor
2. Kalimat Proposisi
Kalimat proposisi merupakan sebuah pernyataan yang melikiskan beberapa
keadaan dan biasanya tidak selalu benar atau salah dalam bentuk kalimat
3. Proposisi Majemuk
Proposisi majemuk menjelaskan "kemajemukan proposisi (anteseden dan
konsekuen) yang dipadukan". Anteseden sering disebut dengan premis dan
konsekuen disebut dengan kesimpulan. Proposisi majemuk terdiri atas satu subjek
dan dua predikat atau bisa juga terdiri atas dua proposisi tunggal.
Perhatikan contoh kalimat proposisi majemuk berikut :
a. Bayam merupakan tanaman sayuran sekaligus obat alami penurun darah tinggi.
Subyek: Bayam; predikat : sayuran dan obat alami penurun darah tinggi
b. Antiseden : “Kuda adalah kendaraan para ksatria dizaman kerajaan dan Kuda
merupakan simbol kejayaan”.
Menjadi Konsekuen : “Kuda adalah kendaraan para ksatria dizaman kerajaan
dan symbol kejayaan”
133
3. Disjungsi
Dua kalimat deklaratif yang dihubungkan dengan kata hubung “atau” dan ditulis “∨”
disebut disjungsi. Untuk menentukan tabel kebenaran dari disjungsi, lakukan cara
yang sama seperti membuat tabel kebenaran konjungsi.
Misalkan tersedia data sebagai berikut :
p : Tahun 2000 adalah tahun kabisat (habis dibagi 4).
q : Bulan Februari di tahun 2020 memiliki 29 hari.
Apabila pernyataan diatas di-negasi-kan, maka akan terbentuk kalimat sebagai
berikut:
~p: Tahun 2020 bukan tahun kabisat.
~q: Bulan Februari di tahun 2020 memiliki 28 hari.
Dari pernyataan diatas, dapat dibentuk kalimat konjungsi sebagai berikut :
1. Tahun 2020 adalah tahun kabisat dan memiliki 29 hari di bulan februari. Bernilai
benar
2. Tahun 2020 bukan tahun kabisat dan memiliki 29 hari di bulan februari. Bernilai
salah
3. Tahun 2020 bukan tahun kabisat dan memiliki 28 hari di bulan februari. Bernilai
salah
4. Implikasi
Pernyataan majemuk yang dibentuk oleh kata hubung “jika … maka …” disebut
implikasi dengan simbol . Untuk menentukan nilai tabel kebenarannya
Contoh implikasi :
1. Tentukan nilai kebenaran dari implikasi dua pernyataan berikut!
p : Semua orang akan mengalami masa tua
q : Semua orang akan meninggal dunia
134
2. Induktif
Induktif atau Logika Induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus –
kasus nyata secara individual (khusus) menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Selain itu, Benyamin Molen (2014:14) menyatakan bahwa induksi adalah suatu
penalaran yang berasal dari pernyataan – pernyataan yang bersifat khusus atau
tunggal, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
Selanjutnya surojiyo dkk (2008:60) menyatakan bahwa induksi adalah proses
peningkatan dari hal – hal yang bersifat individual kepada hal yang bersifat
universal. Berdasarkan ketiga definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa induktif adalah proses berfikir untuk menyimpulkan suatu kebenaran yang
dilakukan berdasarkan pada apa – apa yang bersifat khusus, kemudian ditarik
suatu kesimpulan kebenaran yang sifatnya umum/universal.
Adapun contoh bentuk penalaran induktif adalah elang punya mata, kucing punya
mata, kerbau punya mata, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap hewan
135
D. Logika Inferensi
Pengertian inferensi menurut pendapat ahli, yaitu :
a. Menurut Collins Dictionary, Inferensi adalah kesimpulan yang kita tarik tentang
sesuatu dengan menggunakan informasi yang sudah kita miliki tentang itu.
b. Menurut Literary Terms, Inferensi adalah proses menarik kesimpulan dari bukti
pendukung yang ada. Kita dapat membuat kesimpulan ketika membaca literatur.
Petunjuk diberikan oleh penulis tentang apa yang terjadi, dan kita harus mencari
tahu berdasarkan bukti itu. Penulis menyiratkan dan para pembaca menyimpulkan.
c. Menurut Philosophy Terms, Inferensi adalah proses menarik kesimpulan
berdasarkan bukti yang ada. Berdasarkan beberapa bukti atau “premis”, kita
memebuat sebuah kesimpulan.
d. Menurut Your Dictionary, Istilah “inferensi” mengacu pada proses observasi atau
pengamatan dan pengetahuan untuk menentukan kesimpulan yang masuk akal.
1. Jenis Inferensi
Dilihat berdasarkan jumlah premisnya, inferensi pada dasarnya diklasifikasikan
menjadi dua:
a. Inferensi langsung (immediate inference), yaitu proses membuat kesimpulan
dari sebuah premis.
b. Inferensi mediasi (mediate inference), proses membuat kesimpulan/konklusi
dari dua atau lebih premis yang saling terkait secara logis.
2. Contoh logika inferensi
a. Ismah pulang ke rumah pukul 14 sore, terlihat pintu rumah masih terkunci
karena ayahnya pulang kerja pukul 15.
Ismah juga melihat tidak ada alas kaki di teras rumahnya sehingga
menyimpulkan bahwa ayahnya belum pulang.
b. Luluk melihat asap mengepul dari ruang dapur dan mencium bau gosong.
Luluk menyimpulkan bahwa ada yang terbakar di ruang dapur
136
5. Daftar Pustaka
Modul Pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital SMK/MAK Kelas X Semester 1 ,
2018, CV VIVA PAKARINDO
Informatika untuk SMA Kelas X, 2021, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
137